tag:blogger.com,1999:blog-2455168212598218722024-03-05T08:24:27.347-08:00PCI Nahdlatul Ulama PakistanPCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.comBlogger32125tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-54309699968301095392020-05-10T10:43:00.000-07:002020-05-10T10:58:15.122-07:00Takut dan Penawarnya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX1X_5zHPpV4Jrj8YAZIiSCvfX31UCloOsSwmFLhAnIm7G2eOstNvfi4yu_X29-cu76fosaiTMpM0i6VmLLjpU0_f8dAWl0WCnXiicH10JnXoYMX4StY6X5owFInqYppfoG8gJHmRdxcKS/s1600/images.jpeg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="277" data-original-width="502" height="176" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX1X_5zHPpV4Jrj8YAZIiSCvfX31UCloOsSwmFLhAnIm7G2eOstNvfi4yu_X29-cu76fosaiTMpM0i6VmLLjpU0_f8dAWl0WCnXiicH10JnXoYMX4StY6X5owFInqYppfoG8gJHmRdxcKS/s320/images.jpeg.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kenali jenis ketakutanmu dan temukan penawarnya</td></tr>
</tbody></table>
Tidak semua penyakit obatnya sama, bahkan batuk berdahak dan batuk kering saja obatnya beda, apalagi bermacam penyakit yang lain. Pembicaraan ini bukan menggiring pada kontestasi medis, hanya saja ilustrasinya yang cocok untuk membuka ruangan pembahasan topik. Kata kuncinya adalah bagaimana merespon suatu keadaan dengan melihat konstruksinya terlebih dahulu. <br />
<br />
Siapa saja bebas menyatakan sikap dan merespon suatu perkara, asalkan konsekuensinya tidak melebar dan merembet pada orang lain maka sah-sah saja. Seseorang yang membiarkan rumahnya terbakar itu adalah sebuah bentuk hak prerogatif, selama ia sebagai pemilik rumah secara resmi, maka bangunan itu secara penuh menjadi otoritasnya. Namun benar-benar akan timbul masalah jika kebakaran itu merambat ke sekelilingnya karena akan ada kerugian yang harus ditanggung atas terbakarnya rumah-rumah yang lain.<br />
<br />
Rasa takut adalah suatu keadaan yang tidak disertai keberanian, baik melalui sebuah perhitungan empirik atau <br />
secara pragmatis tidak mempunyai kompetensi. Saat ketakutan tidak dikelola dengan baik maka akan berdampak fatal, traumatis dan ketidak nyamanan. Misalnya bagi seorang yang sedang belajar nulis seperti saya, akan selalu dihantui rasa takut salah tulis, atau takut tulisannya tidak bermanfaat, atau takut tidak merepresentasikan ide atau ketakutan-ketakutan lainnya. Karena dorongan ketakutan-ketakutan di atas kemudian saya berhenti menulis, malas mengolah pikir, tidak lagi menyalurkan ide atau bahkan anti-literasi di kemudian hari, maka hal itu pastinya akan sangat mengganggu psikologi dan kenyamanan dalam berekspresi.<br />
<br />
Sebaliknya, jika rasa takut itu dikelola dengan terus-menerus, berlatih dan memperbaiki pola kalimat serta kerangka berfikirnya, maka perlahan akan membaik, mudah dicerna dan dengan sendirinya memunculkan karakter tulisan yang khas. Tidak mudah memang menuangkan sebuah gagasan pribadi ke dalam sebuah karangan yang kemudian isi tempurung kita dapat dipahami publik.<br />
<br />
Di sisi lain, ada juga ketakutan yang memang pada dasarnya kita sudah takut duluan. Misalnya seorang jomblo berada di tengah hutan belantara kemudian bertemu dengan harimau, untuk menghadapi rasa takut tersebut, saya pribadi memilih kabur dan menjauh perlahan agar selamat dari rasa takut yang memang dasarnya tidak punya kompetensi untuk menjinakkan harimau.<br />
<br />
Dua contoh ketakutan di atas sedikit menggambarkan bahwa ketakutan dilihat dari konstruksinya akan berbeda cara menanganinya. Satu diatasi dengan memperbaiki artinya justru mendekati ketakutan tersebut, sedangkan yang lain adalah diatasi dengan lari yakni menjauh dari ketakutan itu sendiri.<br />
<br />
Sedikit kita singgung ke arah yang lebih serius. Dalam benak saya, takut pada hal yang konotasinya negatif maka diatasi dengan menjauh. Jika takut bodoh maka hindarilah kebodohan itu dengan belajar bersungguh-sungguh untuk mendapatkan pengetahuan menuju kebenaran sehingga menjauhkan kita dari kebodohan yang hakiki. <br />
<br />
Berbeda dengan takut pada hal yang baik, justru diatasinya dengan cara mendekat. Takut pada Allah bukan berarti kita takut larangannya, takut disiksa atau takut tidak diberi surga kemudian menjauh dan berjarak dariNya, namun takut padaNya adalah justru sibuk mendekat agar rasa takut kehilangan Allah itu kian menghilang, karena kita cinta dan sayang Allah maka menjadi budak cintaNya adalah keniscayaan. Ingat definisi di atas, rasa takut adalah keadaan yang tidak disertai keberanian, sedangkan keberanian dalam kebaikan tidak ada keraguan asalnya adalah dari petunjuk Tuhan, ketakutan sesungguhnya adalah takut jauh dariNya. Kalau kata Slank<i> "Ku tak bisa jauh dari Mu"</i>.<br />
<br />
Semoga bermanfaat<br />
<i>Wallahu a'lam bi-s-showab</i><br />
<br />
Tabik,<br />
09/05/2020<br />
AzetK<!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_200510_223647_594.sdoc-->PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-22210264328727098832020-04-28T12:03:00.002-07:002020-05-10T11:01:40.732-07:00Menilik Makna Tradisi di Bulan RamadhanApakah salah ekspresi kebahagiaan di bulan ramadhan diwujudkan dengan menyiapkan beraneka ragam makanan di waktu buka puasa & sahur?<br />
Rasa bahagia menyambut bulan suci ramadhan adalah bukti nyata rasa rindu yang terpendam sekian lama kemudian bertemu. Tentu tidak ada yang salah dengan bahagia.<br />
<br />
Dalam berekspresi, seseorang bebas melakukannya dalam bentuk apapun asal tidak merugikan orang lain. Salah satu ekspresi kebahagian dalam mengahdapi bulan ramadhan misalnya, yaitu dengan menyiapkan menu hidangan makanan yang variatif seperti kolak, cendol, soto, rawon, gulai, sate dll.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhw4xttv95TQQUvxTz57k5heNPT8-StXZD-RLcvZmOrv8jJSeDikNoPAcrzq8sHxTVlEGWva4xu-Z2ZT6nP0eCADv0PMNPqLXZgFV-ULqRSHuFa2DP80pYgukuJMAhhlaPTiwlHWCaVVxw/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhw4xttv95TQQUvxTz57k5heNPT8-StXZD-RLcvZmOrv8jJSeDikNoPAcrzq8sHxTVlEGWva4xu-Z2ZT6nP0eCADv0PMNPqLXZgFV-ULqRSHuFa2DP80pYgukuJMAhhlaPTiwlHWCaVVxw/s320/images.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Aneka hidangan makanan selalu menghiasi ramadhan masyarakat nusantara</td></tr>
</tbody></table>
Mari kita buka-bukaan secara perlahan<br />
<br />
Tujuan digelar makanan-makanan ini adalah untuk menghidupkan suasana yang berbeda dari hari-hari biasa dan memang sudah menjadi tradisi setiap tahunnya, sehingga kebahagiaan ini terekspresikan baik dalam skala kehangatan keluarga dalam rumah atau kebahagian dalam skala yang lebih luas yakni dengan mendistribusikannya ke masyarakat sekitar.<br />
<br />
Amalan ini bukan bermaksud menggeser nilai-nilai primer yg terkandung dalam ramadhan, seperti taraweh, tadarus, kajian dll. Semua ibadah tersebut tetap mempunyai nilai prestis di bulan ramadhan, hanya saja kita tidak bisa menghakimi masyarakat umum salah ketika mereka mengekspresikan kebahagiaannya di bulan suci ramadhan dengan makanan. Justru kita perlu mengapresiasi mereka kemudian menyebarkan kebahagiaan yang serupa dengan memperluas jangkauannya agar masyarakat sekeliling mendapatkan kebahagiaan yang sama dengan hadirnya hidangan-hidangan tersebut, sehingga masyarakat yang kekurangan tidak hanya mendapatkan keberkahan ramadhan dalam bentuk semangat spiritual saja tapi juga menikmati keberkahannya dalam bentuk sosial.<br />
<br />
Ramadhan jadi boros? secara ekonomis iya, karena dilihat dari perspektif komersial. Namun perlu kita ketahui bahwa secara sosial kultural justru membangun keharmonisan masyarakat dengan saling menebar kebaikan melalui tali kasih antar sesama muslim bahkan non-muslim.<br />
<br />
Fenomena ini juga berkaitan dengan sirkulasi ekonomi di pasar yang jelas akan menimbulkan tren positif, karena meningkatnya permintaan konsumsi pada pasar. Pembeli merasa terpenuhi atas komoditas yang akan ia bagikan, dan penjual mendapatkan keuntungan dalam bentuk materi, maka prilaku pasar ini kemudian membuat keduanya mendapatkan berkah di bulan ramadhan.<br />
<br />
Bagaimana dengan ramadhan yang diharapkan sesederhana mungkin dan tidak hedonis?<br />
<br />
Sesuatu yang mubah (boleh/ baik) jika dilakukan berlebihan akan menjadi tidak baik, sedangkan standar sederhana setiap orang tidak selalu sama. Bagi seorang yang sudah mendalam pemahamannya tentang ajaran Islam, ia tidak akan mudah menjustifikasi seseorang hanya dengan melihat sesuatu dari satu sudut pandang, bahkan tidak gampang menghakimi secara sepihak atas apa yang dilihatnya. Justru seorang alim akan cenderung menampakkan nilai positif yang terkandung dalam setiap hal yang ia dapati.<br />
<br />
Seorang alim yang arif akan bersikap lembut dan longgar terhadap lainnya dalam beramal ibadah dengan tujuan agar cara beragama orang awam tersebut perlahan menjadi lebih baik melalui sebuah proses, tapi akan keras dan berdisiplin tinggi terhadap dirinya sendiri.<br />
<br />
Jadi, marilah kita berusaha selalu arif dalam memandang setiap perkara dan tidak gampang menilai orang salah.<br />
<br />
Tabik, 28/04/2020<br />
AzetKPCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-160149545468813862019-11-30T01:54:00.000-08:002019-11-30T02:39:31.509-08:00Peran Santri Bagi Pendidikan Bangsa<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<i>Oleh: <b>Farras Abyan Aziz</b></i></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<i>Mahasiswa BS. Ekonomi </i></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<i>International Islamic University Islamabad (IIUI) Pakistan</i></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika dikatakan santri saat ini adalah kombinasi kitab kuning dan sains modern maka ia bisa menjadi solusi untuk negeri ini. pasalnya, di tengah krisis moralitas dan etika dalam kehidupan berbangsa santri-lah yang dibekali ilmu pengetahuan sekaligus pendidikan adab, akhlaq dan iman yang jarang didapatkan di luar pondok pesantren.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita mengetahui, serangkaian kejadian dan masalah di negeri ini terjadi salah satunya karena sekolah atau institusi pendidikan yang belum berhasil mendidik muridnya untuk menjadi manusia yang dicita-citakan. seperti yang ditulis oleh Syed Muhammad Naquib Al-Attas dalam bukunya Islam and Secularism yaitu “to produce a goodman by inculcation of adab”.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika ditelusuri lebih lanjut, banyak sekolah yang ternyata tidak mementingkan aspek moral, etika dan adab. Sekolah sebagai representasi pendidikan hanya ingin murid-muridnya lulus dengan nilai bagus dan mendapatkan pekerjaan di perusahaan atau institusi ternama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Guru-pun hanya sekedar masuk kelas dan menyampaikan isi buku paket tanpa tau arti ilmu yang diajarkan. hingga institusi pendidikan yang hanya ingin “berbisnis” tanpa mempedulikan kualitas muridnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Terlebih lagi materi pendidikan yang diasong merupakan produk peradaban “barat” dimana ilmu sains modern yang diajarkan bersifat hedonis, meterialis, empirisis, liberalis, sekularis, dan rasionalis. Setelah itu, terjadilah dikotomi ilmu agama dan sains.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akibatnya pendidikan selama 16 tahun dari Sekolah dasar hingga bangku kuliah hanya berbuah ilmu tanpa makna. Setelah ijazah dipegang, tidak pernah ada yang tau apakah lulusan tersebut beriman atau tidak, jujur atau culas, berintegritas atau memiliki dualisme, pintar dan cerdas atau hanya sekedar nama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya, “kemanusiaan yang adil dan beradab” hanya sebuah semboyan tanpa eksistensi. Ada yang sholat tapi suka minum alkhohol, ada yang mengaji dan suka menonton konser-konser barat, lulusan terbaik kampus tetapi suka mencuri dan berbuat curang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Santri mari berkontibusi!</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Santri umumnya dibekali kemampuan untuk berdakwah dan mengajar. masih banyak sekolah yang membutuhkan guru yang baik. Yang bisa mendidik muridnya untuk meluruskan niat dalam menuntut ilmu, tetap sopan dan hormat kepada orang tua dan guru, mengenali diri sebagai murid, memiliki sifat berani, sabar, jujur, tegas, rajin, semangat, berkomitmen dan tawakal kepada Allah.SWT.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi seorang santri pentingnya adab sebelum ilmu sering diajarkan oleh para kiai sebagaimana di dalam kitab <i>Ta’lim</i><i>ul Muta’alim</i> karya imam Az-Zarnuji atau <i>Adabul ‘Alim wal Muta’alim</i> karya kiai kita KH.Muhammad Hasyim Asy’ari. Bagi santri ilmu tidak bisa didapatkan dengan baik jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adab ini sangat penting untuk diterapkan di sekolah-sekolah, universitas, maupun lembaga pendidikan lainnya. konsep diri menjadi penting mengingat saat ini krisis karakter menjadi akut dalam kehidupan bernegara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, santri dengan cara pandang islamnya diharapkan mampu mentransfer ilmu kedalam filter islam. Karena dengan begitu, ilmu-ilmu sekuler barat tidak lagi mengajak manusia bertanya benarkah tuhan ada? Atau apakah kebenaran bergantung pada manusianya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak hanya itu, santri dengan jiwa percaya dirinya harus dapat bersaing dengan para lulusan sekolah negeri favorit untuk masuk sekolah atau perkuliahan yang bergengsi dan juga dunia pekerjaan yang diimpikan banyak orang tanpa harus merelakan idealismenya. Santri perlu memberikan warna kebaikan di dalam lingkungan masyarakat yang sangat beragam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Visi Menuju Peradaban Islam yang Gemilang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut data pendis.kemenag, Indonesia di tahun 2019 memiliki 27.218 pondok pesantren dengan 3.642.738 santri didalamnya. para kiai dan santri di seluruh indonesia harus mampu memupuk solidaritas yang kokoh dan berkolaborasi membangun indonesia dengan visi untuk membangun peradaban islam yang gemilang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang perlu mereka lakukan adalah menyadarkan umat muslim mempelajari dan melestarikan sejarah dan warisan peradaban islam. Kemudian mereka harus menguasai ilmu pengetahuan modern, mengintegrasikannya dengan ilmu pengetahuan Islam. Setelah itu mengeliminasi, memperbaiki, mengartikan ulang, dan menyadur dua cabang ilmu tersebut kedalam kerangka pandangan Islam.</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFiipPNUYLbSfKg6D6R_zlWtMaSIBfeFZ8wMcp1MeIxVyHutUnTXkU14aUdaqxVwQZvAsJqWpdR6DHArWEy5xI_l31vBMEmHz43fcn6MD4TlyqDw4rQT_0VivhNhvkO_YVHVrSdIwjLRS8/s1600/20191130_144407.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" data-original-height="474" data-original-width="720" height="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFiipPNUYLbSfKg6D6R_zlWtMaSIBfeFZ8wMcp1MeIxVyHutUnTXkU14aUdaqxVwQZvAsJqWpdR6DHArWEy5xI_l31vBMEmHz43fcn6MD4TlyqDw4rQT_0VivhNhvkO_YVHVrSdIwjLRS8/s400/20191130_144407.jpg" title="Pesantren sebagai harapan pendidikan bangsa" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pesantren sebagai harapan pendidikan bangsa</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan begitu, diharapkan santri mampu melakukan amanah besar ini dengan optimis dan kerja keras untuk mewujudkan indonesia bebas dari keterjajahan ilmu pengetahuan yang berdampak kepada krisis jati diri. Dan harapannya santri dapat menyadarkan kita sebagai bangsa yang maju dan berdaulat.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<i>Selamat hari santri! Merdeka!</i></div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-15467254318341546162016-12-01T20:28:00.001-08:002016-12-01T20:43:33.618-08:00Mempertanyakan Nasionalisme Ummat Islam di Indonesia<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 17pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: center;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<i><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Oleh:
Hasanuddin Tosimpak<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<i><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia saat ini sedang mengalami cobaan yang
besar juga berat, besar karena konflik ini telah melibatkan hampir seluruh
elemen anak bangsa, berat karena bangsa Indonesia belum bisa menemukan formula
yang tepat untuk menanggulangi konflik tersebut, bisa dikatakan ini penyakit
stadium tiga, satu tingkat diatasnya maka mungkin saja negara Indonesia tinggal
nama. Apakah baru kali ini masyarakat Indonesia mengalami konflik?, tentu
tidak, bangsa Indonesia sudah kenyang akan dinamika sejak orde lama hingga saat
ini, namun pekerjaan yang belum terselesaikan adalah mencari penawar penyakit
kambuhan tersebut. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">Indonesia
merupakan salah satu negara yang memiliki kemajemukan tinggi di dunia, karena
kemajukan inilah maka Indonesia merupakan Negara yang sangat rentan dengan
terjadinya konflik, sejak awal kemerdekaan, bagaimana susahnya menyatukan pemuda-pemuda
yang memiliki perbedaan budaya, bahasa, warna kulit, hingga kemudian tonggak
sejarah itu diikrarkan pada 28 oktober 1928, dinamika tidak berhenti sampai
disitu, setelah merdeka sangat banyak hal yang merintangi persatuan dan
kesatuan yang ingin diwujudkan oleh bangsa Indonesia. Hingga yang apa yang
tersaji hari ini di depan kita, telah sampai pada titik nadir kehidupan
berbangsa dan bernegara, dan lagi-lagi bukannya mencari jalan keluar dari
permasalahan yang terjadi, namun membiarkan hal ini berlarut-larut,
menghabiskan energi setiap individu anak bangsa. Permasalahan yang awalnya
sederhana, sudah memiliki aturan hukum yang jelas namun dibiarkan menjadi bola
panas yang berlari kesana-kemari lalu membakar apa saja yang tersentuh olehnya,
polemik yang awalnya hanya terjadi di ibu kota sana, sekarang telah merambat ke
seluruh wilayah, salah siapa ini?, aparatur negara?, pihak berwenang?, tidak,
mereka semua cuci tangan, tidak mau disalahkan, maka perlu ada yang
dikambinghitamkan, lagi-lagi bangsa Indonesia tidak belajar dari
kesalahan-kesalah terdahulu.</span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">Para pemeluk agama
yang meminta keadilan karena agamanya dihina, yang kemudian menghimpun kekuatan
karena permintaan mereka tidak digubris oleh pihak berwenang, dianggap akan
melakukan makar terhadap pemerintah, ingin menggulingkan presiden, maka
kemudian muncul pelarangan-pelarangan terhadap aksi-aksi yang akan dilakukan,
pelarangan ini semakin nyata karena pihak berwenang turun tangan langsung,
seperti pelarangan terhadap perusahaan transportasi yang akan mengangkut peserta aksi, juga
penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan oleh aparat-aparat sektor kepada masyarakat
agar mengurungkan niat mereka berangkat ke ibu kota, maka kemudian timbul
anggapan bahwa aksi yang akan dilakukan adalah upaya untuk makar dan mengganggu
stabilitas nasional, apakah ini adalah bentuk tuduhan kepada ummat islam,
sebagai pihak yang telah membuat semua keributan ini?, apakah ummat islam ingin
berbuat makar?. Soal tuduhan makar, ummat islam indonesia sudah kenyang akan
dakwaan tersebut. [Sejak pengesahan undang-undang anti subversi</span><a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Mempertanyakan%20nasioanlisme%20ummat%20islam%20indonesia(1).docx#_ftn1" name="_ftnref1" style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">
yang diumumkan dengan resmi oleh Presiden Sukano pada tahun 1963 sebagai
Penetapan Presiden No. 11/1963 hingga kemudian undang-undang ini diberikan
pakaian baru pada era DPR orde baru dengan nama UU 11/PnPs/1963</span><a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Mempertanyakan%20nasioanlisme%20ummat%20islam%20indonesia(1).docx#_ftn2" name="_ftnref2" style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">, dengan
adanya undang-undang pemberantasan kegiatan subversi, pihak keamanan ketika itu
dalam hal ini KOPKAMTIB dapat membawa siapa saja yang disinyalir dapat
membahayakan ideologi pancasila ke meja hijau berdasarkan undang-undang anti
subversi tersebut</span><a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Mempertanyakan%20nasioanlisme%20ummat%20islam%20indonesia(1).docx#_ftn3" name="_ftnref3" style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">].
Kemudian kasus Tanjung Priok yang jelas-jelas
merupakan usaha untuk menyudutkan ummat islam di Indonesia, tidak membuat ummat
islam melawan pemerintah, padahal sudah jelas bahwa ummat islam yang menjadi
korban tragedi itu berjumlah kurang lebih [400 orang</span><a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Mempertanyakan%20nasioanlisme%20ummat%20islam%20indonesia(1).docx#_ftn4" name="_ftnref4" style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">], [laporan
</span><i style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">Far Eastern Economic</i><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;"> pada tanggal 22 november 1984, menyebutkan bahwa
jumlah korban mencapai ratusan orang, , sementara orang yang selamat dalam
peristiwa tersebut menaksir jumlah yang meninggal mencapai enam ratus orang]</span><a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Mempertanyakan%20nasioanlisme%20ummat%20islam%20indonesia(1).docx#_ftn5" name="_ftnref5" style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">, [tokoh-tokoh
muslim seperti AM Fatwa</span><a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Mempertanyakan%20nasioanlisme%20ummat%20islam%20indonesia(1).docx#_ftn6" name="_ftnref6" style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">, Salim
Qadir, Prof. Oesmany Al Hamidi, mereka diadili dibawah tekanan penguasa pada
saat itu, kemudian dijatuhi hukuman 18-20 tahun penjara]</span><a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Mempertanyakan%20nasioanlisme%20ummat%20islam%20indonesia(1).docx#_ftn7" name="_ftnref7" style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[7]</span></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">.
Lalu apakah kemudian ummat islam melakukan perlawanan terhadap pemerintah?. Kemudian
penerapan asas tunggal pancasila yang dilakukan oleh orde baru, lalu memberikan
label “anti pancasila” kepada mereka yang tidak patuh, membuat puluhan bahkan
ratusan tokoh dan aktivis muslim berurusan dengan pihak berwajib, lagi-lagi
dengan alasan menjaga stabilitas nasional “perlu” dibuat musuh negara, dan itu
ditujukan kepada ummat islam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mungkin aparat
lupa dengan semangat jihad yang digelorakan oleh ummat islam ketika masa
perjuangan kemerdekaan melawan penjajah, mereka lupa dengan perjuangan para
santri yang gugur selama dekade revolusi bersenjata, nama mereka yang gugur
tidak pernah tercatat satu persatu di dalam buku sejarah, karena bisa jadi buku
sejarah akan butuh ratusan halaman untuk mencatat nama-nama mereka, dan mereka
pun tak minta nama mereka diabadikan, cukup Tuhan yang tahu bahwa mereka
berjuang untuk tanah air yang mereka cintai, sesuai dengan seruan para ulama pencetus
Resolusi Jihad, apa anda ingin tahu apa agama mereka?. Apa yang dipekikkan para
penghembus semangat perjuangan di setiap palagan yang terkenal, sebut saja
Sutomo alis Bung Tomo, pria yang membuat semangat anak-anak Surabaya tak
terbendung pada November 1948, apa yang diteriakkannya?, sehingga dengan
izin-Nya tentara inggris dengan senjatan modern dapat dipukul mundur oleh
tentara Indonesia dengan senjata ala kadarnya, seperti kisah para syuhada badar
dengan perlengkapan seadanya dengan izin Allah mampu mengalahkan pasukan
bersenjata lengkap pimpinan Abu Jahal. Bakti ummat islam untuk negara ini tidak
perlu dihitung, karena para pejuang pun tidak meminta agar perjuangan mereka
diganti dengan sanjungan, sekali lagi demi bakti kepada negara yang mereka
cintai, apapun itu akan diberikan. Dan masih banyak lagi kisah-kisah heroik
yang dipelopori ummat islam untuk kemerdekaan Indonesia, lalu masihkah anda
menganggap bahwa ummat islam ingin melakukan makar?. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jika ingin
membentuk negara sendiri, mudah saja ummat islam melakukannya, NII, DI/TII bisa
dijadikan propaganda untuk mendirikan negara islam, tapi apakah itu dilakukan?,
bahkan mereka (NII, DI/TII) tidak mendapat simpati dari ummat islam mayoritas,
ummat islam di Indonesia sepakat bahwa NKRI adalah final, ummat islam bisa
menjalankan kewajiban mereka dengan tenang di negara ini, tanpa adanya
pelarangan-pelarangan ketika ummat islam akan melakukan ibadah. Lalu untuk apa
ummat islam makar???. Bukti lain dari sikap “mengalah”nya ummat islam di
Indonesia adalah penghapusan beberapa kata dalam sila pertama pancasila atas
tuntutan beberapa pihak, lalu dihapuslah kata-kata tersebut yang terkenal
dengan piagam Jakarta. Lalu apakah ummat islam melakukan makar, karena merasa
mayoritas lalu menindas minoritas, tidak…!!!, demi keutuhan bangsa dan negara,
ummat islam mengalah, jika ego yang didahulukan, “kami kan yang mayoritas,
kalian yang minoritas harus ikut kami”, tapi sikap itu pantang dilakukan ummat
islam, sikap mengayomi yang ditunjukkan ummat islam adalah untuk kemaslahatan
bersama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kembali kepada
aksi yang telah dan akan kembali dilakukan oleh ummat islam tidak serta merta
dengan turun ke jalan, hal tersebut tidak akan terjadi jika pemerintah dalam
hal ini pihak berwenang mengambil langkah cepat menangani kasus ini, jika sejak
awal kasus ini ditangani dengan baik, maka aksi tersebut mungkin saja tidak
terjadi, misalkan pun terjadi, hanya melibatkan ummat islam yang berada di
daerah Jakarta saja. Namun sekarang semua daerah datang ke Jakarta, dengan
massa yang sangat besar tersebut, maka muncul lagi slogan “demi menjaga
stabilitas keamanan nasional” yang dibuat oleh pihak keamanan, seakan-akan
mereka yang melakukan aksi tersebut telah mengganggu keamanan negara, apakah
benar seperti itu?. Lalu mengapa kasus ini dibiarkan berlarut-larut, sehingga
menimbulkan polemik yang serius. Fakta dan bukti yang nyata di depan mata para
penegak hukum, serta peraturan yang jelas yang dapat menjadi landasan bagi
mereka untuk mengambil kesimpulan, seperti buram bahkan tak nampak di hadapan
mereka, namun isu makar, yang hanya kabar angin, begitu cepat ditanggapi oleh
pemerintah. Anda bisa melihat bagaimana ummat islam sejak awal ikut aturan main
yang berlaku di Indonesia, mulai dari pelaporan kasus, perwakilan ummat islam
memperlihatkan i’tikad baik, ikut hukum tidak main hakim sendiri, namun seperti
ada pembiaran terhadap laporan tersebut, lalu ketika sekarang kasus ini menjadi
besar, timbul isu-isu miring yang entah ditiup oleh siapa bahwa ummat islam
anti ke-bhineka-an, apakah para pembuat isu itu sadar bahwa yang dituntut oleh
ummat islam adalah individu yang melakukan kesalahan tersebut, tanpa pernah
membawa-bawa latar belakangnya. Lalu kemudian muncul stigma negatif atas aksi
yang telah dan akan dilakukan, sebagai sebuah usaha makar kepada pemerintah, mengganggu
stabilitas keamanan nasional, sama dengan cara-cara yang dilakukan orde baru
untuk menyudutkan ummat islam, menjadikan ummat islam sebagai musuh negara.
Lagi-lagi mereka lupa dengan apa yang telah dikorbankan ummat islam untuk
negara ini, kemudian mempertanyakan nasionalisme ummat islam di Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: left;">
<a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Mempertanyakan%20nasioanlisme%20ummat%20islam%20indonesia(1).docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Subversi:
kegiatan apa saja yang dapat merubah,menggeroroti kekuasaan negara, atau wibawa
pemerintah yang sah, atau aparat negara, atau yang dapat menyebarkan rasa
permusuhan, atau menimbulkan permusuhan, atau menyebabkan perpecahan,
perselisihan, kekacauan, kerusuahn, atau keresahan di kalangan penduduk. Tapol,
Islam Diadili; Mengungkap Tragedi Tanjung Priok, (Jakarta: Teplok Press,2002),
hal.105.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
</div>
<div style="text-align: left;">
<a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Mempertanyakan%20nasioanlisme%20ummat%20islam%20indonesia(1).docx#_ftnref2" name="_ftn2" style="text-indent: 36pt;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , serif; text-indent: 36pt;"> UU
11/PnPs/1963 telah dicabut berdasarkan UU No. 29 Tahun 1999 tentang</span></div>
<span style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="text-indent: 36pt;">Pencabutan Undang-Undang No 11/PnPs/Tahun 1963 Tentang
Pemberantasan Kegiatan Subversi</span></span></div>
<span style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
<o:p></o:p></span></div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: left;">
<a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Mempertanyakan%20nasioanlisme%20ummat%20islam%20indonesia(1).docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Tapol, Islam
Diadili; Mengungkap Tragedi Tanjung Priok,……..hal.104.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: left;">
<a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Mempertanyakan%20nasioanlisme%20ummat%20islam%20indonesia(1).docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Berdasarkan data
dari Sontak (Solidaritas Untuk Peristiwa Tanjung Priok), sedang versi aparat
keamanan sebanyak 18 orang meninggal dan
53 orang luka-luka, https://indocropcircles.wordpress.com/2014/05/30/tragedi-tanjung-priok-1984-pembantaian-kaum-muslimin-oleh-abri/<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: left;">
<a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Mempertanyakan%20nasioanlisme%20ummat%20islam%20indonesia(1).docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Tapol, Islam
Diadili; Mengungkap Tragedi Tanjung Priok,……..hal.49.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: left;">
<a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Mempertanyakan%20nasioanlisme%20ummat%20islam%20indonesia(1).docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Salah satu
dari 22 orang penanda tangan Lembaran Putih, Ibid,hal.254.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: left;">
<a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Mempertanyakan%20nasioanlisme%20ummat%20islam%20indonesia(1).docx#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
http://jejakislam.net/tragedi-tanjung-priok-1984-musibah-dalam-musibah/<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div>
<div id="ftn7">
</div>
</div>
</div>
<div>
<div id="ftn7">
</div>
</div>
<div>
<div id="ftn7">
</div>
</div>
<div>
<div id="ftn7">
</div>
</div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-62382740543037742362016-11-22T08:32:00.001-08:002016-11-22T08:38:29.037-08:00Kaidah-kaidah Non Asasiyah yang Kontroversial<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="line-height: 107%;">Oleh : Muhammad Taufiq</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><i><span style="font-size: 13.0pt; line-height: 107%;">A. Pendahuluan</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Seperti mana yang kita ketahui
bahwa kaidah-kaidah Fiqhiyah yang non asasiyah untuk dasar dalam istinbath
hukum2 islam ada yang telah disepakati dan ada juga yang diperselisihkan
(kontroversial).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Kaidah
non asasiyah yang disepakati ada 40 kaidah dalam Al-Asyba’ wan Nadzoir
(Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi) dan ditambah 68 kaidah dalam Al-Majallatul
Ahkamil Adliyah (semula merupakan RUU di Syiria, dan telah disempurnakan oleh
Al-Ustadz Mushtafa Ahmad Az-Zargo dalam bukunya Al Fiqhul Islamy fi Tsaubil
Jadid .</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Kaidah-kaidah
non asasiyah ini, walaupun kedudukannya bukan kaidah asasiyah, namun
keabsahannya dapat diakui, dan tiada jumhur ulama mengingkarinya walaupun terdapat
sebagian ulama yang tidak sepakat.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Sedangkan
kaidah yang mukhtalafah ini banyaknya ada duapuluh kaidah. Menurut al
suyuthi, kedua puluh kaidah tersebut tidak dapat ditarjih (diunggulkan) salah
satunya. Hal ini dikarenakan kedua puluh kaidah tersebut mempunyai dasar hukum
masing – masing. Berikut akan dijelaskan mengenai kedua puluh kaidah
tersebut.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><i><span style="font-size: 13.0pt; line-height: 107%;">B. Macam-Macam
Kaidah Ghoiru Asasiyah yang Mukhtalaf Fiha beserta contohnya</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Menurut
Abdurrahman as-suyuthi dalam “Al_Asybah Wa Nadhoir” menyebutkan 20 (dua puluh)
kaidah yang diperselisihkan, yaitu:</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
pertama</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الجمعة ظهر مقصورة او صلاة على حالها</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“salat
jum’at merupakan salat zuhur yang dipersingkat, ataukah salat sebgaimana
mestinya.” (as_suyuthi. TT:109).<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Menaggapi
kaidah tersebut ada dua macam pendapat:</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
1. Salat
jum’at sebagai salat dzuhur yang diringkas, karena itu orang yang sedang
bepergian boleh menjamak jum’at dengan ashar, baik jama’ taqdim maupun jama’
ta’khir.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
2. Salat
jum’at sebagai keadaan salat jum’at sendiri bukan merupakan salat yang lain,
karena itu niatnya harus niat salat jum’at bukan salat dzuhur.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Apabila
salat jum’at diniati dengan salat dzuhur yang diringkas, maka menurut
hakikatnya sudah sah, tetapi menurut fungsinya tidak sah, karena niat itulah
sebenarnya yang membedakan setiap amalan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
Kedua</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الصلاة خلف المحدث المجهول الحال اذا قلنا بالصحة هل هي صلاة جماعة
اوانفراد</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“salat
(makmum) dibelakanga imam yang berhadas dan tidak diketahui kondisi itu, jika
salatnya diketahui sah, apakah sahnya itu karena salat jamaah ataukah karena
salat sendirian.”(as_suyuthi.TT:110).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Jika
seorang imam menjadi imam dalam salat dan jumlah jamaah sudah cukup walaupun
dikurangi imam, sedang imam dalam keadaan berhadas, maka salat jamahnya
dianggap sah, karena itu mereka semua mendapat pahala jamaah. Jika imam lupa
bahwa ia berhadas atau makmumnya lupa bahwa imamnya berhadas, kemudian dalam
salat itu ia ingat dan memisahkan diri dari jamaah sebelum salam, jika makmum
menginginkansalat jamaah maka ia harus sujud sahwi karena lupanya imam, bukan
karena kelupaan dirinya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
Ketiga</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">من اتى بما ينا فى الفرض دون النفل فى اول فرض اواثناءه بطل فرضه وهل
تبقى صلاته نفلا اوتبطل</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Barangsiapa
yang melakukan perbuatan dengan membatalkan perbuatan fardu, bukan
perbuatan sunnat, diawal atau ditengah-tengah perbuatan fardu, maka perbuatan
fardunya menjadi batal, tetapi apakah perbuatan itu menjadi perbuatan sunnat
ataukah batal secara keseluruhan.” (as_suyuthi. TT:110).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Kaidah
tersebut menimbulkan dua pendapat, yaitu:</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
1. Bila
seorang melakukan salat fardu sendirian, kemudian ada salat jamaah dan karena
ingin mengikuti salat jamaah, maka ia salam setelah dua rakaat, maka salatnya
tetap sah, dan salatnya berstatus salat sunnah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
2. Bila
seorang telah melakukan takbiratul ihram untuk salat fardu sebelum masuknya
waktu atau karena ia membatalkan salat fardunya untuk ditukarkan kepada fardu
yang lain, tau untuk berpindah kepada salat sunnah tanpa sebab, maka salatnya
dianggap tidak sah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
Keempat</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">النذر هل يسلك به مسلك الواجب اوالجائز</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Realisasi
nazar, apakah apakah dilakukan seperti mengerjakan pekerjaan wajib, ataukah
pekerjaan jaiz.” (as_suyuthi.TT:110).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Kaidah
tersebut menimbulkan dua pendapat, yaitu:</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
1. Dilaksanakan
seperti pelaksanaan ibadah wajib, misalnya; nazar salat, puasa maupun kurban,
maka salat , puasa, ataupun kurban itu harus dilakukan sebagaimana pekerjaan
wajib. Kalau salat harus berdiri, tidak boleh duduk bila kuasa, puasanya harus
berniat dimalam hari, tidak boleh siang hari seperti puasa sunnat, sedang
kurbanya harus hewan yang cukup umur serta tidak cacat.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
2. Dilaksanakan
seperti pelaksanaan ibadah jaiz, seperti memerdekakan budak, sehingga boleh
memerdekakan budak kafir atau budak cacat.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
Kelima</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">هل العبرة بصيغ العقود او بمعانيها</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Apakah
ungkapan itu yang dianggap bentuk akadnya tau maknanya.” (as_suyuthi.TT:111).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Misalnya
ada orang yang mengadakan transaksi dengan berkata “saya beli bajumu dengan
syarat-syarat demikian dengan harga sekian” kemudian penjual menjawab “iya
jadi”, jika melihat akadnya bentuknya jual beli, namun jiak melihat maknanya
merupaakan akad salam (pesanan). Demikian juga jika orang berkata “saya jual
bajuku padamu” tanpa menyebutkan harganya. Bila dilihat dari maknanya berarti
hibah, tetapi sudut lafalnya berarti jual beli. Bila hibah maka diperbolehkan
tetapi jika dipandang jual beli, maka merupakan jual beli
yang fasid (rusak).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
Keenam</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">العين المستعارة للرهن هل المغلب فيها جانب الضمان او جانب العارية</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Barang
yang dipinjam untuk gadai, apakah layak sebagai jaminan ataukah sebagai pinjaman.”(as_suyuthi.TT:113).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Barang
pinjaman untuk jaminan gadai dipegang oleh pemberi gadai, apakah yang mempunyai
barang tersebut boleh meminta kembali? Kalau barang tersebut dianggap sebagai
pinjaman, maka dapat kembaliatau diambil, sedaang jika sebagai jaminan maka
tidak dapat diminta kembali kecuali sudah dilunasi utangnya. Demikian juga,
jika barang itu rusak, maka pihak gadai harus mengganti, jika sebagai pinjaman,
tetapi tidak wajib mengganti, jika sebagai jaminan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
Ketujuh</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الحوالة هل هي بيع او استيفاء</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Apakah hiwalah (pemindahan
utang) itu merupakan jual beli ataukah kewajiban yang
dipenuhi”.(as_suyuthi.TT:114).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Jika
hiwalah merupakan kewajiban yang harus dipenuhi, maka tidak ada khiyar baginya
(pilihan untuk ditangguhkan), namun bila dianggap jual beli maka ia berlaku
persyaratan-persyaratan sebagaimana jual beli , yakni bila ada cacatnya dapat
dikembalikan, atau bila tidak senang dapat dikembalikan kembali (khiyar
majlis), namun apabila sebagai istifa’ maka tidak ada persyaratan
tersebut.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
Kedelapan</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الإبراء هل هو إسقاط او تمليك</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Pembebasan
utang, apakah sebagai pengguguran utang, ataukah merupakan pemberian untuk
dimiliki.”(as_suyuthi.TT:115).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Pembebasan
utang yang tidak diketahui jumlah utangnya oleh orang yang membebaskan, maka
yang lebih sah adalah pemberian untuk dimiliki dan tidak sah pengguguranya,
sedanfkan kalau pemberi membebaskan dengan mengetahui jumlah uangnya, maka yang
lebih sah dengan isqoth (pengguguran). Demikian juga pembebasan utang dari
salah satu orang, maka yang lebih sah adalah pemberian untuk
dimiliki (tamlik) dan jika ibro’nya dikaitakan dengan sesuatu
(tempat,keadaan) maka yang sah adalah tamlik, kalu disyaratkan adanya qobul
maka yang sah dengan isqoth (pengguguran), sedang tamlik tidak disyaratkan
adanya qobul.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
Kesembilan</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الإقالة هل هي فسخ او بيع</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“iqolah (pencabutan
jual-beli terhadap orang yang menyesal) adakah itu merupakan pembatalan
jual-beli ataukah merupakan jual-beli (keduakalinya)”. (as_suyuthi, TT:115).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Misalnya
seseorang membeli budak kafir dari penjual kafir, kemudian budak tersebut
menjadi muslim dan penjual menghendaki iqalah. Kalau iqalah itu dipandang
sebagai jual-beli maka dianggap sah seperti mengembalikan barang pembelian
karena adanya cacat. Sedangkan kalau iqalah dianggap sebagai fasah (pembatalan)
maka tidak perlu adanya ijab qabul, sedangkan jika dianggap jual beli maka
memerlukan ijab qabul baru.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
Kesepuluh</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الصداق المعين في يد الزوج قبل القبض مضمون ضمان عقد او ضمان يد</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Maskawin
yang sudah ditentukan dan masih dalam genggaman suami yang belum diterima oleh
istri, hal itu merupakan barang yang di jamin oleh suami berdasrkan akad
ataukah dijamin sebagai barang yang diambil dari tangan istri
(as_suyuthi,TT:116).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Artinya,
maskawin kalau dianggap sebagai barang yang dijamin akad maka tidak sah untuk
dijual sebelum diterima, sedangkan kalau dianggap hak milik istri maka boleh
dijual walaupun barangnya masih disuaminya. Demikian juga jika maskawin yang
ditangan suami itu rusak atau hilang, maka harus diganti sesuai dengan maskawin
misil istri, karena jaminan berdasarkan akad. Tetapi kalau dianggap sebagai
barang yang diambil dari tangan istri maka harus diganti persis seperti wujud
semula atau seharga mahar itu.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
Kesebelas</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الطلاق الرجعي هل يقطع النكاح اولا</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Thalaq
raj’i apakah itu merupakan pemutusan nikah atai tidak.” (as_suyuthi,TT:116).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Seandainya
suami menggauli istri dalam masa iddahnya, kemudian baru merujuknya, maka wajib
membayar mahar menurut pendapat yang menyatakan rujuk termasuk memutus
pernikahan, dan kalau suami meninggal, istri tidak boleh memandikanya menurut
pendapat yang absah, tetapi menurut pendapat yang kedua boleh memandikanya
sebagaimana masih suami istri. Bila hal itu dianggap putus maka berakibat haram
melihat aurat, dan bergaul dengan istri, namun jika dianggap tidk putus, maka
berkaibat wajib memberi nafkah, mempunyai hak waris. Menilai kaidah tersebut,
maka muncul pndapat ketiga, yaitu talak Raj’i masih mauquf sampai habis masa
iddahnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
Kedua belas</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الظهار هل المغلب فيه مشابهة الطلاق اومشابهة اليمين</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Dhihar
itu apakah selayaknya serupa dengan talak, ataukah serupa dengan sumpah.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Misalnya
ada seorang yang mendhihar (menyamakan punggung istri dengan punggung ibunya)
empat istrinya dengan satu kalimat. Misalnya “engkau semua seperti punggung
ibuku.” Jika ia ingin kembali pada istrinya ia harus membayar empat kafarat
karena diserupakan dnegan talak, tetapi jika lebih diserupakan dengan sumpah
maka cukup membayar satu kafarat, yakni kafarat sumpah. Jika diserupakan dengan
talak maka boleh dengan lisan atau tulisan, tetapi jika dengan sumpah maka
harus dengan lisan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
Ketiga belas</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">فرض الكفاية هل يتعين بالشروع او لا</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Fardu
kifayah, apakah menjadi fardu ‘ain setelah dilaksanakan atau masih tetap
sebagai fardu kifayah “.)as_suyuthu,TT:117).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Pendapat
yang lebih syah adalah bahwa shalat jenazah apabila sesorang telah memulai
menegrjakan maka haram baginya untuk meninggalkan, karena hal itu bagai fardu
‘ain, demikian pula kasus jihad. Diharamkan meninggalkan bila sudah memulai
berjihad (berperang), bahkan sangat dibenci jika hal itu dilakukan, karena hal
itu merupakan kemunafikan. Bagi al-Ghazali menyatakan bahwa pendapat itu khusus
fardu kifayah shalat jenazah dan jihad, selainya tidak mengubah status fardu
kifayah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
Keempat belas</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الزائل العائد هل هو كالذي لم يزل او كالذي لم يعد</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Suatu
yang hilang kemudian kembali, apakah hukumnya seperti tidak hilang sebagaimana
sedia kala ataukah sebagai barang baru”. (as_suyuthi.TT:118).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Kaidah
tersebut menimbulkan dua pendapat , yaitu:</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
1.Dianggap
sebagaiamana sedia kala, misalnya wanita yang telah ditalak sebelum digauli,
maka hilang kemilikanya atas mahar, kalau suamianya kemabali maka kembali pula
hak pemilikanya terhadap mahar seperti mahar semula. Harta yang pada ahir tahun
perlu dizakati kemudian hilang ditengah tahun yang kemudian kembali maka tetap
pada ahir tahun dizakati seperti tidak hilang, dan juga orang memukul orang
lain hingga rusak penglihatan, kemudian penglihatan kembali maka gugur hukum
qashas atas orang itu.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
2.Dianggap
sebagaimana barang baru, mislanya hakim gila atau hilang keahlianya, kemudian
sembuh atau kembali keahlianya maka tidak kembali kekuasaan hakimnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
Kelima belas</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">هل العبرة بالحال اوبالمال</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Apakah
ungkapan itu menurut keadaan atau menurut bendanya”. (as_suyuthi,TT:119).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Kaidah
tersebut menimbulkan kaidah sebagai berikut:</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ماقارب الشيء هل يعطي حكمه</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Yang
dekat dengan sesuatu adakah diberi hukumya.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">المشرف الزوال هل يعطي حكم الزائل</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Sesuatu
yang hampir hilang, apakah diberikan hukum sebgaimana sesuatu yang hilang”
(as_suyuthi,TT:119).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">المتوقع هل يجعل كالواقع</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Apa
yang akan terjadi apakah dijadikan seperti yang terjadi.” (as_suyuthi, TT:119).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Misalnya
ada seorang menjadi imam dengan berpakaian yang menutup aurat, tetapi ketika
ruku’ pakianya robek. Pendapat yang kuat adalah bahwa apa yang akan terjadi itu
tidak dijadikan seperti apa yang terjadi, jadi makmum tetap sah dengan niat
infirod (memisahkan diri dari shalat jamaah) ketika robek pakaian imam.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
Keenam belas</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">اذا بطل الخصوص هل يبقى العموم</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Apabila
kekhususanya batal maka masih tetap keumumanya”. (as_suyuthi, TT:121).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Misalnya
seseorang telah melakukan takbiratul ihram pad shalat yang belum masuk
waktunya, mka batallah kekhususanya (niat shalat wajib itu) tetapi menurut
pendapat yang absah masih dianggap berlaku keumuman takbir itu untuk shalat
sunnah. Demikian juga orang yang bertayamum untuk shalat wajib sebelum
waktunya, maka batal tayamumnya untuk digunakan shalat wajib (sebab kebolehan
tayamum adalah menunggu waktu shalat wajib tiba) serta tidak boleh digunakan
sholat sunnat, lain lagi jika niyatnya untuk tayamum sholat sunnat maka
diperbolehkan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
Ketuju belas</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الحمل هل يعطي حكم المعلوم اوالمجهول</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Anak
yang masih dalam kandungan, apakah dihukumi seperti sesuatu yang telah
diketahui ataukah sebagai sesuatu yang belum diketahui”.(as_suyuthi, TT:121).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Misalnya
mengenai penjualan biantang yang bunting “hamil” menurut pendapat yang absah
hal itu tidak diperkenankan, karena yang dalam kandungan itu masih majhul tidak
tidak diketahui kriterianya, demikian juga tidak sah menjual binatang dalam
perut induknya karena hal itu tidak diketahui, sedang dalam masalah waisat pada
anak dalam kandungan itu diperbolehkan, karen ahak itu sudah jelas. Tetapi
dalam hal waris-mewarisi, maka anak dalam kandungan dianggap laki-laki saja,
sebab dengan begitu maka ketika ia lahir laki-laki maka bagianya sebgaimana
mestinya, tetapi jika wanita maka uang warisan yang lebih dapat dibagikan lagi
pada yang lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
Kedelapan belas</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">النادر هل يلحق بجنسه اوبنفسه</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Sesuatu
yang jarang terjadi, apakah dikaitkan dengan jenisnya ataukah menurut keadaanya
sendiri”.(as_suyuthi,TT:122)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Misalnya
hukum menyentuh penis laki-laki yang telah putus, menurut pendapat yang lebih
kuat adalah membatalkan wudlu, karena secara hakiki adalah menyentuh alat
kelamin. Sedangkan jika menyentuh anggota tubuh wanita yang telah terputus dari
induknya maka tidak membatalkan, karena hal itu tidak menyentuh wanita lagi.
Demikian juga orang yang mempunyai anggota badan lebih, misalnya jarinya 6
(enam), maka wajib juga dibasuh saat berwudlu.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
Kesembilan belas</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">القادر على اليقين هل له الاجتهاد والأخذ بالظن</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Orang
yang kuasa menuju yang yakin bolehkah baginya berijtihad berdasarkan
perkiraan”.(as_suyuthi,TT:123)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Secara
umum seorang mujtahid tidak boleh berijtihad jika mendapatkan nash, karena nash
merupakan suatu keyakinan dan dia tidak boleh mengabaikan nash tersebut,
sedangkan ijtihad merupakan keputusan dhon dibanding nash. Misalnya seseorang
mempunyai dua baju, yang stau suci, sedang yang lain najis, maka dia boleh
meneliti (berijtihad) mana yang suci untk dipergunakan walaupun ia dapat
berganti dengan pakaianya lain yang jelas suci. Namun seseorang tidak sah
shalat menghadap hijr ismail, karena yang yakin jelas diketahui, yakni
menghadap ka’bah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Kaidah
keduapuluh</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">المانع الطارئ هل هو كالمقارن</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
“Halangan
yang datang kemudian, apakah ia seperti bercampur”. (as_suyuthi,TT:123).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Kaidah
tersebut ada dua pendapat , sebagian menganggap seperti bercampur seperti
menambah air sehingga menjadi banyak yang semua jenis. Selesainya orang yang
istihadloh ditengah-tengah menjalankan sholat. Murtadnya seseorang yang sedang
ihram, serta perubahan niat yang buruk yang semula baik dalam bepergian, maka
kasus tersebut hukum airnya menjadi suci, sholatnya menjadi batal, dan ihramnya
juga batal dan tidak ada rukhsoh baginya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Dari
beberapa kaidah diatas, dapat diamati bahwa kaidah-kaidah yang diperselisihkan
sebenarnya bukan pada kaidah itu sendiri tetapi lebih mengarah pada kondisi
yang mempengaruhi kaidh itu tercipta, sehingga keberlakuan kaidah tersebut
menurut kondisi yang melatar belakanginya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><i><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 107%;">C. Penutup</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Qawaidul fiqhiyyah terbagi
dalam kaidah – kaidah asasi dan ghairu asasi. Qawaid
fiqhiyyah ghairu asasiyyah dibagi menjadi dua bagian, yaitu kaidah
ghairu asasiah muttafaq ‘alaih ( yang tidak dipertentangkan ),
dan kaidah ghairu asasiah mukhtalafah fiha ( yang dipertentangkan ).
Adapun kaidah ghairu asasiah yang tidak dipertentangkan banyaknya ada
empat puluh kaidah. Kaidah ini disebut sebagai kaidah kulliah (
kaidah universal ). Sedangkan kaidah yang mukhtalafah ini banyaknya
ada duapuluh kaidah. Kedua puluh kaidah tersebut tidak dapat ditarjih
(diunggulkan) salah satunya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-70303335311033617842016-11-03T05:23:00.002-07:002016-11-03T05:39:59.662-07:00DEMONSTRAN TERMASUK KATEGORI BUGHOT DAN KHAWARIJ?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYF3QQ6q84dkqNFbmefm5k8ZNAndBaFDo3B3UCujmtBVEKcG18b6lcGo600g13SbLvMFiM9G2q89MuJNjqoigjHT7JQA8GWvqJ6VZSva9nPaDaC9nUucr5f5T7lxqT-CQj0sMIx0RYNqIZ/s1600/14632861_1890861197811744_39540192810287596_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYF3QQ6q84dkqNFbmefm5k8ZNAndBaFDo3B3UCujmtBVEKcG18b6lcGo600g13SbLvMFiM9G2q89MuJNjqoigjHT7JQA8GWvqJ6VZSva9nPaDaC9nUucr5f5T7lxqT-CQj0sMIx0RYNqIZ/s400/14632861_1890861197811744_39540192810287596_n.jpg" width="400" /></span></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: center; text-indent: -24px;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><i>Hasil Bahtsul Masail PCI NU Pakistan<br />Senin, 31 Oktober 2016</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px;">
<b style="text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px;">
<b style="text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">A. LATAR BELAKANG</span></b></div>
<div style="background: white; line-height: 24px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Mengingat maraknya aksi demo/unjuk rasa yang terjadi hampir di seluruh dunia dengan isu yang berbeda-beda, khususnya di negara Indonesia, kemudian m</span><span style="background-color: transparent; font-family: "times" , "times new roman" , serif;">uncullah pendapat dari sebagian kaum muslimin di Indonesia bahwa mereka yang berunjuk rasa menentang kebijakan pemerintah telah keluar dari millah/agama (bughat & khawarij) lalu bagaimanakah kita sebagai akademisi menyikapi pendapat tersebut?</span></div>
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><b><br />B. </b><b style="background-color: transparent; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">RUMUSAN MASALAH</span></b></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">1. Apakah demonstrasi dilarang atau tidak dalam agama Islam?<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="color: #1d2129;"><br />2. Apakah Demonstran Termasuk Golongan Bughot dan Khawarij?</span><span style="color: #1d2129;"><br /><br />C. </span><b style="background-color: transparent; text-indent: -18pt;"><span style="color: #1d2129; font-family: "times new roman" , serif;"><span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><span dir="LTR" style="background-color: transparent; text-indent: -18pt;"></span><b style="background-color: transparent; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">PEMBAHASAN</span></b></span></div>
<div style="background: white; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="color: #1d2129;">a.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d2129;">Definisi Demonstrasi dan demonstran<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Demonstrasi atau unjuk rasa dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti pernyataan protes yang dikemukakan secara massal, sedangkan demonstran adalah para pelaku demonstrasi. Dalam sistem demokrasi, unjuk rasa atau aksi protes merupakan bentuk penyuaraan aspirasi yang dilakukan oleh masyarakat. Aksi-aksi yang dilakukan bermacam-macam, mulai dari protes kecil-kecilan sampai pengerahan massa yang besar, untuk menyuarakan aspirasi, ataupun menuntut sesuatu, hingga protes terhadap kebijakan pemerintah. Terkadang kegiatan ini berjalan damai dan tak jarang pula aksi ini berakhir dengan kerusuhan, antara para pengunjuk rasa dan pihak keamanan, bahkan tidak jarang memakan korban pihak ketiga yang tidak tahu menahu, dan tidak ikut aksi tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 24px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">b.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR"></span>Apakah <span style="color: #1d2129;">demonstrasi</span> dilarang dalam agama Islam atau tidak?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Para ulama berbeda pendapat soal boleh tidaknya melakukan demonstrasi (unjuk rasa), Syaikh Utaimin, Abdul Aziz bin Baz, dan Syaikh Soleh Fauzan, berpendapat bahwa demonstrasi dilarang untuk dilakukan karena tidak adanya dalil baik dari al-qur’an maupun hadits nabi yang memerintahkan untuk melakukan unjuk rasa (menuntut keadilan) kepada pemerintah (sulthan), dikarenakan tidak adanya dalil, dan juga para sahabat tidak melakukan hal tersebut, maka aksi demonstrasi tidak dianjurkan untuk dilakukan (dilarang)<a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Demonstrasi%20(1).docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">[1]</span></span></span></a>. Sedang Syaikh Yusuf Qardhawi memfatwakan bolehnya melakukan demonstrasi, karena unjuk rasa merupakan sarana pengungkapan ekspresi untuk menuntut hak-hak masyarakat (yang mungkin belum atau diabaikan oleh pemerintah), tradisi yang lumrah dilakukan oleh masyarakat modern<a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Demonstrasi%20(1).docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">[2]</span></span></span></a>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Dikarenakan tidak adanya dalil baik yang melarang secara langsung maupun juga membolehkan melakukan tindakan demonstrasi (unjuk rasa), maka para ulama pun bebeda pandangan mengenai hal tersebut, namun ada beberapa poin yang bisa disimpulkan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 24px; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Demonstrasi (unjuk rasa) adalah salah satu wasilah penyampaian aspirasi ataupun pendapat, dari sekian banyak sarana untuk melakukan penyampaian aspirasi tersebut, seperti mengutus orang-orang yang dianggap dapat mewakili masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah, mengirimkan surat kepada pemerintah, meminta kesempatan untuk dengar pendapat dan lain-lain.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 24px; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Demonstrasi (unjuk rasa) dapat dilakukan dengan beberapa tahapan, tidak kemudian serta-merta jika ada kebijakan pemerintah yang tidak disetujui langsung direspon dengan melakukan pengerahan masa. Beberapa aksi pendahuluan terlebih dahulu dilakukan, seperti; mengirimi surat kepada pemerintah, mengirim utusan, hingga meminta kesempatan untuk melakukan dengar pendapat. Dengan kata lain, aksi turun ke jalan dengan pengerahan massa yang besar adalah jalan terkahir jika sarana-sarana pendahuluan yang telah dilakukan tidak membuahkan hasil (tidak didengar oleh pemerintah).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 24px; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Sebaiknya aksi unjuk rasa tidak mendatangkan kerugian yang tidak diharapkan, seperti aksi anarkis (pengrusakan sarana-sarana umum), membuat masyarakat yang lain merasa dirugikan dengan aksi tersebut karena mengganggu ketertiban umum, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 24px; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Menjaga agar aksi unjuk rasa yang betul-betul untuk menuntuk hak-hak umum, disusupi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang ingin menggunakan kesempatan itu untuk melakukan aksi mereka mencari keuntungan, memancing di air keruh.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 24px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="color: #1d2129;">c.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d2129;">Apakah Demonstran Termasuk Golongan Bughot dan Khawarij?<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 24px; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="color: #1d2129;"><span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>i.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d2129;">Bughot: kriteria dan kayfiyah (coraknya).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Tidak semua yang berbau anarkisme secara berjamaah adalah bughot, mengapa? mari definisikan bughot, kriteria, dan kayfiyah (coraknya)</span><a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Demonstrasi%20(1).docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 16.8667px;">[3]</span></span></span></a><span style="color: #1d2129; font-family: "times new roman" , serif;">:</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">1. Bughot adalah bentuk pemberontakan kaum muslimin kepada imam atau penguasa, mencegah kewajiban yang harus ditunaikan, dan intensi mengambil alih kekuasaan secara dholim. (buka kitab nihayatul muhtaj 7/402 - maktabah syamilah)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">2. Syarat sahnya dikatakan bughot adalah: punya kekuatan massa yang banyak, ada unsur meraih hak kekuasaan dengan kedholiman, dan punya pemimpin yang ditaati dalam gerakan pemberontakan ini (buka muhadzab juz 2/217)<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 24px; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>ii.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d2129;">Khawarij</span>: kriteria dan ciri-cirinya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Sebagaimana keterangan dalam banyak hadits, bahwa ciri-ciri khawarij adalah sebagai berikut<a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Demonstrasi%20(1).docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">[4]</span></span></span></a>:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 24px; margin-left: 2cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Menuduh dan menyesatkan<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 24px; margin-left: 2cm; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Sifat orang-orang khawarij yang paling menonjol adalah suka menuduh dan menyesatkan para imam (pemimpin), serta menghukumi mereka telah berbuat tidak adil dan salah, sifat ini terlihat jelas pada sikap Dzul Khuwaisirah terhadap Rasulullah saw, dimana dia berkata : “W<i>ahai Rasulullah berbuatlah adil</i>”, ia menganggap dirinya lebih tahu agama dari pada Rasulullah saw, sehingga ia menghukumi Rasulllah telah melakukan kesalahan dan tidak adil dalam pembagian harta ghanimah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 24px; margin-left: 2cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Berburuk sangka<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 24px; margin-left: 2cm; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Ini merupakan sifat lain dari orang-orang khawarij, yang terlihat jelas pada sosok leluhur mereka Dzul Khuwasirah yang tidak memiliki sifat ikhlas dan tidak tahu akan pribadi Rasulullah SAW, dia berkata kepada beliau: “D<i>emi Allah, pembagian ini tidak adil, dan dilakukan tidak demi mengharap ridha Allah</i>”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 24px; margin-left: 2cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Berlebihan dalam ibadah <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 24px; margin-left: 2cm; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Sifat ini sebagaimana dijelaskan oleh Nabi saw, dalam sabdanya: “A<i>kan ada kelompok orang dari ummatku, mereka rajin membaca al-qur’an, bacaan al-qur’an kalian tidak sebanding dengan bacaan al-qur’an mereka, shalat kalian tidak sebanding dengan shalat mereka, dan puasa kalian tidak sebanding dengan puasa mereka</i>”, berlebihan dalam berpuasa, shalat malam, berdzikir dan membaca al-qur’an merupakan sifat-sifat yang menjadi ciri khas kaum khawarij. Orang-orang khawarij juga dikenal dengan sebutan al-qurra’, karena begitu rajinnya dalam membaca al-qur’an dan beribadah, hanya saja mereka memahami kandungan al-Qur’an tidak sesuai dengan maksudnya, mereka terlalu mengagungkan pendapat mereka, terlalu berlebihan dalam zuhud, khusyu’ dan sejenisnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 24px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 24px; margin-left: 2cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Bersikap keras kepada ummat Islam<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 24px; margin-left: 2cm; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kaum khawarij dikenal dengan sikap yang keras dan kasar terhadap sesama umat Islam, bahkan sikap mereka bisa sampai batas yang sangat ekstrim, sehingga menghalalkan darah, harta, dan kehormatan umat Islam dengan menindas dan membunuh mereka. Meski demikian, mereka meninggalkan, tidak memerangi, dan tidak menyakiti musuh-musuh Islam para penyembah berhala. Rasul SAW mengabarkan kepada kita tentang sifat mereka ini dalam sabdanya: “M<i>ereka membunuh orang-orang Islam dan meninggalkan para penyembah berhala</i>”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 24px; margin-left: 2cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">5.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Lemah dalam pemahaman fiqh<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 24px; margin-left: 2cm; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Diantara bahaya besar dari sekte khawarij ini adalah, minimnya pengetahuan fiqih, karena tidak belajar kepada para sahabat, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi saw, “<i>Mereka membaca al-Qur’an namun tidak melewati tenggorokan mereka</i>”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 24px; margin-left: 2cm; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 24px; margin-left: 2cm; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><b style="text-indent: 1cm;">D. </b><b style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">KESIMPULAN</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Dengan melihat hasil pembahasan, maka apakah kriteria, unsur, dan kayfiyah di atas memiliki korelasi dengan konteks demo di tanah air? Perlu kita ingat bersama bahwa segala hal yang berkaitan dengan jinayah (tindak pidana), bisa katakan jinayah tam (tindak pidana yang sempurna) apabila telah terkumpul 4 unsur utama yaitu (niat, i'dad/persiapan, tanfidz/eksekusi, natijah/hasil) maka apabila tindak pidana itu belum masuk kategori sempurna, jarimah yang awalnya harus mendapatkan hudud (hukuman), akan mendapatkan keringanan hukuman, baik berupa kaffaroh (membayar denda), atau hanya dengan hukum ta'zir (diasingkan). Mari kita melirik konteks demo di tanah air, dimana niatnya adalah untuk menyerukan haq (kebenaran), meminta keadilan. I'dad (persiapannya) adalah tangan kosong, tanpa senjata, dijanjikan tidak huru hara, berkoordinasi dengan aparat, tanfidznya (rencana aksi) semua terkoordinir rapi, hanya teriak dan orasi, hasilnya adalah harapan kesepakatan. Adakah unsur anarkisme di sana? Adakah rukun jarimah (syarat-syarat sesuatu bisa dikatakan perbuatan kriminal) yang terpenuhi?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Apabila dalam praktek (di lapangan) nanti ternyata di luar ekspektasi terjadi anarkisme, maka rukun jarimah tetap tidak terpenuhi, seperti halnya <i>jarimatu qatl khoto'</i>. Tidak akan mendapatkan <i>hudud</i>, apalagi <i>haddul bagy</i>. Dari sini juga bisa kita tarik kesimpulan, bahwa tidak semua jenis demo itu bisa dipukul rata "haram". Dalil-dalil <i>nushus</i> yang berkonotasi umum tidak bisa dijadikan landasan pada <i>qodiyyah</i> (hukum) yang bersifat eksplisit, terlebih jika hanya dalil <i>dzonniyah</i> (yang belum pasti hukumnya). Maka sebelum kita menarik kesimpulan demonstrasi (unjuk rasa) adalah terlarang atau tidak, serta pelakunya merupakan bughat dan khawarij atau tidak, terlebih dahulu kita lihat dulu <i>pattern</i> (pola) nya dengan mengkorelasikan pada <i>arkan jarimah</i> (syarat-syarat sesuatu bisa dikatakan perbuatan kriminal). Dalam artian kita tidak bisa memukul rata bahwa demonstran termasuk ke dalam bughot dan khawarij sebelum memastikan bentuk demonstrasi dan ciri-ciri bughot dan khawarij terpenuhi di dalam aksi demonstrasinya. (Tim LBM).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Wallahu a'lam bisshowab<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><br />Lajnah Bahtsul Masail<br />PCI NU Pakistan 2016<o:p></o:p></span></div>
<div>
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br clear="all" /></span>
<br />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Demonstrasi%20(1).docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR" style="font-family: "times new roman" , serif;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.3333px;">[1]</span></span></span></span></a><span dir="LTR" style="font-family: "times new roman" , serif;"> </span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: "times new roman" , serif;"><span dir="RTL"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif;">محمد بن عبد الرحمن الخميس, المظاهرات والاعتصامات والاضرابات رؤية شرعية, دار الفضيلة: رياض</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif;">, 2006, ص. 44-49. <o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Demonstrasi%20(1).docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman" , serif;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.3333px;">[2]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , serif;"> </span><a href="http://demonstrations2.blogspot.com/2011/04/blog-post_7070.html"><span style="text-decoration: none;">http://demonstrations2.blogspot.com/2011/04/blog-post_7070.html</span></a><span style="font-family: "times new roman" , serif;">. <o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Demonstrasi%20(1).docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman" , serif;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.3333px;">[3]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , serif;"> Firman Arifandi, dalam bahtsul masail PCI NU Pakistan dengan tema : <span style="background: white; color: #1d2129;">Apakah Demonstran Termasuk Golongan Bughot dan Khawarij?, pada tanggal 31 Oktober 2016.</span><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><a href="file:///C:/Users/Zulfikri%20Hasibuan/Downloads/Demonstrasi%20(1).docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.3333px;">[4]</span></span></span></a> www.waag-azhar.org/id/Makalat1.aspx?id=311<o:p></o:p></span></div>
<div>
<br /></div>
</div>
</div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-49202466923798298112016-10-28T23:58:00.002-07:002016-11-03T19:51:28.457-07:00Kaidah-kaidah Non Asasiyah Yang Ditolelir Islamic Legal Maxim<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Oleh:
Zulfikri Hasibuan<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">A.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">A.1.
Latar Belakang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Qawaidul
Fiqhiyah atau biasa disebut kaidah-kaidah fikih adalah ketentuan-ketentuan yang
bersifat kulli (menyeluruh atau umum) yang mencakup bagian-bagiannya. Bisa juga
dikatakan sebagai ketentuan umum yang menghukumi beberapa bab pembahasan
masalah fikih[<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/kaidah%20asasiyah%20yang%20ditolerir.doc#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>]. Terkait dengan hakikat
dari kaidah fikih itu sendiri, dapat dilihat kembali pada pembahasan tentang
hakikat dan urgensi qawaid fiqhiyah sebelumnya. Jelasnya, kaidah-kaidah fikih
ini sangat penting dalam kehidupan manusia. Salah satu manfaatnya yaitu agar
dapat mengetahui prinsip-prinsip umum fikih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Dalam
ilmu qawaidul fiqhiyah, kaidah-kaidah fikih ada yang disebut qawaid al-fiqhiyah al-asasiyyah dan adapula
yang disebut qawaid al-fiqhiyah ghairu asasiyyah atau yang disebut dengan
kaidah-kaidah fikih yang bukan merupakan kaidah asasiyyah. Khususnya dalam
makalah ini yang akan dibahas adalah kaidah-kaidah fikih yang bukan merupakan
kaidah-kaidah dasar yang lima seperti yang dibahas oleh pemateri-pemateri
sebelumnya seperti kaidah tentang al-Umuru bi Maqaashidiha, al-Yaqin laa Yuzalu
bi asy-Syakk, al-masyaqqah tajlib at-taisir, adh-adhararu yuzal, dan kaidah
al-’adah muhakkamah. Namun demikian, kaidah yang dibahas kali ini tetap disebut
sebagai kaidah kulli (menyeluruh atau umum) sehingga berlaku pula untuk
persoalan-persoalan hukum Islam (fikih) dalam berbagai bidang sesuai dengan
bagiannya masing-masing[<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/kaidah%20asasiyah%20yang%20ditolerir.doc#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a>].<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">A.2.
