Saturday, 7 November 2015

PCI NU Pakistan Gelar Bedah Buku "Radikalisme Agama"

Nahdlatul Ulama (NU) sebagai wadah bagi umat Islam Indonesia yang memiliki pandangan keagamaan dan sosial yang moderat serta seimbang dalam kesetiaannya kepada agama dan tanah air.
Demikian disampaikan Mustasyar Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Pakistan Muladi Mughni saat membuka acara diskusi dan bedah buku “Radikalisme Agama; Faktor Penyebab dan Penangkalnya”. Kegiatan diadakan dalam rangka mengawali datangnya musim semi di Pakistan, 5 Maret 2015 lalu oleh PCINU Pakistan.
Kegiatan diadakan di kediaman Muladi yang juga Staf KBRI Islamabad. Menurutnya, maraknya paham-paham keagamaan yang keras serta kurang memiliki daya kearifan lokal semakin menegaskan pentingnya untuk membangkitkan kesadaran para kaum muda akan pentingnya mengkaji sejarah berdirinya ormas pribumi seperti NU.

Disampaikan pula, mengenai peran yang harus dimainkan oleh pelajar atau mahasiwa yang belajar di luar negeri, untuk seharusnya menjadi agen promosi Islam Indonesia yang toleran dan ramah dan bukan menjadi pintu gerbang bagi masuknya paham-paham Islam dari luar ke Indonesia yang belum tentu cocok dengan cara pandang serta budaya Indonesia.
Acara dihadiri oleh kader-kader NU di Pakistan, pengurus Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) dan perwakilan dari ormas Islam seperti Muhammadiyah, Persis, IKPM dan lainnya.
Acara diskusi dan bedah buku kali ini juga dilaksanakan dalam rangka memperingati Harlah ke-89 NU sekaligus pelepasan Ahmad Badrudin, MS. (Rais Syuriyah) yang baru saja menyelesaikan program Masternya (S2) di International Islamic University (IIU)- Islamabad dan akan segera kembali ke tanah air.
Bedah buku yang dipandu oleh Moderator Ketua PPMI, disampaikan oleh Ahmad Badrudin dan Rifyal Habib Imron. Keduanya adalah mahasiswa IIU-I yang baru saja menyelesaikan program Master di bidang Teologi Islam dan Syariah dan Hukum.
Dalam pemaparannya, Ahmad Badrudin menyampaikan kronologis penerbitan buku yang dibedahnya. Judul asli buku adalah “At-Tatharruf ad-Dîniy; Ta’rîfuhu, Asbâbuhu, Mu’syirâtuhu, wa Juhûdu al-Jâmi’ah al-Islâmiyyah al-'Âlamiyyah fi Muhârabâtihi,” yang ditulis oleh Presiden IIUI, Prof. Dr. Ahmed Yousif A. Al-Draiweesh dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Sdr. Muladi Mughni menjadi “Radikalisme Agama; Faktor Penyebab dan Penangkalnya”.
Buku setebal 125 halaman ini mendapatkan apresiasi Dubes RI Islamabad, Bapak Burhan Muhammad, Ph.D. dan beliau telah bersedia memberikan kata sambutan dalam buku edisi terjemahan tersebut. Menurut Badrudin, selama ini banyak orang yang tidak dapat membedakan antara radikalisme dan ekstremisme. Bahwa merujuk pada buku tersebut, radikalisme hakikatnya berada pada ranah pemikiran seseorang, sementara ekstremisme pada ranah tindakan atau aksi.
Radikalisme yang dimaksud dalam buku ini sejatinya adalah sebuah kesesatan dalam pemikiran atau sebuah penyelewengan paham atas Islam yang moderat.
Pembedah kedua Rifyal Habib Imron memaparkan beberapa tema yang dibahas dalam buku tersebut, yaitu faktor penyebab radikalisme agama, indikator radikalisme agama pada seseorang, perilaku yang mencerminkan radikalisme, tingkatan radikalisasi agama pada individu, upaya deradikalisme agama serta beberapa langkah yang ditempuh oleh IIU-I dalam deradikalisme agama.
Acara bedah buku berlangsung hangat, dan mendapatkan respon dari para hadirin dengan bertanya atau memberikan pandangannya terhadap isi buku. Acara diakhiri dengan ramah tamah dan pemberian cindera mata buku “Radikalisme Agama” kepada para peserta yang aktif memberikan komentar dalam sesi diskusi atau tanya jawab. Di penghujung acara PCINU mendapatkan kabar, bahwa buku terjemah ini rencananya akan segera diterbitkan di Indonesia oleh penerbit Mizan. (Taufiq Muhammad/Ahmad Dzikri Alhikam)

No comments:

Post a Comment