Rumusan Masalah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Berdasarkan
uraian di atas maka penulis akan membahas tema di atas menjadi tiga poin
sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l3 level1 lfo3; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apa yang dimaksud
dengan kaidah-kaidah ghoiru asasi?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level1 lfo3; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apa sajakah
pembagian kaidah ghoiru asasi?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l3 level1 lfo3; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apa sajakah
kaidah-kaidah ghoiru asasi yang ditolelir dalam Islamic Legal Maxim?<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">A.3.
Tujuan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l2 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pembaca dapat
mengetahui secara detail apa yang dimaksud dengan kaidah ghoiru asasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l2 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pembaca mengetahui
pembagian dari kaidah ghoiru asasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l2 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pembaca mengetahui
apa saja kaidah-kaidah ghoiru asasi beserta contoh-contohnya yang ditolelir
dalam Islamic Legal Maxim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l2 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dengan mengetahui
semua kaidah-kaidah ini pembaca dapat dengan lebih mudah menetapkan hukum bagi
masalah-masalah yang dihadapi dengan disesuaikan menurut waktu dan tempat
penerapan hukum (fikih) yang berbeda-beda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">B.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">B.1.
Pengertian Kaidah Ghairu Asasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Kaidah
ghairu asasi termasuk dalam kategori kaidah fikih, bukan kaidah ushul. Kaidah
fikih adalah kaidah-kaidah yang disimpulkan secara general dari materi fikih
dan kemudian digunakan pula untuk menentukan hukum dari kasus-kasus yang baru
timbul, yang tidak jelas hukumnya dalam nash[<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/kaidah%20asasiyah%20yang%20ditolerir.doc#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a>]. Sebelum
mengetahui apa makna atau arti dari kaidah ghairu asasi, perlu diketahui apa
makna kaidah asasi itu sendiri. Kaidah Asasi atau yang terkenal juga dengan
sebutan al-Qawaid al-Khamsah adalah lima kaidah yang mencakup hampir seluruh
kaidah fikih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Menurut
penulis sendiri, Kaidah Ghairu Asasi adalah kaidah-kaidah yang bukan asasi.
Dapat juga diartikan dengan kaidah-kaidah yang ruang lingkupnya di bawah kaidah
asasi. Karena di bawah kaidah asasi, maka cakupan Kaidah ghairu asasi berkurang
dan tentu jumlahnya lebih banyak daripada kaidah asasi. Karena tidak menginduk
ke kaidah yang lebih umum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">B.2.
Pembagian Kaidah Ghairu Asasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Banyaknya
kaidah ghairu asasi membuat para ahli qawaid membaginya beberapa macam
pembagian. Menurut Djazuli dalam ‘Kaidah-Kaidah Fikih’, pembagian kaidah fikih
berdasarkan ruang lingkup dan cakupannya bisa dibagi sebagai berikut[<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/kaidah%20asasiyah%20yang%20ditolerir.doc#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a>]:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Pertama,
kaidah inti yaitu meraih kemaslahatan dan menolak kemafsadatan dengan meminjam
istilah Izzudin ibnu Abd al-Salam, “Jalbu al-Mashalih wa Daf’u al-Mafasid.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Kedua,
kaidah-kaidah asasi, yaitu kaidah-kaidah fikih yang lima telah dijelaskan
beserta cabang-cabangnya oleh para pemakalah lain sebelumnya (al-Qawaid
al-Asasiyah).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Ketiga,
kaidah-kaidah umum, yaitu kaidah-kaidah fikih yang ada di bawah kaidah-kaidah
asasi yang lima. (al-Qawaid al-‘Ammah)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Keempat,
kaidah-kaidah khusus, yaitu kaidah-kaidah yang khusus berlaku dalam bidang
hukum tertentu seperti dalam ibadah mahdhah, muamalah, munakahat, dan jinayah.
(al-Qawaid al-Khashshah)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Kelima,
kaidah yang merupakan bagian dari kaidah yang disebut nomor empat, yaitu bagian
dari ibadah, seperti tentang shalat saja, bisaa disebut al-Qawaid
al-Tafshiliyah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Jalaluddin
al-Suyuthi dalam kitabnya al-Asybah wa-Nadzair, membagi kaidah fikih dalam tiga
bagian: al-Qawaid al-Khamsah, Qawaid Kulliyah, dan al-Qawaid al-Mukhtalaf fiha.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">B.3.
Kaidah-kaidah Ghairu Asasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Banyaknya
jumlah kaidah ghairu asasi, membuat pemakalah memilih Qawaid Kulliyah dari
kitab al-Suyuthi yang berjudul al-Asybah wa al-Nadzair yang jumlahnya mencapai
40 kaidah[<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/kaidah%20asasiyah%20yang%20ditolerir.doc#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a>].<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>١</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">الاِجْتِهَادُ لَايُنْقَضُ
بِالْاِجْتِهَادِ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Ijtihad
yang telah lalu tidak dibatalkan oleh ijtihad kemudian.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Maksud
kaidah ini adalah suatu ijtihad di masa lalu, tidak berubah karena hasil ijtihad
baru dalam suatu kasus hukum. Alasannya karena hasil ijtihad yang kedua tidak
berarti lebih kuat dari hasil ijtihad yang pertama. Apabila hasil ijtihad yang
pertama harus dibatalkan oleh yang kedua maka akan menimbulkan ketidakadilan
hukum. Contohnya: seorang hakim dengan ijtihadnya menjatuhkan hukuman kepada
seorang pelaku kejahatan dengan hukuman tujuh tahun. Kemudian dalam kasus yang
sama, datang lagi pelaku kejahatan, tetapi hakim menjatuhkan hukuman penjara
seumur hidup, karena ada pertimbangan-pertimbangan lain dari si hakim yang
berbeda dengan pertimbangan pada pelaku pertama. Jadi bukan keadilannya yang
berbeda, tetapi pertimbangan keadaan dan hukumnya berbeda, maka hasil
ijtihadnya pun berubah, meskipun kasusnya sama, misalnya korupsi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Sudah
tentu kaidah ini ada pengecualiannya, yaitu apabila jelas-jelas ijtihadnya itu
salah, karena menyalahi sumber hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٢</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">إِذَا اجْتَمَعَ
الْحَلَالُ وَالْحَرَامُ غُلِبَ الحرامُ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Apabila
berkumpul antara halal dan haram pada waktu yang sama maka dimenangkan yang
haram.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Artinya
meninggalkan perbuatan yang haram harus dilakukan. Kaidah ini dilakukan misal
dalam hal makanan yang terjadi percampuran antara yang halal dan haram, maka
makanan tersebut dianggap haram.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٣</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">الإِيْثَارُ بِالْقُرْبِ
مَكْرُوْهٌ وَفِيْ غَيْرِهَا مَحْبُوْبٌ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Mengutamakan
orang lain pada urusan ibadah adalah makruh dan dalam urusan selainnya adalah
disenangi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Contohnya,
mengutamakan orang lain pada shaf pertama dalam shalat adalah makruh. Juga
mendahulukan orang lain dalam bersedekah daripada dirinya. Akan tetapi dalam
masalah keduniaaan, mendahulukan orang lain daripada dirinya sendiri adalah
disenangi. Misalnya, mendahulukan orang lain dalam membeli barang dagangan.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٤</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">التَابِعُ تَابِعٌ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Pengikut
itu hukumnya tetap sebagai pengikut yang mengikuti.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Contoh
dalam kaidah ini banyak sekali, di antaranya: apabila seseorang membeli
kambing, maka termasuk dalam kambing tersebut kulitnya. Demikian juga, apabila
kambingnya sedang bunting, maka anak yang dikandungnya termasuk yang dibeli.
Apabila shalat berjamaah, maka makmum wajib mengikuti imam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٥</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">تَصَرُّفُ الإمَامِ عَلَى
الرَعْيَة مَنُوْطٌ بالمَصْلَحَة</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Kebijakan
seorang pemimpin terhadap rakyatnya harus bergantung kepada kemaslahatan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Kaidah
ini menegaskan bahwa pemimpin harus berorientasi kepada kemaslahatan rakyat,
bukan mengikuti keinginan hawa nafsunya, atau kelompoknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٦</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">الحُدُوْدُ تَسْقُطُ
بالشُبْهَات</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Sanksi
had gugur karena adanya syubhat.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Ada
tiga macam syubhat yang dapat menggugurkan sanksi had, yaitu: pertama, syubhat
yang berhubungan dengan fa’il (pelaku) disebabkan salah sangkaan si pelaku,
seperti mengambil harta orang lain yang dikira miliknya. Kedua, syubhat karena
perbedaan ulama (fi al-jihah) seperti Imam Malik membolehkan nikah tanpa saksi
tapi harus ada wali sedangkan Imam Abu Hanifah membolehkan nikah tanpa wali
tapi harus ada saksi. Ketiga, syubhat karena fi al-mahal (tempat) seperti
menyetubuhi istri yang sedang haidh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٧</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">الحُرُّ لَايَدْخُلُ
تَحْتَ اليَدِ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Orang
merdeka itu tidak masuk di bawah tangan atau kekuasaan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Kaidah
ini maksudnya adalah bahwa orang yang merdeka itu tidak dikuasai oleh pihak
mana pun, sebab ia tidak ada yang memiliki. Lain lagi dengan status hamba
sahaya, maka dirinya di bawah kekuasaan tuannya. Dan berarti pula ia bisa
dimiliki tuannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Misalnya
seorang merdeka di penjara karena melakukan kesalahan, dan ketika di penjara
mati terkena reruntuhan, maka kematiannya tersebut tidak mewajibkan ganti rugi
bagi pihak keamanan, namun apabila yang mati tersebut seorang hamba sahaya maka
pihak keamanan harus memberi ganti rugi pada tuannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٨</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">الحَرِيْمُ لَهُ حُكْمٌ
مَاهُوَ حَرِيْمٌ لَهُ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Yang
menjaga sesuatu hukumnya sama dengan apa yang dijaga.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Kaidah
ini berhubungan dengan kehati-hatian untuk menjaga hal-hal yang syubhat agar
tidak terjatuh kepada yang haram.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Al-Harim
ini bisa masuk kepada wajib, haram maupun makruh. Contoh harim yang masuk wajib
seperti membasuh tangan melampaui siku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٩</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">اذا اجْتَمَعَ اَمْرَانِ
مِنْ جِنْسٍ وَاحِدٍ وَلَمْ يَخْتَلِفْ مَقْصُوْدُهُمَا دَخَلَ اَحَدُهُمَا فِي
الاَخَرِ غَالِبًا</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Apabila
bersatu dua perkara dari satu jenis, dan maksudnya tidak berbeda, maka hukum
salah satunya dimasukkan kepada hukum yang lain.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Maksudnya
apabila dua perkara itu, jenis dan tujuannya sama, maka cukup dengan melakukan
salah satunya. Contohnya: apabila berkumpul antara bersuci karena haid dan
bersuci karena ada hadas besar, maka cukup dengan sekali mandi. Demikian pula
apabila berkumpul waktu Id dan jum’at, cukup sekali mandi, sunnah untuk
keduanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>١٠</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">اِعْمَالُ الكَلَامِ
اَوْلَى مِنْ إِهْمَالِهِ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Mengamalkan
suatu kalimat lebih utama daripada mengabaikannya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Suatu
kalimat adakalanya jelas dan adakanya tidak jelas. Untuk kalimat yang jelas
tidak ada masalah. Tetapi untuk kalimat yang tidak jelas maksudnya, kalimat
terebut tidak boleh diabaikan atau lebih baik mengamalkannya. Contohnya:
apabila seseorang sedang sakit keras dan berwasiat bahwa harta warisannya akan
diberikan kepada anaknya. Namun orang tersebut hanya mempunyai cucu karena
anaknya telah meninggal, maka harta warisan itu milik cucunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>١١</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>- </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">الَخرَاجُ بِالضَمَانِ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Berhak
medapatkan hasil disebabkan karena keharusan mengganti kerugian.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Arti
asal al-kharaj adalah sesuatu yang dikeluarkan baik manfaat benda maupun
pekerjaan, seperti pohon mengeluarkan buah atau binatang mengeluarkan susu. Sedangkan
al-dhaman adalah ganti rugi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Contohnya,
seekor binatang dikembalikan oleh pembelinya dengan alasan cacat. Si penjual
tidak boleh meminta bayaran atas penggunaan binatang tadi. Sebab penggunaan
binatang tadi sudah menjadi hak pembeli.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>١٢</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>- </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">الخُرُوْجُ مِنَ الخِلَافِ
مُسْتَحَبٌّ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Keluar
dari perbedaan pendapat adalah disenangi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Dalam
kehidupan bersama sering terjadi perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat ini
penting dalam memberi alternatif pemecahan masalah. Tetapi, kembali pada
kesepakatan itu disenangi, setelah terjadi perbedaan pendapat agar kehidupan
masyarakat menjadi tenang kembali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>١٣</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">الدَفْعُ اَقْوَى مِنَ
الرَفْعِ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Mencegah
lebih kuat daripada mengangkat yang diperselisihkan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Artinya
menolak agar tidak terjadi sesuatu (preventif) itu lebih kuat daripada
mengembalikan seperti sebelum terjadi (rehabilitative). Misalnya air musta'mal
apabila mencapai dua kulah, kembalinya menjadi suci diperselisihkan tetapi
apabila sejak semula sudah dua kullah banyaknya maka disepakati kesuciannya.
Bedanya kalua sudah banyak sejak semula berarti mencegah, dan banyak setelah
musta'mal berarti mengangkat. Jadi mencegah lebih kuat daripada mengangkat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>١٤</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">الرُخَصُ لَاتُنَاطُ
بِالمَعَاصِى</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Keringanan
itu tidak dikaitkan dengan kemaksiatan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Kaidah
ini digunakan untuk menjaga agar keringanan-keringanan dalam hukum tidak
disalahgunakan untuk melakukan maksiat. Seperti orang bepergian dengan tujuan
mencuri, maka tidak boleh menggunakan keringanan-keringanan dalam islam seperti
mengqashar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>١٥</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">الرخص لاتناط بالشك</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Keringanan
itu tidak dikaitkan dengan keraguan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Misalnya
ada seseorang yang pergi ke rumah pamannya di sebuah kota yang jaraknya tidak
begitu jauh atau dengan kata lain belum mencapai batas jarak yang membolehkan
jama’ qashar. Tetapi sebenarnya rumah kakeknya tidak sampai kota tapi masih di
pedalaman. Sehingga terjadilah keraguan apakah jaraknya sudah mencapai
ketentuan. Maka ia tidak boleh melakukan jama’ qashar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>١٦</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">الرِضَا بِالشَيْءِ رِضَى
بِمَا يَتَوَلَّدُ مِنْهُ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Ridha
atas sesuatu berarti ridha pula dengan akibat yang muncul dari sesuatu
tersebut.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Maksudnya
apabila orang telah ridha terhadap sesuatu, maka dia ridha menanggung segala
risiko yang timbul dari hal tersebut. Contohnya: apabila ridha membeli rumah
yang sudah rusak, maka ridha pula bila rumah tersebut runtuh. Apabla ridha
beragama islam, maka harus ridha melaksanakan kewajibannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>١٧</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">السُؤَالُ مُعَادٌ فِي
الجَوَاب</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Pertanyaan
itu diulangi di dalam jawaban.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Maksud
kaidah ini adalah hukum dari jawaban itu terletak pada soalnya. Misalnya
seorang hakim bertanya kepada tergugat (dalam hal suami): apakah engkau telah
menalak istrimu? Dijawab: Ya. Maka bagi istri telah berlaku hukum sebagai
wanita yang ditalak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>١٨</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">لَايُنْسَبُ اِلَى سَاكِتٍ
قَوْلٌ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Perkataan
tidak bisa disandarkan kepada yang diam.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Dalam
buku karya Djazuli berjudul ‘Kaidah-kaidah fikih’ ditambahkan lagi dengan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">ولكن
السكوت في معرض الحاجة الى البيان بيان</span></b><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">(tetapi
sikap diam dalam hal membutuhkan keterangan adalah merupakan suatu keterangan).
Kaidah ini menetapkan bahwa suatu keputusan hukum tidak bisa diambil dengan
diamnya seseorang, kecuali ada qarinah, tanda-tanda, atau alasan yang
menguatkannya, maka diamnya orang tersebut merupakan keterangan juga.
Contohnya: apabila seseorang tergugat, ketika ditanya hakim, kemudian ia diam
saja, maka diperlukan bukti-bukti lain yang menguatkan gugatan penggugat. Akan
tetapi, apabila seorang perawan yang diminta izinnya untuk dinikahkan lalu diam
saja tanpa ada perubahan apa-apa pada perangainya, maka diamnya itu menunjukkan
persetujuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>١٩</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">مَا كَانَ اَكْثَرُ
فِعْلًا كَانَ اَكْثَرُ فَضْلًا</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Sesuatu
yang lebih banyak pekerjaannya, maka lebih banyak keutamaannya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Misalnya,
memisah witir itu lebih utama daripada menyambungnya untuk menambah niat,
takbir, dan salam. Kaidah ini juga didasarkan hadits nabi kepada ‘Aisyah yang
artinya “Pahalamu tergantng kadar keshalehanmu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٢٠</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">المُتَعَدِّى اَفْضَلُ
مِنَ القَاصِرِ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Perbuatan
yang mencakup kepentingan orang lain lebih utama daripada kepentingan sendiri.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Maksud
kaidah di atas ialah suatu perbuatan yang dapat menghasilkan kemanfaatan lebih
luas yakni dirasakan banyak orang lebih diutamakan daripada perbuatan untuk kepentingan pribadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Berdasarkan
kaidah di atas Abu Ishak berpendapat bahwa fardhu kifayah lebih utama daripada
fardhu a'in, kerena fardhu kifayah bias membebaskan dosa orang lain sedang
fardhu ain tidak lebih, hanya khusus untuk si pelaku sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٢١</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">الفَرْضُ اَفْضَلُ مِنَ
النَفْلِ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Fardhu
lebih utama daripada yang sunnah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Maksudnya
agar mendahulukan pekerjaan yang wajib daripada pekerjaan yang sunnah atau
tidak wajib. Misalnya seseorang yang mempunyai tanggungan qadha puasa ramadhan
hendaknya melaksanakan qadha puasanya daripada melakukan puasa sunnah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٢٢</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">الفَضِيْلَة
المُتَعَلِّقَة بِنَفْسِ العِبَادَةِ اَوْلَى مِنَ المتعلقة بِمَكَانِهَا</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Keutamaan
yang dikaitkan dengan ibadahnya sendiri lebih baik daripada yang dikaitkan
dengan tempatnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Contohnya:
shalat berjama’ah di luar masjid lebih baik daripada shalat sendirian di
masjid.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٢٣</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">الوَاجِبُ لَايُتْرَكُ
اِلَّا لِوَاجِبٍ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Sesuatu
yang wajib hukumnya tidak boleh ditinggalkan kecuali ada sesuatu yang wajib lagi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Contohnya:
manusia wajib dihormati hartanya, darahnya, dan kehormatannya, kecuali apabila dia
melakukan kejahatan, maka kewajiban tadi ditinggalkan karena ada kewajiban lain yaitu melaksanakan hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Contoh
lainnya: seorang istri berpuasa senin dan kamis, namun suaminya di rumah yang
tidak menginginkan atas puasanya tersebut, maka seorang istri harus
meninggalkan atau membatalkan puasanya untuk memenuhi kebutuhan suaminya,
karena taat kepada suami lebih penting daripada puasa sunat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٢٤</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">مَا اَوْجَبَ اَعْظَمَ
الاَمْرَيْنِ بِخُصُوْصِهِ لَايُوْجِبُ اَدْوَنَهُمَا بِعُمُوْمِهِ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Apabila
yang mewajibkan yang lebih besar dari dua perkara karena kekhususannya,
tiadalah diwajibkan yang lebih ringan dari keduanya kerena keumumannya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Maksud
dari kaidah ini adanya dua perkara yang saling berlainan dalam melahirkan suatu
hukum. Yang satu merupakan perkara umum dan melahirkan hukum ringan. Sedangkan
satunya lagi perkara khusus dan melahirkan hukum berat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Contohnya:
memasuki rumah orang lain tanpa izin itu dilarang dan dapat dituntut lalu
dihukum meski hukumannya ringan. Sedangkan apabila seseorang memasuki rumah
tersebut lalu mencuri barang-barangnya, maka yang dituntut hanyalah hukum
mencurinya saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٢٥</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">مَا ثَبَتَ بِالشَرْعِ
مُقَدَّمٌ عَلَى مَا وَجَبَ بِالشَرْطِ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Apa
yang ditetapkan menurut syara’ lebih didahulukan daripada sesuatu yang wajib
menurut syarat.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Maksud
di sini adalah ketetapan yang ada di dalam syara’ itu harus diutamakan daripada
undang-undang yang ditetapkan manusia. Misalnya seseorang bernadzar apabila ia
sukses dalam ujian maka akan melakukan shalat subuh. Bernadzar seperti ini
tidak diperkenankan sebab mengerjakan shalat subuh itu memang ketentuan syara’
yang harus dikerjakan dan lebih diutamakan bukan mengerjakan karena terpenuhi
syarat yang ia buat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٢٦</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">مَا حَرُمَ
اِسْتِعْمَالُهُ حَرُمَ اِتِّخَاذُهُ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Apa
yang haram digunakannya, haram pula didapatkannya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Maksudnya
adalah apa yang haram digunakan, baik haram dimakan, diminum, atau dipakai, maka
haram pula mendapatkannya. Contohnya: khamar dan barang-barang yang memabukkan seperti
narkoba adalah haram, maka haram pula membuatnya, membelinya, membawanya,
menyimpannya, dan harga penjualannya pun haram.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٢٧</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">مَا حَرُمَ اَخْذُهُ
حَرُمَ اِعْطَاؤُهُ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Apa
yang haram mengambilnya, haram pula memberikannya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Atas
ketentuan kaidah di atas, maka haram memberikan uang hasil korupsi, atau hasilsuap.
Sebab perbuatan demikian bisa diartikan tolong-menolong dalam dosa. (QS
Al-Maidah: 3)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٢٨</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">المَشْغُوْلُ لَايَشْغَلُ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Sesuatu
yang sedang dijadikan objek perbuatan tertentu, maka tidak boleh dijadikan objek
perbuatan lainnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Contohnya:
apabila seseorang telah menggadaikan hartanya pada suatu bank, maka dia tidak bisa
menggadaikannya pada bank lain. Meminang wanita yang sudah dipinang orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٢٩</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">المُكَبَّرُ لَايُكَبَّرُ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Yang
sudah dibesarkan, tidak dibesarkan lagi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Contohnya:
membasuh sesuatu dari kotoran atau najis disunnahkan mengulang tiga kali. Namun
apabila kotoran tersebut ialah jilatan anjing maka tidak disunnahkan lagi
mengulangi tiga kali sebab sudah diperbesar dengan diharuskan mengulang
sebanyak tujuh kali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٣٠</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">مَنِ اسْتَعْجَلَ شَيْئًا
قَبْلَ اَوَانِهِ عُوْقِبَ بِحِرْمَانِهِ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Barangsiapa
yang mempercepat sesuatu sebelum waktunya maka menanggung akibat tidak
mendapatkan sesuatu tersebut.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Contohnya:
belum waktu shalat lalu shalat atau belum berbuka lalu berbuka, maka baik
shalat maupun puasanya menjadi batal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Contoh
lainnya: Seorang ahli waris yang membunuh sang pemberi warisan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٣١</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">النَفْلُ اَوْسَعُ مِنَ
الْفَرْضِ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Sunnah
lebih luas daripada fardhu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Misalnya
niat dalam puasa sunnah boleh dilakukan pada pagi harinya sedangkan puasa wajib
harus malam harinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٣٢</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">الوِلَايَة الخَاصَّة
اَقْوَى من الولاية العامّة</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Kekuasaan
yang khusus lebih kuat (kedudukannya) daripada kekusaan yang umum.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Contohnya
camat lebih kuat kekuasaannya dalam wilayahnya daripada gubernur. Maksud kaidah
di atas adalah lembaga-lembaga yang khusus lebih kuat kekuasaannya daripada
lembaga yang umum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٣٣</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">لَاعِبْرَةَ بِالظَنِّ
الْبَيِّنِ خَطَؤُهُ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Tidak
dianggap (diakui), persangkaan yang jelas salahnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Apabila
seorang debitor telah membayar utangnya kepada kreditor, kemudian wakil debitor
atau penanggungjawabnya membayar uang debitor atas sangkaan bahwa utang belum
dibayar oleh debitor, maka wakil debitor berhak meminta dikembalikan uang yang
dibayarkannya, karena pebayarannya dilakukan atas dasar persangkaan yang jelas
salahnya, yaitu menyangka utang belum dibayar debitor. Kaidah ini oleh Qadhi
Abd al-Wahab al-Maliki dimasukkan dalam kaidah cabang “al-Yaqin La Yuzal bi
al-Syakk.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٣٤</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">الاِشْتِغَالُ بِغَيْرِ
المقصود إِعْرَاضٌ عن المقصود</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Berbuat
yang tidak dimaksud berarti berpaling dari yang dimaksud.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Ada
yang memasukkan kaidah ini dalam cabangan al-Umur bi Maqashidiha. Contohnya
apabila ada seseorang yang bersumpah untuk tidak diam dan menetap di rumah,
maka seketika itu harusnya ia keluar dari rumah. Sebab yang dimaksud dari
sumpahnya adalah keluar dari rumah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٣٥</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">لَايُنْكَرُ المُخْتَلَفُ
فيه وانما يُنْكَرُ المُجْمَعُ عليه</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Masalah
yang masih diperselisihkan tidak harus diingkari, sedangkan yang harus diingkari
adalah yang disepakati.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Maksud
kaidah di atas adalah segala sesuatu yang disepakati tentang keharamannya maka
harus benar-benar dijauhi. Misalnya tentang keharaman khamar maka kita harus
menjauhi khamar. Berbeda dengan menyemir rambut yang masih terdapat perbedaan
pendapat, maka kita tidak mengingkarinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٣٦</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">يَدْخُلُ القَوِيُّ عَلَى
الضَعِيْفِ وَلَا عَكْسُهُ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Yang
kuat mencakup yang lemah dan tidak sebaliknya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Contohnya:
dibolehkannya melakukan ibadah hajisekaligus umrah, tapi tidak sebaliknya. Dalam
hukum pidana disebut dengan teori al-tadakhul (teori absorpi/penyerapan
hukuman).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٣٧</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">يُغْتَفَرُ فِي
الوَسَائِلِ مَالَايُغْتَفَرُ في المَقَاصِد</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Dapat
dimaafkan karena sebagai sarana, namun tidak dapat dimaafkan pada maksud yang
dituju.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Maksudnya
adalah sesuatu yang harus ada pada apa yang menjadi maksud haruslah dipenuhi,
sedangkan sarana yang digunakan untuk mencapai msksud dapat dimaafkan atau
dilonggarkan dengan menghilangkan atau menguranginya, karena itu niat dalam
wudhu tidak harus ada, walaupun hal itu disyaratkan, karena wudhu hanya sebagai
sarana shalat, sedangkan niat dalam shalat diwajibkan dan harus ada, karena
shalat merupakan tujuan syarat, bukan sarana syarat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٣٨</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">المَيْسُوْرُ لَايَسْقُطُ
بِالمَعْسُوْرِ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Suatu
perbuatan yang mudah dijalankan, tidak menggugurkan yang sukar dijalankan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Maksud
kaidah ini adalah suatu perbuatan yang diperintahkan untuk dilakukan, harus dilakukan
sedapat mungkin yang kita sanggup lakukan. Contohnya: apabila seseorang tidak dapat
sujud dalam shalat, maka shalat tetap harus dilakukan meskipun sujudnya hanya dengan
membungkuk. Tidak berarti karena tidak bisa sujud, lalu dia tidak shalat. Apabila
tidak ada pemimpin yang betul-betul memenuhi syarat maka pilihlah pemimpin meskipun
tidak sempurna syaratnya. Kaidah ini mirip dengan kaidah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">ما
لايدرك كله لايترك كله</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Apa
yang tidak bisa dilaksanakan seluruhnya, jangan ditinggalkan seluruhnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٣٩</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">مَالَايَقْبَلُ
التَبْعِيْضُ فَاخْتِيَارُ بَعْضِهِ كَاخْتِيِارِ كُلِّهِ وَاِسْقَاطُ
بَعْضِهِكَإِسْقَاطِ كُلِّهِ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Sesuatu
yang tidak dapat dibagi, maka mengusahakan sebagiannya seperti mengusahakan seluruhnya.
Demikian juga menggugurkan sebagiannya seperti menggugurkan seluruhnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Redaksi
lain dari kaidah ini adalah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">ذكر
البعض مالايتجزء كذكر كله</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Menyebutkan
sesuatu yang tidak bisa dibagi, seperti menyebutkan keseluruhannya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Contohnya:
apabila seseorang menyebutkan setengah talak kepada istrinya, maka hukumnya
sama saja dengan menjatuhkan satu talak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>٤٠</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">اذَا اجْتَمَعَ السَبَبُ
وَالغُرُوْرُ وَالمُبَاشَرَةُ قُدِمَتْ المباشرةُ</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">“Apabila
berkumpul antara sebab, tipuan, dan pelaksanaan, maka pelaksanaan didahulukan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Maksud
kaidah suatu kasus itu terdapat tiga faktor. Pertama, sebab terjadinya kasus.
Kedua, adanya penipuan yang membantu terjadinya kasus. Ketiga, perbuatan
langsung yang mengakibatkan kasus. Dari ketiga faktor di atas, maka yang
pertama kali diminta pertanggungjawaban adalah perbuatan yang langsung menimbulkan
kasus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Contoh:
ahmad menjual pisau kepada budi. Kemudian oleh budi, pisau tersebut digunakan untuk
membunuh. Dalam contoh ini yang terkena tuntutan hukuman adalah budi sebab dialah
pelaksananya. Namun bila ahmad adalah penjual alat-alat pembunuhan maka dia
bisa dituntut juga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">C.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Qawaid
al-fiqhiyyah ghairu asasiyyah berarti kaidah-kaidah umum fikih yang bukan kaidah
asasiyyah. Kaidah ini adalah kaidah-kaidah umum yang ruang lingkup dan
cakupannya luas yaitu mencakup berbagai cabang hukum fikih. Misalnya dalam bidang muamalah, peradilan,
jinayah dan hukum keluarga. Kaidah-kaidah fikih ini, walaupun bukan kaidah asasiyah
namun sangat bermanfaat dalam ilmu fikih. Salah satu manfaatnya yaitu dengan
memperhatikan kaidah-kaidah fikih ini, akan lebih mudah menetapkan hukum bagi
masalah-masalah yang dihadapi dengan disesuaikan menurut waktu dan tempat
penerapan hukum (fikih) yang berbeda-beda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">D.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">REFERENSI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 36.0pt; text-indent: -36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Az-Zarqo, Ahmad bin Muhammad. <i>Syarhu Al-Qowa’id
Al-Fiqhiyyah</i>. Dar-el-Qolam Damaskus 1989 </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 36.0pt; text-indent: -36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Anshari,
Zakariyya. <i>Hasyiyatul jumal ala syahil manhaj</i>. Darul Ihya’i Turats </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Al-‘Arabi</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 36.0pt; text-indent: -36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Dzajuli</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">,</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"> Ahmad.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"> </span><i><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Kaidah-kaidah Fiqih</span></i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Tri Cipta Press Semarang </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">19</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">98<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 36.0pt; text-indent: -36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Suyuti, Jalaluddin Abdurrahman. <i>Al-asybah wa
An-Nadzhair fi qawa’id wa furu fiqh syafi’i</i>. Darul Kutub Ilmiyah Beirut
1983</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></div>
<span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Usman, Muchlis. <i>Kaidah-kaidah ushuliyyah dan
fiqhiyyah pedoman dasar dalam Istinbath hukum Islam</i>. PT. Raja grafindo
persada 1999. Jakarta </span>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/kaidah%20asasiyah%20yang%20ditolerir.doc#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-family: "calibri" , sans-serif; mso-bidi-font-family: Arial;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt; line-height: 107%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-GB"> </span><span lang="IN">Az-Zarqo, Ahmad
bin Muhammad. <i>Syarhu Al-Qowa’id Al-Fiqhiyyah</i>. Dar-el-Qolam Damaskus 1989
hal.</span><span lang="EN-GB">243<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/kaidah%20asasiyah%20yang%20ditolerir.doc#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-family: "calibri" , sans-serif; mso-bidi-font-family: Arial;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt; line-height: 107%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-GB"> Muslih Usman, <i>Kaidah-kaidah Usuliyyah dan Fiqhiyyah</i>, ,
Rajawali Press, Jakarta 1999 hal. 144<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/kaidah%20asasiyah%20yang%20ditolerir.doc#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif;"> Muslih Usman, <i>Kaidah-kaidah
Usuliyyah dan Fiqhiyyah</i>, Rajawali Press, Jakarta 1999 hal. 144<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/kaidah%20asasiyah%20yang%20ditolerir.doc#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif;"> Dzajuli</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ansi-language: IN;">,</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif;"> Ahmad,</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ansi-language: IN;"> </span><i><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif;">Kaidah-kaidah Fiqih</span></i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ansi-language: IN;">. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif;">Tri Cipta Press Semarang
</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ansi-language: IN;">19</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif;">98</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ansi-language: IN;"> hal.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif;">123<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/kaidah%20asasiyah%20yang%20ditolerir.doc#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; mso-ansi-language: IN;">Suyuti,
Jalaluddin Abdurrahman. <i>Al-asybah wa An-Nadzhair fi qawa’id wa furu fiqh
syafi’i</i>. Darul Kutub Ilmiyah Beirut 1983 hal.1</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "times new roman" , serif;">01<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-35663885769429902272016-06-04T03:48:00.000-07:002016-11-03T19:51:13.387-07:00Pulang ke Indonesia Ikut Awal Puasa Negara Setempat Atau Indonesia?<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sejumlah Negara kadang berbeda dalam menentukan awal masuknya bulan
Ramadhan yang mulia, ada yang berbeda sehari bahkan pernah ada yang perbedaannya
hingga dua hari. Hal ini tidak menjadi masalah karena ru’yatul hilal bisa
terjadi berbeda waktu di negara dan tempat yang berbeda, dan yang dianjurkan
adalah mengikuti waktu hilal setempat. seperti yang disebutkan dalam sebuah
riwayat:</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">عنْ كُرَيْبٍ أَنَّ أُمَّ الْفَضْلِ بِنْتَ
الْحَارِثِ بَعَثَتْهُ إلَى مُعَاوِيَةَ بِالشَّامِ فَقَالَ: فَقَدِمْتُ الشَّامَ
فَقَضَيْتُ حَاجَتَهَا وَاسْتُهِلَّ عَلَيَّ رَمَضَانُ وَأَنَا بِالشَّامِ
فَرَأَيْتُ الْهِلالَ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ ثُمَّ قَدِمْتُ الْمَدِينَةَ فِي آخِرِ
الشَّهْرِ فَسَأَلَنِي عَبْدُ اللهِ بْنُ عَبَّاسٍ ، ثُمَّ ذَكَرَ الْهِلالَ
فَقَالَ: مَتَى رَأَيْتُمْ الْهِلالَ ؟ فَقُلْتُ : رَأَيْنَاهُ لَيْلَةَ
الْجُمُعَةِ ، فَقَالَ : أَنْتَ رَأَيْتَهُ ؟ فَقُلْتُ: نَعَمْ ، وَرَآهُ النَّاسُ
وَصَامُوا وَصَامَ مُعَاوِيَةُ ، فَقَالَ: لَكِنَّا رَأَيْنَاهُ لَيْلَةَ
السَّبْتِ فَلا نَزَالُ نَصُومُ حَتَّى نُكْمِلَ ثَلاثِينَ أَوْ نَرَاهُ ،
فَقُلْتُ : أَلا تَكْتَفِي بِرُؤْيَةِ مُعَاوِيَةَ وَصِيَامِهِ ؟ فَقَالَ: لا ،
هَكَذَا أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari
Kuraib: “Sesungguhnya Ummu Fadl binti al-Harits telah mengutusnya menemui
Mu’awiyah di Syam. Berkata Kuraib:” Lalu aku datang ke Syam, terus aku
selesaikan semua keperluannya. Dan tampaklah olehku (bulan) Ramadlan, sedang
aku masih di Syam, dan aku melihat hilal (Ramadlan) pada malam Jum’at. Kemudian
aku datang ke Madinah pada akhir bulan (Ramadlan), lalu Abdullah bin Abbas
bertanya ke padaku (tentang beberapa hal), kemudian ia menyebutkan tentang
hilal, lalu ia bertanya; “Kapan kamu melihat hilal (Ramadlan)?” Jawabku : “Kami
melihatnya pada malam Jum’at”.Ia bertanya lagi : “Engkau melihatnya (sendiri)
?” Jawabku: “Ya! Dan orang banyak juga melihatnya, lalu mereka puasa dan
Mu’awiyah Puasa”. Ia berkata: “Tetapi kami melihatnya pada malam Sabtu, maka
senantiasa kami berpuasa sampai kami sempurnakan tiga puluh hari, atau sampai
kami melihat hilal (bulan Syawal) “. Aku bertanya: “Apakah tidak cukup bagimu
ru’yah (penglihatan) dan puasanya Mu’awiyah?” Jawabnya : “Tidak! Begitulah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, telah memerintahkan kepada kami<a href="file:///D:/PCINU%20Pakistan/puasa.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hadist di atas juga menjadi salah satu landasan golongan yang
berpegang kepada ikhtilaful mathla’ sehingga tidak mengikuti hisab atau ru’yah
negara lain. Bahkan dalam Shahih Ibnu Khuzaimah ditegaskan bahwa wajib hukumnya
tiap-tiap penduduk negeri untuk berpuasa Ramadhan berdasarkan ru’yah mereka,
bukan ru’yah selain negeri mereka<a href="file:///D:/PCINU%20Pakistan/puasa.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kemudian dari sini timbul pertanyaan, jika ada warga negara
Indonesia yang tinggal di negara lain dimana awal penentuan Ramadhanya berbeda
sehari atau dua hari dengan Indonesia, dan WNI ini hendak pulang ke Indonesia
di pertengahan Ramadhan atau beberapa hari setelah awal puasa, dia harus ikut
awal puasa Indonesia atau negara tempatnya tinggal? Konsekuensinya jika dia ikut
awal puasa di negaranya berada, ketika sampai di Indonesia dia akan menjalani
jumlah hari puasa yang tidak sempurna, bisa kurang dari 29 hari karena lebaran
di Indonesia lebih awal, atau puasa lebih dari 30 hari karena awal puasa di
negara sebelumnya yang jauh lebih awal dari Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Di sini
perlu kita bagi 3 cabang masalah dari pertanyaan di atas:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR" style="text-indent: -0.25in;"></span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">Puasa
ikut negara setempat atau puasa ikut Indonesia karena mau pulang</span></li>
<li><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><span dir="LTR" style="text-indent: -0.25in;"></span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">Bolehkah
Shalat Eid di hitungan hari ke 2 atau 3 syawwal dan bagaimana jika puasa hanya terhitung 28 hari?</span></li>
</ul>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -21.85pt;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pembahasan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -21.85pt;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pembahasan tentang dimana mengikuti awal hari berpuasa tentu sudah
menjadi polemik lama antar ulama. Ada kelompok yang berpegang kepada wihdatul
mathla’ atau ru’yat yang bersifat universal, sehingga bila satu wilayah sudah
melihat adanya hilal maka wilayah lain wajib mengikutinya. Kelompok kedua
adalah kelompok yang berpijak pada ikhtilaful matholi’ atau berpegang kepada
perbedaan munculnya hilal, maka bagi kelompok ini hilal disesuaikan kepada
munculnya di tiap-tiap tempat atau negara. Adapun sebab perbedaan keduanya
adalah dalam menyikapi ayat Qur’an dan hadist terkait munculnya hilal dan
perintah memulai puasa. Hal ini kemudian berpengaruh juga kepada penentuan
puasa Arofah. Namun belakangan, dengan melihat kepada sejumlah dalil seperti
hadist Kuraib yang disebutkan di atas, pendapat untuk mengikuti puasa sesuai
negara menjadi kecondongan banyak ulama. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam syarah sohih Muslim, Imam Nawawi dalam menjelaskan hadist
Kuraib mengatakan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; text-indent: .5in; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">وَأَنَّهُمْ إِذَا
رَأَوُا الْهِلَالَ بِبَلَدٍ لَا يَثْبُتُ حُكْمُهُ لِمَا بَعُدَ عَنْهُمْ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">فِيهِ
حَدِيثُ كُرَيْبٍ عَنِ بن عَبَّاسٍ وَهُوَ ظَاهِرُ الدَّلَالَةِ لِلتَّرْجَمَةِ
وَالصَّحِيحُ عِنْدَ أَصْحَابِنَا أَنَّ الرُّؤْيَةَ لَا تَعُمُّ النَّاسَ بَلْ
تَخْتَصُّ بِمَنْ قَرُبَ عَلَى مَسَافَةٍ لَا تُقْصَرُ فِيهَا الصَّلَاةُ وَقِيلَ
إِنِ اتَّفَقَ الْمَطْلَعُ لَزِمَهُمْ وَقِيلَ إِنِ اتَّفَقَ الْإِقْلِيمُ وَإِلَّا
فَلَا وَقَالَ بَعْضُ أَصْحَابِنَا تَعُمُّ الرُّؤْيَةُ فِي مَوْضِعٍ جَمِيعَ
أَهْلِ الْأَرْضِ فَعَلَى هَذَا نَقُولُ إِنَّمَا لَمْ يعمل بن عَبَّاسٍ بِخَبَرِ
كُرَيْبٍ لِأَنَّهُ شَهَادَةٌ فَلَا تَثْبُتُ بِوَاحِدٍ لَكِنَّ ظَاهِرَ حَدِيثِهِ
أَنَّهُ لَمْ يَرُدَّهُ لِهَذَا وَإِنَّمَا رَدَّهُ لِأَنَّ الرُّؤْيَةَ لَمْ
يَثْبُتْ حُكْمُهَا فِي حَقِّ الْبَعِيدِ<span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;"><a href="file:///D:/PCINU%20Pakistan/puasa.docx#_ftn3" title="">[3]</a></span></span><a href="file:///D:/PCINU%20Pakistan/puasa.docx#_ftn3" title=""><!--[endif]--></a></span></span></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; text-indent: .5in; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><span class="MsoFootnoteReference"><br /></span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dan jika terlihat hilal pada suatu negara, tidak berlaku hukumnya
pada negara yang jauh darinya, dari situ tertera hadist Kuraib dari Ibnu Abbas
yang menjelaskan secara jelas. Dan yang benar menurut pendapat Ashhabinaa
(ulama Syafi’iyah) : ru’yah pada suatu negeri tidak berlaku untuk setiap orang
dibumi ini, tetapi dibatasi pada kawasan dibawah jarak berlakunya qashar.
Pendapat lain dibatasi pada kawasan yang sama mathali’nya. Pendapat lain lagi,
dibatasi hanya pada yang sama iklimnya. Sebagian Ashhabinaa : Ru’yah mewajibkan
puasa semua penduduk bumi. Maka dalam hal ini kami berpendapat bahwa Ibnu Abbas
menolak berita Kuraib bukan karena kesaksiannya hanya satu orang, tetapi karena
ru’yah tidak berlaku bagi orang yang jauh.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hal ini juga ditegaskan dalam kitabnya yang terkenal di kalangan
Syafi’iyah, dalam kitab Minhaju Thalibin, imam Nawawi juga menekankan bahwa
hilal berlaku untuk negara yang berdekatan dan sama terlihat mathla’nya,
sementara untuk batasan diberlakukannya ikhtilaful mathali’ adalah batas
berlakunya shalat qasar<a href="file:///D:/PCINU%20Pakistan/puasa.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Termasuk yang kontemporer adalah yang termaktub dalam fatwa syaikh
Utsaimin dalam Majmu Fatwanya ketika ditanya tentang perbedaan hari arafah
karena perbedaan dalam “munculnya hilal”, maka beliau menjawab: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; text-indent: -.35pt; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">هذا يبنى على اختلاف
أهل العلم: هل الهلال واحد</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">في الدنيا كلها أم هو يختلف
باختلاف المطالع؟ والصواب أنه يختلف باختلاف المطالع...</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">وكذلك
لو قدر أنه تأخرت الرؤية عن مكة وكان اليوم التاسع في مكة هو الثامن عندهم، فإنهم يصومون
يوم التاسع عندهم الموافق ليوم العاشر في مكة، هذا هو القول الراجح، لأن النبي صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يقول: «إذا رأيتموه فصوموا وإذا رأيتموه فأفطروا<span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;"><a href="file:///D:/PCINU%20Pakistan/puasa.docx#_ftn5" title="">[5]</a></span></span><a href="file:///D:/PCINU%20Pakistan/puasa.docx#_ftn5" title=""><!--[endif]--></a></span></span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; text-indent: -.35pt; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><span class="MsoFootnoteReference"><br /></span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.35pt;">
<span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>“hal ini tergantung kepada pandangan para ahli
Ilmu: apakah hilal itu satu di dunia secara universal, atau dia berbeda
berdasarkan terbitnya? Dan yang paling benar adalah bahwa Hilal berbeda sesusai
dengan tempat munculnya. … dan juga apabila ditetapkan bahwa hasil rukyat
negara itu tertinggal dari Mekkah, sehingga tanggal 9 di Mekkah menjadi tanggal
8 di negara tersebut, maka penduduk negara itu puasanya pada tanggal 9 menurut
negara itu, walaupun itu berarti sudah tanggal sudah tanggal 10 di Mekkah. Dan
inilah pendapat yang rajih karena Nabi SAW bersabda: Apabila kamu melihatnya
(hilal) maka berpuasalah dan apabila kamu melihatnya maka berbukalah. (juz 20
hal 47).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Fatwa tersebut mempunyai korelasi
dengan pendapat imam Ibnu Hajar al Haitami, apabila kita berpindah ke negara
lain saat berpuasa:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">وَإِذَا لَمْ نُوجِبْ الصَّوْمَ عَلَى أَهْلِ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">الْبَلَدِ
الْآخَرِ لِاخْتِلَافِ مَطَالِعِهِمَا فَسَافَرَ إلَيْهِ مِنْ بَلَدِ الرُّؤْيَةِ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">إنْسَانٌ
فَالْأَصَحُّ أَنَّهُ يُوَافِقُهُمْ فِي الصَّوْمِ آخِرًا وَإِنْ أَتَمَّ
ثَلَاثِينَ؛ لِأَنَّهُ بِالِانْتِقَالِ إلَيْهِمْ صَارَ مِثْلَهُمْ<span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;"><a href="file:///D:/PCINU%20Pakistan/puasa.docx#_ftn6" title="">[6]</a></span></span><a href="file:///D:/PCINU%20Pakistan/puasa.docx#_ftn6" title=""><!--[endif]--></a></span></span></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><span class="MsoFootnoteReference"><br /></span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dan
jika tidak diwajibkan berpuasa pada penduduk negara lain, karena perbedaan
mathali’nya, kemudian dia berpindah dari negara yang mendapat ru’yah di awal,
maka yang benar adalah agar dia mengikuti akhir puasa pada negara yang
dipindahinya walaupun harus menggenapkan sejumlah 30 hari, karena dengan
pindahnya dia ke negara lain menjadi bagian dari penduduknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.35pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Maka
dari sini jika kita berpegang kepada madzhab yang pertama yakni wihdatul
mathla’ yang memandang bahwa hilal adalah satu, sebaiknya harus konsisten,
tidak dengan pertimbangan karena akan pulang ke Indonesia yang berbeda hari
lebarannya dan harus punya landasan syar’i mengapa harus ikut hilal di
Indonesia. Namun jika mengikuti kelompok ikhtilaful mathali’ maka sesungguhnya
akan lebih longgar dan fleksibel karena awal puasa mengikuti negara setempat
dan ketika pulang bisa menggenapkan hitungan hari puasanya hingga 30 hari
sesuai fatwa imam Ibnu Hajar Al Haitami.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.35pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bolehkah
Shalat Eid di hitungan hari ke 2 atau 3 syawwal?<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hal
ini merupakan konsekuensi bagi yang pulang ke Indonesia dengan awal hari puasa
yang berbeda, yakni perbedaan masuk syawwal secara hitungan hari. Bila di
negara setempat awal ramadahan lebih awal daripada Indonesia maka otomatis dia
akan melakukan shalat Eid yang dalam hitungannya adalah hari ke 2 syawwal.
Menyikapi hal ini ada sebuah hadist yang menjelaskan kebolehannya: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">وَعَنْ أَبِي عُمَيْرِ بْنِ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ عُمُومَةٍ لَهُ
مِنْ الصَّحَابَةِ، أَنَّ رَكْبًا جَاءُوا فَشَهِدُوا أَنَّهُمْ رَأَوْا
الْهِلَالَ بِالْأَمْسِ، فَأَمَرَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ
يُفْطِرُوا وَإِذَا أَصْبَحُوا أَنْ يَغْدُوا إلَى مُصَلَّاهُمْ</span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Dari
Abu Umairah Ibnu Anas Ibnu Malik Radliyallaahu ‘anhu dari paman-pamannya di
kalangan shahabat bahwa suatu kafilah telah datang, lalu mereka bersaksi bahwa
kemarin mereka telah melihat hilal (bulan sabit tanggal satu), maka Nabi
Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam memerintahkan mereka agar berbuka dan esoknya
menuju tempat sholat mereka” (HR. Ahmad
dan Abu Dawud)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam kitab Subulussalam hadist tersebut dijadikan landasan oleh
imam Syaukani tentang dibolehkannya melakukan sahalat Eid di hari ke dua dan
tiga dengan alasan ketidak tahuan, kemudian diqiyaskan kepada semua jenis udzur
syar’i<a href="file:///D:/PCINU%20Pakistan/puasa.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lantas kemudian bagaimana dengan mereka yang di negaranya memulai
puasa sehari setelah Indonesia sehingga dalam hitungan jumlah puasanya tidak
sampai 29 hari bila harus mengikuti shalat Eid di Indonesia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam menentukan jumlah hitungan hari dalam Ramadhan, sebenarnya
banyak riwayat yang menerangkan bahwa Ramadhan itu bisa 29 hari atau 30 hari,
seperti dalam hadist berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; text-indent: -.35pt; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">إِنَّا أُمَّةٌ
أُمِّيَّةٌ ، لاَ نَكْتُبُ وَلاَ نَحْسِبُ ,الشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا</span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; text-indent: -.35pt; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.35pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sesungguhnya kami adalah umat ummiyah, Kami tidak mengenal
tulis-menulis dan tidak pula mengenal ilmu hisab, Bulan itu bisa seperti ini
(beliau berisyarat dengan bilangan 29) dan seperti ini (beliau berisyarat
dengan bilangan 30)”.(HR. Ahmad: 5017, HR. Bukhori: 1913, HR.Muslim: 1080)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maka bila fenomena ini terjadi, dimana ketika kita mengikuti awalm
puasa di negara yang berbeda sehari setelah awal di Indonesia, dan terhitung
jumlah puasanya hanya dua puluh delapan hari, kemungkinan terbesar yang harus
dilakukannya adalah mengqadha’ sehari puasanya di luar Ramadhan hingga
menggenapkan menjadi 29 hari.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Wallahu
a’lam bisshawab<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: small; line-height: normal; text-align: center;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><i>Oleh : Firman Arifandi, LLB</i></span></span></span></div>
</div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/PCINU%20Pakistan/puasa.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a> <span style="background: white; color: #333333; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;"> </span><span style="background: white; color: #333333;">(HR. Muslim [1087], Ahmad 1/306, Abu
Dawud [2332], al-Tirmidzi [693], al-Nasa’i 4/131 dan Ibnu Khuzaimah [1916]).</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/PCINU%20Pakistan/puasa.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Shahih Ibnu Khuzaimah. Bab 3/205 (dikatakan dalam bab pembahasannya sebagai :</div>
<div class="MsoFootnoteText">
(<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 14.0pt;">بَابُ الدَّلِيلِ عَلَى أَنَّ
الْوَاجِبَ عَلَى أَهْلِ كُلِّ بَلْدَةٍ صِيَامُ رَمَضَانَ لِرِؤْيَتِهِمْ لَا
رُؤْيَةِ غَيْرِهِمْ</span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/PCINU%20Pakistan/puasa.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a> Nawawi.
Syarah Nawawi ‘ala-l-Muslim. Dar ihya turos arabiy. Juz 7 hal 197</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/PCINU%20Pakistan/puasa.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a> Nawawi.
Minhaju-t-Talibin wa umdatul muftiin fil fiqh. Darul fikr. Hal 74</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/PCINU%20Pakistan/puasa.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Majmu fatawa wa rasail Fadilatu Syaikh Muhammad Bin Sholih al Utsaimin, Juz 20
hal 47</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/PCINU%20Pakistan/puasa.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a> Al
Haitami, Ibnu Hajar. Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj. Maktabah Musthofa. Juz
3 hal 383</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/PCINU%20Pakistan/puasa.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Shan’ani. Subulussalam. Juz 1/ hal. 427</div>
</div>
</div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-90773851893202781672016-05-23T00:11:00.000-07:002016-05-23T22:53:02.414-07:00Fatwa Ulama Seputar Puasa di Negara Dengan Durasi Siang yang Panjang<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><i></i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm0N9CAxtfWj30rwixsDrjMMOd2EMkmTW0vzQa_agfY-ADNxZdkeDbsHrI7f447GsAyRlqiu75LqlgrrMFp84kzjFs3bhfrYKe8but6Gy7Lxr3hwKOOkSXa2PGGjD-UB2VIK5KG98uJM2n/s1600/DSC_0195gg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm0N9CAxtfWj30rwixsDrjMMOd2EMkmTW0vzQa_agfY-ADNxZdkeDbsHrI7f447GsAyRlqiu75LqlgrrMFp84kzjFs3bhfrYKe8but6Gy7Lxr3hwKOOkSXa2PGGjD-UB2VIK5KG98uJM2n/s400/DSC_0195gg.jpg" width="400" /></a></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-style: italic; line-height: normal;"><span style="font-size: medium;">Oleh: Firman Arifandi, LLB</span></span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-style: italic; line-height: normal;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan kondisi cuaca
yang mendukung, temperatur udara yang bersahabat, serta durasi waktu yang
stabil sudah menjadi perihal yang lumrah bagi muslimin di Indonesia. Namun di
belahan bumi lain, terlebih di negara yang mempunyai empat musim, akan
menimbulkan sejumlah pertanyaan besar bagi mereka. Yakni tatkala bulan puasa
berbarengan dengan musim panas yang ekstrim, dimana daylight bisa berdurasi delapan
belas jam bahkan lebih, serta menyisakan malam yang sangat pendek sekali. Dalam
hal ini timbul pertanyaan, bagaiamanakah muslimin di sana harusnya berpuasa?
Bagaiamanakah penentuan waktu shalatnya, mengingat jarak antara maghrib, isya,
dan subuh sangat berdekatan sekali bahkan jam 03.00 pagi kadang sudah nampak
seperti pukul 06.00 WIB. Hal ini menimbulkan dilema dan <i>galau religi</i>
tersendiri bagi muslim dan WNI di negara tersebut, mengingat sejumlah dalil
bersifat spesifik tentang penentuan waktu-waktu shalat dan puasa sudah sangat
jelas, namun di sisi lain fakta menyeret mereka kepada ketidak-mampuan dalam
menjalankannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam surat Al-baqoroh dikatakan :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 115%;">شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ
فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضاً أَوْ عَلَى
سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ
يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللّهَ
عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ</span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> (Beberapa hari yang
ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena
itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan
itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau
dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak
hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.(Al-Baqarah: 185)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hukum Taklif Eksis Pada Kondisi yang Stabil<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Istilah galau religi sebenarnya tidak akan berlaku jika kita
membaca lebih detail tentang ketentuan pembebanan dalam suatu hukum yang
tertera dalam nushus. Pada ayat di atas tadi, Allah menegaskan mutlaknya
berpuasa setelah melihat hilal, kemudian disebutkan kondisi dimana muslim
diberikan keringanan dari kewajiban puasa saat sakit dan perjalanan jauh. Lalu
tak lepas pula di sana disebutkan bahwa Allah menghendaki kemudahan bagi
hambaNya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Dalam hal kemudahan inilah,
sejumlah ulama ushul dan ulama fiqih menegaskan bahwa dalil dari nushus pada
umumnya berlaku pada kondisi yang stabil serta umum, bahkan tidak bisa
diberlakukan pada kondisi yang jarang terjadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Imam al Qarrafi menegaskan dalam Al furuq: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 36.0pt; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; unicode-bidi: embed;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="RTL"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">والقاعدة أن الدائر بين الغالب والنادر
إضافته إلى الغالب أولى</span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kaidah atau aturan bahwa bila terjadi konflik antara hal yang
sering terjadi dan yang langka, maka diutamakan rujukan hukumnya pada yang
sering terjadi<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Berpuasa%20Panjang.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>”.</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 36.0pt; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; unicode-bidi: embed;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="RTL"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">والشرع إنما يبني أحكامه على الغالب</span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Dan syariat itu hukum-hukumnya dibangun berlandaskan keumuman yang
terjadi<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Berpuasa%20Panjang.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Begitupula imam Ibnu Hajar Al-Asqolani mengatakan dalam Fathul Bari
:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">الأحكام إنما تناط بالغالب لا بالصورة النادرة</span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sesungguhnya hukum-hukum itu berlaku pada mayoritas yang terjadi,
bukan pada kejadian yang jarang<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Berpuasa%20Panjang.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a>”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Pada titik inilah
kita merasakan fleksibilitas syariat Islam, dimana hukum yang sifatnya mutlak
sekalipun tidak bisa dimaknai secara tekstual.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Fatwa Ulama <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Berangkat dari ketentuan di atas, para ulama datang dengan sejumlah
pertimbangan dalam kitab-kitabnya terkait kasus puasa di tempat dengan durasi
siang yang lebih panjang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menyikapi teks dalam surat Al-Baqarah ayat 185, dalam tafsir
Al-Mannar disebutkan bahwa:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Allah menyerukan kepada seluruh ummat manusia untuk melakukan
segala perintahNya sesuai kemampuan mereka. Tatkala Allah menekankan perintah
Shalat, dan Rasulullah menjelaskan waktunya, maka itu semua disesuaikan dengan
keadaan tempat yang kondisinya stabil. Sementara negara yang memiliki waktu
siang yang sangat lama dari pada waktu malam, maka waktu shalatnya bisa
diperkirakan dengan ijtihad mereka. Begitupula dalam masalah puasa, puasa Ramadhan
belum diwajibkan kecuali setelah melihat hilal. Bila suatu daerah tidak ada
hilalnya, maka diperbolehkkan bagi penghuninya untuk melakukan analogi. Di
kalangan ahli fiqih sendiri, setelah mengetahui ada sebagian daerah yang
memiliki malam yang sangat panjang dan siang yang sangat pendek atau sebaliknya,
mereka berselisih pendapat dalam masalah standar dalam menyesuaikan waktunya.
Apakah penentuan waktu disesuaikan dengan daerah normal yang paling dekat, ataukah
mengikuti waktu Mekkah dan Madinah? Dua kemungkinan itu bisa saja dipilih
karena hal itu hanyalah masalah ijtihad yang kasusnya tidak terkandung dalam
teks nusus<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Berpuasa%20Panjang.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selanjutnya, dalam kitab Al hawi lil fatawi, imam jalaluddin As-Suyuthi
menukil fatwa dari Al-Fazary dan imam Zarkasyi dari kitab al-Khodim ketika
ditanya tentang shalat dan puasanya orang di tempat dengan durasi malam yang
sangat pendek. Dikatakan di sana bahwa meskipun sinar merah di ufuk barat tidak
bisa ditemukan, tetap wajib baginya shalat isya’ dan tetap berlaku baginya
menjalankan puasa, muslim di daerah tersebut boleh makan ketika malam dan
memulai puasanya dengan menyamakan durasi seperti tempat terdekat yang siang
dan malamnya normal<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Berpuasa%20Panjang.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Adapun dalil yang dipakai adalah Qiyas terhadap hadist kedatangan
dajjal di muka bumi, Diriwayatkan oleh imam Muslim, para sahabat bertanya
kepada Rasulullah perihal lamanya Dajjal di muka bumi, maka Rasulullah
menjawab: “Masa Dajjal hanya 40 hari, hari pertama seperti satu tahun, hari
kedua seperti satu bulan, hari ketiga seperti satu minggu, lalu hari berikutnya
seperti hari-hari kalian (24 jam). Kami lalu bertanya, “ya Rasulullah, apakah
satu hari seperti satu tahun lamanya cukup bagi kami mengerjakan shalat satu
hari saja ( shalat 5 kali dalam setahun)? Nabi Menjawab, “Tidak, akan tetapi
ukurlah sesuai waktu shalat kalian dalam hari-hari biasa<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Berpuasa%20Panjang.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
(HR. Muslim)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari redaksi hadist yang menyatakan sehari seperti setahun dan
perintah melakukan analogi waktu sebagaimana hari-hari normal, para ulama
seperti imam Suyuthi dan imam Zarkasyi kemudian berpendapat agar melakukan
shalat dan puasa dengan mengikuti waktu negara terdekat yang memiliki durasi
siang dan malam yang stabil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Adapun pendapat ke dua adalah agar muslim di negara dengan kondisi
siang yang panjang mengikuti waktu shalat dan puasa di Makkah. Pendapat ini
banyak diikuti oleh lembaga fatwa seperti darul Ifta Mesir ( fatwa nomor 4777.
09/07/2013 dan fatwa nomor 3740 tanggal 31/07/2011). Adapun alasannya adalah
karena ketidak mungkinan melakukan analogi terhadap negara terdekat mengingat
secara letak geografis akan mengalami musim yang sama, maka dipusatkan kepada Mekah
dengan laqob Ummul Quro tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maka dalam kasus ini, terdapat dua pendapat yakni mengikuti waktu
daerah terdekat dengan kondisi waktu yang stabil, atau mengikuti waktu di
Mekah. Sementara dalam teknisnya, kedua pendapat tersebut tidak berbeda. Mereka
boleh makan pada malam hari sampai terbitnya Fajar di tempatnya, dan harus
menahan diri dari hal yang membatalkan pada siang hari sampai terbenamnya
matahari sebagaimana waktu daerah yang diikuti, baik tempat terdekat menurut
pendapat pertama, atau mengikuti durasi di Mekah seperti pendapat kedua. Maka
jika puasa dimulai pukul 03.00 pagi hari, dan di Mekah atau tempat terdekat melakukan
puasa sepanjang 15 jam, muslim tersebut boleh berbuka pada pukul 16.00 waktu
setempat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Batas Maksimal Durasi Siang yang dibolehkan Mengikuti Fatwa<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ternyata fatwa-fatwa di atas tidak berlaku bagi semua negara dengan
empat musim dan summer yang ekstrim. Ada batas maksimal durasi siang dimana muslim
boleh mengikuti fatwa tersebut, yakni negara dengan durasi siang tak kurang
dari 18 Jam dan malam tak lebih dari 6 jam. Pertimbangannya bukan hanya pada
penentuan waktu shalat maghrib hingga subuh, tapi juga pada segi kesehatan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maka dengan merujuk kepada kedua fatwa tersebut, atau jika ada
fatwa baru dari ulama-ulama setempat, tidak ada lagi keraguan alias galau
religi bagi muslimin terutama WNI di negara dengan durasi siang yang panjang
untuk beribadah all out. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Wallahu a’lam bisshowab<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
</div>
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Berpuasa%20Panjang.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> Al-Qarrafi, Abu-l-‘abbas Syihabuddin. <i>Al-furuq</i>. ‘alamul
kutub. Juz 1 / h.208<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Berpuasa%20Panjang.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> Ibid. Juz 4/ h.102<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Berpuasa%20Panjang.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> Al-Asqollani, Ahmad bin Ali Bin Hajar. <i>Fathul bari syarhu
sohihil bukhori. </i>Darul Ma’rifah. Beirut. 1379. Juz 2 / h. 199<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Berpuasa%20Panjang.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> Ridha, Rasyid bin Ali. <i>Tafsir Al Mannar. </i>Al-Hay’ah Al-Ammah
lil kitab. Mesir. 1990. Juz 2/ h. 131<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Berpuasa%20Panjang.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> Suyuthi, jalaluddin. <i>Al-hawi lil fatawi. </i>Darul fikr.
Lebanon. 2004. juz 2/ h 384<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Berpuasa%20Panjang.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> Hadist Riwayat Muslim No. 2936, bab dajjal, sifat, dan perihal
kedatanganya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div>
<div id="ftn6">
</div>
</div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-3788072322520958152016-05-10T19:18:00.000-07:002016-05-23T22:54:11.268-07:00Harmonisasi Antara Tradisi dan Hukum Syari'at Dalam Konteks Qowa'id Fiqhiyyah<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><i>Oleh :
Eris Rismatulloh</i><o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam sejarah agama-agama, konsep tradisi
sangat berperan penting dalam pembentukan model dan bentuk dari agama yang
bersangkutan, dan tidak dapat dipungkiri peran dari tradisi ini sangat besar
pengaruhnya dalam pembentukan hukum yang ada dalam agama tersebut. Kenyataan
sosial semacam ini dalam Islam diatur berdasarkan ketentuan yang baku atas
sandaran Al-Qur’an dan Hadits. Pengaturan yang selektif dan proporsional dalam
Islam menjadikan realitas dalam masyarakat menjadi penunjang dalam hukum-hukum
Syar’i bukan menjadikan Islam sebagai Agama yang Tradisionil. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Untuk mengatur Tradisi dan Hukum Syar’i, Ilmu
fiqh menjadi hal yang sangat penting keberadaannya untuk mengatur hal tersebut,
lebih spesifik lagi dalam Qowa’id Fiqhiyyah ditemukan formulasi khusus yang
mengatur tradisi atau adat yaitu dalam salah satu Kaidah Asasiyah yang lima; </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">العادة محكمة</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> (adat atau kebiasaan bisa
menjadi hukum). Tentu saja tanpa melupakan kaidah yang lain yang telah
disampaikan sebelumnya, segala perkara tergantung tujuannya; Kemadharatan harus
dihilangkan; Yakin tidak bisa dihilangkan oleh keraguan dan Kesulitan dapat menarik kemudahan<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/print%20(1).docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.1 Latar Belakang<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dengan memahami Kaidah Asasiyah ini, kita
dapat menjadi lebih bijak dalam menyikapi berbagai problematika yang muncul
dalam kehidupan bermasyarakat, serta lebih mudah dalam mencari solusi bagi
masalah-masalah yang muncul dan berkembang dalam masyarakat. Khususnya yang
berkenaan dengan kehidupan kita sehari-hari atau yang sering kita jumpai atau
adat keseharian dengan kaidah yang kelima Al-‘Aadah Muhakkamah dengan arti adat
atau kebiasaan itu dapat menjadi dasar dalam penetapan hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.2 Rumusan Masalah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari latar belakang makalah ini dapat diambil
beberapa poin yang dianggap penting dalam pengenalan terhadap salah satu kaidah
ini,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pengertian Kaidah Al-‘aadah Muhakkamah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dasar-dasar Nash dari kaidah Al-‘aadah Muhakkamah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Syarat diberlakukannya kaidah ini<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kaidah-kaidah fiqhiyyah yang berhubungan dengan Kaidah Al’aadah Muhakkamah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.3 Tujuan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Berdasarkan rumusan
masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Memahami arti dari Kaidah Al-‘aadah Muhakkamah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mengetahui dasar-dasar dalil dari kaidah Al’Aadah muhakkamah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mengetahui kapan Al-‘aadah ini menjadi hukum<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mengetahui secar terperinci kaidah-kaidah fiqhiyyah yang berhubungan dengan
kaidah Al’aadah Muhakkamah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.1 Pengertian dari kaidah Al-‘aadah Muhakkamah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yang dimaksud dengan kaidah ini bahwa di suatu
keadaan, adat bisa dijadikan pijakan untuk mencetuskan hukum ketika tidak ada
dalil dari syari’. Namun, tidak semua adat bisa dijadikan pijakan hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dan pada dasarnya atau asal mula kaidah ini
ada, diambil dari realita sosial kemasyarakatan bahwa semua cara hidup dan
kehidupan itu dibentuk oleh nilai-nilai yang diyakini sebagai norma yang sudah
berjalan sejak lama sehingga mereka memiliki pola hidup dan kehidupan sendiri
secara khusus berdasarkan nilai-nilai yang sudah dihayati bersama. Jika ditemukan
suatu masyarakat meninggalkan suatu amaliyah yang selama ini sudah biasa
dilakukan, maka mereka sudah dianggap telah mengalami pergeseran nilai.
Nilai-nilai seperti inilah yang dikenal dengan sebutan ‘adah (adat atau
kebiasaan), budaya, tradisi dan sebagainya. Dan Islam dalam berbagai ajaran
yang didalamnya menganggap adat sebagai pendamping dan elemen yang bisa
diadopsi secara selektif dan proposional, sehingga bisa dijadikan sebagai salah
satu alat penunjang hukum-hukum syara’.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/print%20(1).docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam pengertian dan subtansi yang sama,
terdapat istilah lain dari al-'adah, yaitu al-'urf, yang secara bahasa berarti
suatu keadaan, ucapan, perbuatan, atau ketentuan yang dikenal manusia dan telah
menjadi tradisi untuk melaksanakannya atau meninggalkannya.sedangkan al-‘urf secara
istilah yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">العرف هو ما تعا رف عليه
الناس واعتده فى اقوالهم وافعالهم حتى صار ذالك مطردا اوغا لبا</span><span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">'Urf adalah apa yang dikenal oleh manusia dan
mengulang-ngulangnya dalam ucapannya dan perbuatannya sampai hal tersebut
menjadi biasa dan berlaku umum".<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sedangkan arti dari kata “muhakkamah” dalam
ilmu hukum Islam adalah putusan hakim dalam pengadilan dalam menyelesaikan
sengketa, artinya adat juga bisa menjadi rujukan hakim dalam memutus persoalan
sengketa yang diajukan ke meja hijau.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Para ahli fiqh mengatakan hal yang mashur yang
berhubungan dengan kaidah ini, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">كل ما ورد به الشرع مطلقا بلا
ضابط منه و لا من اللغة يرجع فيه إلى العرف</span><span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“ semua yang datang dari syara’, secara mutlak, tidak ada
ketentuannya dalam agama dan tidak ada dalam bahasa, maka dikembalikan kepada
urf’.”<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/print%20(1).docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Demikianlah maka semua kebiasaan yang
bermanfaat dan tidak bertentangan dengan syara dalam muammalah seperti dalam
jual beli, sewa menyewa, kerja samanya
pemilik sawah dengan penggarap dan sebagainya adalah merupakan dasar hukum,
sehingga seandainya terjadi perselisihan diantara mereka, maka penyelesaiannya
harus dikembalikan pada adat kebiasaan atau urf’ yang berlaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.2 Dasar-dasar Nash dari kaidah Al-‘aadah Muhakkamah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dasar hukum didalam Al-Qur’an yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ
بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ</span><span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Dan suruhlah orang-orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari
orang-orang bodoh”.(QS. Al-A’raf: 199).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> ....</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> .... </span><span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Dan pergaulilah mereka secara patut”. (QS. An-Nisa: 19).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dasar hukum didalam Hadits yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">مَا رَءَاهُ اْلمُسْلِمُوْنَ
حَسَنًا فَهُوَ عِنْدَ اللهِ حَسَنٌ وَمَا رَءَاهُ المُسْلِمُوْنَ سَيْئًا فَهُوَ
عِنْدَااللهِ سَيْءٌ</span><span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Apa yang dipandang baik oleh orang-orang Islam maka baik
pula di sisi Allah, dan apa saja yang dipandang buruk oleh orang Islam maka
menurut Allah pun digolongkan sebagai perkara yang buruk”(HR. Ahmad, Bazar,
Thabrani dalam Kitab Al-Kabiir dari Ibnu Mas'ud).<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/print%20(1).docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.3 Syarat diberlakukannya kaidah Al-‘aadah Muhakkamah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Al-‘aadah yang bisa dipertimbangkan dalam
penetapan hukum adalah al’adah as-shahihah, bukan al-‘adah al-fasidah. Oleh
karena itu, kaidah tersebut tidak bisa digunakan apabila:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1. Al-‘adah bertentangan dengan nash Al-qur’an dan hadis,
seperti: puasa sehari semalam, kebiasaan menanam kepala hewan kurban waktu
membuat jembatan. Kebiasaan memelihara babi, dan lain sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2. Al-‘adah tersebut menyebabkan kemafsadatan atau
menghilangkan kemashlahatan termasuk di dalamnya tidak mengakibatkan kesulitan
atau kerusakan, seperti: menghambur-hamburkan harta, hura-hura dalam perayaan
dan lain-lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">3. Al-‘adah berlaku umumya dikaum muslimin, dalam arti
bukan hanya yang bisa dilakukan oleh beberapa orang saja. Bila dilakukan oleh
beberapa orang saja maka tidak dianggap adat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa ibadah mahdhah
tidak dilakukan kecuali yang disyari’atkan Allah dan al-‘adah tidak diharamkan
kecuali yang diharamkan Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sering terjadi benturan antara nilai islam dan
tata nilai masyarakat dalam pelaksanaannya. Misalnya; masyarakat indonesia
menganut tata nilai kekeluargaan, islam pun menganut tata nilai persaudaraan
dan kekeluargaan. Dalam masyarakat semacam ini, aspek-aspek kelahiran,
pernikahan, dan kematian sudah menjadi adat kebiasaan memperingatinya atau merayakannya.
Apabila kita dekati masalah ini dari sisi kaidah fikih, maka kaidah fikih asasi
yang lima tersebut diatas juga harus diperhatikan dan dijadikan pisau analisis
terhadap kasus tersebut. Tidak cukup hanya dengan menggunakan kaidah al-‘adah
muhakkamah tetapi juga kaidah-kaidah asasi lainnya: al-‘umuru bi maqoshidiha, al-yaqin la yuzal
bisy- syakk, al-masyaqqah tajlibut taisir, dan adlororu yuzal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.4 Kaidah-kaidah fiqhiyyah yang berhubungan dengan Kaidah Al’aadah
Muhakkamah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1) </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">اِسْتِعْمَالُ النَّاسِ حُجَّةٌ يَجِبُ العَمَلُ بِهَا</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 16.0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">“</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apa yang biasa diperbuat orang banyak adalah hujjah
(alasan/argument/dalil) yang wajib diamalkan”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maksud kaidah ini adalah apa yang sudah menjadi adat
kebiasaan di masyarakat, menjadi pegangan, dalam arti setiap anggota masyarakat
menaatinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Contoh: Apabila tidak ada perjanjian antara sopir truk
dan kuli mengenai menaikkan dan menurunkan batu bata, maka sopir diharuskan
membayar ongkos sebesar kebiasaan yang berlaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2) </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">اِنَّمَا تُعْتَبَرُ العَادَةُ اِذَا اضْطَرَدَتْ اَو غَلَبَتْ</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 16.0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">“</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Adat yang dianggap (sebagai pertimbangan hukum) itu
hanyalah adat yang terus-menerus berlaku atau berlaku umum”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam masyarakat suatu perbuatan atau perkataan yang
dapat diterima sebagai adat kebiasaan, apabila perbuatan atau perkataan
tersebut sering berlakunya, atau dengan kata lain sering berlakunya itu sebagai
suatu syarat (salah satu syarat) bagi suatu adat untuk dapat dijadikan sebagai
dasar hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Contoh: Apabila
seorang yang berlangganan koran selalu diantar ke rumahnya, ketika koran
tersebut tidak di antar ke rumahnya, maka orang tersebut dapat menuntut kepada
pihak pengusaha koran tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">3) </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">العِبْرَةُ للِغَالِبِ الشَّا ئِعِ لاَ لِلنَّادِرِ</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 16.0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">“</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Adat yang diakui adalah yang umumnya terjadi yang dikenal
oleh manusia bukan dengan yang jarang terjadi”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ibnu Rusydi menggunakan ungkapan lain, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">الحُكْمُ بِالمعْتَادِ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>
</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">لاَ بِا النَّادِرِ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>
</span><span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 16.0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">“</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hukum itu dengan yang biasa terjadi bukan dengan yang
jarang terjadi”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Contoh: Menetapkan hukum mahar dalam perkawinan namun tidak
ada kejelasan berapa banyak ketentuan mahar, maka ketentuan mahar berdasarkan
pada kebiasaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">4) </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">المَعْرُوْفُ عُرْفَا كَالْمَشْرُوْطِ شَرْطًا</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 16.0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">“</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sesuatu yang telah dikenal ‘urf seperti yang disyaratkan
dengan suatu syarat”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maksudnya adat kebiasaan dalam bermuamalah mempunyai daya
ikat seperti suatu syarat yang dibuat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Contoh: Menjual buah di pohon tidak boleh karena tidak
jelas jumlahnya, tetapi karena sudah menjadi kebiasaan maka para ulama
membolehkannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">5) </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">الْمَعْرُوْفُ بَيْنَ تُجَّارِ كَالْمَشْرُوْطِ بَيْنَهُمْ</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 16.0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">“</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sesuatu yang telah dikenal di antara pedagang berlaku
sebagai syarat di antara mereka”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sesuatu yang menjadi adat di antara pedagang, seperti
disyaratkan dalam transaksi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Contoh: Transaksi jual beli batu bata, bagi penjual untuk
menyediakan angkutan sampai kerumah pembeli. Biasanya harga batu bata yang
dibeli sudah termasuk biaya angkutan ke lokasi pembeli.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">6) </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">التَّعْيِيْنُ باِلْعُرْفِ كَالتَّعْيِيْنِ بِالنَّص</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 16.0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">“</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ketentuan berdasarkan ‘urf seperti ketentuan berdasarkan
nash”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Penetapan suatu hukum tertentu yang didasarkan pada ‘urf
dan telah memenuhi syarat-syarat sebagai dasar hukum, maka kedudukannya sama
dengan penetapan suatu hukum yang didasarkan pada nash.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Contoh: Apabila orang memelihara sapi orang lain, maka
upah memeliharanya adalah anak dari sapi itu dengan perhitungan, anak pertama
untuk yang memelihara dan anak yang kedua utuk yang punya, begitulah
selanjutnya secara beganti-ganti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">7) </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">الممْتَنَعُ عَادَةً كَالْمُمْتَنَعِ حَقِيْقَةً</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> “Sesuatu yang
tidak berlaku berdasarkan adat kebiasaan seperti yang tidak berlaku dalam
kenyataan”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maksud kaidah ini adalah apabila tidak mungkin terjadi
berdasarkan adat kebiasaan secara rasional, maka tidak mungkin terjadi dalam
kenyataannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Contoh: Seseorang mengaku bahwa tanah yang ada pada orang
itu miliknya, tetapi dia tidak bisa menjelaskan dari mana asal-usul tanah
tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">8) </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">الحَقِيْقَةُ تُتْرَكُ بِدَلاَلَةِ العَادَةِ</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 16.0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">“</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Arti hakiki (yang sebenarnya) ditinggalkan karena ada
petunjuk arti menurut adat”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Contoh: Apabila seseorang membeli batu bata sudah
menyerahkan uang muka, maka berdasarkan adat kebiasaan akad jual beli telah
terjadi, maka seorang penjual batu bata tidak bisa membatalkan jual belinya
meskipun harga batu bata naik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">9) </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">الاِذْنُ العُرْفِ كَالاِذْنِ اللَفْظِى</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 16.0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">“</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pemberian izin menurut adat kebiasaan adalah sama dengan
pemberian izin menurut ucapan”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Contoh: Apabila tuan rumah menghidangkan makanan untuk
tamu tetapi tuan rumah tidak mempersilahkan, maka tamu boleh memakannya, sebab
menurut kebiasaan bahwa dengan menghidangkan berarti mempersilahkannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">PENUTUP</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bahwasannya Kaidah fikih asasi kelima adalah tentang adat atau kebiasaan,
dalam bahasa Arab terdapat dua istilah yang berkenaan dengan kebiasaan yaitu
al-‘adat dan al-‘urf. al-‘adah atau al-‘urf adalah Apa yang dianggap baik dan benar oleh
manusia secara umum yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi
kebiasaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Istilah adat dan al-’Urf memang berbeda jika ditinjau dari dua aspek yang
berbeda pula. Perbedaannya, istilah adat hanya menekankan pada aspek
pengulangan pekerjaan. Sementara al-’Urf hanya melihat pelakunya. Di samping
itu adat bisa dilakukan oleh pribadi maupun kelompok, sementara al-’Urf harus
harus dijalani oleh komunitas tertentu. Sederhananya, adat hanya melihat aspek
pekerjaan, sedangkan al-’Urf lebih menekankan aspek pelakunya. persamaannya,
adat dan al-’Urf adalah sebuah pekerjaan
yang sudah diterima akal sehat, tertanam dalam hati, dilakukan berulang-ulang
dan sesuai dengan karakter pelakunya. Hukum yang didasarkan pada adat akan
berubah seiring perubahan waktu dan tempat dalam arti bahwa hukum-hukum fiqh
yang tadinya di bentuk berdasarkan adat istiadat yang baik itu akan berubah
bilamana adat istiadat itu berubah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">REFERENSI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">As-suyuthi,
Jalaluddin. <i>Al-asybah wan-nadzoir</i>. Darul Kutub Ilmiah. 1990.</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Muchlis
Usman. <i>Kaidah-Kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah, pedoman dasar dalam istinbath </i></span><i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></i><i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">hukum.
</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">PT Raja Grafindo persada.1999. Jakarta.</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tamrin Dahlan, <i>Kaidah-kaidah
Hukum Islam (Kulliyah al-Khamsah)</i>, Malang. UIN Maliki Press. 2010.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/print%20(1).docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US" style="font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"> </span><span lang="EN-US">As-suyuthi, Jalaluddin. Al-asybah wan-nadzoir.
Darul Kutub Ilmiah. 1990. Hal 7</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 12.15pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; vertical-align: baseline;">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/print%20(1).docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN;"> Dahlan, Tamrin,
Kaidah-kaidah Hukum Islam (Kulliyah al-Khamsah), Malang. UIN Maliki Press. 2010.
Hal.203</span><span style="background-color: transparent;"> </span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/print%20(1).docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">As-suyuthi,
Jalaluddin. Al-asybah wan-nadzoir. Darul Kutub Ilmiah. 1990. Hal </span><span lang="IN">196</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/print%20(1).docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> Dahlan, Tamrin, Kaidah-kaidah Hukum Islam (Kulliyah al-Khamsah), Malang</span><span lang="IN">, </span><span lang="EN-US">UIN Maliki Press</span><span lang="IN">. </span><span lang="EN-US">2010.</span><span lang="IN"> Hal </span><span lang="EN-US">209</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-68285112257490506702016-05-09T19:50:00.000-07:002016-05-23T22:54:33.929-07:00Rasionalisasi Kemudahan Dalam Lingkup Qowa'id Fiqhiyyah<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><i>Oleh: Ikmal Toha Kamaluzzaman</i></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b>PENDAHULUAN</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l17 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">A.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Latar Belakang</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pokok pembahasan terkait kaidah kemudahan dalam syariat islam sangat
penting sekali , karena erat kaitannya dengan dinamika kehidupan manusia baik
dalam skala individu maupun bermasyarakat, yang mana dalam hidup bersosialisasi
selalu bergelut dengan beragam peristiwa baik itu yang sisebabkan dari dalam
diri ataupun dari luar, adakalanya senang, sedih, gembira, aman, takut,
khawatir dan lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Merupakan kasih sayang Allah SWT terhadap hamba-Nya yang mana syariat yang
Dia turunkan tidak berupa paksaan tanpa memberikan keringanan, karena
sesungguhnya maksud dan tujuan dari diturunkannya syariat tiada lain untuk
menghilangkan kesusahan dan mencari kemudahan. <sup> <a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a></sup><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebagai
agama </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">yang memiliki misi</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> kemaslahatan
universal (rahmatan lil ‘alamin), Islam </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">sangat
memperhatikan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">unsur-unsur kesulitan yang dialami umatnya. </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kaidah <i> Almasyaqqoh tajlibu
attaisir </i>merupakan kontruksi dasar fiqih yang menunjukan bahwa Islam
memberikan perhatian besar pada kesulitan yang dihadapi kaum muslimin dalam
menjalani syariat, baik dalam konstruksi ritual (ibadah) maupun sosial
(muamalah), jika dalam menjalankan sebuah kewajiban mengalami kendala, maka di
titik inilah Islam memberikan toleransi dengan segala kemudahannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l17 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l17 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">B.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rumusan Masalah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pembahasan
terkait judul diatas dibagi menjadi lima, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l8 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Definisi kaidah<i> Almasyaqqotu tajlibu attaysir </i>dari segi etimologis
dan terminologis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l8 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dasar pengambilan kaidah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l8 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Karakter dan kualifikasi Masyaqqoh<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l8 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rukhsoh, yang meliputi:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">definisi rukhshah dan ‘azimah, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hukum-hukum rukhshah, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bentuk-bentuk rukhshah,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Obyek-obyek atau faktor penyebab adanya rukhshah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l8 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">5.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kaidah turunan dari kaidah asas Almasyaqqoh<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l17 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">C.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">T</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">UJUAN</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Supaya pembaca mengetahui definisi kaidah<i> Almasyaqqotu tajlibu Attaisir,
</i>mengetahui macam-macam kesulitan yang bisa mendapatkan keringanan,
bagaimana karakternya, bagaimana bentuk-bentuk rukhshah, apa saja yang
menyebabkan seseorang mendapat rukhshah serta permasalahan-permasalahan lain
yang berkenaan dengan masyaqqah (kesulitan) dan rukhshah (keringanan hukum)
serat qoidah-qoidah turunan dari <i>Qo’idah Almasyaqqotu tajlibu Attaisir</i> sehingga bisa pengetahuannya bisa diamalkan
dalam kehidupannya sehari-hari.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b>PEMBAHASAN</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">A.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Definisi Kaidah</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-masyaqqah</span></i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> secara etimologis berarti <i>al-ta’ab</i>
yaitu kelelahan, kepayahan, kesulitan, dan kesukaran, sebagaimana yang terdapat
dalam QS. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-Nahl ayat 7:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">وَتَحْمِلُ أَثْقَالَكُمْ إِلَى بَلَدٍ لَمْ تَكُونُوا بَالِغِيهِ
إِلَّا بِشِقِّ الْأَنْفُسِ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Dan ia memikul
beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya,
melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri.”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sedangkan <i>al-taysir</i>
secara etimologis berarti kemudahan, seperti di dalam hadits Nabi yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim disebutkan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">إِنَّ الدِيْنَ يُسْرٌ</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Agama itu
mudah, tidak memberatkan.”</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Adapun makna
terminologi kaidah asasi ketiga di atas adalah: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">إن الأحكام التى ينشأ عن تطبيقها حرج على المكلف ومشقة فى نفسه أو
ماله فالشريعة تخففهما بما يقع تحت قدرة المكلف دون عسر أو حرج</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Hukum yang
praktiknya menyulitkan mukallaf; dan pada diri dan sekitarnya terdapat
kesulitan, maka syari’at meringankannya sehingga beban tersebut berada di bawah
kemampuan mukallaf tanpa kesulitan dan kesusahan.”<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[2]</span></b></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jadi
makna kaidah tersebut adalah kesulitan menyebabkan adanya kemudahan. Maksudnya
adalah bahwa hukum-hukum yang dalam penerapannya menimbulkan kesulitan dan
kesukaran bagi mukallaf </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">, </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">maka syari’ah meringankannya
sehingga mukallaf mampu melaksanakannya tanpa kesulitan dan kesukaran<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">B.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dasar Kaidah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-Qur'an<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Surat A</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">l-Baqarah: 185<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;">يُرِيدُ اللَّهُ
بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 185)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">S</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">urat al-Hajj ayat</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">: </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">78 <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;">وَمَا جَعَلَ
عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan”<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-Hadits<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Banyak sekali hadits Nabi SAW yang menjadi dasar terbentuknya
kaidah ini, di antaranya adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-right: 35.45pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;">الدّيْنُ
يُسْرٌ اَحَبُّ الدِّيْنِ إِلَى اللهِ الْحَنِيْفِيَّةُ السَّمْحَةُ (أخرجه
البخارى عن أبى هريرة</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>(<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Agama itu adalah mudah, agama yang disenangi Allah adalah agama
yang benar dan mudah”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-right: 35.45pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;">يَسِّرُوْا
وَلاَ تُعَسِّرُوْا (أخرجه البخارى عن أنس</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>(<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Mudahkanlah dan jangan mempersukar”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-right: 35.45pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;">إِنَّمَا
بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِيْنَ وَلَمْ تُبْعَثُوْا مُعَسِّرِيْنَ (رواه الشيخان</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>(<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Kalian semua (kaum muslimin dengan perantara Nabi SAW) diutus
untuk memberi kemudahan; tidak untuk menyulitkan”. (HR. Bukhari dan Muslim)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-right: 35.45pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;">قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ دِيْنَ اللهِ يُسْرٌ،
ثَلاَثًا</span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Rasulullah SAW bersabda: ‘Sesungguhnya agama Allah adalah agama
yang mudah’. (Kata-kata itu) diucapkan tiga kali.” (HR. Ahmad)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-right: 35.45pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;">مَا
خُيِّرَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ أَمْرَيْنِ إِلاَّ
اخْتاَرُ أَيْسَرُهُمَا مَا لَمْ يَكُنْ إِثْمًا</span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Tidaklah Rasulullah diberi pilihan di antara dua perkara, kecuali
beliau memilih yang lebih mudah atau ringan, selama yang lebih mudah itu bukan
perbuatan dosa.” (HR. Bukhari dan Muslim)<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: center;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;">يَسِّرُوْا
وَلاَ تُعَسِّرُوْا</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Permudahlah dan jangan mempersulit.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif;">Dan masih
banyak dalil lainnya</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif;">. Imam
asy-Syathibi mengatakan: “Dalil-dalil tentang kemudahan bagi umat ini
telah mencapai derajat yang pasti</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif;">”<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dari akumulasi dalil qur’an dan hadits diatas bisa disimpulkan bahwa dalam
menjalani agama itu mudah dan tercetuslah satu kaidah asas fiqih <i>al
masyaqqah tajlib al-taysir</i> . namun tentunya yang dimaksud
kemudahan-kemudahan yang allah SWT berikan bukan tanpa aturan sehingga menjadi
mempermudah agama, ada sebab dan batasan yang harus dipenuhi sehingga kemudahan
itu bisa diperoleh. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif;">C.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif;">Kemudahan dalam </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif;">islam ada dua,
yaitu</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif;">:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif;">Kemudahan asli<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif;">Semua
syari’at dan hukum Islam, semuanya adalah mudah. Inilah yang biasa dimaksud
dalam banyak dalil. Imam Ibnu Hazm berkata: “Semua perintah Allah kepada kita
adalah mudah dan tidak berat. Dan tidak ada kemudahan yang lebih daripada
sesuatu yang mengantarkan manusia menuju surga dan menjauhkan mereka dari
neraka”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif;">Kemudahan karena ada sebab<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif;">Semua
syari’at pada asalnya mudah, sekalipun demikian bila ada sebab maka Allah
menambah kemudahan lagi, seperti orang safar diberikan keringanan untuk qoshor
dan jama’, orang tidak bisa berwudhu diberi keriganan untuk tayammum dan
seterusnya<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">D.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Karakter Kesulitan (Al-Masyaqqoh)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam kitabnnya Al-Asybah wa An-nadzoir, Imam As-suyuthi membagi kesulitan
sesuai karakternya kedalam dua pembagian pokok:</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">مشقة لا تنفك عنها العبادة غالبا</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kesulitan yang tidak dapat menggugurkan kewajiban (ibadah).
Misalnya rasa lelah ketika melakukan perjalanan haji, tidak secara otomatis
menggugurkan kewajiban haji. Rasa capek dan takut dalam peperangan, tidak dapat
menggugurkan kewajiban jihad. Masalahnya, masyaqqah semacam itu sudah merupakan
tabi’at dasar dan konsekuensi logis dari jenis pekerjaan yang sedang dilakukan.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">مشقة تنفك عنها العبادة غالبا</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kesulitan yang dapat menggugurkan kewajiban, dan terbagi menjadi
tiga tingkatan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">مشقة عظيمة فادحة</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> yaitu kesulitan yang sangat berat dan sulit
ditanggung. Seperti rasa khawatir akan keselamatan jiwa, harta, keturunan,
organ tubuh, dan hal-hal mendasar lainnya. Pada taraf inilah syari’at
memberlakukan keringanan hukum (rukhshah). Sebab, pemeliharaan jiwa dan raga
untuk menjalankan kewajiban-kewajiban syari’at lebih diutamakan dari pada tidak
melakukan sama sekali. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">مشقة خفيفة لا وقع لها</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> yaitu kesulitan yang ringan. Seperti
pegal-pegal, pilek, pusing, dan lain sebagainya. Pada strata ini, tidak ada
sama sekali legitimasi syari’at untuk memberi rukhshah. Sebab ke-maslahat-an
ibadah masih lebih penting dari pada menghindari mafsadah (kerusakan) yang
timbul dari masyaqqah kategori ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">متوسطة بين هاتين المرتبتين</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> yaitu kesulitan sedang yang berada di antara
dua bagian sebelumnya. Jenis masyaqqah yang terakhir ini bisa mendapat
rukhshah, jika telah mendekati kadar masyaqqah pada urutan yang tertinggi. Dan
sebaliknya apabila lebih dekat pada kategori masyaqqah yang paling ringan maka
ia tidak dapat menyebabkan rukhshah.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">E.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rukhsoh<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Definisi
Rukhshah dan ‘Azimah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rukhshah
adalah sebuah kodifikasi hukum yang diberikan syari’at bagi mukallaf yang
mengalami kesulitan dalam melaksanakan taklif yang dibebankan kepadanya. Dengan
kata lain, rukhshah adalah sebuah formulasi hukum yang telah berubah dari
bentuk asalnya, karena mempertimbangkan obyek hukum, situasi, kondisi, dan
tempat tertentu. Bisa pula dimaknai sebagai diperbolehkannya sesuatu yang
asalnya dilarang, beserta wujudnya dalil yang melarang. <a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebaliknya,
jika formulasi hukum syari’at tidak mengalami perubahan, maka ia dinamakan
‘azimah. Atau dapat dikatakan, ‘azimah adalah suatu formulasi hukum-hukum dasar
syari’at yang bersifat umum dan tidak terbatas pada obyek, situasi, kondisi,
dan orang tertentu.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hukum-Hukum
Rukhshah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bila
ditilik dari sisi hukumnya, rukhshah terbagi menjadi lima: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l7 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rukhshah wajib.
Contohnya memakan bangkai bagi orang yang sedang kelaparan, atau minum arak
(khamr) bagi seseorang yang tenggorokannya tersumbat hingga tak bisa bernafas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rukhshah
sunnah. Misalnya shalat qashar bagi seorang musafir yang telah melakukan
perjalanan sepanjang dua marhalah atau lebih, dan berbuka puasa bagi orang yang
sakit atau musafir yang mengalami masyaqqah bila melaksanakan puasa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rukhshah mubah.
Contohnya seperti transaksi pesan-memesan (salam) dan sewa-menyewa (ijarah). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">d.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rukhshah khilaf
al-awla (lebih utama ditinggalkan). Seperti membilas bagian luar sepatu kulit
menjama’ shalat atau berbuka puasa bagi seorang musafir yang tidak mengalami
masyaqqah bila harus mengerjakannya. Begitu pula tayamum bagi orang yang telah
mendapat air, tapi harus dibeli dengan nilai di atas harga standar, sementara
dia sebenarnya memiliki uang (mampu) untuk membelinya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">e.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rukhshah
makruh. Contohnya menqashar shalat dalam perjalanan yang belum mencapai tiga
marhalah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bentuk-Bentuk
Rukhshah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Berdasarkan
bentuknya, rukhshah terbagi menjadi enam: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l3 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">تخفيف إسقاط</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">: Rukhshah yang
berbentuk pengguguran kewajiban. Seperti uzur shalat jum’at, haji, umrah, dan
jihad. Jika semua pekerjaan itu tidak dapat terlaksana akibat adanya uzur
dengan ketentuan-ketentuan tertentu</span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">تخفيف تنقيص</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>: Rukhshah yang berupa pengurangan
kuantitas pekerjaan. Seperti diperbolehkannya qashar bagi musafir. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">تخفيف إبدال</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>: Rukhshah berbentuk penggantian. Contohnya
mandi dan wudhu boleh diganti dengan tayamum. Kewajiban berdiri dalam shalat
yang dapat diganti duduk, duduk yang dapat diganti dengan shalat berbaring
miring (idhthija’) dan idhthija’ diganti dengan isyarat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">d.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">تخفيف تقديم</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>: Rukhshah dengan mendahulukan. Misalnya
dalam jama’ taqdim, di mana shalat ashar boleh didahulukan pada waktu zhuhur,
mendahulukan membayar zakat sebelum hawl, membayar kafarah sumpah sebelum
pelanggaran sumpahnya dilakukan</span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">e.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">تخفيف تأخير</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>: Rukhshah berupa penundaan aktivitas. Seperti
shalat jama’ ta’khir. Shalat zhuhur boleh ditunda atau dilaksanakan pada waktu
ashar, puasa Ramadhan boleh dilakukan pada bulan-bulan sesudahnya bagi orang
yang sakit atau musafir. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l3 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">f.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">تخفيف ترخيص</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>: Rukhshah berbentuk peringanan. Seperti
diperbolehkannya memakan bangkai saat kelaparan, berobat dengan obat-obatan
atau makanan yang najis atau haram, dan minum arak (khamr) untuk melegakan
lubang tenggorokan yang tersumbat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Selain
enam pemilahan di atas, al-‘Ala’i menambahkan lagi bentuk rukhshah yang diberi
nama rukhshah </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">تخفيف
تغيير</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>(rukhshah keringanan-perubahan). Seperti perubahan runtutan
gerak dalam shalat saat situasi yang menakutkan (shalat al-khawf), semisal
shalat dalam masa peperangan, namun sebagian ulama berpendapat bahwa kasus
seperti ini masuk kedalam kelompok no 2.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; text-indent: -21.3pt;">4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><span dir="LTR" style="text-indent: -21.3pt;"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; text-indent: -21.3pt;">Obyek – Obyek
Rukhshah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Seperti
sudah dijelaskan di pendahuluan, bahwa keringanan dalam beragama yang diberikan
oleh Allah SWT tidak serta merta kita mempermudah agama tanpa aturan. Ada tujuh
sebab jatuhnya rukhsoh:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ikrah
(pemaksaan)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Misalnya memakan bangkai atau makanan haram,
mengucapkan kekafiran dengan meneguhkan hatinya. Firman Allah SWT dalam surat
An-nahl : 106:<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“<i>barangsiapa yang kufur kepada Allah
setelah mempercayainya (dia mendapatkan kemurkaan dari-Nya), kecuali bagi orang
yang dipaksa, padahal dalam hatinya tetap tenang dalam keimanannya”<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[11]</span></b></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nis-yan (lupa) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Secara
terminologis, nis-yan adalah hilangnya daya ingat terhadap hal-hal yang sudah
diketahui (ma’lum). Untuk mengingatnya kembali dibutuhkan usaha dari awal lagi.
Berbeda dengan sahwu (lalai) yang hanya berupa keadaan lupa yang bersifat
temporal (sementara). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jahl
(ketidaktahuan)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Syari’at
membagi ketidaktahuan yang bisa mendapat rukhshah dalam dua kategori berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l12 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ketidaktahuan hukum
syari’at karena baru masuk Islam. Dalam kondisi ini, Islam memberikan toleransi
yang sangat rasional dan manusiawi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l12 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ketidaktahuan
karena keberadaan situasi dan kondisi yang memang tidak memungkinkan. Seperti
seorang muslim yang hidup di daerah terpencil, di hutan belantara, ataupun di
sebuah komunitas besar yang antara mereka tidak ada yang mengetahui hukum-hukum
agama. <a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">d.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-‘Usr
(kesulitan)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Yaitu
kesulitan yang umum dan sukit untuk dihindari, seperti percikan air yang
bercampur lumpur najis seringkali mengenai pakaian. Sementara kita sangat sulit
menghindari hal itu. Sebab lumpur-lumpur najis itu begitu banyak dan nyaris
memenuhi badan jalan. Contoh lain adalah darah bisul, darah jerawat, darah
orang lain, kotoran lalat, dan kotoran burung. <a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">e.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Safar
(bepergian).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menurut
Imam An-nawawi ada delapan kemudahan yang didapatkan oleh orang yang bepergian,
yang dikelompokan menjadi empat kelompok, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level2 lfo12; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rukhshah yang
dikhususkan dengan perjalanan jauh, yakni telah mencapai dua marhalah: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 64.35pt; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Meringkas
shalat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 64.35pt; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Membatalkan
puasa bulan ramadhan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 64.35pt; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Membasuh khuff<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level2 lfo12; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rukhsosh yang
tidak dikhususkan untuk perjalanan jauh saja, seperti<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 63.8pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Meninggalkan
shalat jum’at<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 63.8pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Memakan bangkai<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level2 lfo12; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rukhsoh yang
masih dalam perselisihan para ulama, yang paling benar adalah adanya
pengkhususan untuk perjalanan jauh, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 57.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l14 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jama’ shalat.
Untuk menjama’ shalat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level2 lfo12; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rukhsoh yang
masih dalam perselisihan para ulama, yang paling benar adalah tidak adanya
pengkhususan untuk perjalanan jauh, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 57.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l14 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Gugurnya
kewajiban shalat yang bersuci dengan cara tayamum. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 57.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l14 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Shalat diatas
kendaraan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">f.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Maradh (sakit).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Penyakit
yang bisa mendapatkan rukhsoh yaitu penyakit yang menimbulkan dampak yang
membahayakan apabila memaksakan melakukan suatu ibadah. Seperti dibolehkannya
tayammum bagi yang sakit, shalat sambil tidur, duduk maupun isyarah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">g.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nilai Minus
(Naqish).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Yang
dimaksud dengan minus adalah yang bersifat insting-psikologis (tabiat kejiwaan)
seperti wanita, orang gila, anak-anak, idiot, hamba sahaya dan orang sakit.
Dengan alasan hipotesa tersebut, syari’at memberikan keringanan hukum bagi
mereka. perempuan mendapat beban taklif lebih ringan dibanding laki-laki,
seperti tidak wajib shalat Jumat, tidak wajib jihad, tidak wajib membayar diyat
(denda) dan jizyah, boleh memakai kain sutra dan perhiasan dari emas, termasuk
hakikat dibolehkannya berpoligami dan lain sebagainya. <a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">F.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kaidah-Kaidah
Turunan Yang Senada<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kaidah-kaidah
cabang dari kaidah dasar Almasyaqqoh tajlibu al taysir, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: right; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">ذَا ضَاقَ اْلأَمْرُ اتَّسَعَ</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 26.6667px; line-height: 30.6667px; text-indent: -18pt;">إ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Ketika sesuatu
menjadi sempit, maka hukumnya menjadi luas (ringan)” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan
kata lain, keringanan hukum akan diperoleh disebabkan kondisi sulit dan sempit.
Contohnya sebagaimana nasib seorang gadis yang tidak memiliki wali, atau berada
jauh dari rumahnya. Pada saat yang sama ia bertemu seorang laki-laki idaman
yang akan mau menikahinya. Dalam kondisi seperti ini, wanita yang notabene
menghadapi kesulitan diperbolehkan “mengangkat” orang lain (yang bukan mahram)
untuk menjadi walinya (muhakkam).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Contoh
lain seperti fenomena yang sering terjadi di musim kemarau, di mana lalat-lalat
banyak bertebaran membawa najis di kakinya. Jika lalat-lalat nakal itu hinggap
di tubuh kita, maka najis-najis di kaki mereka hukumnya ma’fu. Sebab, kita
sangat sulit menghindar. Dengan kata lain, najis yang mengenai tubuh saat
kondisi sulit (dhaqa), akan membuat hukum menjadi ringan (ittasa’a) berupa
di-ma’fu-nya najis-najis tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: right; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">إِذَا اتَّسَعَ اْلأَمْرُ ضَاقَ</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Ketika keadaan
lapang, maka hukumnya menjadi sempit (ketat).”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Contohnya,
ketika melaksanakan shalat, kita tidak diperbolehkan melakukan gerakan. Sebab
kondisi kita saat itu tidak menuntut dilakukannya suatu gerakan. Akan tetapi,
jika gerakan itu dilakukan untuk menghindari serangan ular berbisa,
kalajengking, dan binatang berbisa lainnya, maka pergerakan tersebut
diperbolehkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: right; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">كُلُّ مَا تَجَاوَزَ عَنْ حَدِّهِ انْعَكَسَ إِلَى ضِدِّهِ</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Setiap sesuatu
yang sudah</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">melewati batas kewajaran, memiliki
hukum yang sebaliknya”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kaidah
yang ketiga ini adalah hasil sintesa dua kaidah sebelumnya. Artinya, kaidah ini
memandang, sempit dan luasnya suatu keadaan akan berakibat timbulnya hukum
kebalikannya; ketika kondisi sulit berarti hukumnya ringan; saat keadaan lapang
akan membuat hukum menjadi ketat. Al-Ghazali-lah yang melakukan upaya sintetik
tersebut, yakni melalui perpaduan dua kaidah cabang sebelumnya, yang jika
dilihat sepintas agaknya saling bertolak belakang, padahal kenyataannya mempunyai
substansi yang senada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: right; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">إِذَا تَعَزَّرَ اْلأَصْلُ يُصَارُ إِلَى اْلبَدَلِ</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Apabila yang
asli sukar dikerjakan maka berpindah kepada penggantinya”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Contohnya:
Tayamum sebagai ganti wudhu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: right; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">5.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">مَا لاَ يُمْكِنُ التَّحَرُزُ مِنْهُ مَعْفُوْ عَنْهُ</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Apa yang tidak
mungkin menjaganya (menghindarkannya), maka hal itu dimaafkan”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Contohnya: Pada
waktu sedang shaum, kita berkumur-kumur, maka tidak mungkin terhindar dari rasa
air di mulut atau masih ada sisa-sisa <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: right; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">6.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">الرُّخْصُ لاَ تُنَاطُ بِالْمَعَاصِى</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Keringanan itu
tidak dikaitkan dengan kemaksiatan”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Contohnya:
Orang bepergian dengan tujuan melakukan maksiat, misalnya untuk membunuh orang
atau untuk berjudi atau berdagang barang-barang yang diharamkan, maka orang
semacam ini tidak boleh menggunakan keringanan-keringanan di dalam hukum Islam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: right; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">7.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">ذَا تَعَزَّرَتِ الْحَقِيْقَةُ يُصَارُ إِلَى الْمَجَاِز</span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 26.6667px; line-height: 30.6667px; text-indent: -18pt;">إ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Apabila suatu
kata sulit diartikan dengan arti yang sesungguhnya, maka kata tersebut
berpindah artinya kepada arti kiasannya”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: right; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">8.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">إِذَا تَعَزَّرَ إِعْمَالُ الْكَلاَمِ يُهْمَلُ</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Apabila sulit
mengamalkan suatu perkataan, maka perkataan tersebut ditinggalkan”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif";">Contohnya : Seseorang yang menuntut
warisan dan dia mengaku saudara sekandung dari si mayit, kemudian setelah di
teliti dari kartu keluarga, ternyata si mayit tidak memiliki saudara. Maka
perkataan orang tersebut ditinggalkan dalam arti tidak diakui perkataannya.</span><span lang="IN" style="background: white; color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: right; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;">9.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;">يُغْتَفَرُ
فِى الدَّوَامِ مَا لاَ يُغْتَفَرُ فِى اْلإِبْتِدَاءِ</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Bisa
dimaafkan pada kelanjutan perbuatan dan tidak bisa dimaafkan pada
permulaannya”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="background: white; color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span></b><span lang="EN-US" style="background: white; color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif";">Contoh : </span><span lang="IN" style="background: white; color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif";">Haji Syarkawi berkata “Saya wakafkan tanah saya
kepada anak Haji Ishaq”. Padahal semua orang mengetahui bahwa anak Haji Ishaq
sudah lama meninggal, yang ada adalah hanyalah cucunya bernama Sarifudin. Maka
dalam hal ini, kata anak harus diartikan cucunya, yaitu kata kiasannya, bukan
kata sesungguhnya. Sebab, tidak mungkin mewakafkan harta kepada orang yang
sudah meninggal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: right; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;">10.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;">يُغْتَفَرُ
فِى اْلإِبْتِدَاءِ مَا لاَ يُغْتَفَرُ فِى الدَّوَامِ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Dimaafkan
pada permulaan tapi tidak dimaafkan pada kelanjutannya”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif";">Contohnya : </span><span lang="IN" style="background: white; color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif";">Seseorang yang baru masuk Islam dan tidak tahu
bahwa judi</span><span lang="EN-US" style="background: white; color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif";">, berzinah atau minuman keras</span><span lang="IN" style="background: white; color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif";"> itu dilarang atau haram, maka orang tersebut
dimaafkan untuk permulaannya karena ketidaktahuannya. Selanjutnya, setelah dia
mengetahui bahwa judi</span><span lang="EN-US" style="background: white; color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif";">, berzinah atau minuman keras </span><span lang="IN" style="background: white; color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif";">hukumnya haram, maka ia harus menghentikan
perbuatan haram tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: right; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">11.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">يُغْتَفَرُ فِى التَّوَابِعِ مَا لاَ يُغْتَفَرُ فِى غَيْرِهَا</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Dapat
dimaafkan pada hal yang mengikuti dan tidak dimaafkan pada yang lainnya”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif";">Contohnya : Pedagang membeli bawang 5
karung di sebuah agen, kemudian bawang tersebut dipisahkan dari karung, karena
karung tersebut mengikuti kepada bawang yang dijual, dan maksud tidak dimaafkan
pada yang lain seperti cincin emas yang didapatkan dari bawang tersebut dan
diketahui pula adalah kepunyaan pemilik agen.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftn15" name="_ftnref15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="color: #222222; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[15]</span></span><!--[endif]--></span></a></span><span lang="IN" style="background: white; color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b>PENUTUP</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.25pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif;">Kelonggaran
dan kemudahan dalam menjalani syariat menunjukan ke-universal-an islam, tidak
kaku, fleksible, dan sesuai dengan tempat dimanapun dan jaman kapanpun. </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif;">Mengingat hukum Islam yang belum atau tidak dijelaskan
secara langsung oleh Al-Qur’an dan Al-Hadits dan baru bisa diketahui setelah
terjadi penggalian lewat ijtihad, maka dikenallah sebutan dalam fiqih suatu
istilah hukum dzanni atau hukum ijtihad sehingga berpengaruh pada penerapan
hukumnya</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif;"> </span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>(تطبيق
الأحكام)</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif;">yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi, bahkan
harus sejalan dengan tuntutan zaman beserta kemaslahatan-kemaslahatannya yang
menjadi prinsip utama disyari’atkannya syari’ah (<i>maqashid al-syari’ah)</i></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif;">dalam
menyelesaikan permasalahn hukum yang dijalani oleh mukallaf. Kesukaran dan
kesulitan yang menjadi problematika dan dilema yang terjadi pada mukallaf menuntut
adanya penetapan hukum untuk mencapai kemaslahatan dan kepastian hukum guna
menjawab permasalah yang terjadi. </span><span lang="IN" style="color: #666666; font-family: "times new roman" , serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b>REFERENSI</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Suyuti, Jalaluddin Abdurrahman. <i>Al-asybah wa
An-Nadzhair fi qawa’id wa furu fiqh syafi’i</i>. Darul Kutub Ilmiyah Beirut
1983<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Asy-syatibi, Ibrahim bin Musa Abu Ishaq. Al-muwafaqot fi Ushul
As-syari’ah. Darul Kitab Al-Arabi Beirut 2012.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-bah</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">i</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">sin, Ya’qub bin Abdu-l-wahhab. <i>Qo’idah Al-masyaqqoh Tajlib
At-taysir Dirasatan Nadzriyyatan Tathbiqiyyatan </i>. Maktabah Ar-rusyd Riyad
2003<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-Khadimi,
Nur-d-din Mukhtar. <i>Al-qawa’id Al-fiqhiyah</i>. Jami’at Tunis
Al-Iftirodliyyah UVT 2007<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-Zuhaili,
Wahbah. <i>Ushul Al-fiqh Al-Islami</i></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">. Dar-el-Fikr
Damaskus 1986<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Az-Zarqo, Ahmad bin Muhammad. Syarhu
Al-Qowa’id Al-Fiqhiyyah. Dar-el-Qolam Damaskus 1989<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><a href="http://ahmadzarkasyi-blog.blogspot.com/2014/07/kaidah-asasiyyah-tentang-al-masyaqqah.html"><span lang="IN">http://ahmadzarkasyi-blog.blogspot.com/2014/07/kaidah-asasiyyah-tentang-al-masyaqqah.html</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><a href="http://ushulfikih.blogspot.com/2012/05/kaidah-asasiyah-tentang-al-masyaqqah.html"><span lang="IN">http://ushulfikih.blogspot.com/2012/05/kaidah-asasiyah-tentang-al-masyaqqah.html</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Al-bah</span><span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">i</span><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">sin, Ya’qub bin
Abdu-l-wahhab. <i>Qo’idah Al-masyaqqoh Tajlib At-taysir Dirasatan Nadzriyyatan
Tathbiqiyyatan </i>. Maktabah Ar-rusyd Riyad 2003</span><span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> hal.120</span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Al-Khadimi,
Nur-d-din Mukhtar. <i>Al-qawa’id Al-fiqhiyah</i>. Jami’at Tunis
Al-Iftirodliyyah UVT 2007<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN">
http://ushulfikih.blogspot.com/2012/05/kaidah-asasiyah-tentang-al-masyaqqah.html<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Suyuti, Jalaluddin Abdurrahman. <i>Al-asybah
wa An-Nadzhair fi qawa’id wa furu fiqh syafi’i</i>. Darul Kutub Ilmiyah Beirut
1983 hal.129<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Asy-syatibi,
Ibrahim bin Musa Abu Ishaq. <i>Al-muwafaqot fi Ushul As-syari’ah</i>. Darul
Kitab Al-Arabi Beirut 2012.</span><span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> Hal.168</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif;">Al-Ihkam</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif;"> 2/176</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span lang="IN">Suyuti, Jalaluddin Abdurrahman. <i>Al-asybah wa An-Nadzhair fi qawa’id wa
furu fiqh syafi’i</i>. Darul Kutub Ilmiyah Beirut 1983 hal.137<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Al-Zuhaili,
Wahbah. <i>Ushul Al-fiqh Al-Islami</i></span><span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">. Dar-el-Fikr Damaskus 1986</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> Asy-syatibi, Ibrahim bin Musa Abu Ishaq. <i>Al-muwafaqot fi Ushul
As-syari’ah</i>. Darul Kitab Al-Arabi Beirut 2012.</span><span lang="IN"> Hal.168<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span lang="IN">Suyuti, Jalaluddin Abdurrahman. <i>Al-asybah wa An-Nadzhair fi qawa’id wa
furu fiqh syafi’i</i>. Darul Kutub Ilmiyah Beirut 1983 hal.138 <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span lang="IN">ibid<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn12">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Az-Zarqo, Ahmad bin Muhammad. Syarhu Al-Qowa’id
Al-Fiqhiyyah. Dar-el-Qolam Damaskus 1989 hal.159</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn13">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN">
http://ushulfikih.blogspot.com/2012/05/kaidah-asasiyah-tentang-al-masyaqqah.html<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn14">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftnref14" name="_ftn14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span lang="IN">Suyuti, Jalaluddin Abdurrahman. <i>Al-asybah wa An-Nadzhair fi qawa’id wa
furu fiqh syafi’i</i>. Darul Kutub Ilmiyah Beirut 1983 hal.136<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn15">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Rasionalisasi-kemudahan.doc#_ftnref15" name="_ftn15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[15]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> http://ahmadzarkasyi-blog.blogspot.com/2014/07/kaidah-asasiyyah-tentang-al-masyaqqah.html<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-16621776905900925792016-04-26T04:32:00.002-07:002016-04-26T04:38:08.179-07:00Implementasi Langkah Preventif Terhadap Mafsadah Dalam Perspektif Islamic Legal Maxim <div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<i><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: large;">Oleh: Choirul Anwar, S.Th.I</span></i><br />
<i><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;"><b>PENDAHULUAN</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">A. Latar Belakang</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Qawaidul fiqhiyah
(kaidah-kaidah fiqh) adalah suatu kebutuhan bagi kita semua khususnya bagi yg
ingin memahami fiqh secara mendalam. Banyak dari kita yang kurang mengerti
bahkan ada yang belum mengerti sama sekali apa itu Qawaidul fiqhiyah. </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Dengan menguasai
kaidah-kaidah fiqh kita akan mengetahui benang merah yang menguasai fiqh,
karena kaidah fiqh itu menjadi titik temu dari masalah-masalah fiqh, dan lebih
arif di dalam menerapkan fiqh dalam waktu dan tempat yang berbeda untuk kasus,
adat kebiasaan, keadaan yang berlainan. Selain itu juga akan lebih moderat di
dalam menyikapi masalah-masalah sosial, ekonomi, politik, budaya dan diharapkan
mampu mencari solusi terhadap problem-problem yang terus muncul dan berkembang
dalam masyarakat.</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Pada kaidah keempat, <i>ad-</i></span><i><span lang="EN-US" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">D</span></i><i><span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">h</span></i><i><span lang="EN-US" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">a</span></i><i><span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">r</span></i><i><span lang="EN-US" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">a</span></i><i><span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">ru yuzaalu </span></i><span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">yang
berarti kemadlaratan harus dihilangkan. Kita sebagai umat muslim tidak boleh
membuat kerusakan di muka bumi ini, sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan. Pada kaidah ini terdapat banyak masalah
hukum fiqh yang menyangkut didalamnya baik itu didalam muamalat, pada bagian
jinayat maupun pada bagian munakahat. Untuk itu kemadlorotan itu membolehkan
terhadap hal hal yang dilarang namun ada batasan-batasan sendiri yang perlu
diperhatikan. Sehingga manusia mempunyai takaran atau batasan dalam memutuskan
sesuatu hal disertai dengan kaidah hukumnya. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">B. Rumusan Masalah</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">1.</span><span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;"> </span><span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Apa teks kaidah dan
dasar-dasar nash yang berhubungan dengan kondisi <i>madlarat</i>?</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">2. Apa perbedaan
antara <i>masyaqqah </i>dan<i> madlarat</i> ?</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">3. Apa yang termasuk
dalam kaidah-kaidah mengenai kondisi <i>madlarat</i> ?</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">C. Tujuan</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">1.Untuk
mengetahui kaidah kubro dan dasar-dasar nash yang berhubungan dengan
kondisi <i>madlarat.</i></span><i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">2.</span><span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;"> </span><span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Untuk mengetahui
perbedaan antara<i> masyaqqah </i>dan<i> madlarat</i></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">3. Untuk
mengetahui kaidah-kaidah cabang mengenai kondisi <i>madlarat.</i></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;"><b>PEMBAHASAN</b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Teks Kaidah, Dasar-Dasar Nash<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ad-Dhararu
Yuzalu,</span></i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> kemadlarata
harus dihilangkan. </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Maksud dari kaidah “<i>ad-Dhararu
Yuzalu</i>” adalah kemudharatan/</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">bahaya</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> harus dihilangkan.
Jadi konsepsi kaidah ini memberikan pengertian bahwa manusia harus dijauhkan
dari <i>idhrar </i>(tindak menyakiti), baik oleh dirinya maupun orang
lain, dan tidak semestinya ia menimbulkan bahaya (menyakiti) pada orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dharar secara etimologi adalah berasal dari kalimat
"adh Dharar" yang berarti sesuatu yang turun tanpa ada yang dapat
menahannya. Sedangkan Dharar secara terminologi menurut para ulama ada beberapa
pengertian diantaranya adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1. Dharar ialah
posisi seseorang pada suatu batas dimana kalau tidak mau melanggar sesuatu yang
dilarang maka ia dalam bahaya. hal seperti ini memperbolehkan ia melanggarkan
sesuatu yang diharamkan dengan batas batas tertentu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2. Abu Bakar Al
Jashas, mengatakan “Makna Dharar disini adalah ketakutan seseorang pada bahaya
yang mengancam nyawanya atau sebagian anggota badannya karena ia tidak makan”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3.</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menurut
Ad Dardiri, “Dharar ialah menjaga diri dari kematian atau dari kesusahan yang
teramat sangat”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">4. Menurut
sebagian ulama dari Madzhab Maliki, “Dharar ialah mengkhawatirkan diri dari
kematian berdasarkan keyakinan atau hanya sekedar dugaan”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">5. Menurut Asy
Suyuti, “Dharar adalah posisi seseorang pada sebuah batas dimana kalau ia tidak
melakukan sesuatu yang dilarang maka ia akan binasa atau nyaris binasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.8pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jadi, Dharar
disini menjaga jiwa dari kehancuran atau
posisi yang sangat mudharat sekali, maka dalam keadaan seperti ini kemudaratan
itu membolehkan sesuatu yang dilarang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.8pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berdasarkan
pendapat para ulama di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Dharar adalah
kesulitan yang sangat menentukan eksistensi manusia, karena jika ia tidak
diselesaikan maka akan mengancam agama, jiwa, nasab, harta serta kehormatan
manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.8pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kaidah ini
menunjukkan bahwa kemadharatan itu telah terjadi atau akan terjadi, dengan demikian
setiap kemadharatan memang harus dihilangkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dasar
dari kaidah ini adalah firman Allah dalam surat al-A’raf ayat 7: 56<o:p></o:p></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 15.6pt; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt;">قال تعالى: </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt;">وَلاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاَحِهَا
وَادْعُوهُ خَوْفاً وَطَمَعاً إِنَّ رَحْمَتَ اللّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِين</span><span style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">56.
dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima)
dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada
orang-orang yang berbuat baik.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Surat al-Qashash ayat 77:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 21.3pt; margin-right: 4.75pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 150%;">قال تعالى: </span><span lang="AR-SA" style="background: white; color: #333333; font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;">وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ
الْآخِرَةَ </span><span lang="AR-SA" style="background: white; color: #333333; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;">ۖ</span><span lang="AR-SA" style="background: white; color: #333333; font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;"> وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا </span><span lang="AR-SA" style="background: white; color: #333333; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;">ۖ</span><span lang="AR-SA" style="background: white; color: #333333; font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;"> وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ </span><span lang="AR-SA" style="background: white; color: #333333; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;">ۖ</span><span lang="AR-SA" style="background: white; color: #333333; font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;"> وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ </span><span lang="AR-SA" style="background: white; color: #333333; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;">ۖ</span><span lang="AR-SA" style="background: white; color: #333333; font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;"> إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ</span><span dir="LTR" lang="IN" style="background: white; color: #333333; font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">77.
dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">لا ضرر ولا ضرار</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> tidak boleh membuat
kerusakan pada diri sendiri serta membuat kerusakan pada orang lain (HR. Ahmad
dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas).<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Masalah-masalah yang dapat mempergunakan kaidah ini banyak sekali,
diantaranya: khiyar, hudud, kafarat, memilih pemimpin, dan lain sebagainya.<span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn2" title="">[2]</a></span></span><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn2" title=""><!--[endif]--></a></span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<b><span lang="EN-US" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">2. P</span></b><b><span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">erbedaan antara<i>
masyaqqah </i>dan<i> madlarat</i></span></b><b><i><span lang="EN-US" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">.</span></i></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1. Masyaqqah adalah suatu kesulitan yang menghendaki adanya kebutuhan
(hajat) tentang sesuatu, dan jika tidak terpenuhi tidak akan mempengaruhi
eksistensi manusia, sedang </span><i><span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">madlarat</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> adalah kesulitan yang sangat menentukan
eksistensi manusia, karena jika tidak terselesaikan akan mengancam agama, jiwa,
nasab, harta, serta kehormatan manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2. Masyaqqat waktu terjadinya relative lama dan bias terjadi
terus-menerus, sedangkan </span><i><span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">madlarat</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> relative singkat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3. Masyaqqat solusi
alternativenya banyak, sedangkan </span><i><span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">madlarat</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
hanya ada satu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">4. Dengan adanya Masyaqqat akan mendatangkan kemudahan dan adanya </span><i><span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">madlarat</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> akan ada penghapusan hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dengan demikian adanya Rukhsoh (keringanan) dan penghapusan Dharar akan
mendatangkan kemaslahatan bagi kehidupan manusia, dan dalam konteks ini
keduanya tidak mempunyai perbedaan.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">K</span></b><b><span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">aidah-kaidah mengenai
kondisi <i>madlarat</i></span></b><b><span lang="EN-US" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">.</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-text-indent-alt: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #555555; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span>i.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">الضرورات
تبيح المحظورات</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="EN-US" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">“Kemadlaratan-kemadlaratan itu dapat memperbolehkan
keharaman.</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 35.45pt; margin-right: 4.75pt; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" lang="IN"><br />
</span><span lang="AR-SA" style="background: white; color: #333333; font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;"><span style="text-align: start;">قال تعالى: وَمَا لَكُمْ أَلَّا تَأْكُلُوا مِمَّا
ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَقَدْ فَصَّلَ لَكُمْ مَا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ
إِلَّا مَا اضْطُرِرْتُمْ إِلَيْهِ </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 18pt; line-height: 150%;">ۗ</span><span lang="AR-SA" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 18pt; line-height: 150%;"> وَإِنَّ
كَثِيرًا لَيُضِلُّونَ بِأَهْوَائِهِمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 18pt; line-height: 150%;">ۗ</span><span lang="AR-SA" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 18pt; line-height: 150%;"> إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِالْمُعْتَدِينَ</span></span><span dir="LTR" lang="IN" style="background: white; color: #333333; font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">119. mengapa
kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang disebut nama Allah
ketika menyembelihnya, Padahal Sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu
apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. dan
Sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang
lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih
mengetahui orang-orang yang melampaui batas.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 35.45pt; margin-right: 4.75pt; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="background: white; color: #333333; font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;">قال
تعالى: إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ
وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ </span><span lang="AR-SA" style="background: white; color: #333333; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;">ۖ</span><span lang="AR-SA" style="background: white; color: #333333; font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;"> فَمَنِ
اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ </span><span lang="AR-SA" style="background: white; color: #333333; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;">ۚ</span><span lang="AR-SA" style="background: white; color: #333333; font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;"> إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ</span><span dir="LTR" lang="IN" style="background: white; color: #333333; font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">173.
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. tetapi
Barangsiapa dalam Keadaan terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 7.1pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Melihat ayat diatas, tidak semua keterpaksaan itu membolehkan yang
haram, akan tetapi terdapat batasan-batasan tertentu. Pembolehan terhadap
larangan ini dilakukan karena ditakutkan jika tidak dilakukan akan mengancam
eksistensi manusia yang terkait dengan panca tujuan, yaitu memelihara agama,
jiwa,akal,keturunan dan kehormatan atau harta.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 7.1pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Beberapa contoh dalam kasus ini seperti memakan bangkai, minum
khamr,kufur untuk berbohong. Akan tetapi tetapi untuk mayat para nabi tetap
tidak diperbolehkan dengan alasan menjaga kehormatan para nabi lebih utama
dalam syariat dibandingkan kebutuhan menghilangkan madlarat.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 7.1pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-text-indent-alt: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="color: #555555; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span>ii.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">ما أبيح للضرورة يقدر بقدرها </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“ Apa yang diperbolehkan karena darurat maka diukur
menurut kadar kemadlaratannya”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Contoh, kebolehan memakan bangkai bagi
seseorang hanya sekadar dalam ukuran untuk mempertahankan hidup, tidak boleh
melebihi.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a> Dalam
hubungannya dengan kaidah ini, perlu dijelaskan lebih lanjut bahwa kebutuhan
seseorang itu ada 5 (tingkat),<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a>
yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1. Tingkat darurat, tidak boleh tidak, seperti orang yang sudah sangat
lapar, dia tidak boleh tidak harus memakan apa yang dapat dimakan, sebab kalau tidak,
dia akan mati atau hampir mati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2. Tingkat hajat, seperti orang yang lapar,. Dia harus makan, sebab
kalau dia tidak makan dia akan payah, walaupun tidak membahayakan hidupnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3. Tingkat manfaat, seperti kebutuhan makan yang bergizi dan memberikan
kekuatan, sehingga dapat hidup wajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">4. Tingkat zienah, untuk keindahan dan kemewahan hidup seperti makan
makanan yang lezat, pakaian yang indah, perhiasan dan sebagainya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">5. Tingkat fudlul, berlebih-lebihan, misalnya banyak makanan yang
syubhat atay yang haram dan sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-text-indent-alt: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="color: #555555; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>iii.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">ما جاز لعذر بطل </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">بزواله</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Apa yang dizinkan karena adanya uzur, maka
keizinan itu hilang dengan hilangnya uzur. Misal diperbolehkannya tayamum bagi
yang sakit, maka ketika sembuh kebolehan itu hilang, atau karena tidak ada air,
maka kebolehan itu hilang jika menemukan air.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-text-indent-alt: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="color: #555555; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>iv.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">الميسورة لا يسقط بالمعسور </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> “ Kemudahan itu tidak dapat digugurkan dengan
kesulitan” Kaidah tersebut menurut
Ibnu Subki diambil dari sabda Nabi SAW.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 10.35pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">إذا أمرتكم بأمر
فأتوا منه ماستطعتم</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 10.35pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Apabila aku perintahkan kalian dengan sesuatu maka lakukanlah perintah
itu semampumu” misal seorang yang buntung maka cara wudlunya cukup membasuh apa
yang ada.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 10.35pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-text-indent-alt: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #555555; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span>v.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">الاضطرار لا يبطل حق </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">الغبر</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“ Keterpaksaan itu dapat membatalkan hak
orang lain”</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Misalnya
seorang dalam keadaan lapar, dan dia akan mati jika tidak makan, dan jalan
satu-satunya adalah mencuri, maka dalam perkara ini tidak diperbolehkan karena
pengguguran terhadap keterpaksaan ini menganggu hak orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-text-indent-alt: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #555555; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span>vi.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">درءالمفاسد اولى من جلب المصالح فاذاتعارض مفسدة ومصلحة قدم دفع
المفسدة غالبا</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Menolak
kerusakan lebih diutamakan daripada mendapatkan kemaslahatan, dan apabila
berlawanan antara mafsadah dan maslahah maka yang didahulukan adalah menolak
mafsadahnya” (as-Suyuthi, TT:62)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kaidah tersebut
diilhami oleh hadits nabi SAW:</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">اذاامرتكم بامرفأ توا مااستطعتم واذانهيتكم عن شئ فاجتنبوه</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Apabila aku
telah memerin</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">t</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">ahkanmu dengan
suatu perintah maka kerjakanlah perintah itu semampumu, tetapi jika aku telah
melarang padamu tentang sesuatu maka jauhilah”.(HR. Bukhari-Muslim dari Abu
Hurairah)"<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Misalnya
seseorang diprintahkan shalat dalam keadaan berdiri, namun ia tidak mampu
melaksanakannya, maka shalat itu dapat dikerjakan dengan duduk atau berbaring.
Menolak madharat didahulukan karena kerusakan akan berakibat pada hilangnya manfaat.
Misalnya minum khomr itu disamping ada madharatnya merusak akal dan
menghambur-hamburkan uang sedang manfaatnya untuk menguatkan badan , walaupun
demikian maka yang dimenangkan adalah menolak kerusakannya.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-text-indent-alt: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="color: #555555; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>vii.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">الضرار لايزال بالضرر</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“kemadharatan itu tidak bisa dihilangkan
dengan kemadhratan yang lain” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Maksud kaedah
itu adalah kemudharatan tidak boleh dihilangkan dengan cara melakukan
kemudharatan lain yang sebanding keadaannya. Misalnya, seseorang debitor tidak
mau membayar utangnya padahal waktu pembayaran sudah habis. Maka dalam hal ini
tidak boleh kreditor mencuri barang debitor sebagai pelunasan terhadap
hutangnya.</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Contoh lain
seorang dokter tidak boleh melakukan donor darah dari satu orang ke orang lain
jika hal itu menyebabkan si pendonor menderita sakit lebih parah dari yang
menerima donor.<span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn13" title="">[13]</a></span></span><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn13" title=""><!--[endif]--></a></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-text-indent-alt: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="color: #555555; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>viii.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">اذا تعارض مفسدتان روعى اعظمهما ضررا بارتكاب
اخفِّهما</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>“Apabila
dua mafsadah bertentangan, maka perhatikan mana yang lebih besar madharatnya
dengan memilih yang lebih ringan madharatnya” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Misalnya diperbolehkan mengadakan pembedahan perut
wanita yang mati jika dimungkinkan bayi yang dikandungnya dapat diselamatkan.
Demikian juga boleh shalat denga bugil jika tidak ada alat penutup sama sekali.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-text-indent-alt: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="color: #555555; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>ix.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">الحاجة العا مة اوالخاصة تنزل منزلة الضرورة</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>“Kebutuhan
umum atau khusus dapat menduduki tempat Dharar” Kaidah ini menunjukkkan bahwa
keringanan itu tidak hanya berlaku bagi kemadharatan, baik kebutuhan umum
maupun khusus, sehingga dapat dikatakan bahwa keringanan itu diperbolehkan
karena kebutuhan sebagaimana kebolehan keringanan atas kemadharatan, karena itu
hajat itu hampir sama kedudukannya dengan mudharat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Misalnya, pada dasarnya transaksi jual beli diharuskan terpenuhi semua
rukun dan syaratnya, namun untuk mempermudah transaksi tersebut maka
diperbolehkan akad salam (pesanan) walaupun pada dasarnya hal itu tidak
mengikuti hukum asal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: large;"><b>PENUTUP</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dari penjelasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
pemberlakuan kaidah fiqhiyah yang berkenaan dengan kemadlaratan hanya bisa
dilakukan jika kemadlaratan tersebut menyangkut lima hal, yaitu; agama, jiwa,
akal, keturunan, kehormatan/harta, sehingga tidak disalah gunakan hanya sekedar
mencari kemudahan. Dengan memahami fungsi dari kaidah tersebut kita tidak hanya
memberikan hukum larangan tapi juga mencoba memberikan solusi yang dapat
memberikan manfaat dan mengurangi kemadlaratannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><b>DAFTAR PUSTAKA</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Drs. H.Abdul
mudjib. Kaidah-kaidah ilmu fiqh. Jakarta pusat.: Kalam mulia</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">,</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1996.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ibnu Nujaim, <i>Al-Ashbah wan Nadlair,</i>
Beirut, Darul Kutub Al-ilmiyah,1999.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Muchlis Usman, <i>Kaidah-kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyyah</i>, Jakarta:
PT RajaGrafindo persada, 2002</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Abdul hamid hakim, <i>as-Sullam</i>, juz II, Jakarta: maktabah
as-sa’diyah putra</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div>
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"> Muchlis Usman, <i>Kaidah-kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyyah</i>,
(Jakarta: PT RajaGrafindo persada, 2002), hal.132<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"> Abdul hamid hakim, <i>as-Sullam</i>, juz II, Jakarta: maktabah
as-sa’diyah putra, hlm 59<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;">Op.cit, Muchlis Usman. Hal 133.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;">Al-An’am 119<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;">Al-Baqarah 173.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;">Op.cit, Muchlis Usman. Hal 134.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;">Ibnu Nujaim, <i>Al-Ashbah wan Nadlair,</i>
Beirut, Darul Kutub Al-ilmiyah,1999, hal 73.</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;">Ibid, Ibnu Nujaim, hal 73.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.75pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; vertical-align: baseline;">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; padding: 0cm;">Drs. H.Abdul mudjib. <i>Kaidah-kaidah
ilmu fiqh</i>. Jakarta pusat.: Kalam mulia. 1996. Hal 43</span><span lang="EN-US" style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; padding: 0cm;">.</span></div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;">Ibid, Ibnu Nujaim, hal 74.</span></div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;">Op.cit, Muchlis Usman. hal 136.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn12">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;">Op.cit, Muchlis Usman. hal 137.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn13">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;">Op.cit, Muchlis Usman. hal 138.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn14">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/Implementasi-Langkah-Preventif-Terhadap-Mafsadah-Dalam-Perspektif-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref14" name="_ftn14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 11.0pt;">Op.cit, Muchlis Usman. hal 138.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
</div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-5841170796495415412016-04-21T20:06:00.000-07:002016-04-23T13:35:55.774-07:00Peran Qawaid Fiqhiyyah Dalam Konteks Keraguan<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Oleh: Hendro Risbiyantoro<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b>
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pendahuluan <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level2 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.1<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; line-height: normal;">
</span></span></i><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Latar Belakang Masalah<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Banyak
permasalahan muncul di dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai macam
jenisnya. Dengan adanya permasalahan-permasalahan tersebut, tentunya menuntut
kita untuk mencari jalan ke luar untuk menyelesaikannya. Seperti kita ketahui
adanya kaidah fiqih (qawaid fiqhiyyah) merupakan kaidah yang bersifat umum dan
biasa untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang bersifat praktis dalam
kehidupan sehari-hari. Di dalam pembahasan kali ini, penulis mengkhususkan
pembahasan tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan kaidah fiqih sebagai
jalan keluarnya. Namun tentunya tidak semua kaidah fiqih akan dibahas dalam
makalah ini melainkan salah satu dari kaidah-kaidah yang ada. Makalah ini
ditulis untuk meneruskan pembahasan-pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya.
Sebagaimana kita ketahui, ada lima (panca) kaidah yang telah dirumuskan oleh
ulama’-ulama’ ushul. Yaitu “</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">الأمور</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">بمقاصدها</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>” (segala sesuatu tergantung pada
tujuannya), “</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">اليقين لا يزال بالشك</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>” (yakin itu tidak dapat dihiangkan dengan
adanya keraguan), “</span><span dir="RTL" lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">المشقة تجلب التيسير</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>” (kesulitan itu dapat
menarik kemudahan), “</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">الضرر يزال</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>” (kemudharatan itu harus dihilangkan”, “</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">العادة
محكمة</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>” (adat atau kebiasaan
itu bisa dijadikan hukum. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Salah satu
masalah yang sering muncul dalam kehidupan kita adalah masalah yang berkenaan
dengan keyakinan dan keraguan di dalam memutuskan sesuatu. Sebagai contohnya
adalah ketika kita sedang dalam keadaan berwudlu dalam jangka waktu yang cukup
lama, sehingga kita lupa apakah sudah batal wudlu kita atau belum, makan di
situ ada kaidah fiqhiyyah yang bisa kita pakai. Contoh lain misalkan kita
sedang berada dalam sholat, lantas kita lupa jumlah rekaat shalat pada waktu itu,
apa yang harus kita lakukan? Tentunya apa yang akan kita lakukan harus berdasar
kepada sebuah dalil agar shalat kita tetap sah. Dari sinilah kita akan tahu
akan pentingnya kaidah kedua dari qawaid fiqhiyyah, yaitu “</span><span dir="RTL" lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">اليقنن لا يزال بالشك</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>”. (yakin itu tidak dapat
dihilangkan dengan adanya keraguan). Lalu bagaimanakan peran kaidah fiqih
tersebut dalam konteks keraguan yang sering terjadi di masyarakat muslim? Kita
akan mengetahuinya dalam pembahasan selanjutnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kaidah-kaidah
fiqih yang ada dalam khazanah keilmuan (qawaid fiqhiyyah) pada dasarnya terbagi
dalam dua kategori. Pertama adalah kaidah fiqih yang hanya diperuntukkan untuk
masalah individu dan masalah ibadah dalam arti hubungan vertikal antara setiap
individu dengan Alla SWT. Kedua, kaidah fiqih yang memang sengaja dimunculkan
untuk menyelesaikan masalah terkait hubungan yang bersifat horizontal antar
manusia itu sendiri selain memang di dalamnya terdapat hubungan vertikal karena
beberapa objek yang menjadi kajian adalah hukum Islam yang tentu saja itu semua
bersumber dari-Nya. Menurut hemat penulis, bahwa kaidah ini sangat penting
untuk dibahas karena merupakan kaidah yang berisi tentang al-yaqin dan
asy-syakk. Imam As-Suyuthi menyatakan: “kaidah ini mencakup semua pembahasan
dalam Fiqih, dan masalah-masalah yang berkaitan dengannya mencapai ¾ dari
subyek pembahasan fiqih”.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Imam Al-Qarafi menambahkan: “dalam kaidah ini seluruh ulama sudah bersepakat
dalam mengamalkannya dan kita harus selalu mempelajarinya”. </span><span dir="RTL" lang="AR-JO" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam kaitannya
dengan apa yang menjadi pembahasan kita, Rasulullah SAW bersabda: <o:p></o:p></span></div>
<div dir="RTL" style="background: white; direction: rtl; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-line-height-alt: 12.2pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt;">عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ
النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ
الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ
كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ، فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدْ اسْتَبْرَأَ
لِدِيْنِهِ وَعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ،
كَالرَّاعِي يَرْعىَ حَوْلَ الْحِمَى يُوْشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيْهِ، أَلاَ
وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلاَ وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ أَلاَ
وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ
كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ</span><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt;"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></span></a><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span><br />
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt;"><span dir="LTR"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 18pt; line-height: 115%;"><br /></span></span></span></span></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yang artinya
adalah: Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata: Saya
mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya yang
halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Diantara keduanya terdapat
perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang
banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan
agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka
akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang
menggembalakan hewan gembalaannya disekitar (ladang) yang dilarang untuk
memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap
raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan.
Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka
baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh,
ketahuilah bahwa dia adalah hati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kemudian para
ulama’ mengisyaratkan kepada setiap umat Islam untuk mengerjakan sesuatu yang
sudah pasti dan membuang keragu-raguan, sehingga seakan-akan ulama telah
sepakat tentang keberadaan kaidah, akan tetapi mereka tidak bersepakat dalam
prosedur tata laksana kaidah ini. Kaidah ini menghantarkan kepada kita kepada
konsep kemudahan demi menghilangkan kesulitan yang kadang kala menimpa kepada
kita, dengan cara menetapkan sebuah kepastian hukum dengan menolak
keragu-raguan. Dan telah diketahui akibat dari keragu-raguan adalah adanya
beban dan kesulitan, maka kita diperintahkan untuk mengetahui hukum secara
benar dan pasti sehingga terasa mudah dan ringan dalam menjalankan perintah
Allah dan menjauhi larangan-Nya. Termasuk didalamnya adalah aqidah dan ibadah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level2 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.2<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; line-height: normal;">
</span></span></i><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rumusan Masalah<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Berdasarkan
uraian di atas maka penulis akan membahas kaidah “</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">اليقين
لا يزال بالشك</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>” (Yakin itu tidak dapat
dihilangkan dengan adanya keraguan) menjadi tiga poin sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l4 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apa yang dimaksud dengan kaidah “</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">اليقين
لا يزال بالشك</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>” (Yakin itu tidak dapat dihilangkan
dengan adanya keraguan)?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l4 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apakah dasar hukum dari kaidah “ </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">اليقين
لا يزال بالشك</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>” (Yakin itu tidak dapat
dihilangkan dengan adanya keraguan)?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l4 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apa sajakah kaidah turunan yang timbul dari kaidah “ </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">اليقين
لا يزال بالشك</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>” (Yakin itu tidak dapat
dihilangkan dengan adanya keraguan)? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level2 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.3<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; line-height: normal;">
</span></span></i><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tujuan<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l2 level1 lfo3; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pembaca dapat mengetahui secara detail apa yang dimaksud dengan
kaidah “</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">اليقين لا يزال بالشك</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>” (Yakin itu tidak dapat dihilangkan dengan
adanya keraguan).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l2 level1 lfo3; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pembaca mengerti dasar hukum dari kaidah “</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">اليقين
لا يزال بالشك</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>” (Yakin itu tidak dapat
dihilangkan dengan adanya keraguan).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l2 level1 lfo3; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pembaca mengetahui kaidah-kaidah terkait dengan kaidah “</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">اليقين
لا يزال بالشك</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>” (Yakin itu tidak dapat
dihilangkan dengan adanya keraguan).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-indent: -36.0pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pembahasan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.1 Kaidah
Fiqih Tentang Keyakianan dan Keraguan<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Keyakinan dan
keraguan merupakan dua hal yang berbeda, bahkan bisa dikatakan saling
berlawanan. Hanya saja, besarnya keyakinan dan keraguan akan bervariasi
tergantung lemah-kuatnya tarikan yang satu dangan yang lain. Sebelum
menjelaskan kaidah Al Yaqinu la Yuzalu Bi al-Syak ini penulis akan menjelaskan
terlebih dahulu makna Al Yaqinu la Yuzalu Bi al-Syak dari segi bahasa dan dari
segi istilah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l3 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">اليقين</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>
(Keyakinan) </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menurut
Bahasa berarti: pengetahuan dan tidak ada keraguan didalamnya.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Ulama sepakat dalam mengartikan Al-Yaqin yang artinya pengetahuan dan merupakan
anonim dari Asy-Syakk. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sedangkan
menurut istilah ada beberapa pendapat. Menurut Imam Al-Jurjani, Al-Yaqin adalah meyakini sesuatu bahwasanya
“begini” dengan berkeyakinan bahwa tidak mungkin ada kecuali dengan ”begini”
cocok dengan realita yang ada, tanpa ada kemungkinan untuk menghilangkannya”.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a>
As-Suyuthi menyatakan Al-Yaqin adalah ”sesuatu yang tetap dan pasti yang dapat
dibuktikan melalui penelitian dan menyertakan bukti-bukti yang mendukungnya”.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Menurut ulama yang lain, Al-yaqin adalah ”pengetahuan yang bersifat tetap dan
pasti dan dibenarkan oleh hati dengan menyebutkan sebab-sebab tertentu dan
tidak menerima sesuatu yang tidak bersifat pasti”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">الشك</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>
(Keraguan)</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menurut bahasa, as-syak bisa juga dikatakan anonim
dari al-yaqin. Juga bisa diartikan sesuatu yang membingungkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sedangkan menurut istilah ada beberapa pendapat. Menurut
Imam Al-Maqarri Asy-Syakk adalah ”sesuatu yang tidak menentu (meragukan) antara
ada atau tidak ada.<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a> Menurut
Imam Al-Jurjani Asy-Syakk adalah ”sesuatu yang tidak menentu (meragukan) antara
sesuatu yang saling berlawanan, tanpa dapat dimenangkan salah satunya”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari
uraian diatas maka dapat diperoleh pengertian secara jelas bahwa sesuatu yang
bersifat tetap dan pasti tidak dapat dihapus kedudukannya oleh keraguan. Sehingga
al-yaqin bukan termasuk sesuatu yang terbebankan. Dan apabila ada sebuah dalil
yang memberikan pembebanan kepada al-yaqin, maka harus sesuai dengan sendi
agama. Contoh: hukum asal air adalah suci, baik air hujan, sungai, laut,
sumber, danau. Hukum asal air telah pasti suci dan tidak ada sesuatu yang
meragukan hukum asal air tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level2 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.2<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; line-height: normal;">
</span></span></i><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dasar Hukum Kaidah “ </span></i><i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">اليقين
لا يزال بالشك</span></i><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>” <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dasar-dasar
kaidah tentang keyakinan dan keraguan berdasarkan kepada Al-Qur-an, Hadits Nabi
Muhammad saw, Ijma para Sahabat, dan dalil Aqli yang disepakati jumhur Ulama.
Berikut adalah penjelasannya :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Firman
Allah SWT :</span><span lang="EN-US" style="font-family: "(normal text)" , "serif";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 4.55pt; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph; unicode-bidi: embed;">
<span class="MsoSubtleReference"><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">وَإِن تُطِعْ
أَكْثَرَ مَن فِي الأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللّهِ إِن يَتَّبِعُونَ إِلاَّ
الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَخْرُصُونَ</span></span><span class="MsoSubtleReference"><span lang="AR-SA" style="color: windowtext; font-family: "arial" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dan
jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka
akan menyesatkanmu dari jalan Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dusta
mereka di sini adalah seperti menghalalkan memakan apa-apa yang telah
diharamkan Allah dan mengharamkan apa-apa yang telah Dihalalkan Allah,
menyatakan bahwa Allah mempunyai anak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="background: white; direction: rtl; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-line-height-alt: 12.2pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt;">وَمَا
يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلَّا ظَنًّاإِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt;">إِنَّ
اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ</span><span lang="AR-SA">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "(normal text)" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "(normal text)" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Artinya: Dan kebanyakan mereka tidak
mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak
sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
apa yang mereka kerjakan.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "(normal text)" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Di sini dijelaskan bahwa
sesuatu yang diperoleh dengan prasangkaan sama sekali tidak bisa mengantikan
sesuatu yang diperoleh dengan keyakinan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hadits
Rasulullah SAW:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا
وَجَدَ أَحَدُكُمْ فِي بَطْنِهِ شَيْئًا فَأَشْكَلَ عَلَيْهِ أَخَرَجَ مِنْهُ
شَيْءٌ أَمْ لَا فَلَا يَخْرُجَنَّ مِنَ الْمَسْجِدِ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ
يَجِدَ رِيحًا<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></span></a></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 36.0pt; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Apabila
salah seorang diantara kalian merasakan sesuatu dalam perutnya, lalu dia
kesulitan menetukan apakah sudah keluar sesuatu (kentut) ataukah belum, maka
jangan ia keluar dari masjid (membatalkan sholatnya) sampai dia mendengar suara
atau mencium bau.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menurut
al-Nawawi, hadis ini merupakan salah satu landasan dasar yurisprudensi Islam
yang kemudian dijadikan fundamen terbangunnya kaidah-kaidah fiqh. Dari hadis
ini pula terbangun konsep serta metodologi-analitis mengenai status objek,
yakni dengan cara melihat status hukum asalnya yang tidak akan berubah hingga
ada unsur eksternal yang valid dan mampu mempengaruhi keasliannya. Secara
eksplisit, hadis ini memang berbicara dalam konteks seseorang yang ragu apakah
telah merasakan keluarnya angin (kentut) atau tidak. Dalam hal ini, Nabi
menegaskan, keraguan yang baru timbul itu tidak dapat mempengaruhistatus
wudhunya. Kecuali jika memang telah benar-benar mendengar bunyi atau mencium
bau angin tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam
hadits lain dinyatakan: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا
شَكَّ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ فَلَمْ يَدْرِ كَمْ صَلَّى ثَلَاثًا أَمْ
أَرْبَعًا فَلْيَطْرَحِ الشَّكَّ وَلْيَبْنِ عَلَى مَا اسْتَيْقَنَ ثُمَّ يَسْجُدُ
سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ فَإِنْ كَانَ صَلَّى خَمْسًا شَفَعْنَ لَهُ صَلَاتَهُ
وَإِنْ كَانَ صَلَّى إِتْمَامًا لِأَرْبَعٍ كَانَتَا تَرْغِيمًا لِلشَّيْطَان<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></span></a></span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Apabila salah
seorang diantara kalian ragu dalam shalatnya, apakah dia telah mencapai tiga
atau empat rakaat? Maka hendaklah dia membuang jauh-jauh keraguan itu dan
berpeganglah pada keyakinannya, kemudian sujud (sujud sahwi)-lah dua kali
sebelum salam. Jika (kenyataannya) dia shalat sampai lima raka’at, maka
shalatnya akan akan genaplah shalatnya. Namun bila –ternyata- empat rakaat,
maka dua sujudnya akan membuat malu setan” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hadis
ini berbicara mengenai keraguan yang terjadi pada jumlah bilangan rakaat.
Apabila dalam shalat timbul keraguan mengenai jumlah bilangan raka’at, maka
yang di jadikan pedoman adalah bilangan minimal. Sebab bilangan inilah yang di
yakini. Karena apabila yang dipilih adalah bilangan yang lebih besar , maka ada
kemungkinan akan salah perhitungan. Tapi jika jumlah minimal yang menjadi
pilihan sebagai landasan untuk meneruskan shalat, kemungkinan salahnya tipis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level2 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.3<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; line-height: normal;">
</span></span></i><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kaidah-kaidah Terkait dengan Kaidah “</span></i><i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">اليقين لا يزال بالشك</span></i><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Muhammad
Shidqi Ibn Ahmad al-Burnu menjelaskan bahwa kaidah al-yaqin la yazalu bi
al-syak adalah bersumber dari Abu Hanifah. Zaid al-Dabusi dalam kitab Ta’sis
al-Nazhar menyatakan bahwa: “Menurut Abu Hanifah, sesuatu yang ditetapkan dengan.
cara penelitian dari segala segi dan meyakinkan dari seluruh seginya, hukumnya
ditetapkan berdasarkan penelitian tersebut sebelum terdapat bukti kuat yang
mengingkarinya.” Adapun kaidah-kaidah terkait dengan kaidah “</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">اليقين
لا يزال بالشك</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>” adalah: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">الأصل بقاء ما كان على ماكان</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> “Hukum asal adalah tetapya
apa yang telah ada atas apa yang telah ada”. Contohnya: Jika ada dua orang yang
mengadakan utang piutang, dan keduanya berselisih apakah hutangnya sudah
dibayar apa belum sedangkan pemberi hutang itu bersumpah bahwa hutang belum
dilunasi, maka sumpah pemberi hutang itu akan dimenangkan karena yang demikian
itu yang benar menurut kaidah di atas. Hal demikian itu bisa berubah jika orang
yang berhutang mampu memberikan bukti berupa kwitansi atau catatan lainnya.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">الأصل براءة الذمة</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hukum yang asal adalah bebasnya seseorang dari segala
tanggungan”. Contohnya: Jika terjadi pertengkaran antara tertuduh dan penuduh,
selama penuduh tidak ada bukti, maka yang dimenangkan adalah pengakuan tertuduh
karena pada dasarnya ia bebas dari segala beban atau tanggungjawab.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">من شك أفعل شيأ أم لا فالأصل أنه لم يفعله</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> “Barangsiapa
yang ragu-ragu apakah ia telah melakukan sesuatu atau belum, maka hukum yang
terkuat adalah ia belum melakukannya”. Contohnya: Ada seseorang bingung dan
ragu terkait masalah wudlu, apakah dia sudah berwudlu atau belum. Maka dalam
hal ini, dia dianggap belum berwudlu, karena belum wudlu merupakan hukum asal. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">من تيقن الفعل وشك في القليل أو الكثير حمل على القليل
لأنه المتيقن</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Barangsiapa yang yakin melakukan pekerjaan
tetapi ragu-ragu tentang sedikit banyaknya perbuatan, maka yang dianggap adalah
yang sedikit karena hal itu yang meyakinkan”. Contohnya: Ada seseorang yang
shalat, dia lupa sudah mengerjakan 3 rekaat apa 4 rerkaat dalam shalatnya, maka
yang dianggap adalah yang 3, karena yang 3 itulah yang diyakini sudah
dilaksanakan sedangkan 4 belum tentu. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">5.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">إن ما ثبت بيقين لا يرتفع إلا بيفين</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sesungguhnya sesuatu yang berdasar pada
keyakinan, tidak dapat dihilangkan kecuali dengan yang yakin pula”.
Contohnya: Jika ada imam yang ragu dalam
blangan rekaatnya, sudah sampai 3 atau 4. Ketika dia yakin baru sampai 3 dan
ingin berdiri, akan tetapi makmum mengingatkan dengan kalimat tasbih, maka yang
dianggap adalah yang empat, karena sudah ada dalil atau bukti dari makmum yang
lebih banyak.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">6.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">الأصل العدم</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>
“Asal dari segala hukum adalah tidak adanya beban”. Contohnya: ketika terjadi
perselisihan antara penjual dan pembeli tentang kerusakan barang, dalam hal ini
penjual dimenangkan, karena barang dagangan dijual dalam keadaan baik atau
telah dicoba sebelumnya oleh pembeli.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">7.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">الأصل في كل حادث تقديره بأقرب زمن</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> “Asal dari kasus mengenai
perkiraan waktu adalah dilihat dari yang terdekat waktunya”. Contohnya: Ada
seseorang wudlu dengan air sumur dan melaksanakan shalat. Setelah shalat ia
melihat ada bangkai kambing di dalam sumur itu. Maka dia tidak wajib mengkada’
shalatnya. Karena yang diyakini adalah dia berwudlu dengan air suci. Masa ia
berwudlu dan masa ia melihat bangkai kambing lebih dekat masa ia berwudlu. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">8.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">الأصل في الأشياء الإباحة حتى يدل الدليل على التحريم</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hukum asal sesuatu adalah kebolehan,
sehingga terdapat bukti/ dalil yang mengharamkan”. Contohnya: Apa saja yang ada
di bumu ini adalah halal, sampai adanya dalil yang menunjukkan akan
keharamannya, maka dia akan menjadi haram.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">9.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">الأصل في العبادات التوفيق والإتباع</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hukum asal dari ibadah adalah mengikuti
ajaran yang ditetapkan”. Contohnya: Jumlah rekaat dalam shalat maghrib itu 3,
maka tidak diperbolehkan menambahnya menjadi empat.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">10.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">الأصل في الإبضاء التحريم</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hukum asal tentang seks adalah haram”. Pernyataan ini
tentunya akan menjadi halal ketika adanya jalan yang bisa menjadikannya halal,
yaitu dengan menikah. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">11.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">الأصل في
الكلام الحقيقة</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-JO" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hukum asal dalam memahami kalimat adalah
hakikat”. Cotohnya: Ada orang tua yang sebelum meninggal ia mengatakan ingin
memberikan hadiah kepada seseorang, maka hal tersebut bukan dianggap wasiat,
karena makna yang asal adalah hakikat pemberian, bukan arti dibalik
pemberiannya itu.<span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftn10" title="">[10]</a></span></span><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftn10" title=""><!--[endif]--></a></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Penutup<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Keyakinan dan
keraguan merupakan dua hal yang berbeda, bahkan bisa dikatakan saling
berlawanan. Hanya saja, besarnya keyakinan dan keraguan akan bervariasi
tergantung lemah-kuatnya tarikan yang satu dangan yang lain. Dalil ‘aqli (akal)
bagi kaidah keyakinan dan keraguan adalah bahwa keyakinan lebih kuat dari pada
keraguan, karena dalam keyakinan terdapat hukum qath’i yang meyakinkan. Atas
dasar petimbangan itulah bisa dikatakan bahwa keyakinan tidak boleh dirusak
oleh keraguan. Dari pembahasan tentang kaidah keyakinan tidak bisa hilang
dengan adanya keraguan ini, oleh karenanya pemakalah mengambil kesimpulan bahwa
apabila kita telah yakin terhadap sesuatu dalam hati, maka hal itu lah yang
berlaku, kecuali memang ada dalil atau bukti lain yang lebih kuat atau
meyakinkan sehingga dapat membatalkan keyakinan kita itu. Karena sesuai dengan
maknanya yakin itu adalah kemantapan hati atas sesuatu. Intinya rasa ragu itu
tidak bisa menghapuskan keyakinan kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Referensi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Al-qur’an al-karim dan
terjemahannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">As-Suyuthi,
Jalaluddin Abdurrahman. Al-Asybah Wa An-Nadzair fi qawaid wa furu’ fiqh
Asy-Syafi’iyyah, Beirut: Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyyah, t.th.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Asjmuni
A. Rahman, Kaidah-kaidah Fiqih (Qawai’idul Fiqhiyyah), Jakarta: Bulan Bintang,
1976.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hadits
Digital (online) 9 imam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Internet:
http://semuaberbagiilmu.blogspot.com/2014/09/qawaid-fiqhiyyah-keyakinan.html<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mandzur,
Ibnu, Lisanul Arob, Beirut: Darulkhottob, 2005.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">M.
Ab Husain, Ya’qub Abdulwahhab. Kaidah Al-Yaqin La Yuzalu Bi Asy-Syakk. Riyadh:
Maktabah Ar-Rasyd, t.th.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Usman,
Mukhlis. Kaidah-kaidah Ushuliyyah dan Fiqhiyyah Pedoman Dasar dalam Istimbath
hukum Islam. Jakarta: Raja Grafindo. 1999.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div>
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US">
Assuyuti, Al-asybah Wan Nadzair, hal.55<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US">
Hadits riwayat Imam Bukhari, Shahih Bukhari, juz 1, hal 28<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US">
Ibnu Mandzur, Lisanul ‘Arab, juz 13 hal. 457 <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , "serif";">Al-Jurjani,
Atta’rifat hal. 322</span><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
As-Suyuthi, Al-Asybah Wa An-Nadzair, hal. 58 <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US">
Al-Maqarri, Al-misbah Al-munir, juz 1, hal. 320<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US">
Surat Yunus, ayat 36<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US">
Hadits riwayat Muslim no 362<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US">
Hadits riwayat Muslim, no. 571<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/Downloads/NU-Al-Yaqinu-la-yuzalu-bis-syak.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US">
Muslih Usman, Kaidah-kaidah Usuliyyah dan Fiqhiyyah, hal. 122<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-77585260705865046132016-04-20T19:10:00.001-07:002016-04-20T19:53:59.436-07:00Eksistensi Niat dan Korelasinya Dengan Islamic Legal Maxim[1]<div class="WordSection1">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Oleh: Ahmad Dzikri Alhikam<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></b></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Keinginan
hati untuk melakukan suatu pekerjaan, itulah makna singkat dari pada niat. Niat
merupakan suatu hal yang amat krusial dalam manjalankan sebuah pekerjaan,
bahkan dalam setiap pembahasan yang berkenaan dengan ibadah, baik itu dalam
bermu’amalah kepada Allah SWT maupun mu’amalah dengan sesama manusia, niat
selalu diikut sertakan meskipun sesungguhnya niat itu sendiri merupakan hal
yang abstrak yang mana hanya orang yang mengerjakannya dialah yang mengetahui
serta mengontrol niat dan maksud dari pekerjaan atau ibadah yang ia lakukan.
Sampai-sampai Rasulullah SAW mengabarkan bahwa segala amal perbuatan itu
tergantung pada niat si pelaku. Maka diterima dan ditolaknya suatu pekerjaan
oleh Allah SWT semua tergantung pada niat pelakunya. Tidak sedikit juga
orang-orang yang berselisih dalam suatu permasalahan karena ada kesalah fahaman
antara niat dan tingkah laku dalam bermu’amalah dengan sesama manusia. Oleh
karena itu Islam memberikan perhatian yang khusus terhadap masalah ini dan juga
tidak sedikit para ulama baik salaf maupun kholaf yang memberikan perhatian
cukup besar terhadap perkara niat ini. Sebut saja </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Imam Abu-l-‘Abbas Ahmad
bin Idris Al-Qorrofiy</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">, beliau telah mengarang kitab khusus yang bernama Al-Umniyyah fi Idraaki
An-Niyyah, ini menunjukan bahwa niat tidak bisa dipandang sebelah mata. Dan
seseorang akan menyadari urgensi niat bila ia mengerti betapa besar fungsi dari
pada niat ini.</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Niat
memiliki hubungan yang sangat erat khusunya dalam menjalankan ibadah dalam
keseharian kita. Mengingat urgensinya banyak ulama yang mengawali berbagai buku
serta karangannya dengan hadits mengenai niat. Bisa kita lihat Imam Bukhari
menempatkan hadits tentang niat di awal kitab shahihnya, Imam Nawawi
menempatkan hadits tentang niat pada urutan pertama dalam 3 karangannya yaitu <i>Riyadlus
Shalihin, Al-Adzkar, dan Al-Arba’in An-Nawawiyyah</i>. Hadits tentang niat
sebagaimana yang dikatakan Ibnu Daqiq al-Ied dalam syarh Al-Arba’in juz 1
halaman 9 : <i>“Hadits ini merupakan setangah dari ajaran Islam, karena agama
bertumpu pada dua hal lahiriah (amal pekerjaa) dan bathiniyah (niat)”. Imam
Ahmad bin Hanbal dan Imam Syafi’i berkata, “Hadits ini mencakup sepertiga ilmu,
karena perbuatan manusia terkait dengan tiga hal: hati, lisan, dan anggota
badan, sedangkan niat dalam hati merupakan satu diantara tiga hal tersebut”. </i>Maka
sudah jelas jika bab niat menjadi salah satu pembahasan pokok dan menjadi salah
satu kaidah dari pada panca kaidah asasiyyah dan dapat menghimpun beberapa
kaidah fiqhiyyah yang berada dibawahnya. Hal ini telah dikodifikasikan oleh
para ulama ushul menjadi salah satu kaidah yang baku bernama <i>Al-Umuru bi
Maqashidiha. </i>Para ulama ushul melalui metode istinbathnya semula menamakan
panca kaidah asasiyyah dengan kaidah ushul, yakni kaidah pokok dari segala
kaidah fiqhiyyah yang ada. Setiap permasalahan furu’iyyah dapat diselesaikan
dengan kalimat kaidah tersebut walaupun seorang mujtahid belum sempat
memperhatikan dasar-dasar hukum secara tafshili.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level2 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.1<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Latar Belakang<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Islamic
legal maxim atau yang akrab disebut dengan al-Qawaid al-Fiqhiyyah memiliki lima
kaidah asasiyyah (panca kaidah) sebagaimana para ulama ushul telah membaginya,
kaidah-kaidah berkenaan dengan niat dan tujuan, kaidah yang berkenaan dengan
keyakinan <i>(al-yaqin)</i>, kaidah-kaidah yang berkenaan dengan kondisi
menyulitkan <i>(al-masyaqqoh), </i>kaidah-kaidah yang berkenaan dengan kondisi
madharat (al-mahdzurat), dan kaidah-kaidah yang berkenaan dengan adat, tradisi
dan kebiasaan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Salah
satu pembahasan dalam al-qawaid al-asasiyyah adalah hal yang berkenaan dengan
niat <i>(al-umuuru bimaqashidihaa)</i> sebagaimana dikatan oleh Imam al-‘Ala’i
:</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">وقاعدة
: " الأمور بمقاصدها " واحدة من القواعد الفقهية الخمس التي يرجع إليها
أكثر مسائل الفقه</span><span lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> <span dir="RTL" lang="AR-SA"> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>“Dan
kaidah <i>al-umuuru bimaqashidihaa </i>merupakan salah satu kaidah fiqhiyyah
yang mana kebanyakan masalah fiqih kembali dan merujuk kepadanya<o:p></o:p></span></div>
</div>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br clear="all" style="mso-break-type: section-break; page-break-before: auto;" />
</span>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Maka
pada makalah ini penulis akan membahas kaidah pertama dari kaidah asasiyyah
yang mana dibawahnya telah bercabang kaidah-kaidah fiqhiyyah berserta
dasar-dasar nash yang berkaitan dengan masalah ini, eksistensi niat dalam
kehidupan sehari hari, dan urgensinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level2 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.2<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rumusan Masalah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada makalah ini penulis meringkas beberapa
poin untuk memberikan gambaran secara ringkas dan memfokuskan kepada beberapa
pokok permasalahan sebagai berikut : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dasar-dasar nash (dalil) tentang niat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Eksistensi niat dan urgensinya dalam kehidupan
sehari-hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Salah satu kaidah asasiyyah (<i>al-umuuru
bimaqaashidiha).</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">A.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Makna kaidah <i>al-umuuru bimaqaashidiha.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">B.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Korelasinya dengan hadits <i>Innamal ‘amaalu
bi anniyyat.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">C.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kedudukannya dalam pandangan para fuqoha.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">D.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hikmah disyari’atkannya niat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kaidah-kaidah fiqhiyyah yang terhimpun dibawah
kaidah <i>al-umuuru bimaqaashidih)</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level2 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.3<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tujuan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagaimana uraian
dibawah ini:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: 2.0cm; text-indent: -.55pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pembaca dapat mengetahui dasar-dasar nash
(dalil) yang berkenaan dengan niat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: 2.0cm; text-indent: -.55pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pembaca memahami eksistensi niat dan
urgensinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: 2.0cm; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pembaca dapat mengerti salah satu dari kaidah
asasiyah (<i>al-umuuru bimaqaashidiha) </i> berserta hal-hal yang bersangkutan dengannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: 2.0cm; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pembaca dapat mengetahui kaidah-kaidah
fiqhiyyah yang terbentuk dari salah satu kaidah asasiyyah ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: 2.0cm; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">BAB II PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level2 lfo5; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.1<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dasar-dasar nash (dalil) tentang niat</span></b><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Dalam
Al-Qur’an telah banyak disebutkan nash (dalil) yang menyinggung perkara niat
diantaranya adalah Firman Allah SWT :<o:p></o:p></span></div>
<div align="right" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">وماأمروا إلا ليعبد الله مخلصين له الدين حنفاء (البينة : 5)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>”Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah SWT
dengan memurnikan kepada-Nya dalam agama yang lurus. (Q.S Al-Bayyinah : 5)”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 17.85pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">و من يرد ثواب الدنيا نؤته منها و من يرد ثواب الآخرة نؤته منها (ال عمران
: 145)</span><span style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Barang siapa yang menghendaki
pahala dunia niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa
yang menghendaki pahala akhirat niscaya Kami berikan pula pahala akhirat itu.
(Q.S Ali ‘Imran : 145)”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 17.85pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Adapun
dari hadits nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt;">عن عمر بن
الخطاب، قال : سمعت رسول الله يقول: "إنما الأعمال بالنياتِ، وإنما لكل امرئٍ
ما نوى، فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله، و من كانت هجرته
إلى دنيا يصيبها، أو امرأة يتزوجها، فهجرته إلى ما هاجر إليه"</span><a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></span></a><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dari Umar bin Khattab telah berkata: saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda: <i>”Sesungguhnya segala sesuatu itu tergantung pada
niat, dan seseorang akan mendapatkan seseuatu apa yang ia niatkan, maka barangsiapa
hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya,
dan barang siapa hijrahnya agar mendapatkan dunia, atau supaya bisa menikahi
wanita, maka hijrahnya (akan bernilai) seperti apa yang ia niatkan”<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;">نيّة المؤمن خيْرٌ منْ عَمَلِهِ</span><a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></span></a><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;"> <sup><o:p></o:p></sup></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>“Niat seorang mu’min itu lebih baik dari pada berbuatan (orang
kafir)”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%;">وعند البيهقي في سننه : لا عمل لمن لا نية له (رواه أنس
بن مالك)<sup><o:p></o:p></sup></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam sunan Al-Baihaqi
:<i>“Tiada (pahala) bagi perbuatan yang tidak ada niat<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> (H.R Anas)<span dir="RTL" lang="ER"><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level2 lfo5; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.2<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Eksistensi
Niat dan Urgensinya Dalam Kehidupan Sehari-hari<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Para
ahli fiqih (fuqoha) berbeda pendapat dalam memposisikan niat. Imam Abu Hanifah
dan Imam Ahmad bin Hanbal mendudukan niat sebagai syarat perbuatan. Sedangkan
Imam Syafi’i memposisikan niat sebagai rukun perbuatan. Sebagaimana kita
ketahui syarat adalah ketentuan yang harus dilakukan oleh mukallaf sebelum
mengerjakan perbuatan sedangkan rukun adalah ketentuan yang harus dilakukan
bersamaan dengan perbuatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Akibat
dari perselisihan ini, maka membawa dampak hukum. Misalnya hukum melafalkan
niat (talaffudz) atau yang kerap kita dengar yaitu membaca usholli dalam sholat
bagi Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad menyatakan bid’ah bacaan itu. Karena nabi
Muhammad SAW tidak pernah mengerjakan itu dan setiap amalan ibadah harus
berdasarkan dalil, bila tidak ada maka ditolak, karena juga talaffudz niat
tersebut sudah termasuk rangkaian shalat. Berbeda dengan sebelumnya Imam
Syafi’i menyatakan sunnah dalam membacanya sebab niat merupakan rukun shalat
dan bertalaffudz (membaca usholli) tidak termasuk dari rangkaian sholat, oleh
karena itu fungsi talaffudz niat adalah untuk menambah kemantapan ketika akan
memulai sholat<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Imam
Suyuti mengemukakan bahwa waktu niat adalah di permulaan ibadah, sedangkan
tempatnya didalam hati (amaliyah qalbiyyah) yang bersamaan dengan perbuatan
(amaliyyah fi’liyyah). Sedangkan Imam Al-Baidlowi menyatakan : bahwa niat
merupakan ungkapan yang membangkitkan kehendak hati tentang apa yang ia lihat
yang bertujuan untuk menarik manfaat dan menolak kerusakan serta semata-mata
hanya untuk mencari ridlo Allah atas hikmah memenuhi perintah-Nya. Sebagaimana
yang telah dikatakan dalam kitabnya :<span dir="RTL" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">محلها القلب
في كلّ موضع, لأنّ حقيقتها القصد مطلقاً. و قيل المقارن للفعل: و ذلك عبارة عن فعل
القلب. قال البيضاوي : النية عبارة عن انبعاث القلب نحو ما يراه موافقاً من جلب
نفعٍ أو دفع ضرٍّ حالاً أو مالاً, و الشرع خصصه بالإرادة المتوجهة نحو الفعل
لابتغاء رضا الله تعالى و امتثال حكمه</span><a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></span></a><span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Pada
dasarnya, ibadah itu ada yang membutuhkan niat dan ada pula yang tidak
membutuhkannya. Ibadah yang membutuhkan niat adalah ibadah amaliyah yang
membutuhkan penjelasan (ta’yin) secara khusus, misalnya niat shalat, apakah
shalat wajib atau sunnat?, apakah shalat ashar atau maghrib?, dan sebagainya. Sedangkan
ibadah yang tidak membutuhkan niat karena bukan ibadah amaliyah yang
diperintahkan secara adat, misalnya iman kepada Allah cukup dilakukan dengan
bacaan Syahadatain, dan hal seperti itu tidak perlu melakukan niat setiap hari
bila beriman kepada Allah SWT.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Niat
seseorang kadang-kadang dilihat dari qarinah-qarinah yang dapat dijadikan alat
untuk mengetahui macam niat tersebut. Misalnya orang yang berburu dan berniat
untuk menembak binatang buruan di hutan, yang kemudian ternyata mengenai tukang
pencari kayu. Kasus seperti ini tidak dapat dikategorikan kepada qotilul ‘amad
(pembunuh yang sengaja) karena adanya hitam yang menjadi penghalang bagi
penglihatan terhadap binatang yang ia buru yang mengakibatkan kesalahan (ini
dikatakan sebagai qorinah), oleh karena itu dia digolongkan kepada pembunuh
yang tidak sengaja (qotilul khoto), yang tentunya hukuman bagi pembunuh yang
sengaja dan tidak sengaja akan berbeda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level2 lfo5; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.3<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Salah Satu
Kaidah Asasiyyah <i>(al-Umuuru bimaqashidihaa)</i><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo6; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">A.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Makna Kaidah <i>Al-Umuuru Bimaqaashidiha</i></span></b><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Secara etimologi kaidah <i>Al-Umuru
bimaqaashidihaa </i> terdiri dari dua
kata yaitu Al-umuru dan al-maqaashid, al-umuuru bentuk plural atau jamak dari <i>al-amru
</i>yang artinya <i>tasharrufat</i> (tingkah laku<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>(</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>
seorang mukallaf yang meliputi perkataan, perbuatan dan keyakinan. Maqashid
adalah bentuk jamak dari maqshid yang sama seperti mashdarnya al-qosdu yang
artinya niat<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Adapun
secara terminologi para ahli fiqih seperti Imam Al-Qarrafi mengartikan sebagai berikut
:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>"</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">هي
قصد الإنسان بقلبه ما يريده بفعله</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">"</span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Niat seseorang dengan hatinya atas apa-apa
yang ingin ia kerjakan”<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tidak jauh berbeda dengan Imam Al-Qarrafi Sebagian
ulama syafi’i juga menjelaskan makna maqashid sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">قصد
الشيء مقترناً بفعله</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>”</span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Niat dalam melakukan sesuatu yang disertai
dengan pekerjaan<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maka yang dimaksud dengan maqashid diatas
ialah maksud (niat) para mukallaf dan bukan <i>maqashid as-syaari’ </i>atau
tujuan Allah sebagai yang sang pemberi syari’at dalam mensyari’atkan suatu perkara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo6; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">B.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Korelasinya Dengan Hadits <i>Innamal ‘Amaalu Bi Anniyyat</i></span></b><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Sebagaimana
telah disebutkan landasan dalil dari sunnah diatas, bahwasanya kaidah ini
memiliki kaitannya dengan hadits </span><i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Innamal ‘Amaalu </span></i><i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">b</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">i Anniyyat</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">sesungguhnya hadits ini merupakan bibit sebelum diformulasikan menjadi
sebuah kaidah yang paten yang mana para fuqoha telah menyepakatinya.Bahkan
kaidah <i>al-umuuru bimaqashidihaa</i> ini sesuai dengan mantuq dan mafhum dari
hadits tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Akan
tetapi para ulama mengubah shigoh dari hadits tersebut kepada shigoh <i>al-umuuru
bimaqaashidihaa </i>hal ini disebabkan karena dua alasan sebagai berikut<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a> :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sesungguhnya lafadz <i>umuur</i> dan lafadz
‘<i>amaal </i>Meskipun memiliki keumuman yang sama dalam segi bahasa yaitu
segala segala tingkah laku yang meliputi perkataan dan perbuatan. Akan tetapi
sebagian ulama berpendapat bahwasanya lafadz <i>‘amaal </i>lebih spesifik
menunjukkan kepada perbuatan saja dan tidak masuk kedalamnya perkataan,
sedangkan lafadz <i>umurr </i>tidak mengkhususkan kepada pekerjaan saja
tanpa perkataan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bahwasanya para
ulama mensyaratkan dalam berniat beberapa syarat yang berbeda-beda yang
menjadikan niat itu lebih terlihat khusus dari maksud. Oleh karenanya lafadz
niat dirubah menjadi lafadz </span><i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">qosdu </span></i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">(maksud) sehingga terlihat
lebih general dari niat dalam pandangan sebagian ulama.</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maka jika
intisari dari dua poin diatas sebagaimana yang telah disebutkan oleh Dr. Ya’qub
bahwasanya </span><i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">ta’bir</span></i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> (ungkapan) dari kaidah <i>al-umuuru
bimaqaashidihaa </i></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">memberikan gambaran lebih umum dari pada penggunaan kalimat </span><i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Innamal ‘Amaalu </span></i><i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">b</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">i Anniyyat</span></i><i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo6; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">C.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kedudukannya Dalam Pandangan Para Fuqoha</span></b><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Tidak
diragukan lagi niat memiliki posisi yang penting didalam setiap perbuatan
sebagaimana telah disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an maupun Hadits, maka
para fuqoha juga memandang hal yang sama. Imam Syafi’i pernah berkata :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 21.3pt; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">يدخل
في هذا الحديث ثلث العلم</span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hadits ini mencakup sepertiga ilmu”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Ibnu Taimiyyah
menjelaskan akan urgensinya hadits ini dalam majmu’ fatawanya yang menyebutkan
:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>"المعنى الذي دل عليه هذا الحديث، أصل
عظيم من أصول الدين، بل هو أصل كل عمل"</span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Makna yang terdapat dalam hadits ini menunjukan pada satu asas yang
sangat agung dari pada asas-asas agama, bahkan ia merupakan asas dalam setiap
pekerjaan”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Murid Ibnu Taymiyyah,
Ibnu qayyim al-jauzi memberikan komentar juga dalam karangan fenomenalnya <i>‘ilamul
muwaqqi’iin </i>sebaga berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>"فأما النية فهي رأس الأمر وعموده
وأساسه وأصله الذي عليه يبنى، فإنها روح العمل وقائده وسائقه، والعمل تابع لها،
يبنى عليها ويصح بصحتها ويفسد بفسادها، وبها يستجلب التوفيق، وبعدها يحصل الخذلان،
وبحسبها تتفاوت الدرجات في الدنيا والآخرة"</span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Adapun niat merupakan pangkal dari setiap perkara, tiangnya, asasnya,
dan pondasi yang mana diatasnya dibangun (segala pekerjaan), maka sesungguhnya
niat adalah ruh dari setiap amal, pemimpinnya dan pengemudinya dan amal itu
akan mengikutinya (niat), yang diatasnya dibangun (segala pekerjaan) benar dan
salahnya pekerjaan bergantung kepada niat dan dengannya akan tercapai
taufiq-Nya juga dengannya kekecewaan terjadi, dan karenanya derajat seseorang
akan naik baik di dunia maupun di akhirat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo6; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">D.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hikmah Disyari’atkannya Niat</span></b><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Imam
Al-Qarrafi menyebutkan dalam kitabnya Al-Umniyyah fi idraaki An-Niyyah ada dua
sebab disyari’atkannya niat, hal itu kembali kepada dua hikmah yang terserat
didalamnya yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l6 level1 lfo9; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hikmah yang pertama adalah <i>At-tamyiz</i>
untuk membedakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Supaya seseorang dapat
membedakan antara perkara ibadah dan adat kebiasaan, sebagaimana membedakan
antara mandi wajib (jinabah) dan mandi yang hanya sekedar untuk menyegarkan
badan, sama halnya dalam membedakan antara duduk di mesjid untuk beristirahat
dan ‘itikaf.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Agar dapat memebedakan
tingkatan-tingkatan ibadah, seperti membedakan antara shalat fardlu dan shalat
nafilah (sunnah), membedakan antara sedekah dan hadiah, membayar kaffarat dan sedekah dll.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Untuk membedakan arti
dari suatu perkatan serta dalalahnya (hal yang menunjukan) misalnya seseorang
yang berkata: “kembalilah ke keluargamu!” apabila ia berniat untuk mejatuhkan
talak kepada istrinya maka jatuhlah talak, namun jika ia tidak bermaksud maka
talak tidak jatuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l6 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hikmah yang ke dua yaitu untuk mendekatkan
diri kepada Allah SWT.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Karena dengan niat
seseorang dinilai oleh Allah SWT apakah pekerjaan dan ibadah yang ia lakukan
itu hanya semata-mata karena mengharap ridlo Allah? Atau karena hanya ingin
riya dan dinilai baik oleh manusia. Maka apabila niat ikhlas yang seyogyanya
berada dalam setiap pekerjaan seorang muslim itu hilang niscaya pahala yang
Allah berikan akan hilang juga sehingga amalannya sia-sia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level2 lfo5; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.4<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kaidah-kaidah
Fiqhiyyah Yang Terhimpun di Bawah <i>al-Umuuru bimaqashidihaa.</i><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Ada
7 kaidah yang menginduk dibawah kaidah asasiyyah <i>al-Umuuru bimaqashidihaa </i>sebagai
berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo7; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">A.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kaidah
pertama</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">ما لا يشترط
التعرض له جملةً و تفصيلاً إذا عينه و أخطأ لم يضر</span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hal yang tidak disyaratkan untuk dijelaskan baik
secara global maupun terperinci, apabila ditentukan (dijelaskan) ternyata
salah, maka kesalahnya tidak membahayakannya (membatalkannya)”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Contonya dalam shalat berjama’ah Imam tidak
disyariatkan untuk menentukan niat kepada siapa bermakmum apabila seseorang imam
berniat untuk bermakmum kepada Haidar ternyata sang makmum adalah Chairil Anwar
maka kesalahannya tidak membatalkan sholatnya atau shalatnya tetap sah. Hal
demikian karena tidak disyaratkan niat ketika menjadi imam dalam menentukan
makmum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">B.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kaidah kedua
:<span dir="RTL" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">وما يشترط فيه
التعرضّ فالخطأ فيه مبطل</span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Suatu (amalan) yang disyaratkan untuk dijelaskan,
maka kesalahannya akan membatalkan pekerjaannya”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Hal
ini dikarenakan jenis ibadah itu bermacam-macam dan banyak jenisnya, kadang
menyerupai pekerjaannya antara satu dengan yang lainnya. Maka diwajibkan untuk
berniat dengan benar. Misalnya seseorang yang berpuasa untuk membayar kafarat
dengan niatan puasa sunnah arafah maka puasan kafaratya tidak sah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">C.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kaidah
ketiga<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">وما يجب
التعرض له جملةً ولا يشترط تعيينه تفصيلاً إذا عينه فأخطأ ضرّ</span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Suatu (amalan) yang harus dijelaskan secara global
dan tidak disyaratkan untuk terperinci, kemudian disebutkan secara detail dan
ternyata salah maka hal itu membahayakannya (membatalkannya)”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Seperti
kesalahan dalam sholat jenazah. Seandainya seseorang berniat untuk menyolati
jenazah laki laki ternyata si mayit adalah perempuan maka shalatnya tidak sah,
hal demikian karena tidak disyariatkan untuk menentukan apakah jenazah itu
laki-laki atau perempuan, akan tetapi cukup baginya untuk berniat menyolati
jenazah saja tanpa menyebutkan secara terperinci<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">D.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kaidah
keempat<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">النية في
اليمين تخصص اللفظ العام ولا تعمم الخاص</span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Niat dalam bersumpah mengkhususkan lafal umum dan
tidak menjadikan umum pada lafadz yang khusus”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Disebutkan
oleh Imam Ar-Rofi’i dalam Ar-Raudloh: contonya orang yang bersumpah tidak akan
berbicara dengan seseorang tetapi orang yang dimaksud adalah orang tertentu
yaitu Ahmad, maka sumpahnya hanya berlaku pada ahmad.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">E.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kaidah
kelima<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">مقاصد اللفظ
على نية اللافظ إلا في موضع واحدٍ و هو اليمين عند القاضي فإنها على نية القاضي</span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Maksud dari suatu lafadz bergantung kepada niat orang
yang mengucapkannya, kecuali dalam satu tempat (keadaan) yaitu dalam sumpah
dihadapan qodli, maka dalam keadaan demikian maksud dari suatu lafadz menurut
niat qodli”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hal tersebut sesuai dengan kaidah Nabi Muhammad SAW :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">اليمين على
نيّة المستخلف (رواه مسلم عن أبي هريرة)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>“Sumpah itu (maksudnya) menurut niat orang yang menyumpah”
(diriwayatkan oleh muslim dari Abu Hurairoh).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Contoh:
jika nama dari seorang istri adalah tholiq, kemudia ia memanggilnya apabila ia
berniat untuk menjatuhkan talak kepada istrinya maka jatuhlah talak, namun
apabila ia berniat hanya untuk memenggilnya maka tidak terjadi talak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">F.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kaidah keenam<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">العبرة في
العقود للمقاصد و المعاني لا لألفاظ المباني</span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Yang dimaksud dalam sebuah akad adalah maksud atau
makna, bukan lafal atau bentuk perkataan”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Jika
terjadi perbedaan dalam suatu akad antara maksud (niat) si pembuat dengan
lafadz yang diucapkan, maka yang dianggap akad adalah niat dan maksudnya.
Selama yang demikian itu masih diketahui. Misalnya ada dua orang yang
bertransaksi dengan lafadz memberi barangnya tetapi dengan syarat adanya
pembayaran harga untuk barang yang diberikannya. Maka transaksi itu yang dianggap
yaitu sebagai akad jual beli bukan akan pemberian (hadiah) karena transaksi
yang dimaksud dari makna si pembuat transaksi dan tidak berarti akad pemberian
sebagaimana yang dikehendaki oeh lafadznya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">G.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kaidah
ketujuh<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">المنقطع عن
العبادة لعذرٍ من أعذارِهاَ إذا نوى حضورها لو لا العذر حصل له ثوابه</span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Seseorang yang berhalangan untuk melaksanakan ibadah
karena suatu udzur, padahal ia berniat untuk melakukannya jika tiada halangan,
maka ia akan mendapatkan pahala”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kaidah ini berkaitan dengan sabda Nabi Muhammad SAW :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">إذا مرض العبد
أو سافر كتب له من العمل ما كان صحيحاً مقيماً <a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="TR" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>“Apabila seseorang sakit atau
berpergian maka dicacatkan baginya amal perbuatan sebagaimana ia dalam keadaan
sehat atau tetap di rumah (tidak bepergian).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">PENUTUP</span></b><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Kaidah
<i>al-umuuru bimaqaashidihaa </i>merupakan salah satu kaidah dari lima panca
kaidah asasiyyah yang dirumuskan oleh para fuqoha dan menjadi rujukan dalam
permasalahan fiqh yang berkenaan dengan niat. Dengan mengetahui kaidah
asasiyyah dan kaidah-kaidah fiqhiyyah yang bercabang di bawahnya serta
mengimplementasikannya dalam setiap aspek peribadatan baik vertical maupun
horizontal dapat menjadikan kita benar benar memahami esensi dari niat itu dan
betapa besarnya hikmah yang telah Allah berikan untuk menjaga makhluqnya dari persesilihan
dan pertikaian. Maka sudah seyogyanya kita mempelajari, memahami, dan
mengamalkan satu qodliyyah yang amat penting ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">REFERENSI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Al-‘Ala’I,
Abu Sa’id sholahuddin Kholil<i> Al-maj’mu al-muhaddzab fi qawa’id al-madzhab</i>
wizarotul awqof Kuait. 1994.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Al-Bukhari, Muhammad bin Isma’il. <i>Shahih Bukhari</i>.
Daru Ibni Al-Jauzi. Kairo. 2010<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; tab-stops: 148.5pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="TR" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">At-Thabrani, Sulaiman bin
Ahmad bin Ayyub, <i>Al-Mu’jam Al-Kabir. </i>Maktabatu Ibni Taimiyyah Kairo<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; tab-stops: 148.5pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Usman, Muchlis. Kaidah-kaidah ushuliyyah
dan fiqhiyyah pedoman dasar dalam Istinbath hukum Islam. PT. Raja grafindo
persada 1999. Jakarta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; tab-stops: 148.5pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Suyuti, Jalaluddin Abdurrahman. Al-Asybah
wa An-Nadzhair fi qawa’id wa furu fiqh syafi’i. Darul Kutub Ilmiyah Beirut 1983.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; tab-stops: 148.5pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Abu Hasan, Ahmad bin Faris bin Zakariyya. </span><i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mu’jam maqayis al-lughah </span></i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Darul Fikri 1979.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; tab-stops: 148.5pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Al-Qarrafi, Syihabuddin Ahmad bin Idris <i>Ad-dukhairoh.
<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; tab-stops: 148.5pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Anshari, Zakariyya. </span><i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hasyiyatul jumal ala syahil manhaj</span></i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">. Darul Ihya’i Turats </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Al-‘Arabi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Al-Bahisin, Ya’qub bin Abdul Wahhab <i>qo’idatul umur
bimaqaashidiha</i>. Maktabatu Ar-Rusyd. Riyadh 1999</span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Al-’ied, Ibnu Daqiq <i>Ihkamul Ahkam syarhu ‘umdatil
ahkam. </i>Mathba’ah Sunnah Muhammadiyyah 1953</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; tab-stops: 148.5pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kulliyyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">. </span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ushul fiqh wa qawa’id al-fiqhiyyah li shoffi ats-tsalits, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Darussalam Press. Indonesia.</span><span lang="TR" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: -7.1pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Makalah ini dipresentasikan dalam kajian diskusi regular mingguan
Lakpesdam-BM PCINU Pakistan pada tanggal 31/3/2016 di lesehan taman hostel 1
IIU Islamabad </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-GB; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 7.1pt; text-indent: -7.1pt;">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-GB; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pegiat PCINU Pakistan dan juga
mahasiswa tingkat 3 di fakultas ushuluddin IIUI Pakistan</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 7.1pt; text-indent: -7.1pt;">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><i><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[3]</span></b></span><!--[endif]--></span></i></span></a><i><span lang="EN-US"> </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-‘Ala’I, Abu Sa’id sholahuddin Kholil<i> Al-maj’mu al-muhaddzab
fi qawa’id al-madzhab</i> wizarotul awqof Kuait. 1994 halaman 35</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-GB; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 7.1pt; text-indent: -7.1pt;">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam
shahihnya kitab <i>bad’ul wahyi</i> hadits nomor 1 dan Imam Muslim dalam
shahihnya <i>kitabul imarah</i> hadits nomor 4904</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Hadits riwayat Thabrani
dalam mu’jam Al-kabir dari Sahl Ibnu Sa’id</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-GB; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 7.1pt; text-indent: -7.1pt;">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-GB; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Usman, Muchlis. Kaidah-kaidah ushuliyyah
dan fiqhiyyah pedoman dasar dalam istinbath hukum islam. PT. Raja grafindo
persada 1999. Jakarta. Hal: 109.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 7.1pt; text-indent: -7.1pt;">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-GB; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Suyuti, Jalaluddin Abdurrahman. Al-Asybah wa An-Nadzhair fi qawa’id wa
furu fiqh syafi’i. Darul Kutub Ilmiyah 1983. Libanon. Hal. 30</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Abu
Hasan, Ahmad bin Faris bin Zakariyya. </span><i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-GB; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mu’jam maqayis al-lughah </span></i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-GB; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Darul Fikri 1979<span dir="RTL" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-GB; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-Qarrafi, Syihabuddin Ahmad bin Idris <i>Ad-dukhairoh</i><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Al-Anshari,
Zakariyya. </span><i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-GB; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hasyiyatul jumal ala syahil manhaj</span></i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-GB; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">. Darul Ihya’i Turats </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-GB; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: ER; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-‘Arabi</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 7.1pt; text-indent: -7.1pt;">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-GB; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Lihat kaidah umur bimaqaashidiha karangan
Dr. Ya’qub Al-bahisin hal 48-50 dan Ihkamul Ahkam Ibnu Daqiq Al’ied halaman 53</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn12">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 7.1pt; text-indent: -7.1pt;">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kulliyyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah</span><span lang="EN-US">. </span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ushul
fiqh wa qawa’id al-fiqhiyyah li shoffi ats-tsalits, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Darussalam
Press. Indonesia. Hal. 24</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-GB; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn13">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/Data/IIU%20Islamabad/Ketua%20Tanfidziyah%20NU/Lakpesdam%20NU/Eksistensi-Niat-dan-Korelasinya-Dengan-Islamic-Legal-Maxim.docx#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-GB; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hadits riwayat bukhari dari Abu Musa
Al-Asy’ari</span><o:p></o:p></div>
</div>
</div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-14812513391376472852016-04-19T12:06:00.001-07:002016-04-20T03:57:19.989-07:00Qawaid Fiqhiyyah Sebagai Formulasi Hukum (Sejarah, Urgensi, dan Sistematikanya)<h1 style="text-align: center;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Oleh : Firman Arifandi, LLB<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">[1]</span></b></span></span></a></span></i></h1>
<h1 style="text-align: center;">
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Hukum Islam yang notabene terbungkus dalam ilmu Fiqih, merupakan hal yang dipandang esensial keberadaannya. Bila dibandingkan dengan masalah aqidah dan akhlaq, polemik seputar fiqih lebih seru menjadi bahan obrolan, dari tingkat warung kopi, surau, hingga kelas akademisi. Hal ini dikarenakan fiqih dalam perjalanannya lebih didominasi oleh hasil ijtihad para ulama yang tidak menutup kemungkinan memunculkan perbedaan pendapat dari tiap kalangan. Bahkan perbedaan zaman, letak geografis, dan karakter individu serta komunitas memaksa fiqih mengalami evolusi. Pasca wafatnya Rasulullah SAW serta para sahabat radiyallahu ‘anhum, belum ada formulasi tentang metode penetapan hukum Syariah yang paten. Hingga munculah sejumlah madzhab ulama dengan produk hukumnya masing-masing yang tak sedikit berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tokoh-tokoh madzahib tersebut menawarkan kerangka metodologi, teori, dan kaidah-kaidah ijtihad yang menjadi pedoman mereka dalam menetapkan sebuah hukum. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Al-Qur’an dan hadist yang menjadi sandaran utama pengambilan hukum perlu diinterpretasikan mengingat tidak semua perkara disebutkan secara spesifik hukumnya dalam lafadz nushus. Hingga muncullah disiplin ilmu dalam berijtihad, yang seiring berjalannya waktu disiplin ini hadir agar tidak semua orang menginterpretasi nushus dengan caranya sendiri. Ada rambu-rambu yang tersusun dan terkemas dalam ilmu ushul fiqh yang dijadikan landasan para ulama untuk melakukan ijtihad dan pengambilan istinbath ahkam. Dari sekian banyak metode yang dikeluarkan dalam bidang ilmu ini, ada sekumpulan prinsip-prinsip umum yang merangkum hukum-hukum syara’ yang umum, yang dapat dikorelasikan dengan masalah-masalah kontemporer, prinsip-prinsip tersebut dibungkus dalam kemasan ilmu bernama al-qawaid al-fiqhiyyah.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 18pt; text-align: start; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">1.1<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Latar Belakang<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Qawaid al-fiqhiyyah atau Islamic legal maxim memiliki posisi penting dalam metode istinbath ahkam. Dia merupakan satu disiplin ilmu untuk memformulasikan dalil-dalil yang bersifat umum menjadi penunjang dalam menjabarkan sebuah hukum yang tak disebut dalam nushus.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Disiplin ini dikategorikan sebagai bagian dari dalil syar’i, juga menjadi komponen penting dalam perumusan penemuan hukum. Terlebih sejumlah ulama menegaskan bahwa tolak ukur derajat keilmuwan seorang yang faqih salah satunya adalah penguasaan terhadap ilmu qawaid ini. Imam al-Qarrafi bahkan meletakkan disiplin ilmu ini sebagai dasar syariat ke-dua setelah ilmu ushul fiqh<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">[2]</span></span></span></a>.</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Dari sini perlu kita kaji secara detail tentang makna dari ilmu ini secara definitiv, serta metode penemuan prinsip-prinsip qawaid fiqhiyyah dalam frame sejarah. Perlu diketahui juga stadium pembentukannya hingga penyusunan, kemudian urgensi daripada penggunaan ilmu ini bagi mujtahid.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 18pt; text-align: start; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">1.2<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Rumusan Masalah<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: start; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Makalah ini akan dikonsentrasikan kepada sejumlah pemetaan pokok permasalahan sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 54pt; text-align: start; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Definisi qawaid fiqhiyyah<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 54pt; text-align: start; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Sejarah perkembangan qawaid fiqhiyyah :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 72pt; text-align: start; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">A.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Periode Pertama<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 90pt; text-align: start; text-indent: -90pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>i.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Periode Rasulullah SAW<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 90pt; text-align: start; text-indent: -90pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>ii.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Periode Khulafa al Rasyidin<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 90pt; text-align: start; text-indent: -90pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>iii.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Periode at tabi’in<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 72pt; text-align: start; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">B.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Periode Kedua : masa perkembangan dan pembukuan<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 72pt; text-align: start; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">C.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Periode ketiga : masa penyempurnaan<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 54pt; text-align: start; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Sistematika Qawaid Fiqhiyyah<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 54pt; text-align: start; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Urgensi Qawaid Fiqhiyyah<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 54pt; text-align: start; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 18pt; text-align: start; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">1.3<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Tujuan<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 54pt; text-align: start; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Pembaca memahami definisi qawaid fiqhiyyah<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 54pt; text-align: start; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Pembaca mengatahui sejarah perkembangannya<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 54pt; text-align: start; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Pembaca mengerti urgensi qawaid fiqhiyyah<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 54pt; text-align: start; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Setelah pembahasan ini diharapkan juga agar para pembaca mengetahui bagaiamana sistematika dalam menghasilkan hukum melalui Qawaid Fiqhiyyah<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">BAB II PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><br /></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">2.1 Definisi Qawaid Fiqhiyyah<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Qawaid merupakan bentuk jamak dari qaidah. Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah kaidah yang bermakna aturan atau patokan, bisa juga bermakna pondasi. Seperti dikatakan dalam al-Qur’an :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (البقرة :127)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Dan (ingatlah) ketika Nabi Ibrahim bersama- sama Nabi Ismail meninggikan binaan asas-asas (tapak) Baitullah (Ka`abah) itu.” (Al-Baqarah : 127)</span></i><i><span lang="EN-US" style="background: white; color: green; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><o:p></o:p></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Sementara mayoritas ulama ushul mendefinisikan kaidah dengan :<span style="background: white; color: green;"><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: right; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">حكم كليّ ينطبق على جميع جزئياته</span><span lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Hukum umum yang berlaku atas hukum-hukum yang bersifat detail<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">[3]</span></span></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Sedangkan arti fiqhiyyah diambil dari kata “fiqh” yang diberi tambahan ya’ nisbah yang berfungsi sebagai penjenisan atau membangsakan. Secara etimologi makna fiqih lebih dekat dengan makna ilmu sebagaimana yang banyak dipahami oleh para sahabat, makna tersebut diambil dari firman Allah :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: -0.35pt; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">لِيَتَفَقَّهٌوا فِي الدِّينِ (التوبة : 122)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">untuk memperdalam pengetahun mereka tentang agama. (at taubah : 122)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Dalam arti istilah fiqih bermakna sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Menurut al Jurjani al Hanafi : Fiqh adalah ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara’ yang bersifat amaliyahyang diambil dari dalil-dalil yang detail, dan dikongklusikan melalui ijtihad yang memerlukan analisa dan perenungan<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">[4]</span></span></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Menurut Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah al-Mubtada’ wal khabar : fiqh adalah ilmu yang dengannya diketahui segala hukum Allah yang berhubungan dengan segala perbuatan mukallaf, diistinbathkan dari al-quran dan sunnah dan dari dalil-dalil yang ditegaskan berdasarkan syara’. Bila dikeluarkan hukum-hukum dengan ijtihad dan dari dalil-dalil maka terjadilah apa yang dinamakan fiqh<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">[5]</span></span></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Maka, bila dicermati dua definisi tersebut, atau bahkan pada definisi yang lain dari apa yang dikemukakan oleh fuqaha’, akan ditemukan makna fiqih berkisar pada rumusan berikut :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">a.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Fiqih merupakan bagian dari syariah.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">b.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Hukum yang dibahas mencakup amaliyah.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">c.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Obyek hukumnya pada muslim mukallaf<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">d.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Sumber hukum berdasarkan quran dan sunnah atau dalil lain yang bersumber pada kedua sumber utama tersebut.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">e.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Dilakukan dengan jalan istinbath atau ijtihad sehingga kebenarannya kondisional dan temporer adanya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Dari ulasan tersebut, baik mengenai qawaid maupun fiqhiyyah maka yang dimaksud dengan qawaid al fiqhiyyah adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh imam Tajuddin as-Subki :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; margin-right: -0.35pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">الأمر الكلي الذي ينطبق عليه جزئيات</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">كثيرة يُفهمُ أحكامها منها</span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: -0.35pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">“Perkara yang bersifat general yang sesuai dengan perkara lain yang spesifik<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">[6]</span></span></span></a>.”<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Dengan kata lain, bisa disimpulkan dari definisi ini tentang qawaid al afiqhiyyah adalah hukum-hukum yang berkaitan dengan asas hukum yang dibangun oleh syar’i serta tujuan-tujuan yang dimaksud dalam pensyariatannya<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">[7]</span></span></span></a>.</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Jika kaidah-kaidah ushuliyahiyyah dicetuskan oleh ulama-ulama ushul, maka kaidah fiqhiyyah sebenarnya dicetuskan oleh ulama ushul dan juga ulama fiqih. Namun aplikasi masing-masing dari kaidah tersebut selalu mempunyai korelasi satu sama lain, bahkan tidak bisa berdiri sendiri. Hal ini dikarenakan kaidah ushuliyahiyah memuat pedoman penggalian hukum dari sumber aslinya, sedang kaidah fiqhiyyah merupakan bentuk operasional dari kaidah ushuliyahiyyah tersebut<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">[8]</span></span></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">2.2<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"> Sejarah Perkembangan Qawaid Fiqhiyyah<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Qawaid fiqhiyyah tidak serta merta ada dengan sendirinya dia berproses melalui serangkaian periode, seperti halnya teori terjadinya madzhab fiqhiyyah. Maka akan dirinci dalam makalah ini perjalanan dari tiap periode tersebut.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">A.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Periode Pertama<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><br /></span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 7.1pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">A.i Periode Rasulullah<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Dalam periode ini dikongklusikan bahwa ternyata benih-benih qawaid al fiqhiyyah telah ada sejak zaman risalah Muhammad SAW. Sekalipun dalam era ini Rasulullah dan para sahabat tidak pernah menakaman hal tersebut adalah kaidah, namun dari pelafadzannya ditemukan oleh ulama bahwa rasulpun mengeluarkan kaidah bahkan dari matan hadist yang beliau ucapkan. Imam-imam mujtahid kemudian melakukan pengembangan terhadap nushus yang bermakna kulliy atau general.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Secara tidak langsung banyak hal diucapkan oleh rasulullah yang memiliki esensi qawaid fiqhiyyah, diantaranya adalah :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: -0.35pt; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">الخراج بالضمان<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Hak yang menerima hasil karena harus menanggung kerugian<o:p></o:p></span></i></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: -0.35pt; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">إنما الأعمال بالنيات<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Setiap pekerjaan tergantung pada niatnya<o:p></o:p></span></i></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: -0.35pt; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">العجماء جرحها جبار</span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Kerusakan yang dilakukan binatang tidak dikenakan ganti rugi</span></i><i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><o:p></o:p></span></i></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">لا ضرر ولا ضرار<i><o:p></o:p></i></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Tidak boleh berbahaya dan tidak membahayakan<o:p></o:p></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">ما أسكر كثيره فقليله حرام</span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Apa-apa yang memabukan dalam kadar yang banyak, maka dalam kadar sedikitpun ikut haram.<o:p></o:p></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">karakter hadist yang dijadikan oleh para ulama sebagai sumber kaidah dalam qawaid fiqhiyyah adalah yang berlafadz ringkas namun bermakna luas. Seperti pada karakter hadist-hadist tersebut di atas. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">A.ii Periode Sahabat<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"> </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Para sahabatpun dikenal mempunyai kontribusi nyata dalam pembentukan qawaid al fiqhiyyah. Lagi-lagi sekalipun mereka tidak menamakanya sebagai kaidah fiqhiyyah dalam berargumen, namun ulama dengan ijma’nya sepakat mengkategorikan sejumlah riwayat para shabat untuk menjadi landasan sumber kaidah. Di antara yang sangat terkenal dalam kitab al-madkhol fi tasyri’ al Islamiy adalah perkataan Umar bin Khattab radiyallahu anhu.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">"</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">مقاطع الحقوق عند الشروط"</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span></span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Penerimaan hak berdasarkan pada syarat-syaratnya<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">[9]</span></b></span></span></a>.<o:p></o:p></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Kemudian perkataan Ibnu Abbas Radiyallah anhu :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">كل شيء في القرآن أو أو فهو مخير، وكل شيء فإن لم تجدوا فهو الأول فالأول<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">[10]</span></span></span></span></a></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>”<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">segala sesuatu dalam Al Qur’an yang menggunakan kata “atau, atau” maka itu adalah berkonotasi pilihan, dan segala ayat dalam quran yang berkalimat “jika tidak menemukannya” maka itu yang utama dan paling utama untuk dibayar.<o:p></o:p></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Perkataan Ibnu Abbas RA di atas dikategorikan sebagai qaidah fiqhiyyah dalam bab kaffarah dan pilihan dalam konsekuensi hukum. Ada juga atsar dari Ali RA yang diriwayatkan oleh Abdul Razaq</span><span lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: right; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">من قاسم الربح فلا ضمان عليه<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
<span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><i><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>“Orang yang membagi keuntungan tidak menerima kerugian”<o:p></o:p></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">A.iii Periode Tabi’in dan Tabi’u tabi’in<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Beberapa ulama dalam lingkup tabi’in dan tabiu tabi’in juga telah mengeluarkan sejumlah qawaid al fiqhiyyah, di antaranya adalah dari perkataan imam Syafi’I rahimahullah :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">من شرط على نفسه طائعاً غير مكره فهو عليه<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">[11]</span></span></span></span></a></span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Dari ulama di era yang sama, Khair bin Na’im juga berkata :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">من أقر عندنا بشئ ألزمناه إيا<span style="background: rgb(250, 250, 250);">ه</span></span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="background: rgb(250 , 250 , 250); font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Barang siapa yang menyetujui suatu hal dari kita, maka hal tersebut wajib pula berlaku padanya.<o:p></o:p></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Yang sangat terkenal adalah kaidah yang dikeluarkan oleh imam Abu yusuf ya’qub bin Ibrahim, dimana beliau menulis kitab “al Kharraj”. Terdapat di dalamnya serangkaian kaidah fiqhiyyah, di antaranya adalah surat yang ditujukan untuk Harun ar Rasyid yang berbunyi :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: -0.35pt; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">ليس للإمام ان يخرج شيئا من يد أحد إلا بحق ثابت معروف<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">[12]</span></span></span></span></a></span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: -0.35pt;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">tiada wewenang bagi seorang imam untuk mengambil sesuatu dari seseorang kecuali dengan dasar-dasar hukum yang berlaku”<o:p></o:p></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: -0.35pt; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">كلّ من مات من المسلمين لا وارث له فماله لبيت المال<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: -0.35pt;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Barang siapa meninggal tanpa punya ahli waris maka hartanya diserahkan kepada baitul maal.<o:p></o:p></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"> Kaidah di atas berlaku dalam perihal pembagian harta waris untuk baitul mal dan regulasi finansial di dalamnya. </span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Imam Ibnu Hasan al-Syaibani, murid daripada imam Abu Hanifah RA juga mengemukakan sebuah pendapat dalam eranya yaitu :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">apabila seseorang mempunyai wudhu, kemudian timbul keraguan dalam hatinya, apakah ia sudah hadats batal atau belum, dan keraguan ini lebih besar dalam pikirannya; lebih baik ia mengulangi waudhunya. Apabila ia tidak mengulangi wudhu dan sholat beserta keraguaannya itu, menurut kami boleh, karena ia masih mempunyai wudhu sehingga ia yakin bahwa ia telah hadats (batal). Apabila seorang muslim terpercaya atau muslimah yang terpercaya, merdeka maupun tidak, memberi tahu bahwa ia telah hadats (batal), tidur terlentang, atau pingsang;ia tidak boleh melaksanakan shalat (sebelum mangulangi wudhu). Pernyataan al-Syaibani tersebut di atas seperti kaidah:</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="IN" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">اليقين لا </span><span lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">يزال</span><span lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;"> بالشك<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> <i>keyakinan tidak dapat menghilangkan keraguan<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><b><span lang="IN" style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">[13]</span></b></span></span></a><o:p></o:p></i></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Telah terbit sejumlah kitab dalam era ini sebagai pondasi pertama perangkuman qawaid al fiqhiyyah, namun semuanya tidak dinamakan sebagai kaidah fikih tapi tercampur dalam satu kitab pembasahan fiqih. Seperti kitab al umm karangan imam Syafi’I, juga kitab al khorroj milik imam Abu Yusuf, dan sejumlah sohifah dari tulisan imam Abu Hasan Syaibani.</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">B.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Periode Ke Dua : Masa Perkembangan dan Kodifikasi<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Diyakini bahwa pada masa inilah dimana qawaid fiqhiyyah mempunyai posisi tersendiri sebagai disiplin ilmu ke dua setelah ushul fiqh. Memasuki abad ke 4 Hijriah dan setelahnya, dimana semangat Ijtihad telah melemah sementara taqlid terus mewabah karena saat itu mulai banyak timbul perkara-perkara baru dalam kehidupan manusia. Era ini juga menjadi awal masa di mana bidang fiqh mulai mengalami dikotomi dalam kemasan madzhab. Pembukuan terhadap fiqih madzhab tertentu dirasa cukup menjadi penenang bagi setiap orang saat itu untuk merujuk kepada bacaan tertentu pada masalah tertentu pula. Seolah-olah era Ijtihad sudah mati secara total pada masa itu.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Namun, berkembangnya persoalan-persoalan baru ternyata tak mampu terjawab oleh kitab-kitab madzhab. Ulama-ulamapun bangkit untuk membuat kumpulan kaidah yang diharapkan dapat menjaga hukum dan fatwa ulama dari teori yang salah. Di antara yang memulai kodifikasi terhadap qawaid al fiqhiyyah adalah :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">a.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">imam Abu Hasan al Karkhi dengan kitab Ushul al Karakhi<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">b.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Abu Zaid al Dabusi menyusun kitab ta’sisun Nadhar<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">c.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Abu Thahir ad Dibas menyusun 17 kaidah yang disempurnakan Karakhi menjadi 37<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">d.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Imam Abi Laits as-Samarqhandi dengan kitab yang terkenal hingga saat ini yaitu ta’sisu nadhir<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">e.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">dll<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Memasuki abad ke 7 dan 8 Hijriah, terlihat bahwa qawaid al fiqhiyyah mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan banyak yang menjulukinya masa keemasan kodifikasi untuk bidang ini. Semakin deras bermunculan dari setiap madzhab yang menyusun dan mengklasifikasikan qawaidh fiqhiyyah menjadi bab tertentu dalam satu kitab. Jika yanng memulai kodifikasi di abad ke empat adalah kebanyakan dari ulama Hanafi, maka di abad ini yang lebih pesat menyebarkan karya ilmu qawaid adalah dari golongan Syafi’iyah. Namun bukan berarti dari madzhab yang lain tidak sama sekali berkontribusi. Di antara karangan yang sangat terkenal hingga sekarang adalah :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">a.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Zainul Abidin Ibnu Ibrahim atau dikenal ibnu wakil AsySyafi’I menyusun kitab al asybah wa nadzoir<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">b.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Tajuddin as Subuky juga mengarang kitab yang serupa namanya dengan karya Ibnu Wakil yaitu al asybah wa nadzoir<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">c.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Ibnu rajab al hanbali menulis Al-Qawaid fil fiqhi<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">d.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Najmuddin at-Thufy menulis al-Qowaid al-kubra<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">e.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Izzuddin bin Abdissalam menyusun kitab Qowaidul Ahkam fi Mashalihil Anam (hingga saat ini, kitab tersebut menjadi rujukan dan muqorror dalam mata kuliah qawaid fiqih di sejumlah perguruan tinggi di timur tengah).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Yang lebih mengesankan lagi, ulama di era abad ke sembilan dan sepuluh mencoba mengklasifikasikan qawaid dengan mengumpulkan semua karya dari seluruh madzhab. Seperti imam as shuyuthi yang mengumpulkan qawaid penting dari al a’lai, as subuky, dan az-zarkasyi bahkan dengan nama kitab yang sama, yakni al asybah wan-nadzoir. Di era inilah sangat dikenal sekali sebagai masa kodifikasi dan penyusunan maqashid al fiqhiyyah.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">C.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Periode Ke tiga : masa Penyempurnaan<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Telah terkumpul dan terkodifikasi dalam kitab tersendiri untuk bidang qawaid al fiqhiyyah. Namun bukan berarti qawaid fiqhiyyah telah dinyatakan sempurna. Langkah-langkah penyem</span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">purnaan dilakukan ketika </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">ketika disusun Majallat al-Ahkam al-‘Adliyyah oleh komite (lajnah) Fuqaha pada masa Sultan al-Ghazi Abdul Azis Khan al-Utsmani (1861-1876 M) pada akhir abad XIII H. Majallat al-Ahkam al-‘Adliyyah ini menjadi rujukan lembaga-lembaga peradilan pada masa itu.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Kitab Majallat al-Ahkam al-‘Adliyyah, yang ditulis dan dibukukan setelah diadakan pengumpulan dan penyeleksian terhadap kitab-kitab fiqh, adalah suatu prestasi yang gemilnag dan merupakan indikasi pada kebangkitan fiqh pada waktu itu. Para tim penyusun kitab itu sebelumnya telah mengadakan penyeleksian terhadap kitab-kitab fiqh, lalu mengkonstruksinya dalam bahasa undang-undang yang lebih bagus dari sebelumya<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">[14]</span></span></span></a>. D</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">ari era inilah kemudian qawaid al fiqhiyyah tersebar luas untuk menjadi landasan utama proses pengambilan hukum.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Bab III Sistematika Qawaid Al Fiqhiyyah<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Pada akhir era kodifikasi maqashid al fiqhiyyah, akan banyak kita temukan pada kitab para ulama, dimana mereka membagi Qawaid pada qaidah asasiyah dan ghoiru asasiyah. Kaidah asasiyah adalah lima kaidah utama yang tidak dipertentangkan oleh ulama madzhab tanpa ada yang menyelisihi pendapat lainnya, lima kaidah utama itu adalah<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn15" name="_ftnref15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">[15]</span></span></span></a> :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">a.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Segala perkara tergantung tujuannya<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">b.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Kemadaratan harus dihilangkan<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">c.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Yakin tidak bisa dihilangkan oleh keraguan<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">d.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Kesulitan dapat menarik kemudahan<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">e.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Adat atau kebiasaan bisa menjadi hukum<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Dari kelima kaidah asasiyah ini kemudian bercabang kaidah-kaidah lainnya yang saling berkaitan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Selain kaidah asasiyah, adapula kaidah ghoiru asasiyah yang menjadi pelengkap di beberapa qodiyyah. Dalam beberapa referensi, ada yang menyebutkan jumlahnya adalah 40 untuk kaidah non asasiyah yang tidak diperselisihkan, dan 20 yang diperselisihkan<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn16" name="_ftnref16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">[16]</span></span></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Sistematika lain dalam Qawaid Fiqhiyyah, yaitu adapula sebagian ulama yang mengurutkan kaidah-kaidah sesuai abjad, dengan kapasitas 145 jenis kaidah yang kemudian diintisarikan menjadi 99 kaidah, hal ini bisa dilihat dalam kitab majallah al- ahkam al adliyyah<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn17" name="_ftnref17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">[17]</span></span></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Selanjutnya, sebagian fuqoha juga mensistematis kaidah fiqhiyyah dengan klasifikasi bab pembahasan Fiqh. Misalnya, klasifikasi kaidah berdasarkan bab Ibadah, bab mu’amalah, bab uqubat jinayah, dan lain sebagainya. Hal ini bisa didapatkan dalam kitab “al faraidul bahiyyah fi qawaidi wa fawaidi fiqhiyyah” karya Sayyid Muhammad Hamzah.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Perbedaan antara Qawaid Fiqhiyyah dan Ushuliyyah<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Kaidah ushuliyah pada hakikatnya adalah qa’idah istidlaliyah yang menjadi wasilah para mujtahid dalam istinbath (pengambilan) sebuah hukum syar’iyah amaliah. Kaidah ini menjadi alat yang membantu para mujtahid dalam menentukan suatu hukum. Sedangkan, kaidah fiqhiyyah adalah suatu susunan lafadz yang mengandung makna hukum syar’iyyah aghlabiyyah yang mencakup di bawahnya banyak furu’. Sehingga kita bisa memahami bahwa kaidah fiqhiyyah adalah hukum syar’i. Dan kaidah ini digunakan sebagai istihdhar (menghadirkan) hukum bukan istinbath (mengambil) hukum (layaknya kaidah ushuliyah).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Kaidah ushuliyah dalam teksnya tidak mengandung rahasia-rahasia syar’i tidak pula mengandung hikmah syar’i. Sedangkan kaidah fiqhiyyah dari teksnya terkandung kedua hal tersebut, maka tepat bila dikatakan bahwa kaidah fiqhiyah menjadi interpretasi dari dalil dng konotasi umum.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Kaidah ushuliyah merupakan kaidah yang menyeluruh (kaidah kulliyah) dan mencakup seluruh furu’ di bawahnya. Sehingga istitsna’iyyah (pengecualian) hanya ada sedikit sekali atau bahkan tidak ada sama sekali. Berbeda dengan kaidah fiqhiyyah yang banyak terdapat istitsna’iyyah, karena itu kaidahnya kaidah aghlabiyyah (kaidah umum).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Perbedaan antara kaidah ushuliyah dan kaidah fiqhiyyah pun bisa dilihat dari maudhu’nya (objek). Jika Kaidah ushuliyah maudhu’nya dalil-dalil sam’iyyah. Sedangkan kaidah fiqhiyyah maudhu’nya perbuatan mukallaf, baik itu pekerjaan atau perkataan. Seperti sholat, zakat dan lain-lain.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">5.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Kaidah-kaidah ushuliyah lebih kuat dari kaidah-kaidah fiqhiyyah. Seluruh ulama sepakat bahwa kaidah-kaidah ushuliyah adalah hujjah dan mayoritas dibangun diatas dalil yang qot’i. Adapun kaidah-kaidah fiqhiyyah ulama berbeda pendapat. Sebagian mengatakan bahwa kaidah-kaidah fiqh bukan hujjah secara mutlaq, sebagian mengatakan hujjah bagi mujtahid ‘alim dan bukan hujjah bagi selainnya, sebagian yang lain mengatakan bahwa kaidah-kaidah tersebut hujjah secara mutlak.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">6.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Kaidah-kaidah ushuliyah lebih umum dari kaidah-kaidah fiqh.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">7.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Perbedaan yang sangat signifikan adalah redaksional Keduanya,<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Contoh Kaidah Ushuliyah:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; margin: 0cm 17.65pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span dir="RTL"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt;">العبرة بعموم اللفظ، لا بخصوص السبب<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn18" name="_ftnref18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">[18]</span></span></span></span></a></span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">“Yang menjadi pegangan ialah ungkapan keumuman lafadz bukan kekhususan sebab”<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 17.65pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Dalam kaidah ini dijelaskan bahwa setiap dalil nushus yang turun spesifik untuk menghukumi kasus seseorang di zaman Nabi maka hukumnya berlaku juga pada seluruh umat Islam pada umumnya, dan tidak dikhususkan kepada individu tersebut. Sebagai contoh ayat tentang larangan tabarruj seperti jahiliyah di dalam surat Al-Ahzab ayat 33 yang dikhususkan kepada istri-istri nabi, jumhur ulama sepakat bahwa hukum tersebut kemudian eksis kepada seluruh muslimat secara keseluruhan. Maka asbab nuzul dalam hal ini tidak mempunyai peran pada eksistensi hukumnya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; margin: 0cm 17.65pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span dir="RTL"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt;">القطعيات لا تعارضها الظنيات<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn19" name="_ftnref19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">[19]</span></span></span></span></a></span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Dalil yang bersifat mutlak tidak boleh ditentang oleh yang bersifat prediktif.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Contoh qawaid fiqhiyyah:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt;">الضرورات تبيح المحذورات</span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">“Kondisi darurat bisa memperbolehkan sesuatu yang terlarang”</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Dilihat dari contoh-contoh di atas, secara redaksional saja bisa kita perhatikan bahwa kaidah ushuliyah konsentrasinya adalah pada rambu-rambu penggunaan dalil, sementara kaidah fiqhiyyah lebih kepada amaliyah sang mukallaf.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; line-height: 14.25pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Bab IV Urgensi Qawaid Al Fiqhiyyah<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"> </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Qawaid al fiqhiyyah telah disepakati menduduki kedudukan ke dua dalam disiplin ilmu syariah setelah ushul fiqh. Dengan berpegang kepada rambu-rambu yang tertata di dalamnya, para mujtahid akan lebih sistematis dalam mengambil kesimpulan hukum atas suatu masalah, yakni dengan menggolongkan masalah pada lingkup satu kaidah besar yang nanti dicabangkan pada kaidah-kaidah lainnya. banyak fuqoha berkata :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">من راعى الأصول كان حقيقا بالوصول </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">ومن راعى القواعد كان حليقا بإدراك المقاصد<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn20" name="_ftnref20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">[20]</span></span></span></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Barang siapa me melihara ushul maka ia akan sampai pada maksud<o:p></o:p></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Dan barang siapa memelihara qawaid maka ia selayaknya mengetahui maksud</span></i><i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><o:p></o:p></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Kemudian dalam kitab Faridhul Bahiyyah di sebuah nudzhum dikatakan :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">إنما تُضبط</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">الفقه بالقواعد</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> فحفظها من أعظم الفوائد<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn21" name="_ftnref21" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">[21]</span></span></span></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Sesungguhnya cabang-cabang masalah fiqih itu hanya dapat dikuasai dengan kaidah-kaidah fiqhiyyah, maka menghafalkannya sangat besar faedahnya.<o:p></o:p></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"> Selanjutnya, dinukil dari pendapat Imam al Qarafy bahwa seorang faqih tidak akan besar pengaruhnya tanpa berpegang kepada ilmu kaidah fiqhiyyah. Karena jika tidak demikian, akan berpengaruh pada hasil ijtihadnya yang bertentangan dengan dalil-dalil yang kulliy. Maka dengan menguasai bidang dan klasifikasi qawaid fiqhiyyah, akan mudah menguasai furu’-furu’nya<a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftn22" name="_ftnref22" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">[22]</span></span></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"> Terlebih di era modern ini, kita banyak dihadapkan dengan permasalahan-permasalahan kontemporer yang mau tidak mau harus bersentuhan dengan ranah fiqih. Tak jarang dari sejumlah perkara baru tersebut belum ditemukan hukumnya karena dalil spesifik dari nushus tidak ditemukan. Sebagai contoh, jenis kredit yang diharamkan, tidak ditemukan nushus yang spesifik menjelaskan teknisnya. Maka para faqih mengambil kaidah :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="background: white; color: #404040; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">كل قرض جر منفعة فهو ربا</span><span dir="LTR" lang="EN-US" style="background: white; color: #404040; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<em><span lang="EN-US" style="background: white; border: 1pt none windowtext; font-size: 12pt; line-height: 18.4px; padding: 0cm;">setiap pinjaman dengan menarik manfaat adalah sama dengan riba<o:p></o:p></span></em></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<em><span lang="EN-US" style="background: white; border: 1pt none windowtext; font-size: 12pt; line-height: 18.4px; padding: 0cm;">dari situ ulama sepakat bahwa kredit yang diharamkan adalah apabila terjadi pengambilan manfaat berlebih dari akad jual beli normal, dan apabila ada ketidakjelasan terhadap total harga dalam pembayaran angsuran serta persyaratan-persyaratan yang menimbulkan ghoror seperti konsekuensi bunga sekian persen bila jatuh tempo masa pembayaran.</span></em><em><span lang="EN-US" style="background: white; border: 1pt none windowtext; font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 18.4px; padding: 0cm;"><o:p></o:p></span></em></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<em><span lang="EN-US" style="background: white; border: 1pt none windowtext; font-size: 12pt; line-height: 18.4px; padding: 0cm;">Contoh lain terjadi dalam transaksi bai’ salam (jual beli dengan pembayaran lunas dimuka), ketika barang tidak sesuai pesanan, maka syariah mengatur adanya khiyar atau opsi untuk mengakhiri atau melanjutkan akad, dengan konsekuensi jika melanjutkan maka si pembeli menanggung kerugian. Khiyar merupakan suatu sistem yang dirancang dalam transaksi untuk melindungi seluruh pihak agar tidak ada yang dirugikan atau merugikan. Hukum ini juga ternyata diambil dari kaidah :</span></em><em><span lang="EN-US" style="background: white; border: 1pt none windowtext; font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 18.4px; padding: 0cm;"><o:p></o:p></span></em></div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<em><span lang="AR-SA" style="background: white; border: 1pt none; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px; padding: 0cm;">إذا ضاق الأمر اتسع</span></em><span lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>“Apabila suatu perkara menjadi sempit maka bisa diperluas”<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Atau pada seseorang yang mengatakan “saya hibahkan benda ini, nanti diganti dengan uang”. Transaksi di atas secara lafaz adalah hibah barang, tapi secara teknis bermakna jual beli. Maka penilaian transaksi bukan dari lafaz melainkan makna. Transaksi di atas adalah transaksi jual beli bukan menghibahkan. Maka kaidah yang berlaku pada akad ini adalah :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 18pt; line-height: 27.6px;">العبرة في العقود للمقاصد والمعاني لا للألفاظ والمباني<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>“Yang menjadi patokan<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span>dalam akad adalah substansi dan makna, bukan redaksi atau penamaan”</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"> Dengan demikian, dapat dismpulkan bahwa qawaid al fiqhiyyah merupakan komponen penunjang terpenting bagi mujtahid, mufti, dan faqih dalam melakukan metode istinbath ahkam atau interpretasi hukum syariat. Bahkan tak dapat diragukan lagi, penguasaan terhadap ilmu ini merupakan tolak ukur kematangan ilmu sang mujtahid.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">qawaid al afiqhiyyah adalah hukum-hukum yang berkaitan dengan asas hukum yang dibangun oleh syar’i serta tujuan-tujuan yang dimaksud dalam pensyariatannya. <span style="background: white;">dinukil dari pendapat Imam al Qarafy bahwa seorang faqih tidak akan besar pengaruhnya tanpa berpegang kepada ilmu kaidah fiqhiyyah. Karena jika tidak demikian, akan berpengaruh pada hasil ijtihadnya yang bertentangan dengan dalil-dalil yang kulliy. Maka dengan menguasai bidang dan klasifikasi qawaid fiqhiyyah, akan mudah menguasai cabang disiplin ilmu lainnya.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><span style="background: white;"><br /></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">REFERENSI<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">abu-l-abbas Ahmad bin Idris As-sonhaji Al qorrofiy. <i>Alfuruq-anwarul buruq fi-l-furuq. </i>Darul Kutub al-Ilmiyah. Beirut. 1998.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Al-Murainiy, aljilaliy. <i>Al-qawaid al Ushuliyyah wa tathbiqotuhaa al fiqhiyyah inda Ibni qudamah fi kitabihi al mughni</i>. Dar Ibnu Qayyim. Saudi Arabia. 2008.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Muchlis Usman. <i>Kaidah-Kaidah ushuliyahiyah dan Fiqhiyah, pedoman dasar dalam istinbath hukum.</i> PT Raja Grafindo persada.1999. Jakarta.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Hasbi As-Shidqi. <i>Pengantar Hukum Islam.</i>Penerbit Bulan Bintang<i>. 1975. </i>Jakarta.<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 14.2pt; text-align: start; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Az-zarqo, Asyyaikh Ahmad Bin Syaik Muhammad. <i>Al-Asybah wa-nadzoir</i>. Darul Qolam. Damasqus. 1989.<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 14.2pt; text-align: start; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">As-suyuthi, Jalaluddin. <i>Al-asybah wan-nadzoir</i>. Darul Kutub Ilmiah. 1990.<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 14.2pt; text-align: start; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Lajnah mukawwanah min ‘iddati ulama fil khilafah utsmaniyah. <i>Majallatul ahkam al adliyah</i>. Nur Muhammad publishing. Karachi.<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 14.2pt; text-align: start; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 14.2pt; text-align: start; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Al asma’I, Sholih bin Muhammad bin Hasan. <i>Majmu’atu-l-fu’ad al bahiyyah ‘ala mandzumatil qowaid al fiqhiyyah.</i> Darul Ma’any linnasyr wa tawzi’. Riyadh. 2000.<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 14.2pt; text-align: start; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">.Rahman, Asymuni. <i>Qaidah-Qaidah Fiqh.</i> cet. 1. Jakarta: Bulan bintang. 1976.<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Asyafi’I, Ahmad Muhammad. <i>Ushul-fiqh al-Islamiy</i>. Darus-syuruq. Makkah. 1983.<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Abdul Wahab Khollaf. <i>Ilmu Ushulil Fiqh</i>. Muassasah Ats-tsaqofah al jam’iyyah. Alexandria. 1989.<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><a href="http://abdulhafidzmuhammad.blogspot.com/2013/02/sejarah-perkembangan-qawaid-fiqhiyah.html"><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">http://abdulhafidzmuhammad.blogspot.com/2013/02/sejarah-perkembangan-qawaid-fiqhiyah.html</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><a href="http://feqhweb.com/vb/t751.html"><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">http://feqhweb.com/vb/t751.html</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="font-size: medium; font-weight: normal; text-align: start;">
</div>
<div style="font-weight: normal;">
<div style="font-size: medium; text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
</div>
<hr size="1" style="font-size: medium; text-align: justify;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;"><span style="font-size: xx-small;">[</span><span style="font-size: x-small;">1]</span></span></span></span></span></a><span lang="EN-US" style="font-size: x-small;"> Penulis adalah mahasiswa pascasarjana tingkat akhir di International Islamic University Islamabad, Faculty of Shariah and Law, department of Islamic Law and Jurisprudence.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[2]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Al Qorofi, abu-l-abbas Ahmad bin Idris As-sonhaji. <i>Alfuruq-anwarul buruq fi-l-furuq. </i>Darul Kutub al-Ilmiyah. Beirut. 1998. Juz 1/ hal 6</span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[3]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="font-size: 9pt;">Usman, Muchlis. Kaidah-Kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah, pedoman dasar dalam istinbath hukum. PT Raja Grafindo persada.1999. Jakarta. H 95</span><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[4]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US" style="font-size: 9pt;"> As-Shidqi, Hasbi. <i>Pengantar Hukum Islam.</i>Penerbit Bulan Bintang<i>. 1975. </i>Jakarta. H 25<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[5]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Ibid 27<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[6]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US">Az-zarqo, Asyyaikh Ahmad Bin Syaik Muhammad. <i>Al-Asybah wa-nadzoir</i>. Darul Qolam. Damasqus. 1989. Hal 35</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[7]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US">Asyafi’I, Ahmad Muhammad. <i>Ushul-fiqh al-Islamiy</i>. Darus-syuruq. Makkah. 1983. Hal 5<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[8]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="font-size: 9pt;">Usman, Muchlis. <i>Kaidah-Kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah</i>, pedoman dasar dalam istinbath hukum. PT Raja Grafindo persada.1999. Jakarta. H98</span><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[9]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> http://feqhweb.com/vb/t751.html<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[10]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> ibid<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[11]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> http://feqhweb.com/vb/t751.html<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn12">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[12]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="font-size: 9pt;">Usman, Muchlis. Kaidah-Kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah, pedoman dasar dalam istinbath hukum. PT Raja Grafindo persada.1999. Jakarta. H101</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn13">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[13]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Khollaf, Abdul Wahab. Ilmu Ushulil Fiqh. Muassasah Ats-tsaqofah al jam’iyyah. Alexandria. 1989. Hal 57</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn14">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref14" name="_ftn14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[14]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> http://abdulhafidzmuhammad.blogspot.com/2013/02/sejarah-perkembangan-qawaid-fiqhiyah.html<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn15">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref15" name="_ftn15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[15]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> As-suyuthi, Jalaluddin. Al-asybah wan-nadzoir. Darul Kutub Ilmiah. 1990. Hal 7<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn16">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref16" name="_ftn16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[16]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Ibid. 101<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn17">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref17" name="_ftn17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[17]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Lajnah mukawwanah min ‘iddati ulama fil khilafah utsmaniyah. <i>Majallatul ahkam al adliyah</i>. Nur Muhammad publishing. Karachi. Hal 16 - 28<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn18">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref18" name="_ftn18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[18]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Al-Murainiy, aljilaliy. <i>Al-qawaid al Ushuliyyah wa tathbiqotuhaa al fiqhiyyah inda Ibni qudamah fi kitabihi al mughni</i>. Dar Ibnu Qayyim. Saudi Arabia. 2008. Hal 394<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn19">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref19" name="_ftn19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[19]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Ibid.539<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn20">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref20" name="_ftn20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[20]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> <span style="background: white;">A.Rahman, Asymuni. <i>Qaidah-Qaidah Fiqh.</i> cet. 1. Jakarta: Bulan bintang. 1976. H17</span><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn21">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref21" name="_ftn21" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[21]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Al asm’I, Sholih bin Muhammad bin Hasan. Majmu’atu-l-fu’ad al bahiyyah ‘ala mandzumatil qowaid al fiqhiyyah. Darul Ma’any linnasyr wa tawzi’. Riyadh. 2000. Hal 33</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="ftn22">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="file:///C:/Users/Dzulfikri/AppData/Local/Microsoft/Windows/Temporary%20Internet%20Files/Content.IE5/WEUNWPHI/Muqoddimah_qawaid%5b1%5d.docx#_ftnref22" name="_ftn22" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , sans-serif; line-height: 15.3333px;">[22]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="font-size: 9pt;">Usman, Muchlis. Kaidah-Kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah, pedoman dasar dalam istinbath hukum. PT Raja Grafindo persada.1999. Jakarta. H105</span></span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</h1>
<div>
<div id="ftn22">
</div>
</div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-50196223746665103392016-04-14T19:40:00.001-07:002016-04-14T19:40:58.424-07:00Hasil Bahtsul Masail NU Pakistan: Melarang dan Menolak Paham LGBT<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3px; line-height: 20.4286px; margin-bottom: 9px;">
Hari Kamis (03/03/2016), hasil <em style="box-sizing: border-box;">Bahtsul Masail</em> Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI-NU) Pakistan telah meralang dan menolak mengakui eksistensi LGBT dan homoseksual di Indonesia.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3px; line-height: 20.4286px; margin-bottom: 9px;">
“Melarang dan menolak paham LGBT di Indonesia dan seluruh gerakan atau propaganda yang membolehkan atau mengakui eksistensi LGBT,” demikian salah satu hasil <em style="box-sizing: border-box;">Bahtsul Masail</em> yang diadakan di Hostel Kampus International Islamic University (IIU)- Islamabad, Pakistan.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3px; line-height: 20.4286px; margin-bottom: 9px;">
Acara yang dimotori oleh Lajnah <em style="box-sizing: border-box;">Bahtsul Masail </em>(LBM) ini mengangkat tema; <em style="box-sizing: border-box;">“LGBT dalam Bingkai NKRI, Efek dan Penanggulangannya</em>” dengan menghadirkan narasumber, Rois Syuriah PCI-NU Pakistan H. Ikmal Toha dan H. Hendro Risbiyantoro.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3px; line-height: 20.4286px; margin-bottom: 9px;">
Kedua narasumber menyampaikan presentasi tentang LGBT dan perkembangannya di Indonesia dari waktu ke waktu. Sudut pandang terhadap LGBT yang dilihat oleh kedua narasumber sangat komprehensif yaitu dari berbagai aspek mulai agama, budaya, sosial dan psikologi sehingga dirasa cukup untuk merumuskan hasil dari <em style="box-sizing: border-box;">Bahtsul Masail.</em></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3px; line-height: 20.4286px; margin-bottom: 9px;">
“Para pendukung dan pelaku LGBT di Indonesia yang kerap berlindung di baju HAM dan kebebasan tidak bisa dijadikan alasan yang kuat untuk melegalkan gerakan ini,” ujar kedua narasumber sepakat. Lebih lanjut disampaikan bahwa ilegalitas tersebut disebabkan karena LGBT bertentangan dengan agama, budaya, bahkan fitrah manusia itu sendiri sebagai mahkluk yang diciptakan berpasang-pasangan dan bukan untuk menyukai sesama jenis. Setelah berlangsungnya dialog yang cukup lama dengan menyetir landasan dalil dari qaul ulama dalam beberapa kitab klasik, akhirnya semua peserta <em style="box-sizing: border-box;">Bahtsul Masail </em>sepakat untuk melarang dan menolak LGBT baik propanda serta segala aktivitasnya di Indonesia.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3px; line-height: 20.4286px; margin-bottom: 9px;">
Acara ini diselenggarakan terkait polemik yang saat ini tengah ramai dibicarakan di Indonesia yaitu LGBT dan homoseksual.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3px; line-height: 20.4286px; margin-bottom: 9px;">
<em style="box-sizing: border-box;">Bahtsul Masail</em> adalah tradisi kalangan NU membahas masalah-masalah kekinian yang berkembang di masyarakat dengan berpedoman pada Al Quran, Hadits dan kitab-kitab para ulama.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3px; line-height: 20.4286px; margin-bottom: 9px;">
Acara yang bertepatan dengan dimulainya musim semi di Pakistan berlangsung lancar dan khidmat. Para peserta yang hadir terlihat semangat dan antusias dalam menyimak setiap argumentasi dan perdebatan yang mengemuka terkait masalah ini.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3px; line-height: 20.4286px; margin-bottom: 9px;">
Berikut beberapa poin penting hasil <em style="box-sizing: border-box;">Bahtsul Masail </em>PCINU Pakistan terkait LGBT adalah;</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3px; line-height: 20.4286px; margin-bottom: 9px;">
<em style="box-sizing: border-box;">Pertama</em>, melarang dan menolak paham LGBT di Indonesia dan seluruh gerakan atau propaganda yang membolehkan atau mengakui eksistensi LGBT.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3px; line-height: 20.4286px; margin-bottom: 9px;">
<em style="box-sizing: border-box;">Kedua, </em>perlunya sosialisasi yang massif kepada seluruh masyarakat Indonesia akan bahaya LGBT bagi masyarakat Indonesia dan generasi penerus bangsa.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3px; line-height: 20.4286px; margin-bottom: 9px;">
Ketiga, menyuarakan ketidaksetujuan akan LGBT di Indonesia dengan menyebarkan tulisan kontra LGBT di media cetak maupun elektronik.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3px; line-height: 20.4286px; margin-bottom: 9px;">
<em style="box-sizing: border-box;">Keempat, </em>menguatkan pemahaman agama di lingkungan masyarakat.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3px; line-height: 20.4286px; margin-bottom: 9px;">
<em style="box-sizing: border-box;">Kelima, </em>mendukung sikap tegas pemerintah mengenai pelarangan masalah ini.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3px; line-height: 20.4286px; margin-bottom: 9px;">
<em style="box-sizing: border-box;">Keenam, </em>mengadakan pendekatan-pendekatan khusus kepada orang-orang yang terkena penyakit ini supaya kembali kepada fitrahnya.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3px; line-height: 20.4286px; margin-bottom: 9px;">
Acara ikut dihadiri oleh Ketua Mahasiswa Indonesia di Pakistan (PPMI), ketua PCI-Muhammadiyah dan seluruh warga <em style="box-sizing: border-box;">Nahdliyin</em> di Pakistan ditutup oleh tausiah dari Rois Syuriah PCI-NU, H. Ikmal Toha.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3px; line-height: 20.4286px; margin-bottom: 9px;">
“Berada jauh dari tanah air, bukan alasan untuk tidak dapat memberikan kontribusi bagi masalah yang dialami oleh bangsa,” tegasnya.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3px; line-height: 20.4286px; margin-bottom: 9px;">
“Mencurahkan pemikiran untuk memberikan penerangan terhadap hal yang tidak sesuai dengan norma dan nilai agama adalah tugas kita semua,” ujar Syuriah PCI-NU Pakistan. (Ahmad Dzikri Alhikam)</div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-4920019777519514732016-04-05T23:41:00.002-07:002016-04-14T20:31:13.110-07:00Pekerja Diskotik (DJ), Hukum dan Batasan-batasannya<div class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0cm 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt; vertical-align: baseline;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; margin: 12pt 0cm 0cm; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0cm 0.0001pt; vertical-align: baseline;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt; vertical-align: baseline;">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Pada era globalisasi ini banyak sekali
perkembangan-perkembangan pola hidup barat yang mempengaruhi pola
kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di daerah
perkotaan. Mereka lebih cepat terkontaminasi oleh gemerlap dan gaya dunia
barat. Salah satu dari pengaruhnya ialah di daerah perkotaan banyak tempat –
tempat yang menjadi titik central kehidupan yang cnta dunia yang dibawa oleh
dunia barat. Hal ini pun dijadikan tempat lahan untuk memperkerjakan masyarakat
lokal agar mendapatkan pekerjaan.</span><o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="border: 1pt none; font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%; padding: 0cm;">Walaupun tempat tersebut yang disebut dengan diskotik menjadi lahan
pekerjaan bagi para pengangguran yang berada di daerah perkotaan, namun hal ini
justru menjadi problem bagi umat muslim yang menjadi pengangguran kemudian
mereka bekerja di tempat tersebut. Bagaimana hukumnya bekerja di tempat seperti
itu yang menjadi pusat kemaksiatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="border: 1pt none; font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%; padding: 0cm;">Dari fenomena di atas ada juga dari sebagian golongan yang melakukan
pekerjaan tersebut dengan dalih dalih sabda nabi Muhammad Saw yang artinya </span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;">"Sesungguhnya Allah
tidak melihat jasad dan rupa kalian, melainkan melihat hati kalian" mereka
berargumen bahwasanya apapun pekerjaan boleh dijalankan, asalkan hatinya tetap
baik, karena itulah yang Allah lihat. Di samping itu merekapun mengatakan
bahwasanya segala sesuatu itu tergantung niatnya, sebagaimana hadist Nabi
Muhammad SAW yang berbunyi </span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>"إنما الأعمال بالنيات"</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="border: 1pt none; font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%; padding: 0cm;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="border: 1pt none; font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%; padding: 0cm;">PCI NU Pakistan dalam hal ini telah melakukan pembahasan mengenai hukum
menjadi karyawan diskotik berdasarkan dalil-dalil yang bertentangan dengan argumen
sebagian golongan yang menganggap bahwa menjadi seorang DJ (Pekerja Diskotik) itu
adalah bagian dari pekerjaan yang lumrah untuk dijalankan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;">Pertama
mengenai hadist tentang keutamaan niat</span><span class="textexposedshow"><span lang="IN" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;"> yang berbunyi:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed; vertical-align: baseline;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;">عن عُمَرَ بْنَ
الْخَطَّابِ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ عَلَى الْمِنْبَرِ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إِنَّمَا الأعْمَالُ
بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ
إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى
مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ.</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="border: 1pt none; font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%; padding: 0cm;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="border: 1pt none; font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%; padding: 0cm;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>“Setiap perbuatan itu
tergantung kepada niatnya dan bagi setiap orang sesuai dengan niatnya.
Barangsiapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah
dan Rasul-Nya dan barangsiapa hijrahnya karena mengaharapkan kepentingan dunia
atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang
dinikahinya.”(HR. Bukhari Muslim dari Umar bin Khathab)</span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;">Dalam hadist ini jelas, bahwasanya segala pekerjaan yang
dilakukan oleh seorang hamba tergantung kepada niatnya. Tatkala seseorang
bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka yang ia dapatkan hanya
apa yang ia tuju, yaitu harta dan kekayaan, Beda halnya seseorang yang bekerja
untuk menggapai keridhoan Allah swt, maka ia akan mendapatkan keberkahan dari
segala yang ia kerjakan. Dalam hal ini kebanyakan dari orang hanya memenggal
hadist sampai kata “tergantung kepada niatnya” ia tidak melanjutkan rahasia
sebenarnya dari hadist ini, yaitu bekerja demi menggapai keridhoan Allah Swt.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span class="textexposedshow"><span lang="IN" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;">Dengan perkembangan zaman
seperti yang kita rasakan saat ini, terkadang banyak hal yang dirasa wajar,
padahal hal tersebut melanggar perintah Allah Swt. Di dalam Al-Qur’an juga disebutkan:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;">أعوذ بالله من الشيطان الرجيم </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>}</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;">وَعَادًا وَثَمُودَ وَقَدْ
تَبَيَّنَ لَكُمْ مِنْ مَسَاكِنِهِمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ
فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيلِ وَكَانُوا مُسْتَبْصِرِينَ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span class="apple-converted-space"><span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>{<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;">Potongan ayat </span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>"وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ"</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> yang diartikan, dan syaitan
memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari
jalan (Allah), sedangkan mereka orang-orang yang perpandangan tajam. Di dalam
ayat ini menjelaskan bahwa syatian telah menjadikan perbuatan yang buruk seakan-akan
menjadi perbuatan yang baik, sehingga manusia menganggap bahwa ia telah
mengerjakan perbuatan yang benar bagi dirinya. Begitu juga di dalam surat Al-Baqorah ayat 42<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;">أعوذ بالله من الشيطان الرجيم</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>}</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;">وَلاَ تَلْبِسُواْ الْحَقَّ
بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُواْ الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>{<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;">Yang artinya “Janganlah kamu campur-adukkan antara
kebenaran dan kebatilan, dan kamu sembunyikan yang benar padahal kamu
mengetahuinya” kaitan dua ayat di atas bahwa golongan tersebut telah mencampur-adukan antara
kebenaran dan kebatilan dan membenarkan argumen mereka bahwa yang mereka
kerjakan adalah perbuatan yang benar, maka telah jelas bahwa hukum bekerja di
diskotik dalam islam tidak bisa di bilang benar.</span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;">Syekh Yusuf Al-Qaradhawi dalam Fatwa-Fatwa
Kontemporer menegaskan, Islam mengharamkan semua bentuk kerjasama atas dosa dan
permusuhan, dan menganggap setiap orang yang membantu kemaksiatan bersekutu
dalam dosanya bersama pelakunya, baik pertolongan itu dalam bentuk moril
ataupun materil, perbuatan ataupun perkataan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;">Tentang khamar (minuman keras, beralkohol) Nabi Saw
bersabda: </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed; vertical-align: baseline;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;">عن ابْنِ عُمَرَ قال قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( لَعَنَ اللَّهُ الْخَمْرَ
وَشَارِبَهَا وَسَاقِيَهَا وَبَائِعَهَا وَمُبْتَاعَهَا وَعَاصِرَهَا
وَمُعْتَصِرَهَا وَحَامِلَهَا وَالْمَحْمُولَةَ إِلَيْهِ )</span><span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-top: 12pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div style="line-height: 150%;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;">“Dari Ibnu Umar Rasulallah SAW bersabda: “Allah melaknat khamar,
peminumnya, penuangnya, pemerahnya, yang meminta diperahkan, pembawanya, dan
yang dibawakannya.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).</span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%; text-indent: 36pt;"><br /> Tentang suap, Abdullah Ibnu Umar Radhiallahu
‘anhu</span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%; text-indent: 36pt;">
berkata:</span></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;">وَعَنْ عَبْدِ
اَللَّهِ بْنِ عَمْرِوٍ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ: ( لَعَنَ رَسُولُ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم اَلرَّاشِي وَالْمُرْتَشِيَ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> والرائش ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;">وَاَلتِّرْمِذِيُّ</span><span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;"> “Rasulullah saw. melaknat orang yang
menyuap, yang menerima suap, dan yang menjadi perantaranya.” (HR Ibnu Hibban
dan Hakim)<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;">Tentang riba, Jabir bin Abdillah r.a. meriwayatkan: </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed; vertical-align: baseline;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;">عَنْ جَابِرٍ قَالَ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا وَمُؤْكِلَهُ وَكَاتِبَهُ
وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>“Rasulullah
melaknat pemakan riba, yang memberi makan dengan hasil riba, dan dua orang<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span>yang menjadi saksinya.” Dan beliau bersabda: “Mereka itu
sama.”(HR Muslim).<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;">Al-Qaradhawi juga menyebutkan
kebutuhan hidup yang oleh para fuqaha diistilahkan
telah mencapai “tingkatan darurat, terpaksa bekerja di tempat yang mengandung
maksiat sebagai sarana mencari rezeki,</span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;"> sebagaimana firman Allah SWT:<o:p></o:p></span></div>
<div dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed; vertical-align: baseline;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;">أعوذ بالله من الشيطان الرجيم</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>}
</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;">إِنَّمَا حَرَّمَ
عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ
لِغَيْرِ اللّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلاَ عَادٍ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ
إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>{</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;">Dalam ayat ini kita ambil”…Tetapi barangsiapa dalam keadaan
terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah:173).<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;">Namun demikian tingkatan darurat di sini adalah keadaan
yang sangat darurat. Dalam artian apabila dia tidak mengerjakan hal tersebut
dia akan melanggar salah satu dari 5 kemaslahatan yang dhoruriyyat, semisal dia
akan kehilangan nyawanya, karena kelaparan dll. Itupun hanya terbatas di waktu itu
saja. Selanjutnya diharuskan baginya untuk mencari pekerjaan lain demi memenuhi
kebutuhan hidupnya. Karena sebagai seorang Mukmin sudah sepatutnya kita mencari
nafkah dari pekerjaan yang halal, dan selalu mengingat bahwa Allah SWT Maha
Pengatur dan Pemberi Rezeki, tugas kita adalah ikhtiar, berdoa, dan tawakal.<span class="apple-converted-space"> </span><em><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm;">Wallahu a’lam</span></em></span><em><span style="border: 1pt none; font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%; padding: 0cm;">.*<o:p></o:p></span></em></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em><span style="border: 1pt none; font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%; padding: 0cm;">*Hasil Bahtsul Masail PCI NU
Pakistan, 18 Februari 2016</span></em><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-53804575192850930412016-03-08T23:47:00.000-08:002016-03-09T23:31:44.774-08:00Kejuaraan Sepak Bola dan Bazar Kuliner Nusantara Meriahkan Peringatan Harlah NU Ke-90<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSvHdD23z4mPkeid6pRCrnBhQQI7rKXOp0zx1ONkuE3jRsx9W92qfY3SxFnyUFl5j1jc5pOfMr3kYij5HDm9DAozN4kMM9wgjlBqolo7zq8Gm3tI8kZjAv0FL6meUSvmjYxYPUgIe0-pSF/s1600/12794548_1768920693339129_4822192944444798674_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSvHdD23z4mPkeid6pRCrnBhQQI7rKXOp0zx1ONkuE3jRsx9W92qfY3SxFnyUFl5j1jc5pOfMr3kYij5HDm9DAozN4kMM9wgjlBqolo7zq8Gm3tI8kZjAv0FL6meUSvmjYxYPUgIe0-pSF/s400/12794548_1768920693339129_4822192944444798674_n.jpg" width="400" /></a></b></div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-GB;"><br /><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Islamabad</b> - Setelah
melaksanakan beberapa kegiatan dalam rangka memperingati harlah NU yang ke-90,
diawali dengan Seminar, Orientasi ke-NU-an dan Bahtsul Masail yang notabennya
syarat dengan keilmuan dan cukup menguras otak, <span lang="IN">maka pada
hari Ahad, 6 maret 2016 PCI</span>-<span lang="IN">NU </span>(Pengurus Cabang
Istimewa Nahdlatul Ulama) <span lang="IN">Pakistan menyelenggarakan Kejuaraan
Sepak Bola dan Bazar Kuliner Nusantara</span> sebagai agenda sosial kemasyarakatan<span lang="IN">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br />Dalam pelaksanaanya panitia mengundang seluruh
mahasiswa/i, </span>para staf <span lang="IN">KBRI dan seluruh warga Indonesia di Islamabad</span>. <span lang="IN">Tentunya selain ajang
memperebutkan piala dan mengunjungi bazar kuliner nusantara, acara tersebut
merupakan kesempatan untuk bersilaturahmi sesama warga Indonesia yang berada di
Pakistan </span>serta refreshing<span lang="IN"> setelah seminggu penuh berkutat dengan bangku kuliah dan pekerjaan</span>.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br />Sebanyak empat t</span>i<span lang="IN">m peserta ikut meramaikan dalam </span>perebutan<span lang="IN"> piala NU C</span>up<span lang="IN"> dan hadiah menarik. Dalam
pembagiannya, pertandingan yang diselenggarakan di lapangan sektor f11
Islamabad, kemaren (06/03) terbagi menurut daerah asal setiap pemain, yaitu
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Luar Jawa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br />
Acara diawali dengan<span lang="IN"> upacara pembukaan</span><span lang="IN">
</span>yang dipimpin <span lang="IN">oleh mustasyar PCI-NU Pakistan Firman Arifandi, LLM. Dalam sambutannya </span>ia <span lang="IN">menekankan bahwa
pembagian t</span>i<span lang="IN">m
yang menurut regional</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">tidak serta merta ingin mengangkat SARA antar daerah</span>. Lebih lanjut ia mengatakan<span lang="IN"> “ justru dengan s</span>is<span lang="IN">tem pembagian seperti ini menyadarkan bahwa kita berasal dari berbagai
macam daerah yang harus bersatu padu untuk kemajuan dan untuk tidak bersikap
ekslusive</span> serta<span lang="IN"> menjatuhkan yang lainnya”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br />Upacara pembukaan juga dihadiri oleh KUAI KBRI
Islamabad Bapak Syamsu Rizal, meskipun lapangan diguyur hujan, ia tetap
semangat dan turut memberikan sambutan kepada para peserta lomba. Ia menegaskan
bahwasanya Nahdlatul Ulama (NU) merupakan ormas terbesar di Indonesia yang
lahir jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, eksistensi NU dari sejak lahir sampai
sekarang menunjukan bahwa NU sudah ikut berpartisipasi aktif dalam berbangsa
dan bernegara, ikut berperan dalam kemerdekaan dan keutuhan NKRI.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br />“Selamat Harlah NU yang ke-90, dan dalam
pertandingan sepak bola ini harus senantiasa menjunjung tinggi sportifitas,
karena semakin sportif</span> kita
bermain<span lang="IN"> maka</span>
akan<span lang="IN"> semakin berprestasi” imbuhnya seraya menutup
sambutannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br />Pertandingan sepakbola berlangsung seru dan
menarik</span>,<span lang="IN"> yang
mana se</span>luruh<span lang="IN">
t</span>i<span lang="IN">m </span>saling <span lang="IN">bertemu</span> satu sama lain dalam format liga<span lang="IN">. Setiap t</span>i<span lang="IN">m beradu tangkas dalam
mengatur strategi dan bermain maksimal guna </span>memenangkan tropi juara<span lang="IN">. Bermain di akhir
pertandingan sebagai penentu pemenang kejuaraan antara kesebelasan Jawa barat
dan Luar Jawa.</span> Pertandingan
berlangsung sengit dengan tim Jawa Barat unggul lebih dulu lewat eksekusi
penalti, namun dengan semangat pantang menyerah tim Luar Jawa mampu menyamakan
kedudukan saat injury time. Skor 1-1 bertahan sampai wasit <span lang="IN">meniup peluit panjang</span>.
Pertandingan pun berlanjut ke adu penalti untuk kemudian dimenangkan oleh tim
luar jawa dengan skor 3-4.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br />Di</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">samping lapangan para </span>peserta Bazar Kuliner Nusantara<span lang="IN"> sibuk meladeni pelanggannya, berbagai makanan khas Indonesia dijajakan
seperti siomay, sayur lontong, nasi uduk, mie goreng, </span>mie ayam, <span lang="IN">molen pisang,
bakwan, es cendol, es susu kedelai, </span>dll.
Dengan aneka ragam makanan yang tersedia, tak pelak a<span lang="IN">cara</span> tersebut<span lang="IN"> berhasil
memanjakan lidah para pengunjung sehingga kerinduan akan masakan khas Indonesia
pun terbayarkan</span>.<o:p></o:p></div>
<span lang="IN"><br /></span>
<span lang="IN">Acara penutup diisi dengan penyerahan </span>tropi juara dan hadiah kepada pemenang oleh Bapak
Kolonel Sumartono dan Bapak Muladi Mugheni selaku Mustasyar PCI-NU Pakistan.
<span lang="IN">Dalam kesempatan itu Ketua Tanfidziyah PCI-NU Pakistan, Zulfikri
Hasibuan menyampaikan ribuan terima kasih kepada seluruh warga Indonesia yang
sudah ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. </span>“Semoga <span lang="IN">acara </span>ini bisa<span lang="IN"> menjadi washilah pengerat tali ukhuwah
antar warga Indonesia di </span>Pakistan”
harapnya yang kemudian diakhiri dengan foto bersama. (Ikmal Toha Kamaluzzaman)<br />
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-43069084731773155992015-11-18T09:59:00.000-08:002015-11-17T10:18:04.568-08:00Fiqih dan Madzhab dalam Tinjauan Sejarah<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Firman Arifandi, LLB<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">A.Pendahuluan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> </span></b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Ilmu fiqih merupakan suatu disipin ilmu yang kini posisinya mulai
nampak dirasakan sangat esensial dalam alur kehidupan beragama bahkan
bermasyarakat. Perbedaan zaman, letak geografis, dan karakter individu serta
komunitas dalam perjalanannya, memaksa fiqih mengalami evolusi. Pasca wafatnya Rasulullah SAW serta
para sahabat radiyallahu ‘anhum, belum ada formulasi tentang metode penetapan
hukum Syariah yang paten. Hingga munculah sejumlah madzhab ulama dengan produk
hukumnya masing-masing yang tak sedikit berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Tokoh-tokoh madzahib tersebut menawarkan kerangka metodologi, teori,
dan kaidah-kaidah ijtihad yang menjadi pedoman mereka dalam menetapkan sebuah
hukum.</span></div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Dengan berjalannya
waktu, dalam abad pertengahan, metode tersebut diteruskan oleh para pengikut
dan murid-muridnya sehingga menjelma menjadi sebuah metode mutlak untuk
menggali sumber hukum. Hal tersebut memberikan corak dan warna tersendiri bagi
perkembangan Islam dari masa ke masa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Dalam konteks kekinian,
muncul polemik tentang eksistensi serta urgensi madzhab dalam fiqih dengan
berbagai macam perspektifnya. Sekalipun sangat dominan yang memilih untuk bermadzhab,
tak sedikit yang menyatakan bermadzhab adalah pilihan yang keliru. Hal ini
penting untuk dikaji dengan berbagai macam pendekatan, termasuk pendekatan
sejarah. Tak bisa dipungkiri, madzhab berdiri karena perbedaan hasil ijtihad.
Hal ini bukanlah faktor yang menunjukkan kelemahan hukum Islam, justru
sebenarnya memberikan pandangan bahwa Islam adalah agama yang fleksibel dan
tidak memberikan tekanan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">B. Pokok Permasalahan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Sebagai tolak ukur
dalam makalah ini, sejumlah pokok permasalahan akan dirumuskan, di antaranya
adalah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Pengertian ringkas tentang fiqih dan madzhab <b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Bagaimanakah latar belakang dan sejarah
munculnya konsentrasi ilmu fiqih dan madzhab fiqhiyyah?<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Apakah penyebab perbedaan ijtihad dan munculnya
madzahib?<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Urgensi bermadzhab dalam pendekatan sejarah<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">C. Pembahasan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">1. Pengertian Fiqih dan Madzhab<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Fiqih menurut bahasa
bermakna faham atau tahu<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>. Sementara
secara istilah, makna fikih mengalami perubahan secara berangsur-angsur dalam
tiga periode :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Periode pertama</span></b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> : Fiqih bermakna pemahaman terhadap
semua ilmu agama tanpa klasifikasi apapun, dalam kata lain segala hal yang
mencangkup segmentasi dalam agama seperti aqidah, ibadah, fadail a’mal dan
muamalat menjadi cangkupan dalam definisi fiqih. Hal ini berlaku dalam periode
risalah atau ketika diutusnya Rasulullah hingga kepada era sahabat<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Periode kedua : </span></b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">fiqih secara istilah bermakna hukum syar’i
yang berkaitan dengan amaliyah selain aqidah. Paham definisi ini berlaku
sepanjang pertengahan abad kedua hijriah. Dalam hal ini, disiplin ilmu akhlaq
ataupun tasawwuf termasuk dalam lingkup definisi fiqih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Periode ketiga</span></b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> : dalam era ini fiqih bermakna segala
hukum yang berkaitan dengan ibadah dan muamalat tanpa segmen yang lain.
definisi ini berlaku sejak era kebangkitan Ijtihad. Maka sebagian ulama usul
mendefinisikan istilah fiqih sebagai : ilmu yang berfungsi untuk mengetahui hukum
syar’i bagi mukallaf dengan kategori 5 hukum<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
Imam Syafi’i Rahimahullah mendefinisikan Fiqih dengan : ilmu tentang
hukum-hukum syar’iyah amaliyah yang diambil dari dalil-dalil yang tafsil
(terperinci/jelas)<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Sementara kata madzhab berasal dari bahasa Arab
yaitu ism makan atau kata keterangan
tempat, diambil dari kata dzahaba yang artinya pergi. Maka, madzhab secara
bahasa artinya tempat pergi atau jalan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Secara istilah dalam ushul fiqih, madzhab
adalah kumpulan pendapat mujtahid yang berupa hukum-hukum Islam, yang digali
dari dalil-dalil syar’I yang rinci serta dari berbagai kaidah dan landasan
(ushul) yang mendasari pendapat tersebut, yang saling terkait satu sama lain
sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">2. Sejarah dan Perkembangan Ilmu Fiqih<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Apabila ditelaah kembali dari definisi fiqih di periode pertama,
sejarah mengungkapkan belum terbentuk 5 hukum yang mendasari syariat Islam
yaitu wajib, sunnah, makruh, haram, dan mubah secara pemahaman aplikatifz. Maka
sudah barang tentu, hukum-hukum tersebut merupakan produk Ijtihad pasca era
kenabian. Itu artinya, fiqih mengalami evolusi dalam perjalanannya dari satu
era ke era yang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Dr.
Muhammad Taj Abdurrahman Al-‘Arusy dalam kitabnya al-fiqhu al-islamiy fii
miizaani-t-tarikh, membagi periode fiqih kepada lima bagian, yaitu : Periode
Rasulullah dan khulafau-r-rasyidin, periode berdirinya faham Fiqih, periode
kebangkitan ilmu Fiqih an terbukanya pintu Ijtihad, periode taqlid setelah
ditetapkannya tokoh madzahib, dan terakhir adalah periode kesadaran bermazhab
serta terbukanya kembali pintu Ijtihad<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Sementara
Dr. Abdul Wahab Khollaf membagi periode perjalanan Fiqih kepada 5 era dengan
klasifikasi berbeda, yaitu : periode Risalah, periode Sahabat, periode kodifikasi,
keemasan dan munculnya Imam-imam Mujtahidin, periode taqlid, terakhir periode
gerakan tasyri’ kontemporer.<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Melihat kepada klasifikasi periodikal tersebut, kita coba untuk
membahas perjalanan sejarahnya dengan menggabungkanya pada jenis-jenis periode
yang esensial sebagai berikut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l8 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">A.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Periode Risalah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Era ini berlangsung
hanya sepanjang kurang lebih 22 tahun dan sekian bulan namun dampaknya sangat
terasa hingga saat ini. Karena dalam periode ini dua sumber pedoman dalam Islam
dihasilkan, yakni Al-qur’an dan sunnah. Masa risalah ini dibagi kepada dua
tahap, yakni periode Makkah dan periode Madinah. Periode Makkah lebih
berkonsentrasi pada pelurusan aqidah, berjalan selama dua belas tahun.
Sekalipun ada ayat-ayat tentang hukum yang diturunkan, namun esensinya masih
dalam rangka revolusi aqidah jahiliyah menuju penghambaan kepada Allah<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a>. Sementara periode Madinah, adalah masa hijrah
nabi dari Makkah ke Madinah hingga masa wafatnya. Dalam periode ke dua risalah
ini, jumlah muslimin mulai bertambah banyak. Maka konsentrasi wahyu saat itu
adalah lebih menekankan pada penerapan hukum baik yang menyangkut masalah
Ibadah ataupun muamalah. Ayat-ayat tentang hudud, pernikahan, jual beli, hak
waris, dan lain-lain turun dalam era ke dua ini<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
Secara keseluruhan, pada periode ini yang memegang otoritas atas hukum adalah
Rasulullah SAW sendiri, sehingga dalam memutuskan suatu permasalahan, kaum
muslimin dan para sahabat langsung berkonsultasi kepada baginda rasul.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l8 level1 lfo2; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">B.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Periode Sahabat<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Diawali dengan wafatnya baginda Rasulullah SAW pada tahun ke 11
Hijriah, hingga pada akhir abad pertama hijriah. Era ini juga dikenal dengan
era tafsir tasyri’ dan terbukanya pintu istinbath atas hukum suatu kejadian
yang tak tertera dalam nash. Tidak semua sahabat memiliki otoritas menentukan
sebuah hukum dalam era ini. Hanya orang-orang terpilih yang direkomendasikan
untuk menjadi konsultan dengan ketentuan tak tertulis seperti durasi hidupnya
bersama Rasul yang terhitung lama, faham yang kuat terhadap asbabun nuzul
ayat-ayat qur’an dan hadist, serta menghafal keduanya, juga mereka-mereka yang
dekat dan sering berkonsultasi kepada rasulullah. Di antara sahabat-sahabat
yang menjadi mufti adalah : keempat khulafaur rasyidiin di Madinah, serta Zaid
bin Tsabit, Ubay bin Ka’ab, Abdullah bin ‘Umar dan ‘Aisyah. Di Makkah :
Abdullah bin Abbas, di Kufah : Ali bin Abi Tholib dan Abdullah bin Mas’ud. Di
Bashrah : Anas bin Malik dan Abu Musa Al-‘Asyari. di Syam : Muadz bin Jabal dan
Ubadah bin Shomt. Serta di Mesir : Abdullah bin Amru bin ‘ash. Pada awalnya
kebanyakan para mufti ini berada di Madinah dan keputusan-keputusan non-nushus
diputuskan dengan ijma’, namun dengan meluasnya kekuasaan Islam, maka merekapun
menyebar dan ijtihad secara individupun mulai dibuka. Pada era inilah sumber
landasan hukum juga bertambah menjadi : al-Qur’an, as-sunnah, dan Ijtihad para
sahabat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Dalam era ini ada sejumlah efek tasyri’ yang menjadi catatan
penting, diantaranya adalah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 74.25pt; mso-list: l5 level1 lfo3; mso-text-indent-alt: -18.0pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -74.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span>i.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Adanya interpretasi
terhadap hukum-hukum yang tertulis dalam Nash baik itu pada al-Qur’an
ataupun as-sunnah. Dengan melihat pada metode bahasa, korelasi kejadian
dan asbabun-nuzul. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 74.25pt; mso-list: l5 level1 lfo3; mso-text-indent-alt: -18.0pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -74.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span>ii.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Ditulisnya al-Qur’an<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 74.25pt; mso-list: l5 level1 lfo3; mso-text-indent-alt: -18.0pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -74.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span>iii.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Banyaknya
fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh sahabat dari hasil ijtihad mereka. Hal ini
karena qodiyyah yang diperlukan tidak termaktub dalam al-Qur’an dan sunnah
secara gamblang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 74.25pt; mso-list: l5 level1 lfo3; mso-text-indent-alt: -18.0pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -74.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span>iv.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Perpecahan kelompok
atas latar belakang politik yang kemudian hadir dengan qodiyah fiqhiyyah yang
justru menunjukkan karakter kelompok masing-masing. Berawal dari kejadian
terbunuhnya sayyidina Utsman bin ‘Affan RA. Kemudian dibaiatnya Sayyidina Ali
RA yang kemudian terjadilah perebutan dengan Muawiyah bin Abi Sufyan RA.
Berakhir dengan tahkim di antara keduanya. Dari situ muslimin terpecah ke dalam
tiga golongan : Khawarij, Syi’ah, dan Jumhur muslimin selain dua golongan
tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 74.25pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Khawarij</span></i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> adalah golongan
yang kecewa atas metode kepemimpinan ‘Utsman, juga kecewa dengan Ali yang
dianggap mengalah atas khilafah yang diambil Muawiyah, serta kecewa atas cara
Muawiyah yang mengambil khilafah dengan kekuatan. Maka mereka keluar dari ketiganya. Efeknya, mereka
tidak mengambil hukum yang pernah dinukil dari fatwa Ali, Utsman dan Muawiyah
Radiyallahu ‘Anhum, dan riwayat hadist dari mereka, bahkan dari sahabat-sahabat
lain yang dekat dan fanatik ketiganya<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 74.25pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Syiah </span></i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">adalah golongan yang pada awalnya
memandang Ali RA adalah sahabat yang paling berhak atas khilafah dibanding yang
lain. karena dia adalah sahabat yang diwasiatkan oleh rasulullah SAW atas
kepemimpinan. Golongan ini sendiri kemudian ikut terpecah kepada Kisaniyah,
Zaydiyah, Ismailiyah, dan Ja’fariyah. Sebagaimana khawarij, syiah bahkan tidak
mengambil qodiyyah dari jumhur sahabat, serta hadist-hadist yang diriwayatkan
oleh rasul dari para sahabat. Mereka lebih selektif kepada riwayat dan qodiyah
ahlul bait.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 74.25pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Jumhurul muslimin </span></i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">adalah mereka yang selain khawarij dan Syiah. Mereka bersikap
netral dan menerima semua qodiyah dan riwayat yang dari para sahabat<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 74.25pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l8 level1 lfo2; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">C.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Periode kodifikasi atau pembukuan dan Munculnya Imam-Imam
Mujtahidin<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Periode ini berawal dari permulaan abad kedua Hijriah sampai
pertengahan abad ke empat, kurang lebih selama 250 tahun. Di sinilah masa di
mana hadist mulai dituliskan. Juga muncul fatwa-fatwa dari sahabat, tabi’in,
tabi’u tabi’iin. Muncul pula penulisan-penulisan tafsir, tulisan-tulisan
tentang ilmu ushul fiqh, maka di sinilah juga bisa dibilang masa keemasan dalam
sejarah ilmu fiqih. Berikut adalah alasan atas penamaan era keemasan fiqih
tersebut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -18.0pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span>i.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Daulah Islamiyah
menyebar sangat luas, ke timur hingga berbatas daratan China, ke barat hingga
Andalusia. Maka tidaklah sama kejadian-kejadian baru yang membutuhkan qodiyyah
fiqhiyyah. Dan ulama-ulamapun melihat kepada unsur-unsur maslahat dalam
menentukan sebuah hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -18.0pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span>ii.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Tidak sedikit dari
permasalahan yang muncul di suatu tempat yang ternyata bisa dirujukan kepada
hukum yang pernah ditetapkan oleh para pendahulu dari sahabat atau tabi’in.
Sehingga mereka hanya cukup kembali kepada hukum tersebut tanpa lagi melakukan
ijtihad baru. Juga karena Qur’an dan Sunnah sudah tertulis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -18.0pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span>iii.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Muslimin sangat
menjaga kuat gaya hidupnya agar tak lepas dari aturan-aturan syar’i. Maka
semangat belajar ilmu agama juga bermunculan di era ini. Tak sedikit
majlis-majlis ilmu yang beredar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -18.0pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span>iv.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Hidupnya miliu
beragama, hingga pada era ini lahir ulama-ulama besar dengan karya-karyanya
yang bisa kita jadikan referensi hingga saat ini. Bahkan ulama madzhab
sekaliber imam Abu Hanifah, imam Malik, imam Syafi’i, dan imam Ahmad bin Hanbal
serta sahabat dan murid-muridnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 72.0pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Dalam era ini, yang
mempunyai otoritas dalam berijtihad dan mengeluarkan fatwa adalah tabi’in (pada
akhir abad pertama dan masuk ke pertengahan abad ke dua) yang pernah belajar
dari sahabat, dan yang mengambil riwayat hadist langsung dari sahabat, serta
hafal fatwa-fatwa sahabat. Seperti sa’id
bin Musib di Madinah dan said bin Jabir di Kufah. Sementara pada era tabi’iu
tabi’iin, yang berhak melakukan fatwa adalah mereka yang bertalaqi langsung
kepada tabi’in, kemudian turun lagi ilmunya kepada imam-imam madzhab yang kita
kenal beserta murid-muridnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Dari sini, maka
landasan tasyri’ bertambah menjadi : Al-Qur’an, as-sunnah, ijma’, ijtihad
dengan qiyas. Keunggulannya adalah ide dibukukannya hadist rasulullah SAW.
Berawal dari pesan khalifah Umar bin Abdul Aziz kepada Gubernur Madinah, Abu
Bakar Muhamma bin Umar bin hazm untuk membukukan hadist rasulullah demi
menghindari hilangnya para penghafal dan berkurangnya para ulama, maka
keduanyapun mencoba mengumpulkan semampu mereka. Kemudian pada tahun 140
Hijriah, imam Malik menulis kitabnya Muwattha’ atas permintaan khalifah
manshur. Berangsur pada abad ke 3 maka terbitlah kitab-kitab sohih hadist yang
enam : Bukhori, Muslim, Abu Daud, an-Nasai, Tirmidzi, dan Ibnu Majah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Yang lebih istimewa
lagi adalah munculnya imam-imam madzhab, dengan karakter dan metode dasar-dasar
fiqih yang berbeda-beda. Penjelasan singkatnya sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l9 level1 lfo5; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">a)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Imam Abu
Hanifah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Nama beliau yang sebenarnya adalah Imam Abu
Hanifah al-Nu’man bin Sabit bin Zauti lahir pada tahun 80 H. di kota Kuffah
pada masa Dinasti Umayyah. Dasar Metode ushul yang digunakan Abu Hanifah banyak
bersandar pada ra’yun, setelah pada Kitabullah dan as-sunnah. Kemudian ia
bersandar pada qiyas, yang ternyata banyak menimbulkan protes di kalangan para
ulama yang tingkat pemikirannya belum sejajar dengan Abu Hanifah. Begitu pula
halnya dengan istihsan yang ia jadikan sebagai sandaran pemikiran mazhabnya,
mengudang reaksi kalangan ulama<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
dasar bangunan pemikiran fiqhiyah tercermin dalam pernyataannya berikut, “Saya
kembalikan segala persoalan pada Kitabullah, saya merujuk pada Sunnah Nabi, dan
apabila saya tidak menemukan jawaban hukum dalam Kitabullah maupun Sunnah Nabi
saw. maka saya akan mengambil pendapat para sahabat Nabi, dan tidak beralih
pada fatwa selain mereka. Apabila masalahnya sampai pada Ibrahim, Sya’bi, Hasan
Ibnu Sirin, Atha’ dan Said bin Musayyib (semuanya adalah tabi’ien), maka saya
berhak pula untuk berijtihad sebagaimana mereka berijtihad<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></a>”.
Yang membedakan dengan imam-imam yang lain adalah penetapan metode ijtihadnya
versi qiyas, ‘urf, istihsan, dan kemaslahatan lainnya yang dominan menekankan
kepada tujuan-tujuan moral dan disandingkan dengan perilaku masyarakatnya. Hal
ini juga adalah kelebihan ulama-ulama kufah pada umumnya. Imam Abu Hanifah
meninggal dengan Syahid pada tahun 150 H<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">B) Imam Malik<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Nama lengkapnya adalah Malik bin Anas Abi Amir
al Ashbahi, dengan julukan Abu Abdillah. Ia lahir pada tahun 93 H, Ia menyusun
kitab Al Muwaththa', dan dalam penyusunannya ia menghabiskan waktu 40 tahun,
selama waktu itu, ia menunjukan kepada 70 ahli fiqh Madinah. Dari beberapa
isyarat yang ada dalam fatwa-fatwanya dan bukunya Al-Muwattha’, fuqaha
Malikiyah merumuskan dasar-dasar mazhab Maliki. Sebagian fuqaha Malikiyah
menyebutkan bahwa dasar-dasar mazhab Maliki ada dua puluh macam, yaitu : Nash
literatur Al-Qur’an, mafhumul mukhalafah, mafhumul muwafaqah, tambih alal
‘illah (pencarian kuasa hukum), demikian juga dalam sunnah, ijma’ qiyas,
tradisi orang-orang Madinah, qaul sahabat, istihsan, istishab, sadd al dara-i’,
mura’at al khilaf, maslahah mursalah dan syar’u man qablana<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn15" name="_ftnref15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[15]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
Al-Qurafi dalam bukunya Tanqih Al-Ushul, menyebutkan dasar-dasar mazhab maliki
sebagai berikut : Al-Qur’an, Sunnah, Ijma’, perbuatan orang-orang Madinah,
qiyas, qaul sahabat, maslahah mursalah, ‘urf, sadd ad-dara’i, istihsan dan istihsab.
Bahkan Syatibi, seorang ahli hukum mazhab Maliki, menyederhanakan dasar-dasar
mazhab Maliki itu ke dalam empat hal, yaitu Al-Qur’an, Sunnah, ijma’, dan ra’yi
(rasio)<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn16" name="_ftnref16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[16]</span></span><!--[endif]--></span></a> .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">C) Imam Syafi’i<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Ia bernama Abu Abdullah, Muhammad ibnu Idris
bin Abbas bin Usman bin Syafi’i bin Saaib bin ‘Abiid bin Abdu Yazid bin Hasim
bin Muthalib bin Abdu Manaf, yang merupakan kakek dari kakek Nabi. Beliau
dikenal sebagai pengembara intelektual, maka semua keputusan-keputusan
fiqhiyyahnya bergantung pada keadaan zaman dan kondisi sosial masyarakat. Hal
in terbukti dengan terbentuknya qoul qodim dan qoul jadid li imam as-Syafi’i.
Qoul qodim adalah penetapan madzhabnya selama di Iraq yang menimbulkan
kontroversi dengan para ahli fiqih rasional di era khalifah Al-Amin. Sedangkan qoul
jadid adalah ketetapan madzhabnya setelah pindah ke Mesir, dengan banyak
mengoreksi pendapat-pendapat awalnya. Hal ini tertera pada kitab al-umm yang
ditulisnya juga pada kitab ar-risalah yang mengalami revisi selama di Mesir<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn17" name="_ftnref17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[17]</span></span><!--[endif]--></span></a>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Bagi Imam Syafi’i Al-Qur’an dan Sunnah berada
dalam satu tingkat, dan bahkan merupakan satu kesatuan sumber syari’at Islam. Sementara
teori-teori istidlal seperti qiyas,
istihsan, istishab, dan lain-lain hanyalah merupakan suatu metode merumuskan
dan menyimpulkan hukum-hukum dari sumber utamanya tadi<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn18" name="_ftnref18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[18]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">D) Imam Ahmad bin Hanbal<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Nama lengkap imam besar ini adalah Ahmad bin
Hambal bin Hilal bin Usd bin Idris bin Abdullah bin Hayyan ibn Abdullah bin
Anas bin Auf bin Qasit bin Mazin bin Syaiban. Ia terlahir di Baghdad Irak pada
tahun 164 H/780 M. Imam Ahmad bin Hambal berguru kepada banyak ulama, jumlahnya
lebih dari dua ratus delapan puluh yang tersebar di berbagai negeri, seperti di
Makkah, Kufah, Bashrah, Baghdad, Yaman dan negeri lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Dasar-dasar mazhab Hambali ada 10 yaitu :
Nushus, yang terdiri dari nash Al-Qur’an, Sunnah dan nash ijma’, fatwa-fatwa
sahabat, apabila terjadi perbedaan, Imam Ahmad memilih yang paling dekat dengan
al-Qur’an dan Sunnah; dan apabila tidak jelas, dia hanya menceritakan ikhtilaf
itu dan tidak menentukan sikapnya secara khusus, hadits-hadits mursal dan
dhaif, qiyas, istihsan, saddu dzara-i’, istishab, ibthal al
ja’l, maslahah mursalah<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn19" name="_ftnref19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[19]</span></span><!--[endif]--></span></a>. Imam
Ahmad bin Hambal lebih mempersempit penggunaan rasio dalam istidlal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">D.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Periode Taqlid<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Era ini berawal dari pertengahan abad ke Empat
Hijriah, dimana muslimin mulai banyak disibukan dengan urusan-urusan politik.
Semangat Ijtihad mulai melemah pada masa ini dengan sebab-sebab berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">1)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Terbaginya daulah
Islamiyah ke beberapa sektor, masyarakat terlalu disibukkan dengan perang, perdebatan
kekuasaan antar daulah, sehingga miliu fiqih dan Ijtihad mulai turun. Serta
dorongan para penguasa kepada para hakim (qadi) untuk menyelesaikan perkara di
pengadilan dengan merujuk pada salah satu mazhab fiqh yang disetujui khalifah
saja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">2)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Munculnya sikap
at-taassub al-mazhabi yang berakibat pada sikap kejumudan (kebekuan berpikir)
dan taqlid (mengikuti pendapat imam tanpa analisis) di kalangan murid imam
mazhab. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">3)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Munculnya gerakan
pembukuan pendapat masing-masing mazhab yang memudahkan orang untuk memilih
pendapat mazhabnya dan menjadikan buku itu sebagai rujukan bagi masing-masing
mazhab, sehinga aktivitas ijtihad terhenti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">4)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Timbulnya kemunduran
akhlaq antar satu alim dengan alim yang lainnya, dimana tidak ada lagi semangat
saling berbagi pengetahuan, bahkan terkesan saling ingin mengungguli di antara
ulama-ulama tersebut<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn20" name="_ftnref20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[20]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Pada era ini kemudian terbagilah ulama mujtahid
kepada level-level tertentu<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn21" name="_ftnref21" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[21]</span></span><!--[endif]--></span></a> :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -54pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span>I.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Mujtahid Madzhab,
Muthlaq Ghoiru Mustaqil<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -54pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span>II.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Mujtahid Muqoyyad<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -54pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span>III.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Mujtahid Takhrij<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -54pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span>IV.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Mujtahid Tarjih<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -54pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span>V.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Mujtahid Fatwa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -54pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span>VI.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Muqollid<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">E.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Periode bangkitnya Aktivitas Tasyri’<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Bagi sejumlah ulama, periode ini dinilai sebagai menurunnya
nilai-nilai miliu fiqhiyyah, namun justru dengan berlandaskan padas pembagian
level-level mujtahid di atas, Dr. Abdul Wahhab Kholaf justru memandang masa
inilah kembali bangkit aktivitas tasyri’, dimana kemudian khalifah mulai
perduli pada sektor ini. Ciri-ciri yang paling menonjol pada era ini adalah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Munculnya pembukuan
terhadap berbagai fatwa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Muncul berbagai
produk fiqih sesuai dengan rekomendasi pemerintah. Hal ini terjadi pada era
turki usmani, dimana ulil amri mempunyai hak penuh atas penetapan hukum-hukum
yang berkaitan pada Fiqih<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn22" name="_ftnref22" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[22]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
Pada tahun 1293 Hijriah dikeluarkan majallat al ahkam al adliyah atau kitab
hukum perdata yang didalamnya memuat undang-undang akad merujuk kepada Ibnu
Syabarma. Di Mesir juga demikian, dibentuk undang-undang perdata terkait
pernikahan sesuai dengan rekomendasi pemerintah yang merujuk pada fiqih madzhab
Hanafi. Namun akhirnya, memasuki tahun 1300 Hijriah, ulama mesir berpendapat
untuk menetapkan undang-undang dengan mengambil pendapat paling rajih dari para
madzhab. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Sedikitnya dengan dua karakter pada era ini, fiqih telah dinilai
kembali bangkit. Bahkan hingga saat ini, disiplin ilmu fiqih tak lepas dari
metode komparativ sehingga diharapkan tidak ada jenis taqlid yang tanpa
landasan ataupun tanpa pemahaman. Wallahu a’lam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Sebab-sebab terjadinya perbedaan Ijtihad dan munculnya madzahib<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Secara garis besar, berikut adalah alasan terjadinya ikhtilaf ulama
dalam penentuan suatu hukum :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">a)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Kebanyakan dari
ayat-ayat hukum yang tertera dalam Qur’an dan sunnah sifatnya adalah presumtif
dan bukan deterministic. Hal ini yang membuat Ijtihad tiap kepala bebeda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">b)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Pada era sahabat,
ikhtilaf terjadi juga karena hadist belum dibukukan, sehingga ada yang
mengetahui tentang hadist tertentu dan menjadikannya landasan hukum, sementara
di daerah lain ada yang belum tahu hadist tertentu dan menggunakan ijtihad
sebagai landasan penetapan hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">c)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Perbedaan karakter
komunitas, iklim, letak geografis juga sangat berpengaruh pada pengambilan
hukum. Letak geografis mempengaruhi kuantitas informasi yang masuk dari jenis
hadist dan fatwa sahabat. Itulah kenapa, Ulama Iraq lebih banyak menggunakan
metode ra’y (opini/akal) dalam interpretasi nusus dan penetapan hukum dengan
metode penemuan ‘illah. Sementara ulama di Hijaz telah banyak perbendaharaan
Hadist dan Fatwa sahabat yang mereka dapat, sehingga hanya cukup bersandar
kepada itu atau sedikit melakukan analogi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">d)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Berbedanya dasar-dasar
prinsip linguistik dalam bahasa arab mempengaruhi metode tafsir ayat-ayat
hukum. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Urgensi Bermadzhab<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Melalui perspektif sejarah, setidaknya ada sejumlah poin tentang
pentingnya bermadzhab, sekalipun mungkin tidak ada dalam nusus tentang perintah
bermadzhab secara gamblang. Namun logika menarik kesimpulan dari perjalan fiqih
dengan fase-fasenya sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">a)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Terbaginya
level-level ulama Mujtahid sejak periode taqlid, tidak menempatkan seorang
ulama pun setelahnya pada kualitas sekaliber ulama-ulama madzhab. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">b)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Dikotomi ilmu pada
masa saat ini, memposisikan konstentrasi ulama hanya berkutat pada
bidang-bidang disipilin ilmu tertentu. Sementara syarat menjadi mujtahid adalah
penguasaan atas seluruh disiplin ilmu agama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">c)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Mengikuti ke empat
imam madzhab dengan mempelajarinya terlebih dahulu sehingga faham, secara tidak
langsung telah mengikuti madzhab sahabat dan tabi’in, karena mereka mempunyai
jalur belajar langsung kepada orang-orang tersebut<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn23" name="_ftnref23" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[23]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">5.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Kesimpulan dan Penutup <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Melalui semua pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam
kacamata sejarah, fiqih telah mengalami evolusi. Bukan berarti originalitasnya
hilang, namun lebih kepada tahapan-tahapan perbaikan. Metode Ijtihad timbul
pasca wafatnya nabi dan bertahap terbuka melalui sejumlah periode. Tersebarnya
islam ke penjuru dunia menjadi faktor utama terjadinya ikhtilaf ulama dalam
berijtihad. Pengklasifikasian level-level mujtahid menjadikan kita di era saat
ini pada posisi mengikuti imam-imam madzhab dengan faham yang mendalam
tentunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Imam Ibnul-Qayyim meriwayatkan bahwa pada suatu ketika, Muhammad
bin Ubaidillah bin Munadi telah mendengar seorang lelaki bertanya kepada guru
beliau, imam Ahmad bin Hanbal : “apabila seseorang menghafal seratus ribu
hadist apakah dia bisa dibilang sebagai orang yang faqih?” Imam Ahmad menjawab
“tidak”. Dia ditanya lagi, kalau hafal dua ratus ribu hadist?” beliau menjawab
“tidak” orang itu kemudian bertanya lagi “jika dia hafal tiga ratus ribu?”
tidak, jawabnya. Ditanya lagi “kalau 400.000 hadits? Lalu imam Ahmad
mengisyaratkan dengan tangan beliau, “lebih kurang begitulah<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftn24" name="_ftnref24" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[24]</span></span><!--[endif]--></span></a>”.
Riwayat di atas dapat memberi gambaran bahwa hanya dengan mempelajari sejumlah
hadist saja belum cukup untuk melayakkan diri mengeluarkan hukum dengan sewenang-wenang
kita. Belum lagi dengan disiplin ilmu agama yang lain. wallahu a’lam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Bibliografi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Khollaaf,
abdul wahhab. <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">خلاصة تاريخ التشريع الإسلامي</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>. Darul qolam.kuwait. 2003</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Al-‘Arusy, Taj
Abdur Rahman, Muhammad. <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الفقه الإسلامي في ميزان التاريخ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>. 2003</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Gomah, Ali,
Dr. <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">المدخل إلى دراسة المذاهب الفقهية</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>. Darussalam. Cairo. 2009</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bin Ibrahim,
Mohammad. <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الاجتحاد و العرف</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>.
Darussalam. Cairo. 2009</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
As-Syafi’I,
bin Idris, Mohammad.<span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span dir="RTL"></span> تحقيق </span>tsabit, kamal. <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الرسالة</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>. Darul atsar. 2007</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jauziyah,
ibnul Qayyim.<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">إعلام الموقعين عن رب العالمين</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>. Darul Qolam. 2005</div>
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://majalah.hidayatullah.com/?p=1561">http://majalah.hidayatullah.com/?p=1561</a></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://muhamadqbl.blogspot.com/2010/11/sejarah-empat-mazhab-fiqih.html">http://muhamadqbl.blogspot.com/2010/11/sejarah-empat-mazhab-fiqih.html</a></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> </span></b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Al-‘Arusy, Taj Abdur Rahman, Muhammad. <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الفقه
الإسلامي في ميزان التاريخ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>.
2003. Hal.8 </div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a> Al-‘Arusy,
Taj Abdur Rahman, Muhammad. <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الفقه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الإسلامي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">في</span><span dir="RTL" lang="AR-SA"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ميزان</span><span dir="RTL" lang="AR-SA"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">التاريخ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>. 2003.hal 12</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Ibid 13</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">
ibid</span></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a> Bin
Ibrahim, Mohammad. <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الاجتحاد و العرف</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>.
Darussalam. Cairo. 2009. Hal </div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Al-‘Arusy, Taj Abdur Rahman, Muhammad. <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الفقه
الإسلامي في ميزان التاريخ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>.
2003. Hal.39</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Khollaaf, abdul wahhab. <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">خلاصة تاريخ التشريع الإسلامي</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>. Darul qolam.kuwait. 2003. Hal 8</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a> http://muhamadqbl.blogspot.com/2010/11/sejarah-empat-mazhab-fiqih.html</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Khollaaf, abdul wahhab. <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">خلاصة تاريخ التشريع الإسلامي</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>. Darul qolam.kuwait. 2003. Hal 13</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Khollaaf, abdul wahhab. <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">خلاصة تاريخ التشريع الإسلامي</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>. Darul qolam.kuwait. 2003. Hal 48</div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a> <i>Ibid.
</i></div>
</div>
<div id="ftn12">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a> <a href="http://muhamadqbl.blogspot.com/2010/11/sejarah-empat-mazhab-fiqih.html">http://muhamadqbl.blogspot.com/2010/11/sejarah-empat-mazhab-fiqih.html</a></div>
</div>
<div id="ftn13">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></a> <a href="http://muhamadqbl.blogspot.com/2010/11/sejarah-empat-mazhab-fiqih.html">http://muhamadqbl.blogspot.com/2010/11/sejarah-empat-mazhab-fiqih.html</a></div>
</div>
<div id="ftn14">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref14" name="_ftn14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></a> Ibid</div>
</div>
<div id="ftn15">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref15" name="_ftn15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[15]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Gomah, Ali, Dr. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">المدخل</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">إلى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">دراسة</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">المذاهب</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الفقهية</span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span dir="LTR"></span>.
Darussalam. Cairo. 2009. Hal 141</span></div>
</div>
<div id="ftn16">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref16" name="_ftn16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[16]</span></span><!--[endif]--></span></a> Ibid</div>
</div>
<div id="ftn17">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref17" name="_ftn17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[17]</span></span><!--[endif]--></span></a> Gomah,
Ali, Dr. <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">المدخل</span><span dir="RTL" lang="AR-SA"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">إلى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">دراسة</span><span dir="RTL" lang="AR-SA"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">المذاهب</span><span dir="RTL" lang="AR-SA"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الفقهية</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>. Darussalam.
Cairo. 2009. Hal 21</div>
</div>
<div id="ftn18">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref18" name="_ftn18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[18]</span></span><!--[endif]--></span></a> Gomah,
Ali, Dr. <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">المدخل</span><span dir="RTL" lang="AR-SA"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">إلى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">دراسة</span><span dir="RTL" lang="AR-SA"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">المذاهب</span><span dir="RTL" lang="AR-SA"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الفقهية</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>. Darussalam.
Cairo. 2009. Hal 23</div>
</div>
<div id="ftn19">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref19" name="_ftn19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[19]</span></span><!--[endif]--></span></a> <a href="http://muhamadqbl.blogspot.com/2010/11/sejarah-empat-mazhab-fiqih.html">http://muhamadqbl.blogspot.com/2010/11/sejarah-empat-mazhab-fiqih.html</a></div>
</div>
<div id="ftn20">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref20" name="_ftn20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[20]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Khollaaf, abdul wahhab. <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">خلاصة تاريخ التشريع الإسلامي</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>. Darul qolam.kuwait. 2003. Hal 99</div>
</div>
<div id="ftn21">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref21" name="_ftn21" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[21]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Ibid 106</div>
</div>
<div id="ftn22">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref22" name="_ftn22" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[22]</span></span><!--[endif]--></span></a> http://muhamadqbl.blogspot.com/2010/11/sejarah-empat-mazhab-fiqih.html</div>
</div>
<div id="ftn23">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref23" name="_ftn23" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[23]</span></span><!--[endif]--></span></a> http://majalah.hidayatullah.com/?p=1561</div>
</div>
<div id="ftn24">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Fiqih-dan-Madzhab-dalam-Tinjauan-Sejarah.docx#_ftnref24" name="_ftn24" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[24]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Jauziyah, ibnul Qayyim.</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">إعلام</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الموقعين</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">عن</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">رب</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">العالمين</span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span dir="LTR"></span>.
Darul Qolam. 2005. Juz II</span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
</div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-43414528364139872762015-11-17T10:11:00.004-08:002015-11-17T10:12:47.010-08:00Pemahaman Hadis Prespektif Syeikh Muhamad Ghazali dalam karyanya “As Sunah Nabawiyah Bayna Ahl Fiqh wa Ahl Hadith” <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">oleh: Ahmad Badruddin.<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hadis diyakini sebagai sumber
otoritas kedua setelah Quran dalam pengambilan hukum, Disamping sebagai
penjelas terhadap ayat-ayat yang masih umum dan samar. Hanya saja, pengambilan
hadits sebagai dasar hukum tidaklah semudah membalikan telapak tangan, mengingat
banyaknya persoalan yang terdapat dalam hadis itu sendiri. Disamping itu, pada
perjalanannya, pemahaman para ulama terhadap hadits dikemudian hari tidaklah
satu. Hal itu mempengaruhi pemahaman mereka yang berbeda beda terhadap istimbath
al ahkâm. Penentuan shahîh dan dha’îf, penafsiran matan hadits, hingga
pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari, merupakan perbincangan yang terus
mewarnai studi ilmu hadits dalam dunia Islam. Salah satu ulama yang membahas
tentang Kajian Hadis adalah Syeikh Muhammad Ghazali dalam buah karyanya “<i>As
Sunnah an Nabawiyyah baina Ahl al Fiqh wa Ahl al Hadits”</i></span></div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Coretan sederhana ini, tentu saja terlalu <i>lebay</i>, jika dikatakan untuk membedah
pemikiran Syeikh Ghazali dan metode memahami hadis dalam karyanya
tersebut. Oleh karenanya pemakalah hanya sekedar
(cukup) bermaksud melakukan pembacaan ulang (review) dan pengenalan singkat
tentang isi buku tanpa melakukan aksi apa apa terhadap buku ini. Sedangkan tujuan
penulisan makalah ini adalah upaya menjawab rumusan beberapa pertanyaan berikut
ini: Siapa dan bagaimana idenditas penulis buku tersebut? bagaimanakah pemikiran
dan gagasan penulis tentang hadis?, bagaimana konsep analisis, metode dan
pendekatan yang ditawarkan penulis berkaitan dengan pemahaman hadis dalam buku
tersebut?.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tentang
catatan hidup sang penulis<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="color: black; font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[3]</span></b></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tidak <i>afdol
</i>rasanya menelaah pemikiran dan membedah buku seorang tokoh, tanpa mengetahui catatan hidupnya yang sedikit
banyak sudah mempengaruhi bangunan pemikiran dan melatar-belakangi ide-idenya.
Ini penting agar kita bisa mensetting pemikiran tokoh tersebut dengan lebih
jujur dan terhindar dari rasa simpati atau empati, dan agar kita tidak selalu terjebak
dari analisis ideologis dan fanatisme sektarian yang hanya melahirkan analisa
yang subjektif. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Penulis buku
ini bernama Syeikh Muhammad Al-Ghazali As saqa lahir di desa Nakhla al-Inab,
Itay al-Barud, Buhairah, Mesir pada tanggal 22 September 1917 M. Dibesarkan dalam
lingkungan keluarga agamis yang memotivasi beliau hafal Quran sejak usia belia
di umur 10 tahun. Pendidikan intelektualnya ditempuh dalam bimbingan masyayikh
Al Azhar sejak usia dini, Beliau masuk Madrasah tsanawiyah dan aliyahnya di
ma’had agama Azhar di kota Iskandariah. Kemudian melanjutkan di fakultas
Ushuluddin universitas Al Azhar Kairo dan mendapatkan gelar </span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Magister
di bidang Dawah wal Irsyad tahun 1362 H/ 1944 M. Disamping mendapatkan keilmuan
agama dari Al Azhar beliau juga mendapatkan gemblengan dan tempaan fiqih da’wah
dari Imam Hasan al-Bana pendiri pergerakan dakwah Ikhwan Muslimin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ghazali
mengomentari tentang dirinya; “Jika Imam al Ghazali terpengaruh dengan otak
para filusuf dan Ibnu Taimiyah teropengaruh degan otak ahli fiqih maka saya
menganggap diri saya adalah murid dari sekolah filsafat dan fiqih dalam waktu
yang sama. Saya sangat dipengaruhi oleh syaikh Abdul Azim Az Zarqani <a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a> dan
Muhammad Saltut <a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a>,
akan tetapi saya lebih dipengaruhi oleh Hasan Al Banna.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kehidupan
Intelektualnya mengantarkan beliau aktif dalam berbagai kegiatan misalnya sebagai
penasihat dan pembimbing di Kementrian Wakaf, ketua Dewan Kontrol Masjid, Ketua
Dewan Da’wah, dan terakhir menjadi Wakil Menteri Wakaf dan Urusan Dakwah Mesir.
Dan di dunia internasional beliau menjadi
peneliti di berbagai lembaga research, diantaranya: 1. Majma’ al-Buhuts
al-Islamiyah (Dewan Riset Islam) di Al-Azhar Al-Syarif. 2. al-Majma’ al-Malaki
li Buhuts al-Hadharah al-Islamiyah (Dewan Riset penelitian kebudayaan Islam) di
Yordania. 3. The International Institute of Islamic Thouhgt (IIIT) di
Washington. 4. Al-Hai`ah al-Khairiyah al-Islamiyah al-’Alamiyah (Gerakan
kebaikan Islam Internasional) di Kuwait, dan lain-lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Beliau juga
mengajar dan menjadi guru besar di sejumlah universitas seperti Al Azhar,
Islamic university Madinah, Ummul Qura Makkah, King Abdul Aziz Jeddah, Universitas
Qatar, dan mengagas pendirian serta menjadi pembimbing Universitas Amir Abdul
Qadir al-Islamiyah di Aljazair. Diantara murid muridnya beliau adalah : Syeikh
Yusuf Qardhawi, Syeikh Manna Qattan, Dr Ahmad Assal<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a> dan lain
lain<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Beliau juga dikenal
sebagai da’i brilian dan oratur ulung dalam pidato dan khutbah2nya. Materi
ceramahnya selalu update dengan permasalahan masyarakat modern, tutur katanya
yang mudah di fahami segala lapisan masyarakat, materi tulisan dan ceramahnya
banyak berkisar tentang bagaimana memajukan Islam dan membangunkan ummat dari
keterpurukan, menganjurkan persatuan Islam demi melawan pemikiran yang bertentangan
dengan Islam. Dr. Yusuf Qardhawi mengomentarinya, “Syekh Al-Ghazali salah satu
tokoh Islam abad modern. Ia dai yang sulit ditemukan tandingannya di dunia
Islam saat ini. Ia jenius dan keindahan katanya menawan hati, hingga saya dapat
menghapal beberapa ungkapan, bahkan beberapa lembar tulisannya, lalu mengulang
sesuai teks aslinya di beberapa ceramah”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Beliau juga seorang
penulis produktif, menulis lebih dari 60 buku yang berkaitan dengan ilmu ilmu
keislaman Diantaranya: 1. Al-Islam wa al-Awda‘ al-Iqtisadiyyah (Islam dan
Kedudukan Ekonomi) 2. Al-Islam wa al-Manhaj al-Istirakiyyah (Islam dan
Metodologi Sosialis) 3. Islam wa Istibdad al-Siyasi(Islam dan Politik Diktator)
4. Islam Muftara ‘alayh bayn Shuyu‘in wa al-Rasumaliyyin (Salah Faham Terhadap
Islam: Antara Tentangan Komunis dan Kapitalis) 5. Min Huna Na‘lam (Dari Sini
Kita Memahami) 6. Ta’amulat fi Din wa ‘l-Hayat (Penghayatan Pada Agama dan
Kehidupan) 7. Khuluq al-Muslim(Peribadi Orang Islam) 8. ‘Aqidah al-Muslim (Akidah
Muslim) 9. Al-Ta‘asub wa al-Tasamuh (Ekstremisme dan Toleransi) 10. Fi Mawkib
al-Da‘wah (Dalam Perjalanan Dakwah) 11. Fiqih Sirah 12. Kaifa Nataamal Ma Al
Quran (Bagaimana berinteraksi dengan Quran. 13. Nazharat fi Alquran 14.
Almahawir al Khamsah Fi Quran 14. Al marah fi Islam ( Kedudukan Perempuan dalam
Islam) dan lain sebagainya <a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Atas
prestasinya beliau juga mendapatkan banyak penghargaan dan bintang tanda jasa
antara lain : 1. Bintang tanda jasa Al-Amir. Ini merupakan penghargaan
tertinggi di AlJazair Tahun 1988 M. 2. Penghargaan Internasional Raja Faisal
tahun 1989 M. untuk bantuan Islam. 3. Penghargaan Al-Imtiaz dari Pakistan tahun
1991 M. 4. Penghargaan Al-Daulah Al-Taqdiriyah dari Mesir tahun 1991 M. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Syeikh Muhammad Al-Ghazali
mengalami serangan jantung dalam sebuah kunjungannya menghadiri seminar di
Riyadh yang akhirnya wafat , tanggal 9 Maret 1996. Kemudian jenazahnya dipindah
ke Madinah Al-Munawarah untuk dimakamkan di pekuburan Al-Baqi’. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Menurut
pemakalah, setidaknya ada beberapa unsur yang membangun watak keilmuan Muhammad
ghazali dari kilasan biografi beliau:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Beliau adalah
seorang cendikiawan muslim yang banyak bergelut dengan literatur2 keilmuan klasik
(turats) maupun kontemporer dengan pelbagai spesifikasi ilmu-ilmu keislaman.
Seorang akademisi yang cemerlang, filosof islami dan sastrawan yang berbakat,
pemikir Islam yang mendalami berbagai ilmu ilmu humaniora modern, ilmu sosial
dan kejiwaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Beliau
adalah seorang aktifis pergerakan dan ahli fikih dakwah yang turun langsung ke
dalam problematika masyarakat modern. Berkat pengalamanya beliau mampu mengharmonisasikan
antara ilmu aqli dan naqli dalam pembacaannya terhadap prinsip prinsip shariah
yang universal, serta mampu menggali tujuan hakiki dari maqasid shariah
sehingga berkompeten untuk menyegarkan tradisi tradisi klasik dan
menyesuaikannya pada kasus kontemporer. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Berangkat dari
sinilah menurut pemakalah, beliau mewakili sosok ulama yang selalu mengusung jargon <i>Wasathiyah
Islam</i>, moderat dalam melihat fenomena keagamaan modern dan mampu menampilkan wajah Islam yang
relevan dengan zamannya, jauh dari kesan rigid dan penampilan yang kaku. Dan
kita akan melihat bagaimana dua unsure ini mempengaruhi sepak terjangnya dalam
mengkaji hadis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Latar belakang,
tujuan dan maksud penulisan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sebenarnya Ghazali
bukanlah seorang ahli hadis dan bukan pula penulis yang <i>concern</i> pada
kajian hadis, beliau lebih bisa dikatakan seorang <i>mufakkir </i>pemikir
islam. Ini terlihat dari tulisan2nya dan ceramahnya yang banyak berkaitan
tentang isu isu modernitas dan sosial keagamaan secara umum. Bukunya yang
berkaitan langsung dengan kajian hadis secara khusus hanyalah buku yang sedang kita
bicarakan saat ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Buku setebal
205 halaman ini diterbitkan oleh Dar al-Syuruq Kairo. Pertama kali terbit pada
Bulan Januari 1989 M. dan mengalami terbitan ulang secara berturut-turut pada
Bulan Februari, Maret, April, dan Mei pada tahun yang sama. Buku ini termasuk
karya popular dan best seller, dalam lima bulan dicetak sebanyak lima kali dan banyak
mendapatkan respon dan kritik dari banyak sarjana keislaman. Oleh karenanya
dalam cetakan keenamnya beliau menambahkan banyak catatan penting dari hasil
penjelasan dan koreksi dari beberapa ulama sebagaimana diungkapkan dalam
mukaddimah bukunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Latar belakang
penulisan buku ini sebagaimana disinggung oleh Ghazali sendiri dalam
pendahuluannya adalah atas permintaan al-Ma’had al-alam li al-Fikri
al-Islami (Institut Pemikiran Islam
Internasional), sebuah lembaga pemikiran Islam yang berpusat di Amerika Serikat
dan dipimpin oleh Prof. Dr. Thaha Jabir al-‘Ulwani. Misi penulisan buku ini
adalah upaya mengkaji S<i>unah</i> secara proporsional dengan metodologi ilmu
ilmu kontemporer, obyektif, dan sesuai dengan kebutuhan zaman dengan lebih <i>concern</i>
pada kajian matan. Karena menurutnya, bidang tersebut masih kurang terjamah
oleh para ulama, berbeda dengan kajian sanad yang sudah sangat matang dan mapan.<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dalam mukaddimah
cetakan pertamanya kita bisa melihat Ghazali menyatakan kegundahannya dan menekankan
bahwa umat islam saat ini dalam keadaan terpuruk karena umat Islam selalu saja disibukan
dengan masalah <i>khilafiah </i>perpecahan sesama muslim dan saling menyalahkan
dalam memahami teks keagamaan. Lebih lanjut di akhir kata mukaddimahnya beliau
menulis:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وأنا أكره التعصب المذهبي وأراه قصور
فقه، </span><span lang="AR-EG" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">.</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>..</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">لكن التقليد المذهبي أقل ضررا من الاجتهاد الصبياني في فهم الأدلة..
وبديهي أن تنشأ مشكلات ثقافية واجتماعية من هذا النهج، وأن تسمع حدثا يقول: مالك
لا يعرف حديثة الاستفتاح، ولاسنة الاستعاذة ولا يدرك خطورة البسملة، ويخرج من
الصلاة دون أن يتم التسليمتين، فهو جاهل بالسنة النبوية</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>..!!</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وحدثا
آخر يقول: أبو حنيفة لا يرفع يديه قبل الركوع ولا بعده ويوصي أتباعه ألا يقرؤوا
حرفا من القرآن وراء الإمام، وربما صلى بعد لمس المرأة. فهو يصلي بلا وضوء</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>.</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">إنه هو الآخر جاهل بالإسلام</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>...</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وانتشر
الفقه البدوي، والتصور الطفولي للعقائد والشرائع</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>...</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وفي
هذا الكتاب جرعة قد تكون مرة للفتيان الذين يتناولون كتب الأحاديث النبوية ثم
يحسبون أنهم أحاطوا بالإسلام علما بعد قراءة عابرة أو عميقة</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>.</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ولعل
فيه درسا لشيوخ يحاربون الفقه المذهبي لحساب سلفية مزعومة عرفت من الإسلام قشوره
ونسيت جذوره؟</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>.</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وأوكد أولا وآخرا
أنني مع القافلة الكبرى للإسلام، هذه القافلة التي يحدوها الخلفاء الراشدون
والأئمة المتبوعون والعلماء الموثقون، خلفا بعد سلف، ولاحقا يدعو لسابق.. يدعو
الله بصدق قائلا: «ربنا اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان، ولا تعجل في
قلوبنا غلا للذين آمنوا. ربنا إنك رءوف رحيم<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></span></a></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Saya membenci fanatisme madzhab dan saya anggap sebagai kegagalan
Fiqih..hanya saja taqlid madhabi lebih sedikit madharatnya daripada ijtihad
bebasnya para anak muda dalam memahami dalil dalil agama sehingga konsekwensinya
memunculkan problematika intelektual-sosial. Maka wajar muncul ungkapan: Imam
malik tidak mengetahui hadis istiftah dan tidak mengetahui sunah istiadzah dan
tidak mengetahui pentingnya basmalah dan menyelesaikan shalat tanpa dua salam
jadi imam malik adalah bodoh tidak mengetahui sunnah. Dan ada ungkapan lagi:
Imam hanafi tidak mengangkat kedua tangannya sebelum ruku dan sesudahnya dan
menganjurkan murid2nya untuk tidak membaca ayat alquran saat menjadi mamum dan
mungkin saja melakukan shalat setelah menyentuh wanita maka dia shalat tanpa
berwudhu (krn sudah menyentuh) maka imam hanafi tidak mengetahui ajaran
Islam……dan semakin lebar kedangkalan fiqih dan pemahaman sederhana terhadap
akidah dan syariah. Dalam buku ini terdapat obat yang mungkin terasa pahit
untuk sebagian orang. Yakni para pemuda yang mempelajari kitab kitab hadis baik
secara dangkal atapun mendalam kemudian menganggap bahwa mereka sudah memehami
secara komprehensif ilmu keislaman dan semoga buku ini juga menjadi pelajaran
untuk para asatidz yang memerangi dan pro-kontra terhadap fiqih madzhaby dengan
jargon</span></i><i><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“ kembali kepada para salaf atau salafiah
yang dipalsukan, yang hanya memperhatikan kulitnya Islam dan melupakan akar
serta isinya</span></i><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">.”</span><i><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> dan aku sekali lagi
menegaskan bahwasanya saya berpendapat
bersama mayoritas ummat yaitu kafilah yang diikuti oleh khulafa rasyidin
para imam yang diikuti dan ulama2 terpecaya baik salaf ataupun khalaf….</span></i><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sedangkan dalam
mukaddimah cetakan keenam Ghazali lebih menekankan agar <i>sunnah Nabi</i>
dipahami demi memajukan peradaban Islam, bukan malah membuatnya mundur dan
tertinggal di mata dunia. Ghazali mengungkapkan bahwa penulisan buku ini memicu
banyak keritikan pedas dari orang yang tidak sependapat dan sepemikiran
dengannya. Hanya saja keritikan yang menyakitkan adalah tuduhan bahwa
beliau memerangi dan mengingkari Sunnah sebagaimana diungkap kan dalam
tulisannya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الشتم الذي أوجعني اتهام البعض لي:
بأني اخاصم السنة النبوية</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>!!.</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وأنا
أعلم أن الله ورسوله أحب الي مما سواهما، وأن إخلاصي للإسلام يتجدد ولا يتبدد،
وأنه أولى بأولئك المتحدثين أن يلزموا الفقه والأدب</span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فغايتي تنقية السنة مما قد يشوبها!
وغايتي كذلك حماية الثقافة الإسلامية من ناس قيل فيهم: إنهم يطلبون العلم يوم
السبت، ويدرسونه يوم الأحد، ويعلمون أساتذة له يوم الاثنين. أما يوم الثلاثاء
فيطاولون الأئمة الكبار ويقولون: نحن رجال وهم رجال</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>!!.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وأؤكد أنني مع جمهرة الفقهاء
والمتحدثين عن الإسلام، ولست صاحب مذهب شاذ، بل إنني من صميم الجماعة ومن حماة
أهدافها، وأولو العلم يعرفون ما أعني</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>.</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">والخطورة
تجئ من أنصاف متعلمين أو أنصاف متدينين يعلو الآن نقيقهم في الليل المخيم على
العالم الإسلامي، ويعتمد أعداء الإسلام ـ في أوربا وأمريكا ـ على ضحالة فكرهم في
إخماد صحوة جديدة لديننا المكافح المثخن بالجراح</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>..</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">إن
الحضارة التي تحكم العالم مشحونة بالأخطاء والخطايا، بيد أنها ستبقى حاكمة مادام
لا يوجد بديل أفضل</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>!.</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">هل البديل الأفضل
جلباب قصير ولحية كثة؟ أم عقل أذكى وقلب أنقى، وخلق أزكى وفطرة أسلم وسيرة أحكم؟</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>.</span><span dir="RTL"></span><span lang="AR-EG" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="RTL"></span>..</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وأنا أتوجه إلى أمراء
الجماعات الدينية الأكارم، والى الأوصياء الكبار على تراث السلف أن يراجعوا أنفسهم
كي يهتموا بأمرين</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">أولهما: زيادة التدبر لآيات القرآن
الكريم</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>.</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وآخرهما: توثيق
الروابط بين الأحاديث الشريفة ودلالات القرآن القريبة والبعيدة، فلن تقوم دراسة
إسلامية مكتملة ومجدية إلا بالأمرين معا</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>..</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">إن
الصلف مع العلم رذيلة، فكيف إذا كان الصلف مع عجز وقصور؟؟ وهذا الكتاب حصيلة تجارب
كثيرة في ميدان الدعوة أردت به ترشيد الصحوة، وشد أزر العاملين المخلصين</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>.</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">إن أريد إلا الإصلاح ما استطعت، وما توفيقي إلا بالله عليه توكلت
وإليه أنيب<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></span></a></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Secara tegas Ghazali
mengatakan bahwa ia hanya bertujuan membersihkan sunnah Nabi yang telah banyak
dikotori dan dicemari oleh pemahaman pemahaman dangkal. Oleh sebab itu, tujuan
penulisan kitab ini juga ia ingin menjaga dan memelihara peradaban Islam dari
orang-orang yang berfikiran dangkal-sebagaimana dikatakan bahwa mereka adalah
orang-orang yang menuntut ilmu pada hari sabtu, mengajarkannya pada hari ahad,
dan menjadi guru besar pada hari seninnya. Dan kemudian pada hari selasa mereka
memberanikan diri untuk mensejajarkan diri dengan para ulama besar. Mereka
berkata: Jika mereka laki-laki, maka kami juga laki-laki. Beliau menegaskan
bahwasana beliau berpendapat sesuai dengan pendapat para ulama sebelumnya dan
bukan membuat hal hal baru.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Selanjutnya
beliau menyatakan bahwa kemerosotan umat Islam saat ini banyak disebabkan oleh
para pemikir yang setengah-setengah sehingga mudah dikelabui dan diperalat oleh
musuh Islam, yaitu Amerika dan Eropa. Oleh sebab itu, menurutnya perlu
pemikiran alternatif yang lebih baik. Bukan malah pemikiran yang semakin
menjatuhkan peradaban Islam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dalam hal ini,
beliau berkata bahwa sebenarnya yang paling penting adalah bukan baju gamis
atau jenggot yang lebat, namun sebenarnya yang harus ditekankan dalam pemikiran
adalah kecerdasan akal, ketulusan hati, kebersihan akhlak, fitrah yang lebih
sehat dan prilaku yang lebih bijaksana. Di akhir mukaddimahnya beliau
menganjurkan kepada seluruh pembesar,
para ulama, untuk memperhatikan dua hal, yaitu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">a. Untuk lebih mentadabburi dan memahami
al-Qur’an<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">b. Mendalami hubungan antara hadis-hadis
Nabi dengan dalil-dalil al-Qur’an baik yang tersurat (mantuq) maupun tersirat
(mafhum), karena studi mengenai Islam tidak akan sempurna kecuali dengan
mengikuti kedua langkah ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sekilas
tentang tehnik penulisan dan isi buku<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Buku ini
dikarang di akhir akhir karier ilmiah dan dakwahnya selama puluhan tahun, tentu
saja ini adalah hasil pengamatan panjang beliau maka kita akan melihat bahwa
beliau dengan piawainya mengangkat tema tema yang <i>update </i>dan hangat
dibicarakan<i> </i> masyarakat. Gaya
penulisannya jauh berbeda dengan kitab kitab hadis klasik yang mengkaji hadis
sebatas syarah, penjelasan hadis tanpa mengaitkannya dengan konteks saat ini.
Buku ini disusun berdasarkan tema per tema, sehingga cukup "ringan"
untuk dibaca. Ditambah lagi dengan sistematikanya yang begitu menarik dengan
mencantumkan beberapa tema utama pada setiap bab sehingga memudahkan pembaca
untuk fokus terhadap tema yang sedang dibaca, kemudian Antar Bab tidak saling
terkait sehingga pembaca bisa memulainya dari mana saja. Dan yang lebih menarik
adalah gaya bahasa yang penuh sastra sehingga tidak seperti membaca buku ilmiah
yang terkesan dengan teori teori berat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sebelum
membahas lebih jauh analisa Ghazali ada baiknya pemakalah menuliskan semua tema
tema yang diangkat dalam buku ini sebagaimana yang tertulis dalam daftar
isinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pembahasan
pertama tentang pemahaman ra’yu (rasio) dan riwayat serta contoh2nya didalamnya
dibahas tentang syarat otentitas hadis dan contoh2 hadis yang dikritisi isi
matannya misalnya: Hadis tentang Betulkah mayit diazab karena tangisan
keluarganya?, Tentang hukum qishash dan diyat, Shalat tahiyatul masjid saat
khutbah Jumat, Tentang hadits: Tuhan mendekat dan lebih mendekat lagi, Aisyah,
ahli hadits yang kritis, Fatwa yang tidak bertanggung jawab, Musa menonjok mata
malaikat maut?, Rasul menghukum mati orang yang belum pasti bersalah?, Haramkah
mengumumkan kematian seseorang?, Keutamaan negeri Syam, Nafkah wanita yang
ditalak tiga, Memaksa gadis dinikahi seseorang yang tak disukainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kemudian tema
selanjutnya Ghazali mengangkat beberapa tema sentral seputar dunia wanita,
misalnya kelemahan hadis tentang hijab
dan cadar, wanita antara kewajiban keluarga
dan profesi (wanita karier), kelemahan hadis hadis yang melarang wanita ke
masjid, kesaksian wanita dalam hukum pidana dan qishas, dan masalah
kepemimpinan wanita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pembahasan
yang dibahas selanjutnya mengenai hukum nyanyian. </span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nilai
hadits yang diriwayatkan secara tunggal (ahad), Kritik Ibnu Hazm terhadap
riwayat mengenai larangan bernyanyi, Menghibur hati dengan hal-hal yang mubah, Beberapa
contoh nyanyian yang baik, Rusaknya kebanyakan lingkungan komunitas seni, Berlebih-lebihan
dalam mengharamkan nyanyian merupakan kecenderungan non-Islami<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kemudian Ghazali membahas
tentang sunnah nabi yang berkaitan dengan <i>afal jibiliyah</i> seperti etika
menyantap makanan dan minum, Adab berpakaian, Adab membangun rumah. Selanjutnya membahas kerasukan jin dan cara pengobatannya <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kemudian
mengangkat tema mendahulukan fiqih alquran. Didalamnya membahas tentang Hadits-hadits
yang disimpangkan dari maksudnya atau kurang dipahami maknanya, Hadis tentang
Peperangan dalam Islam, Posisi dakwah umat yang tidak sukses, Hadits-hadits
tentang zuhud, kurangnya pengetahuan sebagian peminat hadits di masa sekarang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kemudian Membahas
hadis hadis fitan (masa kekacauan). Tinjauan selintas tentang hadits-hadits
seputar masa kekacauan, Hadits-hadits tentang Dajjal, pemimpin kaum Yahudi, Menelaah
hadits tentang “betis” Hadits tentang hal-hal yang membatalkan shalat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Membahas hadis antara sarana dan tujuan; Yang tetap dan
berubah di lapangan, jihad Yang tetap dan berubah di lapangan syura<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Membahas tema
antara takdir dan fatalism; Ilmi Ilahi yang menyeluruh, Mengkritisi hadits yang
cenderung mengarah pada fatalisme (jabariyyah), Ayat-ayat tentang ikhtiar
manusia, ganjaran dan keadilan Ilahi, Makna ayat “Seandainya Allah menghendaki,
niscaya Dia beri hidayah kepada kalian semua”, Perwujudan Iradat (Kehendak)
Allah yang Mahatinggi, Penyesalan sia-sia para pendosa di hari kiamat, Tinjauan
umum terhadap hadits-hadits tentang qadha dan qadar<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dalam
penutupnya Ghazali membahas tentang Rangkaian perawi “rantai emas” tidak
menolong matan yang rapuh, Kerja sama antara ahli fiqih dan ahli hadits dalam
meneliti Sunnah Nabi, Benarkah seorang suami tak boleh ditanya mengapa ia
memukul istrinya?Pulau tempat Dajjal, Isteri tidak menentukan jenis kelamin
anak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pemahaman
Hadis prespektif penulis<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Buku ini
mengetengahkan beberapa isu sentral dalam kajian hadis seperti korelasi antara
Qur’an dan Sunnah, bagaimana posisi hadis Nabi saw.,sebagai sumber hukum Islam,
dan bagaimana metode penelitian hadis dengan menyertai contoh contoh aplikatif hadis-hadis
yang dipertanyakan kembali oleh penulis karena dianggap kontra dengan ajaran
al-Qur’an, kebenaran ilmiah maupun historis.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Perlu
diketahui pembahasan substansial dalam kajian hadis adalah persoalan
otentisitas hadis atau keshahihan hadis. Apakah hadisnya shahih ataukah dhaif?
Ini yang selalu menjadi pertanyaan setiap orang. Tentu saja pertanyaan seperti
ini bukan berarti resistensi
(keingkaran) atas otoritas sunnah (<i>hujjiyat sunnah)</i>, tetapi lebih pada usaha
mengkritisi dan mempertanyakan keakuratan metodologi yang digunakan dalam
menentukan otentisitas hadis. Sebab jika metodologi otentifikasi yang digunakan
bermasalah, maka semua hasil yang dicapai dari metode tersebut tidak steril
dari kemungkinan kemungkinan verifikasi ulang.<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dalam kajian <i>Mustalah
Hadis</i> kita mengenal ada dua komponen penting pembentuk keshahihan hadis yaitu; Sanad dan
matan. Hanya saja menurut Ghazali Dalam perkembangannya, kajian hadis yang
dilakukan oleh ulama (muhaddisin) lebih cenderung menitikberatkan pada kajian
kritik sanad hadis (al-naqd al-hadis) dari pada studi kritik matn (al-naqd
al-matn). Padahal semestinya keduanya mempunyai porsi yang sama. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kemudian menurut
beliau menimbang validitas matan hadis, bukan tugas khusus ahli hadis tetapi diperlukan
kerjasama antara muhaddis dengan berbagai ahli-ahli lain termasuk fuqaha,
mufassir, ushuli, mutakallimun mengingat materi hadis ada yang berkaitan dengan
akidah, ibadah, mu’amalah sehingga memerlukan pengetahuan komprehensif dengan berbagai ahli tersebut jadi tidak
semata mata atas barometer muhaddis saja.<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sehingga
beliau banyak mengritik sebagian orang yang hanya mengkaji hadis secara dominan
dari satu sisi sanadnya saja, dan mengambil pemahaman yang prematur kemudian
membuat kesimpulan hukum yang banyak bertentangan para Imam Mujtahid,
bertentangan dengan hadis-hadis yang lain yang lebih kuat dan juga bertentangan
dengan Al Qur'an. Misalnya beliau mengkrtik ahli hadis Ibn Hajar al-Atsqalani dan
Muhammad bin Abdul Wahhab karena telah menguatkan hadis al-Gharaniq. Padahal
menurut Al-Ghazali hadis tersebut adalah hasil buatan kaum zindiq. Salman Rusdi
penulis novel Ayat-Ayat Setan menjadikan hadis palsu sebagai landasan penulisan
novel tersebut. Begitu juga dengan Syaikh Al-Albani tidak luput dari kritik
Muhammad Al-Ghazali. Karena Al-Albani telah mensahihkan hadis tentang “Daging
sapi adalah penyakit”<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
Menurut Ghazali hadis tersebut jelas sangat bertentangan dengan al-Qur’an, </span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bunyi
hadisnya</span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";">: </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: "Book Antiqua"; mso-hansi-font-family: "Book Antiqua";">عليكم بألبان البقر فإنها
دواء وأسمانها فإنها شفاء! وإياكم ولحومها فإن لحومها داء</span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "book antiqua" , "serif";"><span dir="LTR"></span> </span><a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> sekuat apapun sanadnya karena sapi adalah karunia bagi manusia.<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftn15" name="_ftnref15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[15]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pemikiran Ghazali
bukanlah upaya menciptakan manhaj (metode) baru pada kritik hadis, ia hanya
menginginkan mereka bisa menjaga, dan memelihara hadis, dengan kembali pada
kaedah hadis yang telah disepakati ulama, ia menyayangkan sekelompok orang yang
<i>fanatik</i> pada pendapat seseorang. Mereka menganggap diri sebagai pengikut
sunnah, padahal mereka mencaci maki ulama fiqh, dan ulama yang lainnya. Atas
nama pembelaan pada sunnah, selanjutnya Ghazali
menulis;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">وفي عصرنا ظهر فتيان سوء يتطاولون على
أئمة الفقه باسم الدفاع عن الحديث النبوي، مع أن الفقهاء ما حادوا عن السنة، ولا
استهانوا بحديث صحت نسبته وسلم متنه. وكل ما فعلوه أنهم اكتشفوا عللا في بعض
المرويات وفردوها ـ وفق المنهج العلمي المدروس ـ وأرشدوا الأمة الى ما هو أصدق
قيلا وأهدى سبيلا</span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pada masa ini,
banyak di antara anak-anak muda kita,mencaci maki para fuqaha atas nama
pembelaan pada sunnah, padahal para fuqaha sendiri, tidak pernah membenci dan
melecehkan sunnah, selama sanad dan matan hadis tersebut sahih, yang terjadi
sebenarnya para fuqaha hanya menemukan illat pada sebahagian riwayat, lalu
mereka menolaknya sesuai dengan metode ilmiah yang ditetapkan ulama<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Oleh karenanya
guna mendukung pemahaman terhadap hadis nabi yang <i>concern</i> terhadap
penelitian matan , Ghazali kemudian menyusun langkah metodologis yakni;
pertama, menghimpun hadis yang berada dalam satu tema. Kedua, menelaah dan
mengkaji asbab al-wurud-nya dengan tetap memperhatikan kondisi sosial budaya
dan kesejarahan hadis. Ketiga, mengambil kesimpulan yang terkandung dalam matan
hadis dan mengujinya dengan barometer petunjuk Quran dan Hadis yang lebih
shahih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Beberapa
contoh pemahaman Hadis prespektif Ghazali<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ghazali mengkritik
orang-orang yang memahami secara tekstual hadis-hadis yang sahih sanadnya,
namun matannya bertentangan dengan al-Qur’an. Menurutnya Qur’an adalah
barometer utama dalam menilai validitas matan . Ghazali memberi contoh hadis
tentang mayat yang disiksa karena tangisan keluarganya. Hadis ini diriwayatkan
oleh: Bukhari,</span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="RTL"></span> </span><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Muslim, Turmudzi, Nasai, Abu daud, Ibnu Majah, Imam Ahmad dan Imam
Malik. Berikut ini dalam riwayat Muslim :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoFootnoteText" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt;">حدثنا
أبو بكر بن أبي شيبة ومحمد بن عبد الله بن نمير جميعا عن ابن بشر قال أبو بكر
حدثنا محمد بن بشر العبدي عن عبيد الله بن عمر قال حدثنا نافع عن عبد الله أن حفصة
بكت على عمر فقال مهلا يا بنية ألم تعلمي أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال إن
الميت يعذب ببكاء أهله عليه<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftn16" name="_ftnref16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[16]</span></span><!--[endif]--></span></span></a></span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dengan lantang
‘Aisyah menolak hadis yang mengatakan
bahwa orang mati disiksa karena tangisan keluarganya. Bahkan kemudian dia
bersumpah nabi tidak pernah mengucapkan hadis tersebut. Alasan penolakannya
adalah dianggap bertentangan dengan al-Qur’an,
</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">لا تزر وازرة وزراخري</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> (Tidaklah seseorang menanggung dosa orang
lain”). (Q.S. Al-An’am(6): 164).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Demikianlah
‘Aisyah menolak dengan tegas periwayatan suatu hadis yang bertentangan dengan
al-Qur’an. Meskipun begitu, hadis tersebut beberapa puluh tahun kemudian masih
saja tercantum dalam kitab-kitab hadis sahih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Contoh kedua</span></b><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> hadis tentang tidak adanya qishas bagi seorang muslim yang
membunuh orang kafir. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">لا يقتل المسلم الكافر</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> (Seorang muslim tidak boleh di bunuh karena
membunuh orang kafir).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Al-Ghazali
menolak hadis tersebut karena bertentangan dengan Zahir ayat quran Quran :</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">"</span><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di
dalamnya bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan
hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada
kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, Maka melepaskan hak itu
(menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut
apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftn17" name="_ftnref17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-language: AR-EG; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[17]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ditambah lagi hadis
tersebut mengabaikan rasa keadilan dan tidak menghargai jiwa kemanusiaan.
Karena antara muslim dan kafir sebenarnya mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
Berangkat dari sini Ghazali mengatakan bahwasanya beliau tidak <i>ngasal </i>mendhaifkan
keshahihan hadis tetapi untuk menetapkan validitas hadis dari segi matan-nya
diperlukan pemahaman yang mendalam tentang isi ayat al-Qur’an baik yang
tersurat maupun tersirat.<span class="MsoFootnoteReference"> <a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftn18" name="_ftnref18" title=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[18]</span></span><!--[endif]--></a></span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Contoh ketiga</span></b><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Hadis tentang larangan perempuan shalat jamaah di masjid<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ghazali
mengkritisnya hadis tersebut dianggap bertentangan dengan amalan Rasulullah
yang membiarkan perempuan mengikuti shalat jamaah di masjid dengan menyediakan
pintu khusus bagi perempuan yang masuk masjid untuk mengikuti shalat jamaah.
Rasul juga pernah memendekkan shalat Subuh dengan membaca surat-surat pendek
ketika mendengar tangis bayi, karena dikhawatirkan sang ibu tidak khusyu’
karena tangisan anaknya. Menurut Ghazali, bahkan nabi tidak memberikan sugesti
agar perempuan lebih baik shalat di rumah. Dengan demikian, hadis yang
menjelaskan tentang larangan perempuan ikut shalat di masjid adalah bathil.
Hadis ini juga tidak dijumpai dalam kitab sahih Bukhari dan Muslim. Beliau
menkonfirmasi hadis tersebut matan hadis lain dan dengan pendekatan sejarah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Contoh keempat</span></b><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> hadis: "Pastilah gagal suatu kaum yang menyerahkan urusan
mereka kepada seorang perempuan." <a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftn19" name="_ftnref19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[19]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Beliau menjelaskan
bahwa ketika negeri Persia sedang berada di ambang kehancuran menghadapi
hantaman bertubi-tubi pasukan Islam, pada waktu itu ia diperintah oleh suatu
sistem monarki yang bobrok dan totaliter. Agama mereka adalah watsaniyah
(penyembah berhala). Keluarga kerajaan tidak mengenal sistem permusyawaratan
dan tidak menghormati pendapat apa pun yang berlawanan dengan pendapat mereka.
Hubungan antar-mereka dan rakyat sangat buruk. Adakalanya seseorang dari mereka
membunuh ayahnya atau saudaranya sendiri demi mencapai idamannya. Dan rakyat
pun terpaksa tunduk patuh dengan segala kehinaan. Dalam pada itu, ketika
pasukan-pasukan Persia telah dipaksa mundur,dan luas wilayahnya makin
menyempit, sebenarnya masih ada kemungkinan untuk menyerahkan kepemimpinan
negara kepada seorang Jenderal yang piawai yang mungkin dapat menghentikan
kekalahan demi kekalahan. Namun, paganisme politik telah menjadikan rakyat dan
negara sebagai harta warisan yang diterimakan kepada seorang perempuan muda
yang tidak tahu apa-apa. Hal itulah yang menandakan bahwa negeri Persia sedang
menuju kehancuran total. Dalam mengomentari keadaan itulah, Nabi saw. mengucapkan hadis tersebut, yang benar-benar
melukiskan keadaan sesungguhnya waktu itu. Dengan demikian Ghazali terlihat
menganalis hadis dengan pendekatan historis dan sosiologis. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Contoh kelima,
</span></b><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">tentang hadis keutamaan menggunakan imamah <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عليكم بالعمائم فإنها سيماء الملائكة ,
وأرخوا لها خلف ظهوركم</span><span dir="LTR" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Hendaknya
kalian mengenakan surban, sebab surban adalah tanda pengenal para malaikat. Dan
biarkanlah ujungnya menjulur di belakang punggung kalian <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Beliau
mengatakan Surban adalah pakaian bangsa Arab, bukan lambang keislaman. Lebih
lanjut beliau menyatakan bahwa memilih jenis model pakaian tidak ada sangkut
pautnya dengan agama, melainkan sangat terkait dengan budaya dan geografis di
mana seseorang hidup. Begitu pula igal (tali pengikat kerudung kepala). Karena
faktanya dunia arab yang iklimnya relative panas mengharuskan penutupan kepala
dan punggung, begitupula hadis yang menganjurkan untuk berpakaian dengan
pakaian putih. Meskipun nabi sering tampak menggunakan pakaian warna putih atau
terkadang berwarna gelap itu karena budaya dan kondisi alam di mana nabi
bertempat tinggal. maka lazimnya mereka menggunakan pakaian berwarna putih,
demikian juga ketika orang tinggal di daerah dingin, akan cenderung memakai
pakaian gelap, hal ini lah yang tampak pada kebiasaan nabi. Terlihat beliau
menganalisa hadis tersebut dengan pendekatan antropologi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kesimpulan <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1. Ghazali
lebih menekankan kajian matn dari pada kajian sanad hadis. Bahkan hadis yang
secara sanad berstatus do’if masih dapat digunakan sebagai dasar fatwa ketika
matn hadis tersebut tidak bertentangan dengan al-Qur'an dan ajaran Islam. Sedangkan
ukuran otentitas matan menurutnya adalah sejalan seiring dengan: Prinsip Qur'an,
substansi matn hadis sahih lainnya, dengan fakta sejarah, prinsip-prinsip umum
ajaran Islam, matn hadis tidak bersifat syaz, hadis tersebut harus bersifat
‘illah qadihah (cacat yang diketahui oleh para ahli hadis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2. Metode pemahaman
hadis yang digunakan Ghazali adalah metode sintesis, yaitu upaya memadukan
antara aspek teologis yang meyakini <i>hujjiyat sunnah</i> dengan
prinsip-prinsip ilmiah yang berasal dari penalaran rasionalitas manusia yang
meliputi antara lain aspek bahasa, geografis, antropologis, sosial, sejarah dan
lain sebagaimya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">3. Dari
pemahaman hadis yang diterapkan Ghazali terlihat jelas dipengaruhi oleh kondisi
sosial-budaya-politik ketika ia melakukan penelitian terhadap hadis. Secara
psikologis, beliau adalah seorang da’i yang selalu menyeru persatuan ummat dan
keluar dari hegemoni barat. Secara keilmuan, beliau sangat dipengaruhi oleh
paham Hanafi yang lebih mengutamakan al-Qur’an daripada sunnah ketika ada
kontroversi di antara keduanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kritikan
terhadap Ghazali<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pemikiran dan
metode Ghazali dalam kritik matan sejatinya bukanlah hal baru, cikal bakal
kritik matan sudah dipraktekan sejak ahli hadis klasik. Hanya saja kritikannya
pada beberapa hadis yang sudah termaktub dalam <i>shahihain</i> memunculkan
polemik di kalangan ulama.</span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="RTL"></span> </span><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dan kita tidak
perlu heran dan kaget karena polemik dan perbedaan adalah keniscayaan dan bagian
dari dinamika intelektual. Agar mendapatkan pemahaman dan informasi yang
berimbang, ada baiknya pemakalah sebutkan beberapa buku yang mengulas dan
mengkritik buku ini</span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="RTL"></span>
</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>. Diantaranya
berikut ini:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">-</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">أزمة الحوار الديني : نقد
كتاب السنة النبوية بين أهل الفقه وأهل الحديث لمؤلفه محمد الغزالي</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>
</span><span dir="RTL"></span><span lang="AR-EG" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="RTL"></span> لجمال سلطان. - جناية محمد الغزالي على الحديث
وأهله لأشرف عبد المقصود. - </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">كشف موقف الغزالي من السنة وأهلها ونقد بعض آرائه</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>
</span><span dir="RTL"></span><span lang="AR-EG" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="RTL"></span> للشيخ</span><span lang="AR-EG" style="font-family: "traditional arabic" , "serif";"> </span><span lang="AR-EG" style="font-family: "traditional arabic" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ربيع بن هادي المدخلي. - المعيار لعلم الغزالي في كتابه
السنة النبوية لللشيخ صالح آل الشيخ. - نظرات ونقدات في العقيدة والفقه والدعوة
والحديث ردا على الشيخ محمد الغزالي للشيخ سليم الهلالي بالاشتراك مع علي الحلبي
الأثري. - طليعة سمط اللآلي في الرد على الشيخ محمد الغزالي للشيخ الحويني.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Uraian makalah
ini kami tutup dengan ungkapan Syeh Qardhawi: <i>Mungkin anda berbeda pandangan
dengan al Ghozali, atau ia beerbeda pendapat dengan anda dalam masalah-masalah
kecil atau besar, sedikit atau banyak masalah. Tapi apabila anda mengenalnya
dengan baik, anda pasti mencintai dan menghormatinya. Karena anda tau
keikhlasan dan ketundukannya pada kebenaran, keistiqomahan orientasi dan
ghirahnya yang murni untuk Islam.”<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Begitulah adab kita terhadap ulama, seyogyanya <i>berhusnuz zhan</i>
terhadap mereka. Berbeda boleh boleh saja dalam tataran pemikiran, hanya saja
menyalahkan dengan ungkapan yang tidak patut sudah semestinya kita hindari.
Semoga Coretan ringkas ini bermanfaat dan bisa menjadi pengantar diskusi bedah
buku kita <i>Wallahu A’lam</i></span><i><span dir="RTL" lang="AR-EG" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></i></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";">Makalah dipresentasikan dalam Kajian
bedah buku Lakpesdam-Bm PCI NU Pakistan tanggal 8/11/2014 di lesehan taman I10<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"> Pegiat PCI-NU Pakistan dan Mahasiswa
S2 IIUI Departemen Tafsir dan Ilmu ilmu Alquran.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";">. Beberapa buku yang menulis biografi
dan pemikiran beliau: -<i>Syeikh Ghazaly Kama Araftuhu </i>karangan Syeikh
Yusuf Qardhawi, A<i>ssyeikh Muhammad Ghazaly Almawqi Alfikri wal Maarik Alfikriyah</i>
karangan Dr Muhammad Imarah. – <i>Hakadza ‘Allamani Muhammad Ghazaly</i> karangan‘Alauddin
alu rasyi.- K<i>ayfa Nataamal ma Alquran fi Mudarasat Maa Syeikh Ghazaly</i> karangan
Umar Ubaid Hasanah. – S<i>yeikh Muhamad Ghazaly : Suwar Min hayati Mujahid Azim
waDdirasah liJjawanib Fikrihi</i> karangan Abdul Halim Uwais. – D<i>af’u Syubhat
an Syeikh Muhamad Ghazali</i> karangan Ahmad Hijazi Assaqa.- M<i>alamih Al fikr
As siyasi li Syeikh Muhammad Ghazali</i> karangan Muhammad Waqi ullah. – <i>Ad
daiyah An najih fi Fikril Ghazali</i> karangan Wasfi Asyur Abu Zaid dan masih
banyak beberapa buku yang membahas khusus pemikiran beliau. Ini adalah
indikator kontribusinya yang signifikan dalam pemikiran Islam sehingga beliau
menajdi objek penelitian.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"> Ulama besar Al Azhar pengarang buku
<i>Manahil Irfan Fi ulum Quran<o:p></o:p></i></span></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"> Salah seorang pakar tafsir dan menjabat sebagai Grand Syeikh Al azhar
tahun 1958 <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"> Seorang pakar Ushul Fiqh dan pernah
menjadi Rektor IIUI Islamabad Pakistan sekitar tahun 2002<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif";">Buku buku karya beliau bisa di
unduh di:
http://islamic-arabic-blog.blogspot.com/2012/01/books-of-imam-sheikh-muhammad-alghazali.html<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"> Muhammad Ghazali , <i>Assunnah
Nabawiyah Baina Ahl Fiqh wa Ahl Hadis</i> (cet. 6 ; Cairo: Dar Syuruq, 1989),
h.6.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif";">Ibid., h.11-16.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif";">Ibid., h.7-9.</span></div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a> <span style="font-family: "book antiqua" , "serif";">Muhaddisin mensyaratkan otentisitas
hadis dari lima unsur: 1.Ittisal sanad (Kesinambungan mata rantai periwayatan)
2.<i>Adalat ruwat </i>para perawi harus menjunjung tinggi agama, dan tidak
melakukan dosa-dosa besar 3. <i>Dhabt Ruwat </i>Akurasi proses periwayatan,
seperti periwayat tidak boleh ceroboh atau diketahui memiliki daya ingat yang
lemah .4. A<i>dam syudzudz</i> Bebas dari syadz, yaitu kontradiksi dengan sumber-sumber
yang lebih dapat dipercaya 5. Bebas dari cacat-cacat penyimpangan (‘illat
qadhihah), yaitu ketidaktepatan dalam melakukan periwayatan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn12">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif";">Muhammad Ghazali</span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua";">,
op. cit., h. </span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";">19.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn13">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif";">Muhammad Nasiruddin Albani</span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua";">,<i>Shahihul
Jami Ashagier</i>, Juz II </span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";">(Cet.
I; Damaskus: Almaktab Al Islami </span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua";">), h. 749.
No 4053</span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn14">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref14" name="_ftn14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"> Surat Al An am: 142 <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn15">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref15" name="_ftn15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[15]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif";">Muhammad Ghazali</span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua";">,
op. cit., h. 20-21</span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";">.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn16">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref16" name="_ftn16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[16]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
Imam Muslim </span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua";">, <i>Shahih Muslim</i>, Juz II </span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">(Cet. I; Bairut:
Dar Ihya’ Turas </span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua";">al</span><span style="font-family: "cambria math" , "serif"; mso-bidi-font-family: "Cambria Math";">‐</span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua";">Arabi</span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">,), h. 638</span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua";">.
</span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">no 927<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn17">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref17" name="_ftn17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[17]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"> Surat Almaidah 45.48,50<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn18">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref18" name="_ftn18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[18]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";"> Muhammad Ghazali</span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua";">,
op. cit., h. 20-21</span><span style="font-family: "book antiqua" , "serif";">.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn19">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/makalah-beda-buku.doc#_ftnref19" name="_ftn19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[19]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif";">Ibid., h.51-57.</span></div>
</div>
</div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-84923169504850611482015-11-17T10:10:00.004-08:002015-11-17T10:12:29.876-08:00SEKILAS TENTANG IBN HAZM AD-DZAHIRI<div style="text-align: center;">
oleh : Muhammad Taufiq</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<u><span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></u></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ibn Hazm mempunyai nama lengkap
Abu Muhammad Ali bin Ahmad bin Sa’id bin Hazm bin Galib bin Shalih bin Khalaf
bin Ma’dan bin Sufyan bin Yazid bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayyah bin Abd
Syams al-Umawi, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibn Hazm al-Dzahiri ini lahir
di Cordova, Spanyol, pada 30 Ramadhan 384 H./7 November 994 M. </span><b><sup><span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">{1}</span></sup></b></div>
<a name='more'></a><span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Jadi pada 1020 tahun yang silam
lahir lah seorang tokoh islam yang fenomenal, yang mempunyai banyak karya nya
untuk kemajuan peradaban islam. </span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #222222; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Ia tumbuh dan besar di kalangan para pembesar dan pejabat.
Ayahnya, Ahmad bin sa’id, adalah seorang menteri pada masa pemerintahan
Khalifah al-Mansur dan putranya, al-Muzaffar. Kendati demikian, kemewahan hidup
yang dijalaninya itu tidak menjadikannya lupa diri dan sombong. Sebaliknya, ia
dikenal sebagai seorang yang baik budi pekertinya, pemaaf dan penuh kasih
sayang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebagai seorang anak pembesar,
Ibn Hazm mendapat pendidikan dan pengajaran yang baik. Pada masa kecilnya, ia
dibimbing dan diasuh oleh guru-guru yang mengajarkan Al-Qur’an, syair, dan
tulisan indah Arab (<i>khatt</i>). Ketika meningkat remaja, ia mulai
mempelajari fikih dan hadits dari gurunya yang bernama Husain bin Ali al-Farisi
dan Ahmad bin Muhammad bin Jasur. Ketika dewasa, ia mempelajari bidang ilmu
lainnya, seperti filsafat, bahasa, teologi, etika, mantik, dan ilmu jiwa disamping
memperdalam lagi ilmu fikih dan hadits.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Penguasaan terhadap berbagai
disiplin ilmu tersebut pada akhirnya menjadikan Ibnu Hazm seorang yang pakar
dalam bidang agama. Kepakarannya ini bukan hanya diakui oleh kaum muslimin,
namun juga diakui oleh kalangan sarjana Barat. Ada sebuah nasehat yang terkenal
dari Ibnu Hazm yang ditujukan kepada para pencari ilmu yaitu, “Jika Anda
menghadiri majelis ilmu, maka janganlah hadir kecuali kehadiranmu itu untuk
menambah ilmu dan memperoleh pahala, dan bukannya kehadiranmu itu dengan merasa
cukup akan ilmu yang ada padamu, mencari-cari kesalahan dari pengajar untuk
menjelekkannya. Karena ini adalah perilaku orang-orang yang tercela, yang mana
orang-orang tersebut tidak akan mendapatkan kesuksesan dalam ilmu selamanya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #222222; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #303030; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Namun, kenikmatan dan kemewahan yang dirasakan
oleh Ibn Hazm bersama keluarganya tidaklah berlangsung lama. Segala cobaan,
fitnah dan kekerasan hidup telah menimpanya, terutama ketika terjadi pergantian
pemerintahan dari satu penguasa ke penguasa lainnya. Ibn Hazm bersama keluarga
merasakan pahit getir kehidupan, terutama pada awal masa mudanya. Hal ini
digambarkan dalam perkataannya:</span><span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br />
<br />
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">“Setelah kepemimpinan Hisyam al-Muayyad, kami
mendapatkan banyak kesukaran dan perlakuan otoriter dari para pemimpin negara.
Kami juga ditahan, diasingkan, dan dililit utang serta diterpa banyak fitnah
sampai wafatnya ayah kami (Ahmad bin Sa’id) yang menjadi menteri, peristiwa ini
terjadi pada hari Sabtu setelah waktu Ashar, dua malam terakhir bulan
Dzulqa‘dah 402 H/Juni 1013 M”.</span></span><b><sup><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #303030; font-family: "times new roman" , serif;">{2}<o:p></o:p></span></sup></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #303030; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Sehingga pada akhirnya, ia pun
meninggalkan Cordova pada awal Muharram 404 H. yang kala itu
sedang diguncang prahara perang saudara dan menetap di
Almeria dan Jativa. <b><sup>{3}<o:p></o:p></sup></b></span></div>
<div class="MsoFooter">
<b><span style="background: white; color: #303030; font-family: "calibri light" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;">_____________________________________________________________<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoFooter">
<b><span style="background: white; color: #303030; font-family: "calibri light" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;">{1} Mahmud Ali Himayah, Ibn Hazm, h. 55 (Terjamah
: Halid Al-Kaf Jakarta lentera 2001)</span></b><b><span style="color: #303030; font-family: "calibri light" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br />
<span style="background: white;">{2} Muhammad
Abu Zahra, hal 25, ibid, hal 33<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoFooter">
<b><span style="background: white; color: #303030; font-family: "calibri light" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;">{3}
Mahmud Ali Himayah,op.cit, hal 58,59<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><u><span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Karir Politik Ibn Hazm
al-Andalusy<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 36pt;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #303030; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Ibn Hazm, dalam karir politiknya, pernah
bekerja sama dengan Abdurrahman al-Murtadha yang menurutnya adalah khalifah
yang sah dalam dinasti Bani Umayyah. Al-Murtadha mengangkatnya menjadi salah
satu menterinya. Namun posisi itu dipegang tidak lama ketika al-Murtadha tewas
dibunuh dan Ibn Hazm diasingkan selama 6 tahun. </span><b><sup><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">{4}<o:p></o:p></span></sup></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 36pt;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #303030; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Setelah kembali dari pengasingannya, Ibn Hazm
memfokuskan dirinya kembali pada dunia intelektual, seperti menulis, diskusi
dan mengajar. Akan tetapi tidak berselang lama Ibn Hazm diminta kembali untuk
menjadi menteri dalam pemerintahan Abdurrahman bin Hisyam bin Abd al-Jabbar
yang terkenal dengan sebutan al-Mustadzhir. Al-Mustadzhir menjadi khalifah saat
berumur 22 tahun, ahli pidato dan seorang penyair handal. Namun pemerintahan
yang dipimpin oleh al-Mustadzhir hanya bertahan 47 hari, karena adanya
pemberontakan dari anak pamannya, yang bernama al-Mustakfi lalu membunuh
al-Mustadzhir pada bulan Dzulqa’dah 414 H. serta Ibn Hazm dipenjara. <b><sup>{5}</sup></b></span><b><span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="background: white; color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Selang beberapa tahun kemudian, Ibn Hazm
memegang jabatan menteri lagi pada masa pemerintahan Hisyam al-Mu’tad Billah
bin Muhammad bin Abdul Malik bin Abdurrahman al-Nashir yang memerintah selama 2
tahun. Pada akhirnya, inilah jabatan terakhir Ibn Hazm dalam dunia politik
serta secara total ia keluar dari dunia perpolitikan pada masa itu.<b><sup>{6}<o:p></o:p></sup></b></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><sup><span style="background: white; color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span></sup></b><span style="background: white; color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sejak keluar dari istana, Ibnu Hazm
tidak menetap di satu tempat tertentu, tetapi berpindah-pindah. Selain mencari
ilmu, motivasinya hidup berpindah-pindah tempat karena ingin mencari ketenangan
dan keamanan hidupnya. Sejak saat itu ia juga mencurahkan perhatiannya kepada
penulisan kitab-kitabnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><u><span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Perjalanan Intelektual Ibn Hazm
al-Andalusy<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Pada mulanya
Ibn Hazm belajar fiqih mazhab Maliki<b> </b>sebagai mazhab yang paling banyak
dianut oleh masyarakat Andalusia kala itu,dan beliau belajar kitab Al-Muwattha’
kepada Mufti Cordova yaitu Ahamad bin Duhun, sampai beliau betul-betul
menguasai fiqih Maliki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dan sembari beliau juga
mempelajari kitab Imam Syafi’i yang mengkritik Imam Malik dalam masalah ushul
dan furu’ yaitu kitab “Ikhtilaf Al-Malik”. Dari pengalaman ini lah beliau mulai
berpindah dari mazhab Imam Maliki ke mazhab Imam Syafi’, pemahaman beliau
terhadap mazhab Syafi’i membuat beliau kagum terhadap prinsip-prinsip yang
dipegang oleh Imam Syafi’i seakan-akan menjadi fanatik kepada sesuatu. Dan
akhirnya beliau pun tidak puas dan berpindah ke mazhab Ad-Dzahiriyah dengan
imamnya “ Abu Daud bin Ali bin Khalaf Al-Asbihani (202-270 H).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">_________________________________<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFooter">
<b><span style="font-family: "calibri light" , "sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">{4} </span></b><span class="apple-converted-space"><b><span style="background: white; color: #303030; font-family: "calibri light" , "sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> </span></b></span><b><span style="background: white; color: #303030; font-family: "calibri light" , "sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Muhammad Abu Zahra, Ibn Hazm, h. 36<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoFooter">
<b><span style="background: white; color: #303030; font-family: "calibri light" , "sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;">{5} Mahmud Ali Himayah, Ibn Hazm, h. 65<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="background: white; color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Perpindahan Ibn Hazm dari satu mazhab fiqh ke
mazhab fiqh lainnya merupakan gambaran jelas atas apa yang selama ini dicarinya
yaitu sebuah kebenaran dalam beragama serta berdasarkan pada jiwa bebas
berpikir dan kritis terhadap ilmu pengetahuan, bukan hanya dalam bentuk
perpindahan yang semata-mata karena talfiq ataupun taklid buta.<b><sup>{7}</sup></b>
Ibn Hazm berkata: “tidak boleh taklid buta kepada para Imam Mazhab, Tabi’in
maupun Sahabat, sedangkan yang wajib diikuti dan ditaati hanyalah Allah swt dan
Rasulullah saw.<b><sup>{8}</sup></b> Ibn Hazm juga berkata: “Saya mengikuti
kebenaran dan berijtihad, saya tidak terikat oleh suatu mazhab apapun”.<b><sup>{9}</sup></b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background: white; color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ibn Hazm belajar banyak dari para Ulama’ yang memiliki
keluasan pengetahuan dalam agama semisal Hadist, Fiqh, Logika dan lainnya.
Adapun diantara guru-gurunya adalah:<b><sup>{10}</sup></b></span><span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br />
<br />
# Dalam Hadis: Ahmad bin Muhammad al-Jaswar (w.401 H), guru pertama Ibn Hazm,
al-Hamdani dan Abu Bakar Muhammad bin Ishaq<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">#
Dalam Fiqh: Ali Abdullah al-Azdy, al-Faqih Abu Muhammad Ibn Dahun al-Maliky dan
Abu al-Khayyar Mas’ud bin Sulaiman bin Maflat al-Zahiry.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">#
Dalam Logika dan Akhlaq: Muhammad bin al-Hasan al-Madzhaji (w.400 H), Abu
al-Qasim Abdurrahman bin Abu Yazid al-Mishri, Abu al-Husain al-Farisi, sahabat
sekaligus guru panutan Ibn Hazm, Abu Muhammad ar-Rahuni dan Abdullah bin Yusuf
bin Nami.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br />
<span style="background: white;">Adapun murid-murid Ibn Hazm yang terkenal
diantaranya adalah: putranya sendiri Abu Rafi’, kemudian Muhammad bin Abu Nasr
al-Humaidi (420-488 H).<b><sup>{11}</sup></b> yang menyebarkan mazhab Zahiri ke
masyriq setelah Ibn Hazm wafat serta al-Qadhi Abu al-Qasim Sa’id bin Ahmad
al-Andalusi (w.463 H) dan masih banyak yang lainnya. Ibn ‘Araby sang sufi juga
termasuk dari penerus generasi Zahiry setelah wafatnya Ibn Hazm.<b><sup>{12}<o:p></o:p></sup></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoFooter">
<b><sup><span style="background: white; color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">_____________________________________________________________________________<o:p></o:p></span></sup></b></div>
<div class="MsoFooter">
<b><span style="background: white; color: #303030; font-family: "calibri light" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;">{7}
Muhammad Abu Zahra, Ibn Hazm, h. 31</span></b><b><span style="color: #303030; font-family: "calibri light" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br />
<span style="background: white;">{8} Ibn
Hazm, Al-Muhalla bi al-Atsar, juz: 1 (Bairut: Dar al-Jiil, 1996) h. 66.<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoFooter">
<b><span style="background: white; color: #303030; font-family: "calibri light" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;">{9}
Muhammad Abu Zahra, Ibn Hazm, h. 32<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoFooter">
<b><span style="background: white; color: #303030; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: Arial;">{10}
Muhammad Abu Zahra, Ibn Hazm, h. 68-74, Mahmud Ali Himayah, Ibn Hazm, h.
59-60</span></b><b><span style="color: #303030; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><br />
<span style="background: white;">{11}
Muhammad Abu Zahra, Ibn Hazm, h. 445</span><br />
<span style="background: white;">{12}
Ibid, h. 446</span></span></b><b><o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" />
</span></b>
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><u><span style="background: white; color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sumber Hukum
Menurut Ibn Hazm Al Andalusy<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white; color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Menurut
beliau dalam menggalli hukum, beliau hanya menggunakan 3 sumber :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="background: white; color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-Qur’an<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="background: white; color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">As-Sunnah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="background: white; color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ijma’<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><u><span style="background: white; color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Karya- Karya Ibn
Hazm Al-Andalusy<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kitab-kitab karangan Ibnu Hazm
seperti yang dikatakan oleh anaknya, Abu Rafi’i al-Fadl, berjumlah 400 buah.
Tetapi karyanya yang paling monumental adalah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kitab <b><i>Al-Ihkam fi
Ushul al-Ahkam</i></b><i> </i>(Ilmu Ushul Fikih; terdiri dari delapan jilid) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">dan kitab </span><a href="http://www.cordova-bookstore.com/azzam/almuhalla.htm" target="_blank" title="almuhalla"><b><i><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Al-Muhalla</span></i></b></a><i><span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span></i><span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">(Ilmu Fikih; terdiri dari tiga
belas jilid). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kedua kitab ini menjadi rujukan
utama para pakar fikih kontemporeri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Karya-karyanya yang lain di
antaranya adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Risalah fi Fada’il Ahl al-Andalus</span></i></b><span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> (Risalah tentang
Keistimewaan Orang Andalus),<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-Isal Ila Fahm al-Khisal
al-Jami’ah li Jumal Syarai’ al-Islam</span></i></b><span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">(Pengantar untuk Memahami
Alternatif yang mencakup Keseluruhan Syariat Islam), <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-Fisal fi al-Milal wa al-Ahwa’
wa an-Nihal</span></i></b><i><span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span></i><span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">(Garis Pemisah antara Agama,
Paham dan Mazhab),<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-Ijma’</span></i></b><span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">(Ijmak), <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Maratib al-’Ulum wa Kaifiyah
Talabuha</span></i></b><span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">(Tingkatan-Tingkatan
Ilmu dan Cara Menuntutnya),<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Izhar Tabdil al-Yahud wa
an-Nashara</span></i></b><span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> (Penjelasan
tentang Perbedaan Yahudi dan Nasrani), dan <b><i>At-Taqrib lihadd
al-Mantiq</i></b><i> </i>(Ilmu Logika).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Selain menulis kitab mengenai
ilmu-ilmu agama, Ibnu Hazm juga menulis kitab sastra. Salah satu karyanya dalam
bidang sastra yang sangat terkenal adalah yang berjudul <b><i>Thauq
al-Hamamah</i></b><i> </i>(Di Bawah Naungan Cinta). Kitab ini menjadi
karya sastra terlaris sepanjang abad pertengahan. Kitab yang berisikan kumpulan
anekdot, observasi, dan puisi tentang cinta ini tidak hanya dibaca oleh
kalangan umat Islam, tetapi juga kaum Nasrani di Eropa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #222222; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Ibnu Hazm wafat di Manta Lisham pada 28 Sya’ban
456 H bertepatan pada tanggal 15 Agus 1064 M. Wafatnya Ibnu Hazm cukup
membuat masyarakat kala itu merasa kehilangan dan terharu. Bahkan, Khalifah
Mansur al-Muwahidi, khalifah ketiga dari Bani Muwahid termenung menatap
kepergian Ibnu Hazm, seraya berucap: “Setiap manusia adalah keluarga Ibnu
Hazm”.</span><span style="color: #222222; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i><span style="color: #303030; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Wassalam.<o:p></o:p></span></i></div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-24757423065422560352015-11-17T10:08:00.004-08:002015-11-17T10:12:16.533-08:00Biografi Imam Abu Hanifah<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 5.0pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 5.0pt; text-align: center;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">By Qosdan Dawami <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 6.0pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 6.0pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "wingdings"; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Latar belakang<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Siapakah yang tak kenal Imam Abu Hanifah?
Apalagi bagi seorang mahasiswa yang kuliah di Pakistan pasti sudah tak asing
lagi dengan nama beliau, madzhab beliau serta ajaran madzhabnya karena Pakistan
merupakan salah satu Negara yang mayoritas penduduknya mengikuti madzhab Imam
Hanafi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Beliau merupakan salah satu dari empat Imam madzhab, beliau juga Ulama yang
pertama kali menyusun kitab fiqh berdasarkan bab-bab yang berurutan rapi
sehingga memudahkan bagi kita untuk mempelajari dan mengamalakannya, berkat
karya beliau yang fenomental inilah banyak menginspirasi ulama terkemuka untuk
menyusun kitab fiqh yang berurutan rapi mulai dari Thaharah, shalat dan
seterusnya, diantaranya yang terinspirasi oleh beliau ialah Imam Syaif’I, Imam
Bukhori, Imam Abu Dawud dan masih banyak lagi<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>,</span></div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Akan tetapi tahukah kita bagaimana
perjalan hidup beliau yang menjadikan beliau menjadi salah satu ulama yang
besar? Bagaimana kepribadian dan filosofi hidup beliau sehingga mampu untuk
selalu dikenang walau nyawa sudah tak dikandung badan? dan yang tak kalah
penting bagaimana meteodologi yang beliau gunakan dalam berijtihad beliau? Maka
dalam kesempatan ini marilah kita mencoba untuk mengupas dan membahas hal-hal
yang berkaitan dengan beliau terutama dalam hal metode beliau berijtihad.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "wingdings"; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Profil Abu Hanifah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Nama beliau yang sebenarnya ialah Nu‟man
bin Tsabit bin Marbuzan. Imam Abu Hanifah dilahirkan di Kufah pada tahun 80
H/699 M. Ayahnya keturunan dari bangsa Persia (Kabul, Afganistan). Kakenya
Marbuzan masuk Islam pada masa kekhalifahan Umar Ibn Khattab, lalu pindah ke
Kufah dan menetap disana<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="tab-stops: 333.15pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Beliau lebih populer dipanggil Abu Hanifah daripada nama aslinya. Ada
banyak riwayat yang menjelaskan tentang asal usul nama tersebut, salah satunya karena
salah seorang putranya ada yang dinamakan Hanifah. Dan menurut riwayat yang
lain, sebab ia mendapat gelar Abu Hanifah, karena ia adalah orang yang rajin
melakukan ibadah kepada Allah dan sungguh-sungguh melakukan kewajibannya dalam
beragama. Karena perkataan <i>Hanif dalam</i> bahasa Arab itu artinya cenderung
atau condong kepada agama yang benar. Dan ada pula yang meriwayatkan bahwa ia
mendapat gelar Abu Hanifah kerana beliau sering dilihat orang membawa
botol daqwat ke mana-mana sahaja beliau pergi sebagai persediaan untuk mencatit
ilmu pengetahuan daripada mana-mana guru yang beliau temui. Kerana dalam lughat
Iraq, Hanifah bererti <i>“Botol Tempat Bekas Dakwat.”<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">[3]</span></b></span><!--[endif]--></span></a></i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Imam
Abu Hanifah, selain terkenal kewira’iannya dalam mengambil keputusan, beliau
juga dikenal sebagai pelopor pertama dalam menyusun kitab fikih secara
kelompok-kelompok dalam pengklarifikasiannya. Diawali dari bab bersuci
(taharah) kemudian disusul shalat dan seterusnya. Hingga pada generasi ulama
berikutnya metode ini diikuti oleh ulama-ulama yang sangat familiar, seperti
Malik bin Anas, Imam Syafi’i, Abu Dawud, Bukhari, Muslim dan ulama lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="tab-stops: 333.15pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Abu Hanifah dikenal sebagai orang yang melakukan shalat Shubuh
dengan wudhu shalat 'Isya selama empat puluh tahun, tidak pernah sekal pun ia
meninggalkan kebiasaan itu. Demikian juga, ia dikenal sebagai orang yang
menghatamkan al-Qur'an di satu tempat di mana ia meninggal sebanyak 7000 kali<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "wingdings"; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Perjalanan hidupnya<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Abu Hanifah kecil tumbuh di Kufah bersama
keluarganya yang Muslim, sholeh, kaya dan keluarga yang terpandang. Beliau</span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> sering mendampingi ayahnya berdagang </span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">sutra d toko</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sutra" title="Sutra"></a><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">.</span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> <span lang="IN">Namun
beliau mencoba untuk keluar dari kebiasaan berdagang keluarganya, Abu Hanifah mencoba
untuk memiliki kebiasaan pergi ke Masjid Kufah. Karena kecerdasannya yang
gemilang, ia mampu menghafal </span></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Al-Quran</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an" title="Al-Qur'an"></a><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> </span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">dalam umur yang masih belia</span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">.</span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Kebiasaan beliau bermulazamah kepada
ulama masih sangat minim karena masih harus mendampingi ayahnya berdagang, dan
puncaknya ketika beliau bertemu Syeikh As-Sya’bi, beliaulah orang yang membuka
cakrawala kelimuan beliau, karena melihat bakat kecerdasan Abu Hanifah lalu
menyarankannya untuk banyak menimba ilmu agama dai para ulama.Nasehat Sya’bi
berkesan di hati Abu Hanifah, kemudian mulailah beliau banyak berguru kepada
para ulama<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Ketika umur beliau menginjak 16 tahun, Ayahnya mengajak untuk menuanaikan
ibadah haji, dan mengunjungi makam Rasulullah </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">صلى الله عليه وسلم</span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span dir="LTR"></span>. Beliau melihat seorang
ulama besar yang sedang mengajarkan hadits di Masjid Nabawi maka beliau
bertanya kepada ayahnya siapkah ulama itu?. Ayahnya menjawab bahwa ulama itu
ialah salah satu sahabat rasul yang bernama Abdullah bin Harits az-Zubaidi ra kemudian
beliau mengikuti halaqoh tersebut dan meriwayatkan sebuah hadits</span><a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">: <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 107%;">من تفقه في دين الله
كفاه الله ما أهمه ورزقه من حيث لايحتسب</span></b><b><span style="font-family: "traditional arabic" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 4.0pt; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">“Barang siapa yang mendalami (tafaqqohu)
Agama Allah, maka Allah akan mencukupkan kebutuhannya serta memberinya rizki
dari arah yang tak disangka-sangka”.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 4.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Beberapa bulan setelah menunaikan ibadah haji, beliau harus
menerima takdir untuk menjadi seorang yatim, ayahnya meninggal ketika Imam Abu
Hanifah sedang memperdalami ilmu kalam. Beberapa saat setelah itu beliau
bertemulah beliau dengan guru beliau Imam Hammad bin Abi Sulaiman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 4.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Kufah tempat Abu Hanifah tumbuh dan berkembang sedikit banyak telah
mempengaruhi pemikiran dan kepribadian beliau. Wilayah ini mewarisi peradaban
sejarah yang besar, di samping itu khalifah Abbasiyah menjadi kota ini sebagai
basis pemerintahan serta hijrahnya para ulama ke wilayah ini menambah kuat dan
strategis gerakan keilmuan. Dan para ulama yang mendominasi wilayah Irak pada
saati itu menganut ahli ra’yi maka sudah tidak mengherankan lagi bahwa
pemikiran Abu Hanifah terpengaruhi oleh pemikiran ahli ra’yi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 4.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Abu Hanifah dikenal dengan kewaraannya, salah satu contoh akan
kewaraannya ia menolak jabatan hakim (<i>qadhi</i>) pada masa pemerintahan bani
Umayyah dan Abbasiyah. Yazid bin Hubairah, gubernur Irak pada pemerintahan bani
Umayyah, menyiksanya karena tetap menolak menjadi hakim. Pada pemerintahan Abu
Ja‟far al-Mansur, khalifah kedua dari Bani Abbas, ia dipanggil untuk pindah ke
Baghdad. Saat itu al-Mansur memaksa dan bahkan bersumpah agar Abu Hanifah
menerima untuk diangkat sebagai hakim, tetapi ia juga bersumpah untuk tidak
menerima jabatan selamanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Salah satu alasan Abu Hanifah menolak
untuk menjadi hakim (qadhi) begitu sadar bahwa masa depan fiqh harus bebas dari
kekangan penguasa. Sebab hanya dengan menghindari ikatan-ikatan kedudukan ia
dapat leluasa mengembangkan kajian-kajian fiqhiyah. Itulah sebabnya Abu Hanifah
memperjuangkan kebebasan berpendapat dengan segala kekuatan yang dimilikinya.
Demikianlah dalam diri Abu Hanifah berkumpul ilmu orang <i>rasionalis </i>yang
paling masyhur dan ilmu seorang yang paling <i>wara‟<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">[6]</span></b></span><!--[endif]--></span></a></i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Mazhab Hanafi adalah sebagai nisbah dari
nama imamnya, Imam Hanafi. Jadi mazhab Hanafi adalah nama dari
kumpulan-kumpulan pendapat yang berasal dari Imam Hanafi dan murid-muridnya
serta pendapat-pendapat yang berasal dari para pengganti mereka sebagai
perincian dan perluasan pemikiran yang telah digariskan oleh mereka yang
kesemuanya adalah hasil dari pada cara dan metode ijtihad ulama-ulama ahli
pemikiran (ahlur ra’yi). Maka mazhab Hanafi disebut juga mazhab ahlur ra’yi. Mazhab
ini adalah mazhab yang tertua diantara mazhab-mazhab Ahlu Sunnah. Mazhab Hanafi
banyak berkembang awalnya di Baghdad dan Kufah, namun kemudian terus meluas
sampai ke daerah-daerah lain, khususnya yang pernah berada di bawah kekuasaan
Abbasiyah, seperti Mesir, Syam, Tunis, Jazair, Tripoli, Yaman, India, Parsi,
Romawi, Cina, Bukhara, Afghan,Pakistan, Turkistan bahkan Brazil. Sampai saat
ini bisa dikatakan Mazhab Hanafi banyak dipakai di Irak, Syam/Syiria, India,
Turkistan, negera-negara Kaukasia, Turki, Albania dan di kawasan Balkan<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "wingdings"; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Guru-Guru beliau<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Jumalah guru beliau dalam rangka
pengembaraan ilmu mencapai 4000 Ulama, diantaranya: 7 guru berasal dari
sahabat, 93 berasal dari tab’in, dan sisanya berasal dari tabi’ tabi’in. banyak
guru beliau ini tidaklah aneh karena beliau dikaruniai umur 70 tahun, beliau
juga berhaji sebanyak 55 kali dan pada waktu musim haji itulah berkumpulnya
para ulama dari berbagai belahan dunia di kota Makkah dan Madinah<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
Akan tetapi guru yang paling lama beliau ialah Syeikh Hammad.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Menurut para ahli sejarah bahwa diantara
para guru Imam Hanafi yang terkenal<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a>:<br />
1) As-Sya’bi : Beliau sangat alim. Di katakan seorang ulama’ lautan ilmu.
Beliau adalah guru Imam Abu Hanifah yang pertama sekali. Nama beliau yang
sepenuhnya ialah Amir bin Syurhabil. Lahir pada tahun 17 hijrah di masa Umar
menjadi khalifah. Beliau menjadi qadhi di khufah selepas Syuraih bin al-Harith
al-Kindi. Beliau belajar kepada generasi sahabat terutama kepada Abdullah bin
Abbas, Abu Hurairah, Sayyidah Aisyah, Abdullah bin Umar dan ramai lagi. Beliau
amat alim dalam ilmu feqah dan seorang penghafal hadith. Beliau berfatwa ketika
ramai lagi para sahabat masih hidup.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Ketika Imam Abu Hanifah berusia 10 tahun,
Asy-Sya’bi telah berumur 73 tahun. Namun kerana usianya yang panjang, Imam Abu
Hanifah sempat berguru kepadanya. Beliau meninggal dunia pada tahun 104 hijrah
ketika 87 tahun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Kealiman beliau diakui oleh ulama’-ulama’
sezaman dengan beliau. Muhammad bin Sirin, seorang ulama’ besar sezaman dengan
beliau dan bekas hamba kepada Anas bin Malik berkata kepada seorang yang
bernama Abu Bakar al-Huzali, “Tetaplah kau bersama Asy-Sya’bi, kerana
sesungguhnya aku melihat beliau memberi fatwa pada ketika sahabat-sahabat
Rasulullah saw masih ramai lagi jumlahnya.”<span style="color: red;"> .<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -.55pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">2) Hammad bin Abi Sulaiman: Di dalam
mencari orang yang akan memberi pelajaran agama kepadanya, Imam Abu Hanifah
telah memilih guru-guru tertentu untuk ditekuninya. Pada mulanya beliau belajar
kepada Imam Asy-Asy’bi, yaitu seorang ulama’ peringkat Tabi’en yang kuat
berpegang kepada aliran ahli hadith, walaupun beliau tinggal di Kuffah yang
penuh dengan ulama’ ahli fikir atau ahli rayi’.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Ketika Imam Abu Hanifah belajar
kepadanya, Imam Asy-Sya’bi melihat pada diri Imam Abu Hanifah tanda-tanda
kecerdikan dan menasihati beliau supaya mempelajari ilmu fiqh secara mendalam.
Nasihat ulama’ besar itu diterima baik oleh Imam Abu Hanifah, lalu dia
membulatkan tekadnya untuk belajar ilmu feqah dengan bersungguh-sungguh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -.55pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Dengan itu, beliau lantas mencari guru
yang sesuai kerana beliau mempunyai prinsip yang tersendiri di dalam belajar
sebagaimana kata beliau, “ Aku berada di dalam majlis ilmu fiqh. Aku menghadiri
majlis ulama’nya dan aku menekuni pada salah seorang daripadanya.” Akhirnya
beliau telah menjumpai seorang guru yang beliau sifatkan mempunyai ciri-ciri
yang istimewa. Guru itu bernama Hammad bin Abi Sulaiman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Hammad adalah guru yang paling beliau
sayangi dan paling lama beliau balajar. Imam Abu Hanifah belajar kepada Imam
Hammad bin Abi Sulaiman selama 18 tahun sejak dari usianya 22 tahun sampailah
40 tahun, iaitu sampai Hammad meninggal dunia. Kerana sangat menyayangi Imam
Hammad, tatkala mendapat seorang anak lelaki beliau menamakannya Hammad.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Kenapa Imam Abu Hanifah begitu meminati
Hammad? Ini adalah kerana beliau melihat kelebihan Hammad yang agak sukar
didapati pada ulama’ lain. Ciri-ciri yang ada pada Hammad adalah seperti yang dinyatakan
sendiri oleh beliau, “Aku dapati Hammad adalah seorang syeikh yang besar, lagi
banyak sabar dan mempunyai hemah yang tinggi.”<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -.55pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">3) <b> </b>Ibrahim bin Yazid
An-Nakha’i: Nama beliau sepenuhnya ialah Ibrahim bin Yazid bin Qais an-Nakha’I
al-Kufi. Beliau belajar kepada Masruq bin Ajda’, seorang tabi’en besar murid
Ummul Mukminin Sayyidah Aisyah, kepada Alqamah bin Qais an-Nakha’I, bapa
saudaranya sendiri, kepada Syuraih bin al-Harith al-Kindi, Qadhi Besar Kufah
sejak zaman Umar sampailah ke zaman Mu’awiyah.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -.55pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> </span></b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Imam Abu Hanifah belajar kepada Ibrahim tidak lama. Ini adalah
kerana ketika Ibrahim an-Nakha’I meninggal dunia, usia Imam Abu Hanifah baru
menjangkau 16 tahun. Beliau dianggap sebesar-besar ulama’ ahli ra’yi di Kufah.
Ulama’-ulama’ kufah mengakui kealiman serta kelebihannya dalam bidang ilmu
pengetahuan khasnya dalam bidang ilmu fiqh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -.55pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> </span></b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Asy-Sya’bi berkata “Sesungguhnya Ibrahim an-Nakha’I tidak meninggal
di belakangnya seorang yang lebih alim daripadanya.” Kemudian beliau ditanya
orang, “Adakah Ibrahim an-Nakha’I mengatasi al-Hassan al-Basri dan Muhammad Ibn
Sirin di dalam ilmu pengetahuan?.” Jawab Asy-Sya’bi, “Bahkan Ibrahim yang
terlebih alim, malah beliau mengatasi semuanya sama ada ulama’-ulama’ yang
berada di Basrah, Kufah, Hijaz dan juga Syam.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -.55pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> </span></b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Beliau terkenal amat tawadhu’ dan wara’, sehingga dikatakan waktu
beliau mengajar, kepalanya tidak memandang ke muka atau ke atas, menunduk ke
lantai. Perkataannya manis dan lemah lembut. Ibrahim an-Nakha’I meninggal dunia
pada tahun 96 hijrah semasa sedang bersembunyi dari kekejaman al-Hajjaj bin
Yusuf ath-Thaqafi, gabenor Iraq di akhir pemerintahan Khalifah al-Walid bin
Abdul Malik bin Marwan kerana mahu menumpah darah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -.55pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">4) Alqamah bin Qais an-Nakha’I: Alqamah
ialah Alqamah bin Qais bin Abdullah bin Malik an-Nakha’I al-Kufi. Beliau adalah
sealim-alim ulama’ kufah dari murid Ibnu Mas’ud. Dikatakan beliau dilahirkan
pada waktu Rasulullah saw masih hidup lagi, tetapi ketika Rasulullah S.A.W
wafat, beliau masih kanak-kanak yang belum mengerti apa-apa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -.55pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Beliau
belajar dan meriwayatkan hadith dari Umar, Uthman, Ali dan Ibnu Mas’ud. Beliau
digelar Alqamah ar-Rawi, yang bererti Alqamah si Perawi Hadith<b>. </b>Ibnu
Mas’ud adalah guru al-Qamah yang paling lama dan yang paling dekat dengannya.
Beliau belajar dengan Ibnu Mas’ud dengan kesungguhan yang luar biasa sehingga
Ibnu Mas’ud mengakui kealimannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -.55pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Kabus
bin Zabyan berkata kepada ayahnya, “Kenapa ayah bertanya masalah kepada Alqamah
dengan meninggalkan para sahabat?” Zabyan menjawab, “Aku sempat melihat
beberapa orang sahabat Rasulullah telah bertanya dan meminta fatwa
daripadanya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -.55pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> </span></b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Imam Az-Zahabi, seorang ulama’ Hadith yang termahsyur berkata,
“Alqamah adalah seorang yang faqih dimana beliau mengamalkan ilmunya, alim,
bijak, warak, pembaca al-Quran yang merdu suaranya dan seorang perawi Hadith
yang sangat tepat memindah Hadith, di mana matan-matan hadith yang di pindahnya
tidak berubah.Beliau di katakan sangat menyerupai gurunya Ibnu Mas’ud terutama
dalam sifat-sifat kelebihan dan keutamaannya. Selain terkemuka sebagai ulama’
besar yang alim lagi faqih dalam bidang ilmu pengetahuan, Alqamah juga
merupakan seorang kepala perang yang berani dan mempunyai pengaruh besar di
Kufah.<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a><b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "wingdings"; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Murid-Murid Imam Abu
Hanifah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Menurut riwayat bahwa Imam Abu Hanafi
mempunyai murid yang luar biasanya banyaknya, namun dari seluruh murid-muridnya
itu ada empat murid yang terpandang dan terkenal sampai sekarang:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 53.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">1)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Imam Abu Yusuf Ya’qub bin Ibrahim Al-Ansori (113
- 182 H). Sebelum berguru kepada Imam Hanafi beliau telah menimba ilmu selama 9
tahun dari Imam Abu Laila di Kufah. Selanjutnya beliau berguru kepada Imam
Hanafi sehingga jadilah seorang yang faqih, ulama, dan hafiz (ahli hadits).
Beliau pula yang menghimpun catatan- catatan dan pelajaran dari Imam Hanafi
serta menyebarkan di berbagai tempat. Beliau sempat menjabat <i>qadhi </i>atau
hakim dalam beberapa masa kekhalifahan Abbasiyah. Beliau menulis banyak kitab
tentang masalah-masalah ibadah, jual beli, <i>hudud </i>(hukum pidana) dan
lainnya. Kitabnya yang paling terkenal adalah <i>“al-Kharaj” </i>yang ditulis
atas permintaan khalifah ar-Rasyid. Kitab ini dianggap sebagai referensi utama
Ekonomi Islam. Kitabnya yang lain adalah <i>“al-Atsar” </i>dan <i>“al-Raad ala
Sairi al-Auza‟i fi ma Mahala fihi Abu Hanifah” </i>dan lainnya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 53.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">2)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Imam Abu Abdillah Muhammad bin Hasan bin Farqad
Asy-Syaibani (132-189 H). mulai usia dini beliau gemar menuntut berbagai macam
ilmu agama, kemudian bebrapa ulama Irak merekomendasikan beliau untuk belajar
kepada Imam Hanafi, ketika beliau berumur 20 tahun Imam Hanafi wafat, kemudian
beliau melanjutkan pengembaraan ilmunya kepada Imam Abu Yusuf yang merupakan
murid Imam Hanafi yang paling terkenal. Akhirnya beliau menjadi ulama yang
besar dan beliau termasuk ulama ahli ra’yi. Beliau juga ahli dalam pemecahan
istilah dan ilmu berhitung. Ia konsisten dengan pekerjaan menulis dan
menghasilkan banyak kitab, diantaranya, <i>al-Mabsuth, az-Ziyadat, al-Jami‟
al-Kabir, al-Jami‟ as-Shagir, as-Sair al-Kabir, as-Sair as-Shagir, ar-Rad ala
ahli al-Madinah </i>dan lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 53.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">3)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Imam Zafar bin Hudzail bin Qais (110 – 158 H).
pada mulanya pada mulanya beliau rajin mempelajari ilmu hadist, kemudian
berbalik pendirian amat suka mempelajari ilmu akal atau ra’yi kepada Imam Abu
Hanifah, sesudah Imam wafat beliau menimba ilmu kembali kepada Imam Abu Yusuf
dan Imam Muammad bin Hasan. Beliau terkenal sebagai mantan murid Imam Hanafi yang
ahli qiyas, tergolong sebagai orang yang terbaik pendapat-pendapatnya dan
pandai mengupas soal-soal agama. Zufar pernah menjabat hakim di Bashrah. Pada
mulanya, banyak ulama yang benci dan berburuk sangka kepada Abu Hanifah. Zufar
lalu menerangkan dan menjelaskan kepada mereka secara menakjubkan sehingga
mereka simpati kepadanya. Ia melakukan hal ini secara kontinyu. Akhirnya banyak
orang-orang yang dulu benci menjadi suka kepada Abu Hanifah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 53.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">4)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal;"> </span></span></i><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Imam Hasan bin Ziyad Al-Lu’lui al-Kuti (wafat
tahun 204 H). Beliau merupakan salah satu murid Imam Hanafi yang terkenal dalam
meriwayatkan hadits. Setelah wafatnya
Imam, beliau menimba ilmu kepada Imam Abu Yusuf dan Imam Muhammad bin Hasan. .
Ia menjabat <i>qadhi </i>di Kufah pada tahun 194 H dan menulis beberapa kitab
antara lain, <i>Aadab al-Qadhi, al-Khishal, Ma‟ani al-Iman, an-Nafaqat,
al-Kharraj, al-Faraidh, al-Washaya, al-Mujarraddan al-Amali.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "wingdings"; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Metode berijtihad
beliau<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Imam Abu Hanifah berguru kepada
ulama-ulama Irak yang beraliran rasionalis (Ahlu Ra’yi), mula-mula beliau
belajar ilmu agama, kemudian ilmu kalam.akan tetapi di fokuskan kepada masalh
fiqh saja tanpa mengecilkan fadhilah ilmu yang lain<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Secara garis beliau metode ijtihad yang
beliau gunakan, disebutkan dalam kitab Al-Intiqo’ bahwa beliau berkata: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">اخذ بكتاب الله تعالى، فإن لم أجد فبسنة رسول الله صلى الله عليه وسلم،
فإن لم أجد في كتاب الله ولا في سنة رسول الله صلى الله عليه و سلم أخذت بقول الصحابة،
اخذ من شئت منهم وأدع قول من شئت منهم، ولا أخرج عن قولهم إلى قول غيرهم، فإذا
انتهى الأمر-أو جاء-إلى إبراهيم والشعبي و ابن سيريم و الحسن و عطاء و سعيد بن
المسيب-وعدد رجالا-فقوم اجتهدوا. فأجتهد كما اجتهدوا<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span dir="LTR"></span>“Saya mengambil dari Kitabullah jika ada, jika
tidak saya temukan maka dari Sunnah dan Atsar Rasulullah SAW yang shahih dan
saya yakini kebenarannya, jika tidak saya temukan di dalam Kitabullah dan
Sunnah Rasulullah </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">صلى الله عليه وسلم</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span dir="LTR"></span>, saya mencari perkataan
sahabat, saya ambil yang saya butuhkan dan saya tinggalkan yang tidak saya
butuhkan, kemudian saya tidak akan mencari yang di luar perkataan mereka, jika
permasalahan berujung pada Ibrahim, Sya’bi, Al-Hasan, Ibnu Sirrin dan Sa’id bin
Musayyib(karena beliau menganggap mereka adalah mujtahid) maka saya akan
berijtihad sebagaimana mereka berijtihad”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Jika kita rincikan metode yang dipakai
Imam Hanafi ada sekitar 7 Ushul Istinbath (dasar-dasar hukum) , yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 53.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">1)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Al-Qur’an: Imam Hanafi memandang Al-Qur’an
sebagai sumber pertama pengmabilan hokum sebgaimana imam-imam lainnya. Hanya
saja beliau berbeda dengan sebagian mereka dalam menjelaskan maksud(dilalah)
Al-Qur’an, seperti dalam masalah mafhum mukhalafah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 53.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">2)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Al-Hadits: Imam Hanafi juga memandang Al-Hadits
sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an sebagaimana imam-imam yang lain.
Yang berbeda adalah beliau menetapkan syarat-syarat khusus dalam
penerimaan sebuah hadits yang
memperlihatkan bahwa Abu Hanifah bukan saja menilai sebuah hadits dari sisi
sanar(perawi), akan tetapi juga meneliti dari sis matan(isi) hadits dengan
membandingkan hadits-hadits lain dan kaidah-kaidah umum yang telah baku dan
disepakati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 53.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">3)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Ijma’ : Imam Hanafi mengambil ijma’ secara
mutlak tanpa memilah-milah namun setelah meneliti kebenaran terjadinya ijma’
tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 53.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">4)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Perkataan Sahabat Rasulullah <span dir="RTL" lang="AR-SA">صلى الله عليه وسلم</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>:
metode beliau adalah jika terdapat banyak perkataan sahabat, maka beliau
mengambil sesuai dengan ijtihadnya tanpa harus keluar dari perkataan sahabat
yang ada itu, dan jika ada beberapa pendapat dari kalangan tabi’in beliau lebih
cenderung berijtihad sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 53.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">5)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Qiyas (analogi): Imam Hanafi menggunakannya
jika mendapatkan permasalahn yang tidak ada nash yang menunjukkan pemecahan
permasalahan secara langsung atau tidak langsung. Disinilah Nampak kelebihan
Imam Hanafi dalam mencari sebab (ilat) hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 53.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">6)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Istihsan: keluar atau menyimpang dari keharusan
logika menuju hukum lain yang menyalahinya dikarenakan tidak tepatnya qiyas
atau qiyas tersebut berlawanan dengan nash. Dibandingkan dengan imam-imam yang
lain. Imam Hanafi adalah orang yang paling sering menggunakan istihsan dalam
menetapkan hukum. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 53.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">7)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">‘Urf: adat kebiasaan orang muslim pada suatu
masalah tertentu yang tidak ada nashnya dalam Al-Qur’an, Sunnah dan belum ada prakteknya
pada masa sahabat. Dalam masalh ini hanafi juga termasuk orang yang banyak
memakai ‘urf dalam masalah-masalah furu’(cabang).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Contoh Pemikiran-pemikiran Abu Hanifah
dalam bidang fiqh, diantaranya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Pertama</span></i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">, mempermudah dalam
hal urusan ibadah dan muamalah. Misalnya, Abu Hanifah berpendapat bahwa jika
badan atau pakaian terkena najis, maka boleh dibasuh dengan barang cair yang
suci, seperti air bunga mawar, cuka, dan tidak terbatas pada air saja. Dalam
hal zakat, Abu Hanifah membolehkan zakat dengan nilai (uang) sesuai dengan
banyaknya kadar zakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Kedua</span></i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">, berpihak pada yang
fakir dan lemah. Contohnya, Abu Hanifah mewajibkan zakat pada perhiasan emas
dan perak, sehingga zakat itu dikumpulkan untuk kemaslahatan orang-orang fakir.
Abu Hanifah berpendapat, orang yang punya utang tidak wajib membayar zakat jika
utangnya itu lebih banyak dari uangnya. Ini menunjukkan belas kasihnya kepada
orang yang punya utang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Ketiga</span></i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">, pembenaran atas
tindakan manusia sesuai dengan kadar kemampuannya. Abu Hanifah berusaha
menjadikan amal manusia itu benar dan diterima selagi memenuhi
syarat-syaratnya. Contohnya ia berpendapat bahwa Islamnya anak kecil yang
berakal tapi belum <i>baligh </i>dianggap sebagai Islam yang benar seperti
halnya orang dewasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Keempat</span></i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">, Bahwa perempuan
boleh menjadi hakim di pengadilan yang tugasnya khusus menangani perkara
perdata, bukan perkara pidana. Alasannya, karena perempuan tidak boleh menjadi
saksi pidana, ia hanya dibenarkan menjadi saksi perkara perdata. Karena itu
menurutnya, perempuan hanya boleh jadi hakim yang menangani perkara perdata.
Dengan demikian, metode ijtihad yang digunakannya adalah <i>qiyas </i>dengan
menjadikan kesaksian sebagai <i>al-ashl </i>dan menjadikan hakim perempuan
sebagai <i>al-Far‟i</i>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Kaidah-kaidah brilian dan selaras inilah
yang membuat Abu Hanifah layak mendapatkan gelar “Imam <i>Ahlu ar-Ra‟yi</i>”.
Ini tidak berlebihan, karena beliau telah berjuang dan berusaha keras
menggunakan <i>qiyas </i>pada hukum-hukum yang tidak ada dasarnya dalam <i>nash</i>.
Selain itu, Abu Hanifah juga menguasai ilmu ber-<i>istimbath </i>(menggali
hukum) dari hadits, sehingga dapat mengambil intisari yang bermanfaat bagi
umat, dan tidak bertentangan dengan <i>nashnya</i>..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Diantara poin penting yang menjadikan mahzab ini banyak menyebar
adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Banyaknya murid Imam Hanafi dan perhatian
mereka dalam menyebarkan dan menjelaskan pendapat-pendapat Imam mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Mazhab Hanafi dijadikan sebagai mazhab resmi
negara semasa kekuasaan Abbasiyah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Pengangkatan Imam Abu Yusuf sebagai Qadhi
al-Qudhah (hakim tertinggi) yang memiliki kekuatan dalam memilih qudhahi
(hakim-hakim) di daerah-daerah, dan para hakim tersebut selalu memakai pendapat
Imam Abu Yusuf dalam memutuskan perkara-perkara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Perhatian besar ulama-ulama Mazhab ini dalam
percepatan pertumbuhan Mazhab Hanafi dengan mencurahkan kemampuan mereka dalam
mencari ilat hukum dan sekaligus mempraktekkannya dalam banyak masalah-masalah
baru yang timbul. Hal ini menjadi Mazhab ini selalu memiliki solusi-solusi
dalam setiap permasalahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "wingdings"; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Karya-Karya Imam Abu
Hanifah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Pada era Imam Hanafi budaya membukukan
kitab atau mencetaknya masih terlalu minim beliau juga tidak mempunyai banyak
waktu untuk membukukan karya-karyanya karena disibukkan dengan mengajar setiap selepas
shalat subuh sampai shalat dhuha dan ba’da ashar sampai malam, sehingga perlu
kita catat bahwa kitab-kitab yang beliau tulis tidak begitu banyak<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
Muhammad Abu Zahrah menjelaskan bahwa Abu Hanifah tidak menulis kitab secara
langsung kecuali beberapa “<i>risalah</i>”, diantaranya: beliau menulis tentang
ilmu fiqh <i> </i>yang dinamakan <i>al-Fiqh
al-Akbar, Fiqh Ausat dan kitab al-Alim wa al-Muta‟alim, </i>kemudian beliau
juga menulis kitab ar-risalah yang di tujukan kepada Maqatil bin
sulaiman(shahibut tafsir) serta menulis ar-risalah<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>(<span dir="RTL" lang="AR-SA">الوصايا</span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span> <span dir="RTL"></span><span dir="RTL"><span dir="RTL"></span>(</span></span>yang
ditujukan kepada Utsman al-Bati (faqihul Basrah)<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></a>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Diceritakan bahwa Imam Abu Yusuf
merupakan orang yang pertama menulis beberapa buku berdasarkan mazhab Hanafi
dan menyebarkannya ke berbagai daerah untuk dipelajari. Demikian pula halnya
dengan Muhammad ibn al-Hasan asy-Syaibani banyak menimba ilmu dari Abu Hanifah
dan menyebarkan pemikiran-pemikiran beliau melalui karya-karyanya. Dari
sejumlah sumber, menyebutkan bahwa Abu Hanifah sendiri tidak meninggalkan karya
atau buku yang ditulisnya langsung, kecuali apa yang dinukil oleh para murid
beliau.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Abu Zahrah, menceritakan bahwa penulisan
di bidang <i>ushul fiqh </i>untuk pertama kali disusun oleh murid Imam Abu
Hanifah. Hal senada juga disebutkan oleh pengikut dan para muridnya. Diantara
murid Abu Hanifah yang paling terkenal dan merupakan orang yang pertama menulis
buku <i>ushul fiqh </i>berdasarkan pandangan Abu Hanifah adalah Imam Abu Yusuf
(w. 182 H). Dan karya Abu Yusuf ini pada akhirnya menjadi pegangan mazhab
Hanafi, dalam <i>ushul fiqh</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Menurut penuturan Imam Nadim sebagaimana
dikutip oleh Tengku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, bahwa Abu Yusuf dan Zafar
adalah dua orang murid yang sangat berjasa dalam merumuskan dan mengembangkan
pemikiran Abu Hanifah dan mazhab <i>ushul </i>Hanafi. Abu Yusuf sendiri banyak
menghasilkan karya-karya yang didasarkan kepada mazhab Hanafi, seperti kitab <i>az-Zakah,
as-Shiyam, al-Faraidh, al-Hudud, al-Kharaj dan al-Jami</i>‟. Dan diantara karya
Abu Yusuf yang terkenal adalah kitab <i>al-Kharaj</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Selain Abu Yusuf dan Zufar, Muhammad ibn
Hasan asy-Syaibani juga salah seorang murid Abu Hanifah yang terkenal dan
berjasa dalam mengembangkan mazhab Hanafi. Ibn Hasan mengikuti cara-cara <i>istimbath
</i>yang telah dirintis oleh Abu Yusuf berdasarkan pemikiran Abu Hanifah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Dalam usaha itu mengkodifikasikan madzhab
hanafi, ulama Hanafiyah membagi hasil pengkodifikasian itu dibagi kepada 3
tingkatan, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -10.9pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">1)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Tingkat pertama dinamakan <i>Masailul
–Ushul</i> (masalah-masalah pokok)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Merupakan suatu kumpulan kitab yang
bernama <i>Zhaahirur</i> <i>riwayat</i> yaitu pendapat-pendapat
Abu Hanifah yang terdapat dalam kumpulan kitab itu mempunyai riwayat yang
diyakini kebenarannya karena diriwiyatkan oleh murid-murid dan sahabat-sahabat
beliau yang terdekat dan kepercayaannya. Kitab <i>zhahirur riwayat</i> dihimpun
oleh Imam Muhammad bin Hasan terdiri atas 6 kitab yaitu: Kitab <i>Al
Mabsuth</i>, Kitab <i>Al-Jaami’ush shaghir</i>,</span><span style="background: white; color: #333333; font-size: 10.5pt; letter-spacing: .75pt; line-height: 107%;"> </span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Kitab <i>Al Jaami’ul Kabir,</i></span><span style="background: white; color: #333333; font-size: 10.5pt; letter-spacing: .75pt; line-height: 107%;"> </span><i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Kitab As-Sairu Al-shaghir, Ktab As-Sairul
Kabiir,</span></i><span style="background: white; color: #333333; font-size: 10.5pt; letter-spacing: .75pt; line-height: 107%;"> </span><i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Kitab Az-Ziyaadat.</span></i>
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Keenam buku tersebut dikumpulkan dalam Mukhtashar al-Kafi yang
disusun oleh Abu Fadhal Al-Muruzi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -10.9pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">2)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Tingkat kedua ialah kitab Masaa-ilun Nawadhir
(persoalan langka)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Merupakan persoalan yang diriwiyatkan
dari pasa pemuka mazhab di atas, tetapi tidak diriwayatkan dalam buku-buku yang
sudah disebut tadi, diriwayatkan dalam buku-buku lain yang ditulis oleh
Muhammad, seperti Al-Kisaniyat, Al-Haruniyyat, Al-Jurjaniyyat, Al-Riqqiyyat,
Al-Makharij Fil Al-Hayil dan Ziyadat Al Ziyadat yang diriwayatkan oleh Ibnu
Rustam. Buku-buku tersebut termasuk buku mengenai fiqih yang diimlakan
(didiktekan) oleh Muhammad. Riwayat seperti itu juga disebut ghair zhahir
al-riwayah karena pendapat-pendapat itu tidak diriwayatkan dari Muhammad dengan
riwayat-riwayat yang zhahir (tegas) kuat, dan shahih seperti buku-buku pada
kelompok pertama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -10.9pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">3)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Tingkat yang ketiga dinamakan Al-Fataawa
Al-Waaqi’aat (kejadian dan fatwa)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Merupakan kumpulan pendapat sahabat-sahabat dan murid-murid Imam
Abu Hanifah. Buku pertama mengenai al-Fatawa ialah Al-Nawazil ditulis oleh
Faqih Abu Laits Al-Samarqandi. Setelah itu sekelompok syaikh menulis buku yang
lain seperti Majmu’ al-Nawazil wa al-Waqiat yang ditulis oleh Al-Nathifi dan
Al-Waqiat yang ditulis oleh Shadr A-Syahid Ibnu Mas’ud<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftn15" name="_ftnref15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">[15]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "wingdings"; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Ketokohan Imam Abu
Hanifah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Menurut riwayat yang telah banyak
diriwayatkan oleh sebagian ulama ahli hadits bahwa sesungguhnya Nabi </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">صلى الله عليه وسلم</span><a href="https://www.blogger.com/null" name="_GoBack"></a><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span dir="LTR"></span> pernah bersabda; “
Jika sekiranya ilmu pengetahuan itu tergantung di bintang <i>tsuraya </i>niscaya
akan dicapai oleh beberapa orang dari keturunan bagsa Persia”. Berhubung dengan
adanya hadits ini, diantara para ulama ada yang memberi keterangan bahwa hadits
ini mengandung <i>basyirah </i>(berita gembira) dari Nabi <span dir="RTL" lang="AR-SA">صلى الله عليه وسلم</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>.
Yang dimaksud dengan kata-kata “beberapa orang dari keturunan bangsa Persia”
itu antara lain ialah yang mulia Imam Abu Hanifah. Karena beliau itu adalah
seorang dari keturunan bangsa Persia dan beliaupun di kala hayatnya tidak ada
seorangpun yang dapat membandingi tentang ilmu pengetahuannya, kecerdasan
fikirannya, keluhuran budinya dan keteguhan jiwanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Sepanjang riwayat, bahwa mazhab Hanafi
dikembangkan oleh sahabat yang sekaligus murid beliau, diantaranya Imam Abu
Yusuf dan Imam Zufar. Pada masa pemerintahan khalifah Harun ar-Rasyid menjabat
kepala negara bagi dunia Islam, beliau menyerahkan urusan kehakiman kepada Imam
Abu Yusuf. Maka segenap urusan kehakiman dalam kerajaan ar-Rasyid ada di tangan
kekuasaannya. Urusan resmi di tiap-tiap kota pada masa itu, seperti Iraq,
Khurasan, Syam, Mesir bahkan sampai ke Tapal batas Afrika beliau serahkan
kepada orang yang dipercayainya. Beliau tidak menyerahkan jabatan itu,
melainkan kepada orang yang menjadi sahabatnya dan yang sependirian dengan
mazhabnya (mazhab Hanafi).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Dengan terpilihnya Imam Abu Yusuf menjadi
<i>qadli</i>, maka segenap <i>qadli </i>dan hakim di segenap daerah dan kota di
kala itu pada umumnya yang terdiri dari para ulama‟ yang bermazhab Hanafi
menjadi gemar mempelajari kitab-kitab yang beraliran Hanafi, karena ingin
mendapat kedudukan atau pangkat. Demikianlah permulaan tersiarnya aliran mazhab
Imam Abu Hanifah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Selanjutnya mazhab Imam Hanafi baru
dikenal orang Mesir sesudah tahun 164 H. Karena di kala itu telah diangkat oleh
kepala negara al-Mahdi seorang <i>qadli </i>yang bermazhab Hanafi yang
mula-mula menyiarkan mazhab Hanafi di Mesir. Terutama selama pemerintahan Islam
ada di tangan para kepala negara dari keturunan Abbasiyah, makin berkembanglah
mazhab ini di Mesir sampai tahun 358 M.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Tatkala Mesir berada di tangan kekuasaan
para raja keturunan Fatimiyyah. Dibawa pula ke sana aliran mazhab mereka yaitu
mazhab Syi‟ah al-Ismailiyyah. Tidak saja mazhab ini tersiar di sana karenanya,
tetapi kedudukan <i>qadli </i>dipengaruhi juga oleh mazhab itu. Bahkan mazhab
Syi‟ah pernah menjadi mazhab pemerintahan dengan resmi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Setelah pemerintahan Mesir jatuh ke
tangan al-Ayyubi, mereka menindas dan mengikis habis mazhab itu. Kemudian
kerajaan al-Ayyubi mendirikan sekolah-sekolah untuk mencetak ulama‟ di masa
mendatang yang mengikuti mazhab Syafi‟i dan Maliki. Sultan Salahuddin al-Ayyubi
juga mendirikan sekolah untuk memberikan pengajaran mazhab Hanafi. Sejak saat
itu mazhab Hanafi mendapat kekuatan kembali untuk berkembang di tengah-tengah
Mesir. Pada tahun 641 H Sultan Saleh Najmuddin mendirikan madrasah yang
dinamakan madrasah as-Shalihiyyah. Dalam madrasah ini diberikan
pengajaran-pengajaran mazhab empat yang masyhur, yaitu mazhab Hanafi, Maliki,
Syafi‟i dan Hambali sebagai tindakan pembalasan untuk membasmi aliran-aliran
mazhab yang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Pada umumnya penduduk di Afrika (Algeria,
Tunisia dan Tripoli) adalah pengikut mazhab Hanafi yang dibawa oleh Ibnu Farukh
Abu Muhammad al-Farisi. Kemudian ia menyerahkan urusan kehakiman kepada Assad
bin Farrat bin Sinan yang dapat mengembangkan aliran mazhab Hanafi di sana.
Demikian sehingga datang kesana al- Mu‟iz bin Badis dengan membawa aliran
mazhab Maliki lalu dapat menarik sebagian besar penduduknya untuk memeluk
mazhab Maliki. Namun masih ada sebagian kecil dari mereka yang masih tetap
menganut mazhab Hanafi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Keluarga raja di Tunisia adalah pengikut
mazhab Hanafi. Urusan kehakiman di sana diserahkan kepada dua <i>qadli </i>yang
beraliran Hanafi dan Maliki. Demikian pula mufti besar di sana juga ada dua,
yaitu yang bermazhab Hanafi dan yang bermazhab Maliki. Tetapi yang bertanggung
jawab keseluruhannya ialah yang bermazhab Hanafi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Sepanjang riwayat setelah Mesir jatuh ke
tangan kekuasaan bangsa Turki, maka kedudukan <i>qadli </i>dan urusan kehakiman
diserahkan kepada ulama yang bermazhab Hanafi. Karena mazhab Hanafi menjadi
mazhab resmi bagi pihak kerajaan Usmaniyyah dan bagi segenap pembesar negara.
Dengan demikian bahwa sebagian besar pendudu Mesir terpengaruh oleh mazhab
Hanafi dengan tujuan agar mudah mendapatkan kedudukan qadli atau hakim.
Sekalipun demikian nama mazhab Hanafi tidaklah begitu tersiar ke dusun-dusun
dan ke hulu-hulu Mesir tetapi terbatas di dalam kota saja. Kebanyakan penduduk
Dusun dan Hulu daerah Mesir tetap bermazhab Syafi‟i.<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftn16" name="_ftnref16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">[16]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Selanjutnya mazhab Hanafi tersiar dan
berkembang di negeri-negeri Syam, Iraq, India, Afganistan, Kaukasus, Turki dan
Balkan negeri-negeri yang lain . Demikianlah diantara riwayat tersiarnya mazhab
Imam Hanafi di dunia ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "wingdings"; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Wafatnya Imam Abu
Hanifah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Di akhir-akhir hidup beliau beliau harus mendapatkan ujian yang
berat yaitu hukuman dari khalifah Abbasyiah akibat penolakannya untuk menjabat
sebagai hakim pada saat itu, beliau harus masuk penjara, mendapatkan beberapa
cambukan serta harus menjalani tahanan rumah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Selang beberapa hari setelah mendapatkan
tahanan rumah, ia terkena penyakit, semakin lama semakin parah. Akhirnya ia
wafat pada tahun 150 H diusianya yang ke-70 . Berita kematiannya segera
menyebar. Salah seorang ulama Kufah berkata, "Cahaya keilmuan telah
dimatikan dari kota Kufah, sungguh mereka tidak pernah melihat ulama sekaiber
dia selamanya." Yang lain berkata, "Kini mufti dan fakih Irak telah
tiada."<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftn17" name="_ftnref17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">[17]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Jasadnya dikeluarkan dipanggul di atas
punggung kelima muridnya, hingga sampai tempat pemandian, ia dimandikan oleh
Al-Hasan bin Imarah, sementara Al-Harawi yang menyiramkan air ke tubuhnya. Ia
disalatkan lebih dari 50.000 orang. Dalam enam kali putaran yang ditutup dengan
salat oleh anaknya, Hammad. Ia tak dapat dikuburkan kecuali setelah salat Ashar
karena sesak, dan banyak tangisan. Ia berwasiat agar jasadnya dikuburkan di
Kuburan Al-Khairazan, karena merupakan tanah kubur yang baik dan bukan tanah
curian<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftn18" name="_ftnref18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">[18]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "wingdings"; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Kesimpulan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Nama lengkap Imam Abu Hanifah adalah
al-Nu’man ibn Tsabit Marbuzan al-Farisi, dilahirkan di Kufah pada 80 Hijriah.
Beliau salah satu dari keempat tokoh Madzahibul al-Arba’ah termasyhur dan
berkembang di dunia islam. Masa kecil Abu Hanifah berbeda dengan ketiga Imam
fikih lainnya yaitu Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad. Pasalnya
ketiganya memulai menimba ilmu sejak usia dini, sedangkan Abu Hanifah tidak
demikian. Ketika kecil beliau berprofesi sebagai pedagang dan sering berlalu
lalang, pulang pergi kepasar untuk membiayai kehidupan keluarga.<span dir="RTL" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Pemikiran beliaupun mulai tergugah dan
terbentuk dalam satu paradigma yang kuat, ketika beliau menaruh perhatian besar
pada ilmu pengetahuan dan berbagai pendapat peninggalan para sahabat Irak.
Hingga menjadikan beliau berani berdialog dan berdebat dengan penganut agama
dan aliran yang berbeda. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Imam Abu Hanifah meninggal dunia pada bulan Rajab tahun 150H/767M ketika
berusia 70 tahun.<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "wingdings"; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 34.9pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Sulaiman, Wahbay Ghowahbi. 1995. <i>Abu
Hanifah An-Nu’man.</i> Beirut: Darul Qolam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 34.9pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Nurkholis, Mujiyono. 1994. <i>Kehidupan,
pemikiran, dan perjuangan 5 Imam Madzhab Terkemuka</i>; terjemah A’immatul Fiqh
At-Tis’ah .Bandung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 34.9pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Abdul, Ibnu Barri, Al Intifa’<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 34.9pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">http://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Hanifah <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 34.9pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">https://www.academia.edu/6241268/Abu_hanifah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: 34.9pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">http://ibadurrahman99.wordpress.com/2013/05/07/manaqib-imam-abu-hanifah<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Wahbay Sulaiman Ghowahbi, <i>Abu Hanifah An-Nu’man,</i> Beirut: Darul Qolam,
1995, Cet IV. Hal 107</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a> Ibid
hal 47 </div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a> http://ibadurrahman99.wordpress.com/2013/05/07/manaqib-imam-abu-hanifah</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Ibid, hal 49.</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Ibid hal 101<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a> https://www.academia.edu/6241268/Abu_hanifah</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Ibid hal 243</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Ibid hal 56.</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a> http://ibadurrahman99.wordpress.com/2013/05/07/manaqib-imam-abu-hanifah</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a> http://ibadurrahman99.wordpress.com/2013/05/07/manaqib-imam-abu-hanifah</div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a> Mujiyono
Nurkholis, kehidupan, pemikiran, dan perjuangan 5 Imam Madzhab
Terkemuka;terjemah A’immatul Fiqh At-Tis’ah(Bandung,1994), hal.46</div>
</div>
<div id="ftn12">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a> Ibnu
Abdul Barri, Al Intifa’, hal 82</div>
</div>
<div id="ftn13">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></a> Ibid,
hal 290<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn14">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftnref14" name="_ftn14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Ibid, hal <span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span dir="RTL"></span>300</span></div>
</div>
<div id="ftn15">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftnref15" name="_ftn15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[15]</span></span><!--[endif]--></span></a> Wahbah
Zahayly, Al Fiqh Al Islami Wa’adillatuh, (Terj) Agus Efendi, Bahrudin Fanani,
Zakat Kajian Berbagai Mazhab, Bandung : Remaja Rosdakarya,1995, cet. Pertama,
hal 53</div>
</div>
<div id="ftn16">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftnref16" name="_ftn16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[16]</span></span><!--[endif]--></span></a> https://www.academia.edu/6241268/Abu_hanifah</div>
</div>
<div id="ftn17">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftnref17" name="_ftn17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[17]</span></span><!--[endif]--></span></a> http://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Hanifah
</div>
</div>
<div id="ftn18">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-tentang-Imam-Hanafi-odan-dawami.docx#_ftnref18" name="_ftn18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[18]</span></span><!--[endif]--></span></a> Ibid,
hal 365</div>
</div>
</div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-59100008680637731322015-11-17T10:06:00.004-08:002015-11-17T10:06:29.889-08:00Munculnya Pemikiran Anti Madzhab dalam tinjauan sejarah<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Oleh:
Umar Hamzah<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -18.0pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">I.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pendahuluan.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="background: white; color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Akhir-akhir ini, muncul sebuah aliran yang
mengajak agar umat Islam berlepas diri dari seluruh mazhab dan tidak berpegang
dengan salah satu mazhab apapun, terutama dalam masalah Fiqh. Mereka menyerukan
agar umat Islam berpegang pada Quran dan sunnah saja dengan pemahaman para
sahabat dan salafus shalih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="background: white; color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Semenjak wafatnya Rasulullah, para ulama-ulama
yang merupakan pewaris nabi yang melanjutkan perjuangan islam dengan
mempelajari ajaran-ajaran islam dari generiasi kegenerai berikutnya, perjuangan
yang di juangkan oleh para ulam dari sahabat-sahabat nabi dan dilanjutkan
ddengan para pengikutnya (tabiin), pengikut pengikutnya (tabiuttabiin), dan
seterusnya hinga sekarang.</span></div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="background: white; color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Seiring bergantinya zaman dinamika kehidupan
selalu berubah, problematika yang muncul di kalangan masyarakat semakin
bertambah dan banyak permasalahan baru yang di hadapi oleh umat islam yang
belumpernah terjadi di masa sebelumnya sehingga muncullah pembahasan atau
ijtihad dari para ulama sehingga lahir lah ilmu-ilmu islam seperti ilmu fiqh,
ilmu ushul fiqh dan ilmu-ilmu lainnya tentang agama islam, dengan datanganya
kemoderenan dan pemikiran-pemikiran barat muncullah suatu fatwa yang mengajak
umat islam untuk anti terhadap mazhab, yang akan di bahas dalam pembahasan kali
ini.</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -18.0pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">II.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pokok Permasalahan.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebagai
tolak ukur dalam pembahsan makalah ini, sejumlah rumusan masalah yang akan di
bahas adalah sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Definisi Mazhab dan Anti Mazhab.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sejarah Perkembangan Paham Anti Mazhab.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebab-Sebab Munculnya Paham Anti Madzha Pada Zaman Sekarang.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tokoh-Tokoh Anti Mazhab Dan Landasanya.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Buku-Buku Membahas Paham Anti Mazhab.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -18.0pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">III.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pembahasan.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Definisi Mazhab Dan Anti Mazhab.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mazhab secara bahasa adalah jalan yang ditempuh atau yang dilewati.mazhab
juga di artikan dengan sesuatu yang dituju manusia, baik bersifat materi
ataupun non materi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mazhab berasal dari kata <i>dhahaba</i> yang umumnya diartikan
pergi atau berlalu,namun selain itu dapat juga berarti berpendapat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dari makna inilah, kata mazhab lebih mendekati maknanya yang secara
bahasa umumnya di artikan dengan istilah, aliran, dokterin atau ajaran. Bahkan
kata mazhab itu sendiri sudah menjadi kata baku dalam bahasa Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sedangkan menurut istilah, mazhab adalah jalan atau cara yang telah
digariskan oleh seseorang atau sekelompok orang, baik dalam masalah keyakinan,
perilaku, hukum atau lainnya.<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Munculnya-Pemikiran-Anti-Madzhab-dalam-tinjauan-sejarah.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan Paham Anti Mazhab di
dalam bahasa Arab sering diistilahkan dengan sebutan <i>al-la-mazhabiyah</i> (<span dir="RTL" lang="AR-SA">اللامذهبية</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebuah istilah yang disematkan
kepada kalangan yang bukan sekedar tidak mau merujuk kepada mazhab-mazhab fiqih
yang ada, tetapi lebih jauh dari itu, paham ini secara terbuka memerangi mazhab
dan para ulamanya, bahkan mencaci maki serta menginjak-injak hasil-hasil
ijtihad para mujtahid sepanjang zaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sejarah Perkembangan Paham Anti Mazhab</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Gerakan anti mazhab di cetuskan oleh beberapa ulama yaitu Ibnu
Taimiyah, Ibnu Hazm, Ibnu Qoyyim, dan mulia terkenal saaat di kembangkan oleh
Muhammad bin Abdul Wahab di Nejed, Muhammad Abduh dan Rosyid Ridlo di Mesir,
serta Jamaluddin al-Afgani di Afganistan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada penghujung abad ke Sembilan belas dan menjelang abad ke dua
puluh, gerakan anti mazhab yang di pelopori oleh Muhammad Abduuh di Mesir
banyak menarik perhatian umat islam, baik di mesir maupun di Negara isalam
lainnya, Beliau berfatwa <i>“bahwa kemunduran umat islam selama ini adalah
karena mereka kehilangan kebebasan berfikir dalam menghayati kemurnian ajaran
agama islam. Mereka lebih suka taqlid, mengikuti imam-imam mazhab dari pada
berfikir secara bebas. Akibatnya fikiran mereka menjadi beku, tidak mampu
menghadapi tantangan zaman dan kemajuan orang-orang barat yang modern, bebas
dan rasional. Bahkan selalu menjadi bangsa yang terjajah”</i> berlatar belakang
dari pemikiran tersebut, beliau Muhammad Abduh berusaha melepaskan belenggu
taqlid dan mengendorkan ikatan mazhab yang selama ini menjerat kebebasan umat
islam, serta membuka lebar-lebar pintu ijtihad dari mereka tiidak peduli mereka
itu ahli di bidang itu atau tidak, agar dengan kebebasan pemikiran ini mereka
dapat mengalami kemajuan dan menghadapi tantangan dunia modern layaknya
orang-orang barat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pandangan Muhammad Abduh ini sejalan dengan pandangan Lord kromer, yang mengatakan bahwa umat islam
selalu ketinggalan zaman dan sulit menyesuaikan diri dengan perkembangan
kebudayaan barat, hal ini terjadi karena meraka masih kuat berpegang teguh terhadap
perinsip-perinsip ajaran agama yang telah lama di tanamkan oleh para ulama,
kemudian dalam rangka mengeluarkan umat islam dalam problematika ini Lord
Kromer memberikan solusi agar setiap orang islam berani berijtihad dan keluar
dari belenggu mazhab yang hanya akan menjadikan kebekuan dan kejumudan cara
pandang dan pemikiran<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Gerakan anti mazhab ni telihat berhasil dalam menanamkan rasa
kebanggaan pada kelompok modern apa lagi dalam kebangkitan umat islam, karna
berfikir secara bebas adalah symbol kemajuan berfikir lain halnya dengan
berpegang teguh pada perinsip tradisional adalah ciri dari kemunduran, namun
jika dikaitkan denga perkembangan syariah sejak awal hingga kini, gerakan ni
belum mengasilkan budaya baru dalam masalah pembinaan hukum islam, karena
gerakan ini masih berputar dalam tembok mazhab yang kokoh dan belum dapat menciptakan
ruang baru yang bebas dari kendali mazhab.<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Munculnya-Pemikiran-Anti-Madzhab-dalam-tinjauan-sejarah.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Sebab-Sebab Munculnya Paham
Anti Mazhab <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bukan
semua anti mazhab itu jelek atau ingin merumtuhkan pondasi islam yaitu ilmu ushulul fiqh yang telah di buat oleh
sahabat-sahabat nabi pada waktu itu, mungkin penyebab dari munculnya paham ini
adalah kurangnya informasi yang akurat dari mazhab-mazhab ulama dulu, selain
itu pada zaman sekarang banyak orang awam yang tidak mengerti atau kurang pahamnya
tentang bagaimana bermazhab itu,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Diantara
penyebab munculnya paham anti mazhab pada zaman sekarang yang sering mengecoh
umat islam sehingga terkesan bahwa anti mazahab itu kurang baik adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Tertipu Selogan Untuk
Kembali Kepada Al-Quran Dan Hadist.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Selogan
kembali kepada Al-Quran dan sunnah itu sangatlah bagus, karena keduanya adalah
sumber rujukan umat islam dalam beragama, Selogan ini tepatnya buat orang yang
telah menukar Al-Quran dan Sunnah dengan paham ideology atau sekuler, misalnya
di negeri Islam yang menjadi korban Westernisasi, sehingga ideologi Islam yang
ada diganti dengan ideologi yang datang dari Barat. Kepada merekalah selogan
untuk kembali kepada Al-Quran dan Sunnah kita sampaikan, dengan meninggalkan
paham ideology atau sekuler tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tetapi
ketika kita mengarahkan kepada sesama umat islam yang sudah memakai Al-Quran
dan Sunnah sebagai dasar hukum beragama, lalu dengan itu kita malah menaifkan
sumber-sumber hukum islam selain keduanya, maka selogan itu digunakan dengan
cara yang keliru dan salah sasaran, Tidak bisa dibenarkan kalau dengan selogan
kembali kepada Al-Quran dan Sunnah, kita lantas menginjak-injak Ijma’ dan Qiyas
yang telah dijadikan sumber sekaligus metode dalam memahami hukum Islam. Dan
bukan ciri orang yang paham Islam apabila menafikan pendapat para ulama dan
mazhab fiqih dalam memahami Al-Quran dan Sunnah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebenarnya
tidak ada yang salah ketika kita berseru untuk kembali kepada Al-Quran dan Sunnah,
Tetapi menjadi sangat sesat kalau pemahamannya dibelokkan menjadi memusuhi
ijtihad, tafsir, fiqih dan mazhab para ulama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Mazhab Di Anggap Taqlid<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Penyebab
bermusuhnya antara umat islam dengan mazhab-mazhab fiqh adalah adanya isu bahwa
bermazhab itu sama dengan bertaqlid buta kepada manusia, yang mana manusia bisa
saja benar dan bisa saja salah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tidak
semua taqlid itu salah dan keliru, memang ada sebagia orang yang bertaqllid
dengan cara yang tidak benar, dan itu di haramkan hukumnya dalam agam, dan ada
juga taqlid yang hukumnya wajib dan tidak bisa untuk dihindari, sebab karena
tidak semua orang bisa menyimpulkan hukum yang ada dalam Al-Quran dan Sunnah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Taqliid Yang Hukumnya Wajib.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Taqlid yang hukumnya wajib adalah yang memang memenuhi ketentuan,
yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kretaria pertama: Taqlid Yang Dilakukan Oleh Orang Awam.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Orang awam adalah orang yang tidak punya kapasitas yang cukup untuk
memahami ayat Al-Quran dan Sunnah. Yang dikatakan kapasitas itu adalah keahlian
dalam berijtihad.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Seseorang boleh melakukan ijtihad tetepi dia harus menguasai
berbagai macam-macam ilmu yang ada dalam pondasi-pondasi islam serperti
menguasai <b>Ilmu Al-Quran</b> dan <b>Ilmu Sunnah</b> dan tidak hanya dengan
dua ilmu itu saja dia harus menguasai <b>Ilmu bahasa arab </b>mustahil
seseorang yang tidak mengusai ilmu bahasa arab dapat memahami Al-quran dan
Hadist yang begitu luasnya, namun yang paling utama untuk mengistinbath suatu
hukum adalah <b>Ilmu Fiqh </b>dan <b>Ilmu Ushul Fiqh </b>yang mana merupakan
produk akhir dari ilmu-ilmu yang ada dan merupakan kesimpulan-kesimpulan hukum
atas berbagai masalah kehidupan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Maka siapa saja yang tidak punya keahlian dalam ilmu-ilmu yang ada,
itulah orang awam. Mereka bukan saja tidak bisa berijtihad, tetapi haram
hukumnya berijtihad.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kretaria kedua: Bertaqlid Harus Kepada Ulama Yang Ahli.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan ini kita harus mengakui bahwa diri kita adalah orang awam
meskipun berpenampilan seperti ulama, karena keulamaan itu tidak identik dengan
atribut yang kita pakai atau jabatan yang telah kita dapat, namun keulamaan itu
terkait dengan kadar keilmuan kita dan pengetahuan atas huku-hukum islam atau
syariah yang tidak mudah untuk kita dapatkan, maka para pendiri mazhablah adalaha
sosok para ulama itu, dan pada merekalah kita belajar ilmu-ilmu islam atau
syariah yang menjadi syarat seorang muslim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bermazhab pada hakikatnya kita belajar kepada orang yang mengusai
pada bidangnya. Dan belajar serta bertanya kepada mereka yang pada hakikatnya adalah bertaqlid, maka
bertaqlid kepada mazhab-mazhab fiqh itu hukumnya wajib buat yang awam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Taqlid Yang Hukumnya Haram.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sedangkan taqlid yang hukumnya haram adalah taqlidnya seseorang
kepada tokoh yang tidak mempunyai ilmu dan pemahaman dalam mengistinbatkan
hukum, dan tidak menguasai ilmu-ilmu yang ada dalam syariat agama seperti ilmu
bahasa arab, ilmu Al-Quan, ilmu Hadist, ilmu Fiqh dan ilmu ushul fiqh. Lalu
menisbatkan diri sebagai ulama besar. Bahkan tanpa sadar membuat fatwa-fatwa
yang di buatnya tanpa landasan ilmu itu malah terkesan dan mencaci-maki semua
orang yang belajar ilmu agama kepada
ahlinya, perbuatan ini yang disebut sesat dan taqlid.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: -4.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">C.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Mengidentikan Mazhab Dengan
Tradisi Jahiliyah.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebagian
orang yang anti terhadap mazhab seringkali tidak bisa membedakan mana yang
merupakan ilmu syariah yang di hasilkan dari ijtihad ulama dan bersumber kepada
Al-Quran dan Hadist, yang mana sebenarnya adalah budaya dari jahilyah dari
nenek moyang yang sesat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dan
orang-orang yang anti terhadap mazhab sering mengidentikan mazhab fiqh dengan
praktek syirik yang berkembang di masyarakat, seperti meendatangi dukun,
percaya kepada tahyyul da ramalan, atau mengkeramatkana benda-benda. Semua itu
seringkali diidentikan dengan orang yang bermazhab dalam ilmu fiqh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Padahal
fiqh islam menentang semua praktek itu dan memeranginya, sesuai ketentua dari
Allah SWT dan Rasulullah SWA lewat berbagai hadistnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">D.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dangkalnya Ilmu Agama.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">faktor
yang terbesar dari begitu banyaknya umat islam yang terkesan sebagai anti
terhadap mazhab fiqh adalah dangkalnya dasar-dasar ilmu agama yang di pelajari
di waktu kecil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kebanyakan
dari masyakat yang ada pada era sekarang tidak berkesempatan menempuh jenjang
pendidikan madrasah atau pesantren dan kebanyakan meraka bersekolah umum, yang
kurang dalam mempelajari ilmu agama. Maka ajarilah kaum mudah mendatang dengan
memperdalam ilmu agama sebagai pondasi hidaup meraka.<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Munculnya-Pemikiran-Anti-Madzhab-dalam-tinjauan-sejarah.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tokoh-Tokoh Anti Mazhab Dan Landasannya<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">tokoh-tokoh yang mencetuskan gerakan ini sudah tidak asing lagi di dengar
oleh telinga kita dan mereka termasuk ulama besar yang mecetuskan beberap
buku-buku pemikran tentang agama islam yaitu Ibnu Taimiyah, Ibnu Hazm, Ibnu
Qoyyim, Muhammad Abdul Wahab, Muhammad Abduh dan Rosyid Rido serta Jamaluddin
Al-Afgani, dan yang terkenal pada zaman sekarang adalah Muhammad Nashiruddin
Al-Bani.<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Munculnya-Pemikiran-Anti-Madzhab-dalam-tinjauan-sejarah.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dan ada orang yang mengemukakan dalil-dalil untuk mengharamkan
taqlid, tetapi dalil-dalil yang dikemukakan itu kebanyakan dari ucapan imam
Mujtahid itu sendiri, bukan perkataan Allah dan Rasul, meskipun ada beberapa,
seperti :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ucapan
Imam Hanafi:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">قَالَ الْإِمَامُ أَبُوْحَنَفِيَّةَ : إِنْ كَانَ قَوْلِى يُخَلِفُ
كِتَابَ اللهِ وَخَبَرَ الرَّسُوْلِ فَتْرُكُوْاقَوْل</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Artinya:
berkata Imam Hanafi: “<i>kalau ada perkataan saya bertentangan dengan
kitabullah dan Sunnah Rasul, maka tinggalkanlah perkataan saya</i>”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ucapan
Imam Malik<o:p></o:p></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">قَالَ
الْإِمَامُ مَالِكٍ رَحِمَهُ اللهِ: إِنَّمَااَنَابَشَرٌأُخْطِىءُوَأُصِيْبُ
فَانْظُرُوْافِى رَأْيِى, :كُلَّ مَاوَافَقَ الْكِتَابَ وَالسُّنَّةَ
فَخُذُوْابِهِ وَمَالَمْ يُوَافِقِ الْكِتَابَ وَالسُّنَّةَ فَاتْرُكُوْهُ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> <br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Artinya :
"<i>Berkata Imam Malik : Saya adalah manusia biasa, bisa salah dan
bisa benar. Perhatikanlah pendapat-pendapna saya. Sekalian yang sesuai dengan
Kitabullah dan Sunnah Rasul, peganglah. Dan apa yang tidak sesuai dengan Kitabullah
dan Sunnah Rasul, tinggalkanlah".<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ucapan
Imam Ahmad<o:p></o:p></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ, لاَتُقَلِّدْنِى وَلاَتُقَلِّدْمَلِكًاوَلاَالثَّوْرِيَّ
وَلاَالْأَوْزَاعِيَّ وَخُذُوْامِنْ حَيْثُ أَخَذُوْا</span><span style="color: lime; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Artinya :
Berkata lmam Ahmad bin Hanbal, <i>"Jangan taqlid kepada saya, juga jangan
kepada Imam Maliki, juga jangan kepada kepada lmam As Tsauri, juga jangan
kepada Auza'i. Ambillah dari tempat mereka mengambil".<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ucapan
Imam syafi’I yang di buat untuk memperkokoh fahamnya.<o:p></o:p></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">قَالَ
الْإِمَامُ الشَّفِعِيُّ, إِذَاصَحَّ الْحَدِيْثِ فَهُوَ مَذْهَبِى</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Artinya :Imam
Syafi’i rahimahullah berkata : <i>“Apabila hadits itu shahih maka itulah mazhabku.”<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ucapan
Imam Syafi’I juga<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">قَالَ
الْإِمَامُ الشَّفِعِيُّ مَثَلُ الَّذِى يَطْلُبُ الْعِلْمَ بِلاَ حُجَّةٍ
كَمَثَلِ حَاطِبٍ لَيْلٍ يَحْمِلُ حُزْمَةً وَفِيْهِ أَفْعَى تَلْدَغُهُ وَهُوَ
لاَيَدْرُهُ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Artinya <i>:
"Berkata lmam Syafi’i : perumpamaan orang yang mencari ilmu pengetahuan
tanpa mempunyai hujjah (maksudnya ilmu tanpa dalil), sama dengan orang mencari
kayu di malam hari. Ia pikul kayunya itu, kadang-kadang ia tidak tahu bahwa di
dalamnya ada ular yang akan mematuknya"</i>. Inilah dalil yang mereka
perkuuat untuk mempertahankan fatwa-fatwa mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Buku-Buku Rujukan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Adapun
buku rujukan dalam pembahasan paham anti mazhab adalah buku yang dikarang oleh<span style="color: #2b2b2b;">. Dr. Muhammad Said Ramadhan al-Buthi dengan judul “<em><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi; padding: 0cm;">alla
Mazhabiyyah akhtharu bid`atin tuhaddidusy Syarii`atal Islamiyyah</span></em>”
dan juga </span><span style="color: #141823;">Imam an-Nawawi di dalam <i>kitab
al-Majmu’ Syarh al-Muhazzab, </i>dan buku yang di karang oleh ulama terdahulu
yaitu </span></span><span style="color: #2b2b2b; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">kitab “<em><b><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi; padding: 0cm;">Muqoronatul Mazhab fil Fiqh</span></b></em>”,
karangan Prof. Mahmud Syaltut dan Prof. Ali As-Syais, yang membahas tentang
paham anti mazhab.</span><span style="color: #2b2b2b; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -18.0pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">IV.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kesimpulan <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dari semua pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa bermazhab
adalah sangatlah penting bagi kita sebagai seorang awam yang masih dalam
pembelajaran tentang ilmu-ilmu agama islam yang akan kita pelajari dalam
kehidupan kita namun tidak terlalu fanatic terhadap mazhab-mazhab yang ada dan
inti dari paham anti mazhab adalah sebenarnya mereka juga mengikuti pembesar
atau ulama anti mazhab dari semua fatwa-fatwa yang mereka beri kepada orang
awam juga seperti kita namun mereka menyelewengkan atau tidak menganggap
perkataan imam-imam mazhab yang empat tersebut maka dari itu mereka disabut
sebagi anti mazhab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Wallahua’lam bishowaab…<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -18.0pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">V.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Refrensi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #2b2b2b; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-buthi,Dr. Muhammad Said Ramadhan,<em><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi; padding: 0cm;"> alla Mazhabiyyah akhtharu bid`atin
tuhaddidusy Syarii`atal Islamiyyah</span></em>.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Haidir
Abdullah, <i>mazhab fiqh kedudukan dan cara menyikapinya.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><a href="http://dihyamd.wordpress.com/2010/10/08/gerakan-anti-mazhab/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">http://dihyamd.wordpress.com/2010/10/08/gerakan-anti-mazhab/</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><a href="https://generasisalaf.wordpress.com/2014/08/18/apa-saja-penyebab-munculnya-paham-anti-mazhab/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">https://generasisalaf.wordpress.com/2014/08/18/apa-saja-penyebab-munculnya-paham-anti-mazhab/</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><a href="http://tabligh-sejarahmazhabsyafii.blogspot.com/2011/06/8-dalil-dalil-kaum-anti-mazhab.html/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">http://tabligh-sejarahmazhabsyafii.blogspot.com/2011/06/8-dalil-dalil-kaum-anti-mazhab.html/</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 110.25pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> <o:p></o:p></span></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Munculnya-Pemikiran-Anti-Madzhab-dalam-tinjauan-sejarah.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Haidir Abdullah,
<i>mazhab fiqh kedudukan dan cara menyikapinya,</i>hal 12</span>.</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoNormal">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Munculnya-Pemikiran-Anti-Madzhab-dalam-tinjauan-sejarah.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a> <span style="color: #2b2b2b; font-family: "Arial","sans-serif";">: </span><span style="color: #2b2b2b; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-buthi,Dr. Muhammad Said Ramadhan,<em><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi; padding: 0cm;">
alla Mazhabiyyah akhtharu bid`atin tuhaddidusy Syarii`atal Islamiyyah</span></em></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> http://dihyamd.wordpress.com/2010/10/08/gerakan-anti-mazhab/<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoNormal">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Munculnya-Pemikiran-Anti-Madzhab-dalam-tinjauan-sejarah.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">https://generasisalaf.wordpress.com/2014/08/18/apa-saja-penyebab-munculnya-paham-anti-mazhab/<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Munculnya-Pemikiran-Anti-Madzhab-dalam-tinjauan-sejarah.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a> <span style="color: #2b2b2b; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">:
Al-buthi,Dr. Muhammad Said Ramadhan,<em><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi; padding: 0cm;"> alla Mazhabiyyah akhtharu bid`atin
tuhaddidusy Syarii`atal Islamiyyah</span></em></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> http://dihyamd.wordpress.com/2010/10/08/gerakan-anti-mazhab/<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-42597223975220242442015-11-17T10:04:00.002-08:002015-11-17T10:04:44.624-08:00Pandangan Syekh DR. Sa’id Ramadhan Al-Buthi seputar Anti madzhab<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><b>oleh : Ikmal Toha</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Seperti yang telah disampaikan
sebelumnya, bahwa ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup semua permasalahan yang
terjadi kepada umat islam langsung ditanyakan kepada beliau, baik itu masalah
aqidah, ibadah, mu’amalah dll. Maka ketika beliau wafat dan meluasnya wilayah
kekuasaan islam sering terjadi masalah yang tidak ada dalilnya dalam kitab dan
sunnah maka dimusyawarahkan oleh para sahabat yang dibilang mumpuni dalam hal
ini, dan dipilihlah beberapa orang dari mereka untuk diberi tanggung jawab
menjadi seorang mufti dalam menghukumi suatu masalah.</div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada masa tabi’in dan tabi
tabi’in pun demikian, hanya orang tertentu yang direkomendasikan oleh kholifah
dan atas ketentuan ijma’ untuk menjadi imam rujukan kaum muslimin. Seperti
Sa’id bin musayyab di madinah, Atho bin Abi Rabah di Makah, kaus bin Kaisan di
yaman, Ibrahim Annah’ari di Kufah, Makhul di Syam dan Hasan Al-Bashri di
basrah. Pada masa ini umat islam dalam hal berijtihad terbagi menjadi dua
keompok besar, ahlu ro’yi di irak dan ahlul hadits di hijaz.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Masuk kepada era tabi’ tabi’
tabi’in pada awal abad ke-2 hijriah muncul imam-imam madzhab, Imam As-syafi’I,
Imam Abu Hanifah, Imam Maliki dan Imam Ahmad bin hanbal. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Diakhir abad ketiga dan awal abad
ke-4 disinyalir masa merosotnya ilmu fiqh yang di yakini oleh sebagian kelompok
umat islam inilah masa kemunduran umat islam, masa merajalelanya kebid’ahan,
ta’assub buta dengan menghukumi bahwa madzhab itu bid’ah dan orang yang
bermadzhab adalah sesat.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
pemikiran kelompok tersebut
dengan gencar menda’wahkan agar semua umat islam untuk kembali kepada alqur’an
dan sunah dan mengharamkan bermadzhab. Karena mereka menilai imam madzhab tidak
lebih seperti kita, manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan dosa, dan
mengajak umat islam untuk meninggalkan madzhab dan beristinbath langsung kepada
alqur’an dan hadits sesuai kemampuan tanpa membedakan antara orang yang faham
ilmu agama dan orang umum yang belum pernah mengeyam pendidikan agama. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Fenomena pemikiran inilah yang
penulis kira sebagai salah satu alasan Syekh Sa’id Ramadhan Al Buthi menulis
kitab “Allamadzhabiyah akhtoru bid’atin tuhaddidu assyariah al islamiyah” dan Tentunya
hanya sedikit yang penulis ketahui penyebab dan tujuan ditulisnya buku
Allamadzhabiyah oleh Sykeh Al-buti tapi sedikit menganalisa bahwa pemikiran
anti madzhab inilah yang membuat syekh Al-Buti mencoba menjawab semua pemikiran
mereka, seperti yang beliau sampaikan di muqoddimah cetakan pertama “sebenarnya
saya tidak ingin menyibukan diri dan pulpen saya dalam masalah pelik ini, dan
karena ini masalah yang sudah jelas kebenarannya…………dikarenakan muncul sebagian
orang tanpa diketahui kapan munculnya dan apa penyebabnya dengan bangga
mengatakan: taqlid kepada imam madzhab kafir!..bermadzhab dengan madzhab
tertentu sesat!! Dan mengikuti imam madzhab adalah bukti menyekutukan Allah
SWT..” dan sebagai sanggahan terhadap surat yang di tulis oleh Syekh Al
ma’syumi Al hujnadi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Insya allah dalam tulisan makalah
yang sederhana ini penulis mencoba mengulang apa yang pernah penulis baca dan
apa yang dapat difahami, tentunya sangat jauh kemampuan penulis untuk mengulas
atau membedah apa yang Syekh Al buti
kemukakan. </div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><b>A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal;">
</span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b>Biografi syekh Sa’id
Ramadhan Al-Buthi<o:p></o:p></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Syaikh Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthi [</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 11.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">محمد سعيد رمضان البوطي</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span dir="LTR"></span>] yang bernama lengkap Muhammad Sa’id ibnu Mula Ramadhan ibnu
Umar <u>al-Buthi</u>. Beliau lahir di Buthan (Turki) pada tahun 1929 M/ 1347 H,
beliau lahir dari sebuah keluarga religius. Ayah beliau adalah Syekh Mula
Ramadhan, seorang ulama besar di Turki. Usai peristiwa kudeta Kemal Attatruk,
al-Buthi kecil dibawa ikut keluarganya pindah ke Syiria.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Al-Buthi belajar agama pertama kali dari Ayah beliau
sendiri, mulanya beliau diajarkan tentang Aqidah, kemudian baru mempelajari
sirah nabi, kemudian baru mempelajari ilmu alat, Nahwu dan Sharaf, dan beliau
sanggup menghafal kitab Alfiyah Ibnu Malik, yaitu salah satu kitab tentang ilmu
Nahwu yang berbentuk sya’ir, beliau mampu menghafal 1000 bait sya’ir kitab
tersebut, padahal usia beliau masih 4 tahunan, dan pada usia 6 tahun beliau
sudah khatam Al-Quran.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">al-Buthi juga menempuh pendidikan di Ma’had at-Taujih
al-Islamy Damaskus, di bawah bimbingan al-‘allamah Syekh Hasan Habannakeh
–rahimahullah. Dan diusia beliau yang belum melewati 17 tahun, beliau telah
mampu naik mimbar menjadi khatib. beliau menyelesaikan pendidikannya di Ma’had
at-Taujih al-Islamy Damaskus pada tahun 1953 M<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pada tahun tersebut al-Buthi menuju Cairo Mesir dan
meneruskan studinya dengan spesialisasi ilmu Syariah hingga memperoleh Ijazah
Licence. Pendidikan Diploma-nya (setingkat S2) ia ikuti di Fakultas Bahasa
Arab. Pada tahun 1965, Sa’id Ramadhan menyelesaikan program Doktornya di
Universitas Al-Azhar dengan predikat Mumtaz Syaf ‘Ula. Disertasi yang ia
tulis dan berjudul “Dlawabit al-Mashlahah fi asy-Syari’at al-Islamiyyah”
mendapatkan rekomendasi Jami’ah al-Azhar sebagai “Karya Tulis yang Layak
Dipublikasikan”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Syaikh Muhammad Sa’id Ramadhan
Al-Buthi, syahid terbunuh dalam sebuah aksi bom bunuh diri yang terjadi di
Mesjid al-Iman Damaskus Syiria, pada tanggal 21 Maret 2013 M atau bertepatan
pada tanggal 9 Jumadil Awal 1434 H, bom bunuh diri tersebut terjadi disaat
beliau sedang melakukan kajian rutin malam Jum’at di Mesjid tersebut. Beliau
tutup usia pada umur 84 tahun, dan <a href="http://suaraaswaja.com/detik-detik-pemakaman-syaikh-muhammad-said-ramadhan-al-buthi.html"><span style="text-decoration: none; text-underline: none;">disholatkan</span></a> pada
tanggal 23 Maret 2013 di Mesjid Umayyah oleh ribuan jama’ah dari Iran, Libanon
dan Urdun, beliau <a href="http://suaraaswaja.com/detik-detik-pemakaman-syaikh-muhammad-said-ramadhan-al-buthi.html"><span style="text-decoration: none; text-underline: none;">dimakamkan</span></a> didekat
Mesjid tersebut, disamping makam Sultan Shalahuddin al-Ayyubi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
(<a href="http://sejarah.kompasiana.com/2013/03/31/biografi-syaikh-muhammad-said-ramadhan-al-buthi-541674.html">http://sejarah.kompasiana.com/2013/03/31/biografi-syaikh-muhammad-said-ramadhan-al-buthi-541674.html</a>)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><b>B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal;">
</span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b>Isi buku<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
Buku <i>Allamadzhabiyah Akhtoru bid’atin tuhaddidu
assyari’ah al islamiyah </i>ditulis sebagai sanggahan terhadapa pemikiran anti
madzhab, dan penjelasan akan akibat yang akan ditimbulkan daripada pemikiran
tersebut.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
Buku yang terdiri dari 201 halaman ini sebagai jawaban
fenomena yang saat ini sering terjadi, mengkafirkan sesama muslim, menganggap
sesat orang yang tidak sejalan dengannya, dll. Disamping merupakan buku yang
pas dibaca oleh kaum awam yang belum mengetahui cara pengambilan hukum dari
alqur’an dan sunnah dalam masalah taqlid dan madzhab, buku ini juga ditujukan
kepada ulama agar lebih bijak dalam masalah perbedaan, santun dalam berdebat.
Seperti yang disampaikan oleh Syekh Mala Ramadhan, ayahanda Al buthi dalam
prakatanya.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ان هذا
الكتاب اي اللا مذهبية انما الف للعلماء لا للعوام (1)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">(</span><span dir="LTR">hal 25</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
Syekh Al buthi membagi buku ini menjadi enam judul,
diantaranya:</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo2; tab-stops: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Ringkasan pemikiran anti
madzhab -<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">خلاصة ما جاء فى الكراس</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo2; tab-stops: 22.5pt 27.0pt 40.5pt 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Permasalahan yang sudah
menjadi ijma’ ummat<span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> -<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">امور لا
خلاف فيها </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo2; tab-stops: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Dalil-dalil pemikiran anti
madzhab dan sanggahannya -<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">الجديد الذي يدعيه الكراس وادلته والرد عليه </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo2; tab-stops: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Kebolehan bertaqlid dan
tidak ada larangannya bermadzhab dengan madzhab tertentu – <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">لا مناص
من التقليد ولا مانع من اتباع مذهب معين</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo2; tab-stops: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Ringkasan perdebatan antara
penulis dan golongan anti madzhab – <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">خلاصة مناقشة جرت بيني وبين اللا مذهبين</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo2; tab-stops: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->f.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Tambahan yang berkaitan
dengan buku <i>Atta’ashub Almadzhabi -</i><span dir="RTL"></span><i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span dir="RTL"></span> </span></i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> ملحق فى التعليق على كتان
التعصب المذهبي</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="tab-stops: 22.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo3; tab-stops: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -54.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b>1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal;">
</span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b>Ringkasan pemikiran
anti madzhab<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 22.5pt 31.5pt 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
Syekh Al
buthi meringkas pemikiran Golongan anti madzhab dalam kitab mereka dengan
mengawali pembahasan hakikat iman dan islam dengan menyampaikan hadits Jibril
a.s yang bertanya kepada rasulullah SAW tentang iman islam dan ihsan dan hadits
laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah SAW akan perbuatan yang akan membuat
masuk surga. Dari hadits-hadits tersebut mereka menyimpulkan bahwa islam itu
tidak lebih daripada kalimat-kalimat dan hukum-hukum yang mudah dengan begitu
tidak diharuskan bagi siapapun untuk mengikuti madzhab.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 22.5pt 31.5pt 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
Hukum-hukum
islam menurut mereka sangat mudah difahami tanpa harus bersusah payah atau taqlid
kepada imam, cukup berpegang kepada Almuwatho imam malik, kitab sohih Bukhori
dan Muslim, Sunan Abu daud, Jami Attirmidzi dan jami Annasai. Kalaupun apabila
ada hadist yang tidak diketahui nasikh dan mansukhnya maka diamalkannya hadits
tersebut yang pertama disuatu waktu kemudian hadits yang kedua di waktu yang
lain.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 22.5pt 31.5pt 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
Mereka beralasan
bahwa madzhab itu hanyalah hasil penelitian seorang ulama dan pemahamannya akan
suatu hukum yang mana Allah SWT tidak mengajibkan manusia untuk mengikutinya,
sedangkan kita ketahui bahwa manusia itu tidak akan pernah lepas dari kesalahan
dan dosa. Dengan begitu sudah seharusnya kita sebagai umat islam untuk kembali
kepada alqur’an dan sunnah secara langsung tanpa perantar imam atau madzhab
karena keduanya ma’shum atau lepas dari kesalahan.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 22.5pt 31.5pt 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
Madzhab
menurut mereka sesuai dan diperkuat dengan apa yang dikatakan oleh Ibnu kholdun
dan muqoddimahnya adalah efek daripada kericuhan perpolitikan umat islam yang
tidak adil yang muncul pada abad ke-3 hijriyah yang tidak ada contohnya dari
jaman Nabi SAW dan para sahabat, dengan begitu madzhab adalah suatu kebid’ahan
dan kesesatan yang nyata yang wajib dihindari oleh semua umat islam. Yang mana
umat islam ketika di alam kubur pun tidak akan ditanya madzhab apa atau manhaj
siapa, dengan begitu Sudah jelas bahwa madzhab itu adalah suatu cara untuk
menyaingi dan menyimpang daripada Rasulullah SAW. </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 22.5pt 31.5pt 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ان المذهب الحق الواجب الذهاب اليه
والاتباع له انما هو مذهب سيدنا محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم ....ثم
مذهب خلفائه الراشدين رضوان الله عليهم ...فمن اين جاءت هذه المذاهب ولماذاشاعت
والزمت على ذمم المسلمين؟ (الكراس:12)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 22.5pt 31.5pt 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
Dengan
memperkuat pemikiran mereka diambil pernyataan Syekh Addihlawi yang mengatakan
“Barangsiapa yang melaksanakan semua perkataan imam daripada imam yang empat
dan tidak bersandar kepada alqur’an dan hadits maka dia telah menyimpang dari
ijma’ dan keluar dari jalan umat yang beriman”</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 22.5pt 31.5pt 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
Untuk
selanjutnya golongan anti madzhab mebagi manusia menjadi dua kelompok yaitu
taqlid dan ittiba’. Taqlid adalah sesuatu yang tercela yang wajib dihindari
oleh umat islam, sedangkan ittiba’ adalah sesuatu yang terpuji yang sudah
semestinya menjadi usaha setiap manusia.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo3; tab-stops: 22.5pt 31.5pt 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -54.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b>2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal;">
</span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b>Permasalahan yang
sudah menjadi ijma’ ummat</b><span dir="RTL"></span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span> </span><o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 22.5pt 31.5pt 36.0pt; text-align: justify;">
Setelah meringkas apa yang menjadi pemikiran golongan anti
madzhab, di bab ini Syekh Al buthi menyatakan poin-poin pemikiran seputar
madzhab yang sudah menjadi ijma’ umat islam dan tidak perlu dibahas lagi karena
tidak adanya pertentangan, yaitu:</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo4; tab-stops: 22.5pt 31.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Tidak adanya syariat yang mengharuskan setiap pengikut madzhab
untuk terus menerus mengikuti madzhab tertentu dan tidak adanya larangan bagi
mereka untuk mengambil dan melaksanakan pendapat madzhab yang lainnya, karena
umat islam sudah sepakat bahwa seorang muqollid berhak untuk menilai siapa yang
akan dia ikuti yang lebih kuat pendapatnya sesua dalil dari alqur’an dan
hadits.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo4; tab-stops: 22.5pt 31.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Keharaman bertaqlid bagi orang yang sudah mengetahui dalil dari
alqur’an dan sunnah dan menguasai metode ijtihad.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo4; tab-stops: 22.5pt 31.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Kesadaran dan pengakuan tiap diri imam madzhab akan keterbatasan
kemampuan mereka, mereka tidak yakin apa yang telah mereka usahakan sesuai
dengan kehendak Allah SWT dan rasul-Nya untuk hamba-Nya dalam setiap masalah
yang mereka ijtihadkan. Mereka hanya mengandalkan hidayah dari Allah SWT untuk
mereka.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
Dengan demikian, siapapun pengikut
madzhab tertentu tetap harus mencari dan mengikuti kebenaran dan berpegang
teguh terhadap petunjuk, seandainya dia mengikuti salah satu dari imam empat
maka dia tidak sepatutnya menyangka bahwa madzhab yang lain out salah.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
ketiga perkara inilah yang jadi
kesepakatan umat islam, tetapi ketahui banyak penyelewengan dan melanggar
kesepakatan ini, itu dikarenakan dua alasan.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Taassub yang tanpa dasar
atau pengetahuan</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Untuk mengambil keuntungan
pribadi atau kelompok</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
Poin yang tiga itu sudah disepakati oleh
umat islam, dan dari sebagian ulama yang tegas dalam masalah ini seperti imam
Ibnu qoyyim dan syekh Izz bin abdussalam, syekh Addihlawi dan yang lainnya tapi
ketegasan mereka kemudian oleh golongan anti madzhab dijadikan dalil bahwa
mereka sependapat dengan pemikiran mereka demi memperkuat gagasannya tetapi
bagaimana bisa seorang yang bermadzhab kemudian mengharamkan madzhab karena
kita ketahui bahwa syekh izz bin abdussalam itu bermadzhab syafii, syekh Kamal
bin Al hummam adalah madzhab hanafi, syekh ibnu qoyyim adalah madzhab Hanbali
dan syekh Addihlawi adalah madzhab Hanafi?</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalil-dalil pemikiran anti madzhab
dan sanggahannya<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
Disamping semua permasalahan yang
sudah menjadi kesepakatan umat islam datanglah pemikiran yang diusung oleh segolongan
orang anti madzhab yaitu diharamkan kepada umat islam siapapun itu untuk
bermadzhab kepada madzhab tertentu dari madzhab yang empat, karena itu
merupakan taassub buta, kesesatan yang jelas, dan barangsiapa yang melakukan
itu maka dia telah memecah belah agama dan dia komunis”.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
Golongan anti madzhab memperkuat
argumentasinya dengan dalil-dalil, dan kemudian syekh Al buthi mendebat semua
dalil-dali mereka, yaitu:</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 40.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><i>a.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-weight: normal;">
</span></i></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><i>Mereka
mengatakan bahwa islam itu tidak lebih dari pada hukum-hukum yang sedikit,
mudah memahaminya dengan dalil hadits yang telah disebutkan diatas, dan madzhab
itu tidak lebih daripada ide seorang ilmuwan dalam memahami beberapa masalah
dan Allah SWT tidak mewajibkan kita untuk mengikutinya.<o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoNormal">
Syekh Al buthi membantah dalil itu dengan mengatakan
seandainya benar apa yang dinyatakan oleh golongan anti madzhab bahwa islam itu
simple, mudah seperti apa yang Nabi SAW
sampaikan kepada orang-orang tertentu,
maka untuk apa kitab-kitab hadits dengan beribu-ribu haditsnya dengan berbagai
macam hukum yang berhubungan dengan kehidupan umat islam? Dan semestinya
Rasulullah juga tidak harus susah2 dalam berda’wah, dan tidak harus mengajarkan
tiap hukum dan kewajiban manusia kepada Allah dengan susah payah dikerjakan
tiap waktu setiap hari.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
Bahwa pernyataan Rasul SAW dalam
menerangkan islam dan rukun-rukunya kepada manusia itu sesuatu yang khusus, dan
mengajarkan tentang itu semua dan tata cara secara terperinci itu hal yang
lain. Kalau untuk sekedar meberitahukan islam secara umum dan rukun-rukunya itu
memang mudah dan membutuhkan waktu yang sebentar tapi untuk mengajarkan secara
terperinci itu butuh usaha, belajar dan pembiasaan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
Oleh karena itu maka Rasulullah
SAW mengutus Khalid bin walid ke Najran, Ali bin Abi thalib, Musa Al-asy’ari
dan Mu’adz bin Jabal ke Yaman, Utsman bin Abi Al-‘ash ke Tsaqif untuk mengajarkan
umat ajaran islam scara terperinci sesuai apa yang telah diajarkan dan
dilaksanakan oleh Rasul yang mana golongan anti madzhab menganggap bahwa islam
itu mudah? </div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
Memang ketika awal islam muncul
dan ketika Rasulullah SAW masih hidup wilayah islam masih sempit, dan ketika
setiap terjadi permasalahan bisa langung ditanyakan kepada Rasulullah SAW, tapi
masalah semakin banyak ketika wilayah kekuasaan islam semakin luas maka,
muncullah taqlid, kebiasaan, mashalih yang belum ada sebelumnya maka muncul
juga metode pengambilan istinbath yang semula hanya kitab dan sunah menjadi
kitab, sunah, ijma umat dan qiyas. Dan semua metode istinbath hukum itu berasal
dari kitab dan sunah itu sendiri. Tetapi bukan berarti hukum yang dihasilkan
daripada ijtihad tersebut sesuai dengan apa yang Allah SWT maksud, hanya usaha
sesuai dengan hidayah yang Allah SWT berikan untuk mereka dalam usaha ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
Dengan begitu bagaimana bisa
dipisahkan antara islam dan apa yang telah disimpulkan oleh para imam yang
empat dan yang lainnya tentang asas mashadir istinbath hukum? Bagaimana orang
anti madzhab mengatakan bahwa madzhab itu hanya ide-ide seorang ilmuwan dan
pemahaman mereka dalam sebagian masalah dan tidak diharuskan untuk
mengikutinya?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
Seperti hadits yang diriwayatkan
oleh Abu Daud dan Attirmidzi dari Syu’bah r.a, bahwasanya Nabi Muhammad SAW
mengutus Muadz bin jabal ke yaman. Maka itu adalah gambaran ijtihad dam pemahaman
dari para pemebesar sahabat dan member hukum dan menjadi sandaran umat manusia
dan wajib untuk diikuti sesuai dengan perintah Rasulullah SAW, kalau begitu
bagaimana bisa bahwa Allah dan rasul-Nya tidak mewajibkan kita untuk
mengikutinya?</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 40.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><i>b.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-weight: normal;">
</span></i></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><i>Bahwa dasar
pegangan ajaran agama islam hanya berpegang teguh terhadap kitab dan sunnah,
karena keduanya ma’shum berarti mengikuti madzhab merupakan penyelewengan dari
mengikuti yang ma’shum kepada yang tidak ma’shum (Al kuros 8 dan 12)<o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
Syekh Al buthi menjawab bahwa
saya katakan terkait dengan perkataan fenomenal ini “siapa yang mengatakan
dalil ini dan menjadikan itu sebagai hukum? Jika mereka itu adalah orang yang
diberi kekuasaan untuk memahami hukum dari kitab dan sunah juga qiyas keduanya
secara langsung tanpa adanya perantara mufti atau imam maka dalil kalian benar,
tapi bagaimana jadinya apabila pernyataan itu diperuntukan untuk manusia secara
umum dan kepada orang yang tidak memliki kemampuan untuk berijtihad dan
istinbath dan meneliti dalil dan kandungannya maka pernyataan ini benar-benar
aneh.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
Ma’shum dari kesalahan dalam
alqur’an itu adalah apa yang Allah SWT kehendaki dengan kalam-Nya dan yang
ma’shum dari kesalahan dalam sunnah nabi SAW itu adalah apa yang beliau
kehendaki terhadap sunnahnya, kalau pemahaman manusia terhadap kedunya tidak
mungkin ma’shum meskipun dia seorang imam, mujtahid, atau seorang bodoh
sekalipun.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 40.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><i>c.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-weight: normal;">
</span></i></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><i>Dalil yang
ketiga bahwasanya tidak ada dalil yang jelas bahwasanya manusia ketika
menginggal akan ditanya tentang madzhab atau manhaj didalam kubur<o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
kita bisa menilai dari dalil yang
dinyatakan oleh golongan anti madzhab bahwa amalan kewajiban manusia yang
dibebankan Allah SWT itu hanya seputar apa yang akan ditanyakan oleh malaikat
di kubur, dan apa yang tidak dipertanyakan maka tidak wajib dan tidak
disyariatkan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
saya berada sesuai dengan ijma
uamt dan apa yang telah menjadi manhaj ulama dan umat islam bahwa kewajiban
yang diembankan kepada umat islam di dunia itu itu lebih luas daripada pertanyaan
ringkas malaikat di dalam kubur.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt;">
<b><i>Dan seoarang yang berkata
“ketahuilah bahwa madzhab yang benar yang wajib di ikuti itu hanya madzhab Nabi
Muhammad SAW, beliau imam yang agung yang wajib kita ikuti kemudian madzhab
khulafaurrasyidin, dan kita tidak diperintahkan secara khusus kecuali hanya
kepada mengkuti Nabi Muhammad SAW, Allah SWT berfirman <o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-indent: -31.5pt;">
<b><i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">وماءاتاكم الرسول فخذوه وما نهاكم عنه
فانتهوا (الحشر:12)<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto;">
<b><i>Dan Rasulullah SAW bersabda :<o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-indent: -31.5pt;">
<b><i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
Memang apa bedanya madzhab imam
yang empat dengan madzhabnya Zaid bin tsabit atau Muadz bin jabal atau Abdullah
bi abas didalam memahami hukum islam? Dan apa bedanya madzhab yang empat dengan
madzhab ahlu ro’yi di irak dan madzhab ahlul hadits di hijaz, dan keduanya
merupakan pilihan para sahabat dan tabi’in dan mereka juga memliki pengikut?</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 40.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><i>d.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-weight: normal;">
</span></i></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><i>Pernyataan
yang diambil dari kitab Al-inshaf yang ditulis oleh syekh Addihlawi yaitu <o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<b><i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">من اخد
بجميع اقوال ابي حنيفة او جميع اقوال مالك او اقوال الشافعي او جميع اقوال احمد او
غيرهم ولم يعتمد على ما جاء فى الكتاب والسنة فقد خالف اجماع الامة واتبع غير سبيل
المؤمنين</span></i></b><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast">
<b><i>Barang siapa yang mengambil semua
perkataan Abu hanifah atau semua perkataan Malik, atau perkataan Syafi’I atau
semua perkataan Ahmad atau yang lainnya dan tidak manyandarkan kepada apa-apa
yang ada dalam Al-qur’an dan sunnah maka dia telah menyimpang daripada ijma
umat dan mengikuti selain jalan orang-orang mu’min<o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
Syekh Addihlawi tidak pernah
menyatakan pernyataan seperti ini terkait masalah muqollid yang belum mampu
untuk berijtihad secara umum, tidak ditemukan didalam kitab Al inshaf dan juga
tidak ada dalam kitab-kitab beliau yang lainnya, malahan kenyataannya terbalik.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
Syekh Addihlawi berkata dalam
kitab Al-inshaf hal 53 dan kitab Hujjatullah Al balighoh hal 132</div>
<div class="MsoListParagraph">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ان هذه المذاهب الاربعة المدونة المحررة وقد اجتمعت الامة او من يعتد
به منها على جواز تقليدها الى يومنا هذا وفى ذلك من المصالح ما لا يخفي ولا سيما
فى هذه الايام التي قصرت فيها الهمم جدا واشربت النفوس الهوى واعجب كل ذي راْي
براْيه<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
Dan beliau juga di hal 124 mengeluarkan pendapat atas
kebolehan seseorang mengikuti madzhab tertentu.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
Memang kita tidak memungkiri
bahwa syekh Addihlawi berbicara dalam masalah ini atas keharaman bertaqlid bagi
orang yang sudah mencapai derajat ijtihad dalam suatu masalah atau dalam hukum
secara keseluruhan tetapi perkataan yang diambil sohib kuros itu dalam masalah
yang berbeda.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 40.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><i>e.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-weight: normal;">
</span></i></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><i>Perkataan
yang diambil dari Iz bin abdussalam dan dari Ibnu qoyyim dan Kamal bin Al
hummam tentang pernyataan haramnya berpegang terhadap suatu madzhab tertentu
dan kewajiban berpegang teguh terhadap kitab dan sunnah secara langsung atau
mengambil pendapat setiap mujtahid tanpa mengikuti mujtahid tertentu<o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
Kenyataan tidak seperti itu dan
bagaimana bisa mereka yang bermadzhab kemudian melarang kita untuk bermadzhab.
Tetapi dari semua imam tadi sepakat atas 3 perkara yang sudah menjadi ijma
umat.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 40.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><i>f.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-weight: normal;">
</span></i></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><i>Dalil yang
keenam, anti madzhab menduga bahwa munculnya madzhab yang empat itu disebabkan
politik</i></b><span dir="RTL"></span><b><i><span dir="RTL" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span dir="RTL"></span> </span>yang tidak
adil dan keinginan manusia untuk mencapai kedudukan, kemudian mereka mengambil
pendapat dalam muqoddimah Ibnu kholdun. <o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoNormal">
setelah saya telaah kitab ibnu kholdun ternyata saya tidak menemukan pernyataan itu
justru beliau pendapat tentang apa yang sudah menjadi kesepakatan umat islam. </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -13.5pt;">
Berkata di
halaman 216 tentang fiqh, dan berkembangnya fiqh dan munculnya madzhab</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 36.0pt; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ان الصحابة كلهم لم يكونوا اهل فتيا ولا كان الدين يؤخذعن جميعهم
وانما كان ذلك مختصا بالحاملين للقران العارفين بناسخه ومنسوخه ومتشابهه ومحكمه
وسائر دلالاته بما تلقوه من النبي صلى الله عليه وسلم او ممن سمع منهم من عليتهم
وكانوا يسمون لذلك القراء.....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 22.5pt; text-indent: 22.5pt;">
Dan Ibnu kholdun
menjelaskan secara terperinci sampai munculnya syiah dan biografi setiap imam
madzhab secara jelas.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 40.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><i>g.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-weight: normal;">
</span></i></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><i>Dalil yang
ketujuh, golongan anti madzhab melemparkan pertanyaan kepada muqollid <o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 36.0pt; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<b><i><span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">على اي شيء كان اناس قبل ان يوجد فلان
وفلان الذين قلدتموهم وجعلتم اقوالهم بمنزلة نصون الشارع...افكان الناس قبل وجود
هؤلاءعلى هدى او ضلالة؟ فلا بد ان يقروا بانهم كانوا على هدى, فيقال لهم فما الذي
كانوا عليه غير اتباع القران والسنة والاثار وتقديم قول الله تعالى ورسوله واثار
الصحابة على ما يخالفها والتحكم عليها دون قول فلان وفلان براْيه, واذا كان هذا هو
الهدى فماذا بعد الحق الا الضلال فانى يؤفكون (الكراس:ص38</span></i></b><i><span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
Maka kami akan menjawab
pertanyaan yang dilontarkan : bahwa manusia sebelum munculnya fulan dan fulan
mengerjakan seperti apa yang telah dikatakan Ibnu kholdun yang menjadi pegangan
mereka.</div>
<div class="MsoListParagraph" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 36.0pt; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ان الصحابة كلهم لم يكونوا اهل فتيا ولا كان الدين يؤخذعن جميعهم وانما
كان ذلك مختصا بالحاملين للقران العارفين بناسخه ومنسوخه ومتشابهه ومحكمه وسائر
دلالاته بما تلقوه من النبي صلى الله عليه وسلم او ممن سمع منهم من عليتهم وكانوا
يسمون لذلك القراء.....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
Apabila yang menjadi mufti dan mujtahid hanya segelintir
dari sahabat dan terbatas seperti yang dijelaskan Ibnu kholdun, dan sisanya
dari pada mereka yang tidak memcapai derajat itu maka kepada siapa mereka
mencari ilmu tentang agamanya?? Sudah tentu mereka mengambilnya dari para
sahabat yang mencapai derajat mujtahid yang Cuma beberapa orang saja, apakah
taqlid ada bedanya dengan hal seperti ini?</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo3; text-indent: -22.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kebolehan bertaqlid dan tidak ada
larangannya bermadzhab dengan madzhab tertentu<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 18.0pt;">
Poin-poin dari apa yang dikemukakan oleh anti
madzhab sebenarnya seputar dua masalah saja, yaitu:</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 40.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo9; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Keharaman bertaqlid secara
mutlaq dengan dalil bahwa mujtahid tidak ma’shum dan untuk berijtihad itu
mudah, tidak butuh lebih dari Almuwatho, sohihain, sunan abu daud, jami
tirmidzi </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 40.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo9; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Seorang muqollid tidak
boleh mengikuti madzhab tertentu, apabila seperti itu maka dia sesat dan dia
termasuk minalhumuri almustanfiroh.</div>
<div class="MsoNormal">
Syekh Al buthi mendebat itu semua dengan mengajukan dalil,
diantaranya:</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 40.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo8; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Dalil naqli atas kebolehan
bertaqlid dan itu sudah menjadi ijma umat muslim</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
<b>Taqlid</b> adalah mengikuti
pendapat seseorang tanpa mengetahui alasan kebanaran pendapat itu, meskipun dia
mengetahui maka tetap disebut taqlid. Dan muqolid mengetahui alasan kenapa dia
berepegang terhadapa seorang alim atau mujtahid tanpa dia ketahui alasan
kebenaran apa yang dia ikuti</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
Karena tidak ada perbedaan antar
taqlid dan ittiba’, keduanya memilik arti yang sama seperti firman Allah SWT</div>
<div class="MsoListParagraph" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 54.0pt; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">اذ تبراْالذين اتبعوا من الذين اتبعوا وراواالعذاب وتقتعت بهم الاسباب
(166) وقال الذين اتبعوا لو ان لنا كرة فنتبراْ منهم كما تبرءوامنا كذلك يريهم
الله اعمالهم حسرات عليهم وما هم بخارجين من النار (167)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
Maka tidak ragu lagi bahwa yang dimaksud dengan ittiba’
disini adalah taqlid a’ma yang tidak diperbolehkan.</div>
<div class="MsoNormal">
Jadi muslim hanya terbagi dua, dia yang mengetahui dalil dan
menguasai tata cara pengambilan hukumnya maka dia disebut mujtahid. Dan orang
yang tidak mengetahui dalil dan tidak menguasai cara pengambilan hukum maka dia
muqollid mujtahid.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 18.0pt;">
Dan dalil yang mewajibkan taqlid
ketika belum mampu berijtihad:</div>
<div class="MsoNormal">
Firman Allah SWT</div>
<div class="MsoListParagraph">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">فاسالوا اهل الذكر ان كنتم لا تعلمون ( النحل:43)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 22.5pt; text-indent: 18.0pt;">
Sudah sepakat
ulama bahwa ayat diatas adalah perintah kepada orang yang belum mengetahui
hukum dan dalil dengan mengikuti orang yang mengetahui, dan ulama ushul telah
menjadikan ayat ini landasan yang utama atas kebolehan seorang ‘ami bertaqlid
kepada mujtahid</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">وما كان المؤمنون لينفروا كافة فلولا نفرمن
كل فرقة منهم طائفة ليتفقهوا فى الدين وليندروا قومهم اذا رجعوا اليهم لعلهم
يحذرون ( التوبة : 122)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo8; text-indent: 18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Ijma’ sahabat Rosulillah
SAW<span dir="RTL"></span><span dir="RTL" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> karena mereka berbeda-beda dalam hal keilmuan,
dan tidak semuanya menjadi mufti atau mujtahid seperti yang telah dikatakan
oleh Ibn Kholdun.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 18.0pt;">
Alghazali berkata dalam kitabnya
almustashfa didalam bab taqlid bahwa seorang yang belum mengetahui dalil dan
tidak mengetahui cara pengambilan hukum maka baginya taqlid. Juga al amdi
mengeluarkan pendapat yang sama yang ditulis dalam kitabnya al ihkam.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo8; text-indent: 18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Dalil yang ketiga adalah dali ‘aqli seperti yang dikatakan oleh
Al ‘alamah syekh Abdullah diroz “ dalil yang masuk akal yaitu orang yang belum
mengetahui metode ijtihad apabila terjadi sesuatu permasalahan fiqh maka apakah
dia tidak beribadah sama sekali atau bertaqlid kepada mujtahid. Karena pilihan
yang pertama tidak mungkin karena telah melanggar syariat dan haknya sebagai
makhluk maka dia harus bertaqlid. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 18.0pt;">
Berkata juga Imam Assyatibi dalam
kitabnya Almuwafaqot yang sejalan dengan perkataan Abdullah diroz “ fatwanya
mujtahid terhadap orang ‘awam itu seperti dalil-dalil syariatt terhadap para
mujtahid”</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo3; text-indent: -22.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">5.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tidak diharamkan bagi muqollid
mengikuti madzhab tertentu<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
Bagi sesorang yang belum
mengetahui dalil dan tidak menguasai metode ijithad maka dia boleh mengikuti
madzhab tertentu.</div>
<div class="MsoNormal">
Dalil yang kedua diqiyaskan kepada qiroah yang sepuluh</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 22.5pt;">
Dalil yang ketiga bahwa dijaman
kholifah itu diumumkan nama imam yang diberi tanggung jawab untuk menjadi mufti
dan menyuruh seluruh umat untuk ikut kepadanya dalam masalah hukum dan bertanya
dalam masalah agama seperti Atho bin robah dan mujahid di Makkah, Abdullah bin
ma’ud di irak dan Abdullah bin Umar di hijaz.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<b>Apa maksud taqlid kepada imam
dan berpegang terhadap madzhabnya?<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 18.0pt;">
Apakah berpegang kepada
madzhabnya karena kepribadiannya atau kelebihan tertentu yang dimiliki imamnya?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 18.0pt;">
Yang benar kenapa kita
bermadzhab, khsusunya bagi ‘ami yang bertaqlid kepada imamnya yaitu supaya
semuanya tertuju kepada satu tujuan yaitu shirotullah, atau tujuannya adalah
Allah SWT.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
Imam assyatibi menjadi manusia
menjadi tiga</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l3 level1 lfo6; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Mujtahid </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level1 lfo6; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Muqollid</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l3 level1 lfo6; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Orang yang belum mencapai
derajat mujtahid tetapi dia paham dalil dan pemahamannya benar dalam menghukumi
dan mentarjih suatu hukum dan maka apabila dia benar maka derajatnya seperti
mujtahid tapi apabila usahanya tidak sesuai dengan yang rojih dan alasannya
lemah maka derajatnya kembali seperti ‘ami atau menjadi muqollid</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<b>Kapan bagi seseorang
diwajibkan untuk tidak bertaqlid?<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l3 level1 lfo6; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Ketika telah sampai
pengetahuan seseorang dalam setiap masalah secara menyeluruh, dan menelaah
keseluruhan dalilnya, dan mengetahui metode ijtihad.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level1 lfo6; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Ketika menemukan hadits
yang bertentangan dengan apa yang menjadi pegangan suatu madzhab dengam
keyakinan akan keshohihan hadits itu dan kesesuaian dalil terhadap hukum.
Tetapi dalam masalah ini ada beberapa syarat
yang harus diketahui dan difahami, seperti yang disampaikan oleh imam
Annawawi</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 36.0pt; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">وهذا الذي قاله الشافعي ليس معناه ان كل احد راى حديثا صحيحا قال هذا
مذهب الشافعي وعمل بظاهرها؟ وانما هذا فيمن له رتبة الاجتهاد فى المذهب على ما
تقدم من صفته او قريب منه. وشرطه ان يغلب على ظنه ان الشافعي رحمه الله لم يقف على
هذا الحديث او لم يعلم صحته . وهذا انما يكون بعد مطالعة كتب الشافعي ونحوها من
كتب اصحابه الاخذين عنه وما اشبهها. وهذا شرط صعب قل من يتصف به . وانما اشترطوا
ما ذكرنا لان الشافعي ترك العمل بظاهراحاديث كثيرة راها وعلمها. لكن قام الدليل
عنده على طعن فيها او نسخها او تخصيصها او تاْويلها او نحو ذلك<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast">
<b>Apa yang akan terjadi apabila marak anti
madzhab?<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
Apa yang akan terjadi ketika akan
membangun sesuatu bertanya kepada bukan ahlinya? Atau tentang kesehatan
mengandalakan selain dokter?<b><o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 22.5pt 31.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-245516821259821872.post-36007598908155250932015-11-17T10:02:00.004-08:002015-11-17T10:02:35.963-08:00Al-Inshof fi bayani asbab Ikhtilaf*<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 10.0pt;">Pengarang
:<span style="background: white;"> Qutubuddin ahmad bin Abdurrahim bin Wajihuddin
al-Umriy ad-Dahlawi<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">I’dad : Hizbullah Zein</span></i><span style="background: white; font-size: 10.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Keberangaman dan perbedaan pendapat adalah
sesuatu yang niscaya. Hal ini telah di isyaratkan oleh Allah <i>subhanahu wa ta’ala</i>
dalam Alqur’an “wahai sekalian manusia, sesungguhnya kami telah menciptkan
kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikanmu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal.”<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-Sdr.-Hizbullah-Zein-tentang-bedah-buku-Al-Inshof-fi-bayani-asbab-Ikhtilaf-dikarang-oleh-Qutubuddin-ahmad-bin-Abdurrahim-bin-Wajihuddin-al-Umriy-ad-Dahlawi.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Tanggung jawab manusia sebagai khalifah di muka bumi adalah mengelola dan
menjaga keharmonisan dalam keberangaman
dan perbedaan.</span></div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Perbedaan akan selalu ada dalam setiap dimensi kehidupan. Sehingga,
memaksakan untuk meniadakan perbedaan adalah mustahil dan melawan sunnatullah.
Dalam tubuh social ummat Islam, keberangaman melahirkan banyak perbedaan termasuk
diantaranya dalam hal fiqhiyah. Tugas seorang muslim adalah mengelola keberangaman
tersebut sehingga melahirkan rahmat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">“Sesungguhnya orang iman bersaudara, karena perbaikilah hubungan
antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada agar kamu mendapat rahmat”<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-Sdr.-Hizbullah-Zein-tentang-bedah-buku-Al-Inshof-fi-bayani-asbab-Ikhtilaf-dikarang-oleh-Qutubuddin-ahmad-bin-Abdurrahim-bin-Wajihuddin-al-Umriy-ad-Dahlawi.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a>. Sebalikanya
ketidakmampuan mengelola perbedaan akan melahirkan perpecahan yang pada
Akhirnya akan melemahkan ummat ini. Sejarah pernah mencatat perpecahan
dikalangan ummat islam hanya akibat taklid yang berlebihan kepada sebuah
madzhab atau kepada seorang ulama. Hal ini menjadi perhatian salah seorang
ulama besar asal India syaikh waliyullah ad-Dahlawy dan menjadi sebab lahirnya
kitab Al-inshof fi bayan asbab al-ikhtilaf.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Addahlawi seorang ulama yang sangat aktif
memngikuti perkembangan social ummat islam. Melihat permasalah secara
menyeluruh. Mendiagnosa lalu memberi solusi. “Allah memberiku kesempatan dan
timbangan hingga saya mengetahui apa sebab tejadinya khilaf dalam Islam. Dan
saya mengatahui mana yang haq bagi Allah dan Rasulnya. Sehingga membuatku mampu
menjelaskan sedetail mungkin hingga tak ada lagi syubhat dan permasalahan.”
Ungkapan syaikh Ad-Dhalawi dalam muqaddimah Al Inshof fi bayani sabab al-Ikhtilaf
ini bukan sebuah bentuk kesombongan. Tapi hendak menjelaskan kepada ummat bahwa
ia telah mempelajari kondisi ummat Islam dan permasalahan yang menimpa ummat
Islam serta solusi untuk keluar dari permasalahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Sebab ikhtilaf sahabat dan tabi’in dalam masalah Furu’iayah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Di zaman Rasulullah fiqhi belum dibukukan
sebagaimana sekarang. Dan belum ada ijtihad fuqaha seperti saat ini. karena
semua permasalahan jelas. Para sahabat benar-benar memperhatikan Rasulullah secara
detail. Tak ada orang yang segala urusannya diperhatikan selain rasulullah. Segala
gerak gerik Rasulullah diawasi oleh sahabat bahkan hingga pada hal kecil
sekalipun seperti keluar masuk WC. Sahabat memperhatikan langkahnya saat masuk
dan keluar mesjid, cara bersisir, dsb. Ketika
muncul permasalahan dalam hukum para sahabat segera bertanya kepada Rasulullah <i>sallahu
alaihi wasalla. </i>Terkait pertanyaan sahabat tentang kepada Rasulullah Ibnu
Abbas berkata. “aku tidak melihat kaum yang lebih baik dari sahabat Rasulullah.
Mereka tidak bertanya kepadanya kecuali tentang 13 perkara dan semua jawabanya
dijelskan dalam Al-quran. As-Suyuti mengatakan 14 pertanyaan yang duanya
tentang ruh dan tentang Dzulkarnain tapi pertanyaan itu dari orang musyrik Mekah
dan Yahudi yang ditanyakan kepada sahabat lalu ditanyakan kepada Rasul.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Ketika wilayah Islam semakin meluas. Para sahabat ditugaskan
di berbagai wilayah, mereka tersebar ke wilayah-wilayah yang ditaklukkan.
Semakin banyak masalah dan semakin beragam kondisi yang di hadapi oleh ummat Islam. Orang-orang pun meminta
fatwa kepada Sahabat. Maka mereka menjawab sesuai yang mereka hafalkan dan
saksikan dari Rasulullah. Jika tidak mendapatkan dari al-quran dan hadis atau
belum pernah menyaksikan Rasulullah memutuskan hukum terkait permasalahan maka
mereka berijtihad berdasar kepada kemaslahatan ummat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Sebab ikhtilaf para sahabat diantaranya karena.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Sebagian
sahabat mendengar hukum atau fatwa dari Rasulullah dalam sebuah permasalah
sementara yang lainyanya tidak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Para
sahabat melihat Rasulullah melakukan suatu perbuatan namun sebagian mereka
menggap hal itu ibadah dan yang lainnya mengangap hanya sebagai sesuatu yang
dibolehkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Berbeda
dalam menyimpulkan sesuatu <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Perbedaan
akibat lupa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Perbedaan
dalam memahami sebab hukum.<span dir="RTL" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Adapun di zaman tabi’in mereka mengambil pendapat
dari para sahabat yang paling mudah dan paling benar. Saad bin Musayyab
mengaggap ahlul haramain lebih kuat dalam masalah fiqih. Maka ia mengmbil pendapat Umar, Usman, Aisyah,
Abdullah bin Umar, dan ulama-ulama haramain lalu mengumpulkannya. jika terdapat
perbedaan pendapat diantara mereka maka ia memilih yang paling benar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; tab-stops: 182.3pt; text-align: justify;">
<b><span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Kondisi Ummat sebelum dan setelah abad ke4 <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; tab-stops: 182.3pt; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Pada abad kedua orang-orang belum mengenal taqlid
terhadap mazhab tertentu. Ummat islam terbagi menjadi dua Ulama dan orang
biasa. Mereka mempelajari wudhu, solat dan sebagainya langsung dari dari orang
tua mereka atau kepada ulama di wilayah mereka. Jika terdapat sebuah
permasalahan maka mereka bertanya kepada ulama siapa saja tanpa pandang mazhab.
Seperti yang dikatakan ibnu Hamam “mereka meminta fatwa kepada seorang ulama
dan di lain waktu meminta fatwa kepada ulama lain tanpa mengkhususkan pada
seorang ulama saja.” Adapun para ulama berijtihad sesuai ilmu mereka dan
pengetahuan terhadap sebuah permasalah yang terjadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; tab-stops: 182.3pt; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Setelah abad ke empat orang mulai memperdebatkan
masalah fiqhi. meninggalkan cabang-cabang ilmu yang lain lalu sibuk berdebat.
Masalah perdebatan pada hal hal furu’iayah semakin meruncing dengan munculnya
pemuka-pemuka kaum yang tidak paham tentang tafsir dan hadis dan ushul tapi
berani memberi fatwa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; tab-stops: 182.3pt; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Pada akhirnya perdebatan mereka tak lagi untuk
mencari mana yang benar dan salah dan bukan untuk menarik sebuah kesimpulan
tapi untuk mempertahankan pendapat ulama mereka tanpa peduli mana yang pendapat
yang kuat dan lemah. perdebatan semacam ini tidak menguatkan ummat tapi justru
semakin melemahkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; tab-stops: 182.3pt; text-align: justify;">
<b><span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Taqlid terhadap Mazhab Al Arba’a<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; tab-stops: 182.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Bagi syaikh Ad-Dahlawi tidak boleh mengambil semua pendapat dari
salah satu imam mazhab lantas menolak semua pendapat imam mazhab yang lain.
Sebab imam empat sendiri melarang untuk taklid terhadap mereka. dan tidak
pernah memerintahkan siapapun untuk bertaqlid kepadanya. Bahkan sebaliknya
meminta kaum muslimin untuk meniggalkan pendapat mereka jika salah dan
mengambil yang lebih benar “dan siapa yang menjadikin mereka (imam empat) lebih
utama untuk bertaqlid kepada mereka dari pada Umar bin Khattab atau Ibnu Abbas,
atau Aisyah ummul mu’minin <i>ridwanullahi ta’ala alaihim. </i>Sekiranya boleh
bertaqlid maka mereka lebih berhak untuk diiukuti dari pada yang lain (hal 99)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; tab-stops: 182.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Tapi pada kenyataannya banyak dari ummat Islam yang bertaqlid
kepada para imam mazhab secara berlebih dan menjadikan para imam seolah Nabi
dan Rasul yang setiap ucapanya wajib diterima dan haram ditolak. Sikap
berlebihan seperti ini dipandang oleh syaikh ad-Dahlawi jauh dari kebenaran dan
tidak disetujui oleh orang-orang berilmu. Imam Ahmad bin Hambal mengingatkan
salah seorang murindnya agar tidak bertaqlid kepadanya, tidak kepada raja dan
tidak kepada siapa pun tapi hendaknya mengambil hukum dari alquran dan sunnah. Imam
syafi’I mengatakan bahwa “mazhabku adalah Alquran dan sunnah maka jika
pendapatku betentangan dengan Al Quran dan sunnah maka tolaklah pendapatku dan
ambil Alquran dan sunnah”. Selanjutnya syaikh Ad-Dakhlawi tidak membelohkan
seseorang menyampaikan hukum tanpa tau sumber istimbat seorang faqih sehingga
menetapkan suatu hokum. mengutip
perkataan imam Abu yusuf “haram bagi seseorang berfatwa dengan pendapat kami
tanpa mengatahui dari mana sumber fatwa kami’<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Ibnu Hazm, dia mengatakan “Allah melarang seseorang merujuk ucapan
seseorang selain al-Qur’an dan as-Sunnah ketika berselisih pendapat. Demikian
itu haram”. Terkait hal ini, ad-Dahlawi mrngtakan itu ditujukan kepada orang
yang telah mampu berijtihad, meskipun hanya dalam satu masalah. Atau kepada
orang bodoh yang bertaqlid kepada pakar ulama tertentu, dengan keyakinan ulama
tersebut tidak mungkin salah. Dan apa yang diucapkannya pasti benar, serta
tidak akan meninggalkan pendapat sang ulama meskipun ada dalil kuat yang
jelas-jelas bertentangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Taqlid juga berlaku bagi
seseorang yang tidak mengetahui Hadis dan tidak tahu cara mengkompromikan
Hadis-hadis yang bertentangan atau tidak mengetahui cara menggali hukum dari
Hadis tersebut. Maka tidak ada cara lain kecuali mengikut kepada ulama yang di
anggap lebih tepat dan benar ucapan serta fatwanya mengikuti Sunnah Rasulullah.
Hal itu akan lebih selamat. I’tiba’ kepada merupakan salah satu jalan agar
tidak jatuh kepada kesembronoan dan
pendangkalan syariat bagi orang awam yang tidak mampu menggali hukum langsung
dari sumber syariat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Bagi Ad-Dahlawi pintu ijti’hat terbuka bagi yang memenuhi syarat
ijtihad. Dan mengikuti pendapat ulama adalah sebuah solusi alternatif bagi umat
Islam yang tidak mampu mencari dalil langsung dalam al-Qur’an dan al-Hadis
namun ia tak boleh berlebihan lantas menyalahkan pendapat imam yang lain. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-Sdr.-Hizbullah-Zein-tentang-bedah-buku-Al-Inshof-fi-bayani-asbab-Ikhtilaf-dikarang-oleh-Qutubuddin-ahmad-bin-Abdurrahim-bin-Wajihuddin-al-Umriy-ad-Dahlawi.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Q.S Al- Hujurat: 13</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/hhhh/Downloads/Makalah-Sdr.-Hizbullah-Zein-tentang-bedah-buku-Al-Inshof-fi-bayani-asbab-Ikhtilaf-dikarang-oleh-Qutubuddin-ahmad-bin-Abdurrahim-bin-Wajihuddin-al-Umriy-ad-Dahlawi.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Q.S Al- Hujurat: 10</div>
</div>
</div>
PCI Nahdlatul Ulama Pakistanhttp://www.blogger.com/profile/12581059358149473155noreply@blogger.com0